Antara Benci Dan Cinta
Faam cowok dingin, tak berperasaan, sombong dan angkuh. Tidak mudah di dekati dan terkadang jahil. Namun bisa luluh karena Fiani, perhatian hanya kepada Fiani.
Fiani cewek yang sangat cerewet, sangat perhatian, bisa melihat masa depan, perhatian pada semua orang. Membuat Faam akhirnya jatuh cinta karena Fiani berhasil menyelamatkan nyawa Faam. Kadang keras kepala dan sedikit sombong.
Kiano cowok rese super nyebelin yang selalu kepo dengan Fiani. Walau di tolak berulang kali namun ia tidak mudah menyerah.
langsung ke cerita ☺️☺️☺️
Fiani tak menghiraukan orang yang lalu lalang di depannya, ia memikirkan bagaimana caranya ia bisa menghindari Kiano yang mungkin sebentar lagi akan datang, dia sangat merepotkan nya apalagi dia selalu mengekor di belakang seperti seorang yang tidak mempunyai pekerjaan.
"Hey.... sendirian aja," ucap Kiano yang sudah duduk bersebelahan dengannya. Baru saja di omongin orangnya udah nongol aja.
"Stop!" Fiani mencegah Kiano untuk mengatakan maksud dan tujuannya, karena ia tau pasti Kiano datang untuk kepo padanya, kerjaan yang luar biasa.
"Kenapa?" tanya Kiano melempar senyuman yang di buat semanis mungkin sedangkan Fiani membalas dengan muka datarnya.
"Enggak, enggak apa-apa kok, ngapain kau selalu saja menganggu konsentrasi ku! Apa yang kau inginkan?" tanya Fiani tak mau membuang waktu untuk meladeni cowok yang nyebelin menurutnya.
"Aku ada jam kuliah pagi, jika kau masih saja mengekor maka aku akan benar-benar marah padamu" jelas Fiani pada cowok yang pantang menyerah di sampingnya.
"Kau mengancam ku?" Tanya Kiano.
"Menurutmu?" jawab Fiani yang langsung pergi meninggalkan Kiano yang memandang dirinya berharap dirinya akan berbalik dan menarik ucapannya. Namun sayangnya Fiani tidak seperti itu ia justru masuk ke dalam ruangan untuk mengikuti kelas.
Faam duduk bersama kedua orang temannya dia adalah Rendra dan Ardan.
Walau mereka bertiga terkenal dengan ketampanan mereka namun yang di idolai diantara ketiganya adalah Faam. Sosok dingin, sombong, tak mempunyai perasaan dan kadang jahil. Jahilnya hanya pada kedua sahabatnya.
"Faam! Kapan nih punya gandengan.... nganggur mulu," Ardan bertanya dengan pertanyaan yang sama sedangkan Rendra menggeleng pelan memikirkan apakah mungkin temannya akan terkena amukan singa yang sedang marah karena pertanyaan itu kembali terlontar dari mulut Ardan. Tentunya Faam diam saja tak menjawab.
"Kau terlalu ikut campur Dan!" Jawab Faam dengan suara datar.
"Aku bisa memperkenalkan dirimu pada seseorang." Ardan mengambil ponselnya dan membuka galeri. Ada banyak foto cewek di ponsel miliknya, benar-benar playboy nih cowok😒
Ardan menggeser ponselnya dari atas ke bawah, memperlihatkan beberapa foto cewek yang menurutnya cocok dengan kriteria Faam. Harus di cariin cewek cepet cepet biar mereka ikutan punya cewek tentunya. bosan jika harus jomblo akut ikutan Faam bisa-bisa saja mereka jadi perjaka tua.
Ardan dulu memang cowok playboy namun gara-gara Faam memintanya berhenti, jadi ia mempunyai hobi baru yaitu mengambil gambar setiap cewek yang di temui.
"Ternyata kau playboy, haduh temanku ini kapan tobatnya?" Rendra bercicit membuat Faam memandang geram Ardan. Bukankan Ardan telah berjanji untuk berhenti jadi cowok playboy dari pada menyakiti hati wanita kan lebih baik jadi cowok yang masa bodoh biar apa? Biar cewek yang ngejar itu lebih seru. Seru apanya di tolak rasanya sakit tau🥺 Kalian jahat tau gak😭.
"Bentar... Kalian berdua salah paham," Ardan mencoba menjelaskan sebelum singa ngamuk bisa bahaya nanti.
