Sampai berjumpa lagi

Kini anak-anak mulai mengerti apa yang terjadi dengan Ayah mereka. Saf menangis histeris melihat tubuh Ayah yang selalu memeluk serta memijatnya saat ia tidur sudah tiada lagi. Zia hanya bisa memeluk Saf dengan erat karena Saf mulai meratapi ayahnya.

"Sa..sayang.. sayang Saf gak boleh gitu nak. Ayah udah seneng, ayah udah kembali ke Allah. Ayah udah tenang disana sayang. Saf,ingatkan semua akan kembali ke Allah nak?" Air mata Zia sudah tidak bisa menetes lagi rasanya sudah mengering habis tapi sembilu hati makin teriris melihat kondisi anaknya. apa yang bisa dilalukan Zia sedangkan dia juga butuh kekuatan.

" Lihat ayah ma, ayah gak bangun lagi. Ayah ninggalin Saf. Siapa yang mau pijat kaki Saf lagi? Siapa yang peluk Saf tidur ma.....?" Isak Saf.

"Nak, dengar mama nak. Allah tidak suka umatnya meratap. kita bisa ketemu ayah kembali di surga nak. Tugas Saf sekarang banyak sholat,ngaji dan berdoa. Ingatkan nak, doa anak sholeh doa yang tidak terputus. Titip rindu Saf ke Allah nak. Biar Allah yang sampaikan rindu itu sayang.." Zia mencoba memberi pengertian ke Saf.

Aif hanya duduk terdiam dipangkuan Bu Camat. Dia tahu ayahnya sudah tiada, ayahnya sudah kembali ke Allah. tapi apa yang bisa dirasakan anak yang berumur 5 tahun? mereka hanya merasakan kehilangan dan menangis saat sesuatu sudah terasa lama hilang dipandang matanya.

Saf sudah mulai bisa meredakan tangisnya walau matanya tetap terpaku dengan jenazah ayah yang terbujur kaku.

Dan semua tidak luput dari penglihatan lelaki itu...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pak camat sangat mengerti situasi, beruntung dia tadi meminjam handphone Zia. Pak Camat dengan cepat menghubungi keluarga Zia sehingga sesampai mereka di rumah semua tetangga dan keluarga Zia sudah berkumpul disana.

Mobil Pak Camat berada dibelakang mobil ambulans. Pegawai Rumah sakit sangat cepat tanggap dalam menyediakan ambulans dan membuat surat kematian sehingga Zia dan yang lain tidak perlu lama lagi menunggu.

Zia segera turun dari mobil ambulans menuju gerbang rumah sederhana yang bercat hijau muda. Mendengar sirene ambulan semua yang berkumpul didepan rumah Zia segera berdiri. Begitu juga dengan Mama dan ayah Zia yang sudah berada disana mereka langsung memeluk Zia mengucapkan kata sabar untuk memberikan kekuatan pada Zia.

Sepetak rumah sederhana berukuran perumahan 6×6 sudah terbuka dengan dinding mendominasi warna biru dicampur pink menunjukkan keceriaan dan kehangatan yang bernaung disana, warna kesukaan anak-anaknya tapi warna itu sekarang seakan muram mengikuti suasana hati pemiliknya.

Saat rumah dibuka warga dengan cepat membantu membereskan rumah melapangkan ruang tamu, menyiapkan kasur dan yang lainnya yang sudah disediakan bidan mayit.

Lantunan ayat suci yang terbata-bata Zia bacakan untuk suaminya menunggu saat-saat akan dimandikan jenazah Farhan.

Saat bidan mayit mengintruksikan bahwa mayit sudah bisa dimandikan. Zia memmpersempat merebahkan kepalanya disamping kasur Farhan. Zia genggam tangan Farhan dibalik kain yang menutupi tubuhnya. Sangat terasa dingin, sedingin hari-hari Zia kelak tanpa ada pelukan hangat dilelap tidurnya.

"Mas, mas ingat gak dengan janji kita dahulu? Saat salah satu dari kita akan kembali duluan ke sisi Allah, maka salah satu dari kita yang masih menunggu bersama kembali akan memandikan jenazahnya.

Zia gak nyangka mas duluan yang akan kembali. Zia akan memandikan mas untuk terakhir kalinya mas. Ini terakhir Zia bisa memandikan mas, memanjakan mas.." Air mata Zia hampir terjatuh langsung dia hapus. Dia gak mau membuat Farhan merasa berat meninggalkannya di kefanaan sendiri.

Jenazah Farhan dibantu warga laki-laki dibawa ke tempat pemandian. Ziapun sudah siap untuk memandikan suaminya.

"Wajah ini yang selalu senyum walau dibalik kesedihan hanya untuk tidak mau membuat istri dan anaknya sedih. Ya Allah selalu berikanlah cahayamu di wajah suamiku." Ucap Zia saat menyentuh wajah suaminya.