"Aku ...bukan seorang playboy lagi. Semua foto ini aku dapatkan dari hobi ku sekarang yaitu fotografer. Kalian jangan salah sangka dulu ok" jelas Ardan panjang lebar takut Faam marah karena Ardan berjanji untuk tidak menyakiti hati wanita lagi. Dan jika Ardan sampai ketahuan berpacaran dan menyakiti hati wanita Faam tidak segan untuk menghajar temannya itu.
"Lalu apa buktinya?" Tanya Rendra mengintrogasi takut si playboy berulah lagi. Penyakit pasti akan bisa di sembuhkan tapi hobi nyakitin hati cewek tak semudah itu dapat dihilangkan! benar bukan?
Ardan mengembuskan napas kasar. "Bukti! Apa masih kurang nih buktinya, kali ini aku nggak bohong suer" ucap Ardan memandang Faam dan Rendra secara bergantian.
Faam yang bisa membaca pikiran Ardan pun langsung bisa percaya. Ekspresi dapat di bohongi namun mata Ardan tampak memperlihatkan kejujuran.
Faam menggeser layar ponsel milik Ardan sedangkan Rendra mengamati dan sesekali melirik.
"Hais.... jangan kepo!" Rendra tersenyum ia kepergok melirik foto cewek yang sedang di amati oleh Faam.
"Hehe... dikit Am." Faam menggeleng. Masih sibuk menggeser layar ponsel milik Ardan. Namun saat melihat foto Fiani, Faam tertarik karena penampilannya itu sangat berbeda dengan cewek yang biasa dia temui. Ia lebih natural tidak seperti kebanyakan cewek dengan dandanan yang berlebihan membuat dirinya malas untuk menanggapinya.
"Dan! Siapa cewek ini?" tanya Faam ingin tau. mata Ardan membulat sempurna ketika ia melihat foto Fiani yang Faam pilih. Kenapa harus dia? Si cewek cerewet nyebelin. Ardan diam tak bisa menjawab.
"Aku tanya sama kamu, kamu kenal cewek ini?" tanya Faam mengulangi pertanyaan nya.
Ardan nyengir kuda "Sebaiknya jangan dia deh. Dia itu cewek yang nyebelin." jelas Ardan mencoba membujuk Faam untuk tidak lebih jauh mengenal sosok Fiani yang super nyebelin.
"Bujuk gile....Nih cewek kan Fiani? Haduh jangan deh Am. Ntar kena gampar seperti dia," tunjuk Rendra pada Ardan.
Faam memperhatikan arah tunjukan Rendra. Ternyata Fiani termasuk deretan cewe Ardan pantas saja dia tau.
"Apaan, baru saja mau kenalan udah kena gambar, nih cewek sadis jangan di deketin bisa bisa kau juga kena gampar oleh Fiani" jelas Ardan mencoba membujuk Faam untuk tidak memilih Fiani menjadi seseorang yang sepesial di hatinya. Jika itu sampai terjadi gak bisa di bayangin cewek cerewet rese, nyebelin harus bersama dengan cowok dingin, angkuh, sombong dan gak pernah peka seperti Faam. enggak paham lagi dah.
"Menarik!" ucap Faam yang langsung mengambil foto Fiani dan mengirimnya melalui wa.
"Gila loh, Dia tuh cewek rese." ucap Rendra tegas.
"Lalu aku ini apa?" tanya Faam pada kedua temannya. Keduanya terkekeh dan berdecak pelan. "Hadeh! enggak ada pertanyaan yang lebih gampang apa?" tanya Rendra pada Faam.
"Itu yang paling gampang. Tunggal jawab apa susahnya?" Mereka berdua berat untuk mengatakan jika Fino itu cowok yang angkuh, sombong, dan nggak peka tapi mereka takut jika Faam marah kepada mereka berdua.
"Kediaman kalian berdua aku anggap sebagai jawaban ok. Sekarang tugas kalian membujuk nih cewe agar bisa dekat denganku," pinta Faam membuat Ardan dan Rendra menggelengkan kepala. Anak ini kalau ada maunya nyiksa orang.
Akan aku buat kau tidak bisa lepas dariku!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Ambar
selamat membaca ☺️
2021-06-14
1
re
Mulai membaca
2021-06-14
1
Sukhet 'Alaz
Semangat thor.
2021-06-02
1