"Tangan ini yang tak lelah menanggung beban mencari nafkah dan memberikan perlindungan kasih sayang kepada kami. Berikanlah kasihMu Ya Allah kepada suamiku." gumam Zia sambil menyiram tangan Farhan.

"Kepala ini yang selalu memikirkan kebahagiaan kami walau harus menahan segala keinginannya dan teriknya panas matahari. Maka berikanlah kebahagiaan diakhiratMu Ya Allah dan lindungilah dia dari panas teriknya api neraka." Kata Zia kembali sambil mengusap sayang rambut suaminya.

"Telinga ini yang selalu setia mendengar keluh kesah kami walau letih sudah tak terhenti. Bisikkanlah kepada suamiku Ya Allah bahwa kau menunggu dan memberikan tempat terbaik disisiMu." Zia terus verkata sambil mengusap tubuh suaminya yang sudah tidak bisa membalas ucapannya lagi.

"Ka..kaki ini yang tak pernah lelah menopang segala apapun yang terjadi menjadi tiang penyangga kami setiap waktu. Ridhoilah Ya Allah apapun yang sudah dilakukan suami hamba dijalan baikMu. Permudahlah dia melewati jembatan shirotol mustaqim" Zia berusaha menahan air matanya sambil terus berkata walau sudah mulai tergugu dalam berucap hingga selesai Zia memandikan Farhan.

Bidan mayit dengan segera membersihkan Farhan memakaikan pakaian terakhir hanya kain putih yang membalut badan tanpa ada yang bisa di bawa lagi selain amal yang sudah dikumpulkan didunia.

Jenazah sudah siap untuk berpamitan dengan keluarga, Zia mendekatin jenazah Farhan. dihapus air mata yang masih basah dipipi. agar tidak terkena Farhan. diciumnya Farhan untuk terakhir kali.

" Sampai jumpa kembali di Jannah Allah mas." Bisik Zia ditelinga Farhan.

Begitu juga dengan Saf dan Aif mencium ayah yang sangat mereka sayang dan hormatin terakhir kalinya.

Saf terlihat sedih tapi Aif hanya bisa melihat kenapa semua menangis? mungkin itu isi batin kecilnya.

Jenazahpun dibawa pergi setelah disholatkan. Zia dan anak-anak tidak ikut karena takut meratapin yang akan pergi. Zia juga tidak sanggup untuk melihat Farhan memasukin liang kubur. Dia hanya terus membaca Al-Quran sambil berdoa didalam hati meminta kebaikan untuk Farhan disana

Terpopuler

Comments

Lili Lintangraya

Lili Lintangraya

😭😭😭😭😭

2021-11-05

0

Nanik Purnomo

Nanik Purnomo

marathon bacanya,,bab ini paling banyak bawang nya😭😭😭

2021-09-18

0

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜

ya Allah... nyesekkk banget baca part inj😭😭

2021-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tulang rusuk yang tertinggal
3 Separuh jiwaku pergi
4 Menerima jalanNya
5 Sampai berjumpa lagi
6 Lelaki itu bernama Abi Zidan
7 Pilih Keluarga atau impianmu
8 Aku juga tidak mau itu terjadi
9 Mimpi buruk yang nyata
10 Yang tak terlupakan
11 Hatiku ingin selalu memantaumu
12 Kata pepatah
13 Sebenarnya anak siapa?
14 Mengertilah...
15 Bibit pelakor
16 Lebih baik menikah lagi..
17 Mama au ikhat aak aik
18 Mau gila sendiri aja, jangan ajak - ajak
19 Semua butuh pengorbanan..
20 Kali ini yang waras tidak boleh mengalah
21 Kesempatan tidak boleh di sia - sia kan
22 Pernikahan tidak bisa terjadi...
23 Kejarlah hingga kau lelah...
24 Adakah pilihan yang lain?
25 Buku yang tertutup dan yang terbuka
26 Harus dibuang
27 Siapa wanita itu?
28 Sengsara membawa nikmat
29 Bingung berjamaah
30 Bukan yang utama
31 Mas jangan sampai kalah
32 Hari ini, esok dan seterusnya..
33 Si pemilik hati
34 Harta,tahta dan wanita
35 Suami tidak dianggap
36 Tanyakan Hatimu
37 ikatan darah..
38 Tidak bisa membedakan
39 Bukan kelemahan...
40 Loe sudah bahagia
41 ini bukan sinetron...
42 Mengikuti alurnya...
43 Benang kusut
44 Menuju hari H-2
45 Menuju H-1
46 Hari pernikahan
47 Akad Nikah
48 Tiga serangkai
49 Tidur dimana?
50 Bakal ikut gila
51 Lihat aku ma...
52 Dek,,Jangan Marah..
53 Tataplah mataku....
54 Sembunyikan dahulu..
55 Bolehkah aku berharap?
56 Diam dan dengarkanlah...
57 Jangan jadikan aku boneka
58 Dissociative identity disorder (DID)
59 Lelaki paruh baya
60 Menjauh sementara waktu
61 Perbedaan dunia nyata dan dunia halu..
62 Lembaran pertama
63 Lembaran kedua
64 Lembaran ketiga
65 Dari tepung apa?
66 Berapa hari?
67 Keributan Icha
68 Adillah
69 Baik - baik saja
70 Seseorang disana..
71 Terbakar cemburu
72 Menjadi seutuhnya
73 Tidak ingin menyiakan waktu
74 Bertemu seseorang masa lalu
75 Kabar yang hampir terlupakan
76 Jangan bermain dengan Hati
77 Hatiku juga tidak baik - baik saja.
78 Kebahagiaan
79 Sudah seberapa dekat?
80 Apakah kau tidak merindukanku?
81 Kebohongan pertama
82 Tinggal menunggu waktu
83 Jangan jadi pengecut
84 Sebuah pernyataan
85 Balasan sebuah perasaan
86 Kejutan untuk Zia
87 Keterbukaan
88 Mudahnya waktu berlalu
89 Pengabaian...
90 Kita pulang sekarang
91 Sebuah pilihan..
92 pengumuman
93 Arti Diam
94 Rumah pindah Rumah
95 Kebenaran pertama
96 Kebenaran kedua
97 Mengalah bukan berarti kalah
98 Menyambut esok
99 Iblis kecil itu
100 Telah Kembali
101 Jarak yang Tak Kasat Mata
102 Peraturan
103 Kewajiban
104 Penyesalan awal
105 Tak Bisa Diingkarin
106 Maafkan aku...
107 Rencana kepergian..
108 Apakah Dia Baik - Baik Saja Pertama
109 Apakah Dia Baik - Baik Saja Akhir
110 Bolehkah Aku berharap?
111 Berpura - Pura
112 Biarkan aku melakukannya
113 Akhir yang tidak diinginkan
114 Tertekan
115 Akhir dari Cerita....
116 Permulaan selalu ada Akhir
117 Membutuhkan..
118 Madu untuk Ipar
119 Tangisan Bayi
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Prolog
2
Tulang rusuk yang tertinggal
3
Separuh jiwaku pergi
4
Menerima jalanNya
5
Sampai berjumpa lagi
6
Lelaki itu bernama Abi Zidan
7
Pilih Keluarga atau impianmu
8
Aku juga tidak mau itu terjadi
9
Mimpi buruk yang nyata
10
Yang tak terlupakan
11
Hatiku ingin selalu memantaumu
12
Kata pepatah
13
Sebenarnya anak siapa?
14
Mengertilah...
15
Bibit pelakor
16
Lebih baik menikah lagi..
17
Mama au ikhat aak aik
18
Mau gila sendiri aja, jangan ajak - ajak
19
Semua butuh pengorbanan..
20
Kali ini yang waras tidak boleh mengalah
21
Kesempatan tidak boleh di sia - sia kan
22
Pernikahan tidak bisa terjadi...
23
Kejarlah hingga kau lelah...
24
Adakah pilihan yang lain?
25
Buku yang tertutup dan yang terbuka
26
Harus dibuang
27
Siapa wanita itu?
28
Sengsara membawa nikmat
29
Bingung berjamaah
30
Bukan yang utama
31
Mas jangan sampai kalah
32
Hari ini, esok dan seterusnya..
33
Si pemilik hati
34
Harta,tahta dan wanita
35
Suami tidak dianggap
36
Tanyakan Hatimu
37
ikatan darah..
38
Tidak bisa membedakan
39
Bukan kelemahan...
40
Loe sudah bahagia
41
ini bukan sinetron...
42
Mengikuti alurnya...
43
Benang kusut
44
Menuju hari H-2
45
Menuju H-1
46
Hari pernikahan
47
Akad Nikah
48
Tiga serangkai
49
Tidur dimana?
50
Bakal ikut gila
51
Lihat aku ma...
52
Dek,,Jangan Marah..
53
Tataplah mataku....
54
Sembunyikan dahulu..
55
Bolehkah aku berharap?
56
Diam dan dengarkanlah...
57
Jangan jadikan aku boneka
58
Dissociative identity disorder (DID)
59
Lelaki paruh baya
60
Menjauh sementara waktu
61
Perbedaan dunia nyata dan dunia halu..
62
Lembaran pertama
63
Lembaran kedua
64
Lembaran ketiga
65
Dari tepung apa?
66
Berapa hari?
67
Keributan Icha
68
Adillah
69
Baik - baik saja
70
Seseorang disana..
71
Terbakar cemburu
72
Menjadi seutuhnya
73
Tidak ingin menyiakan waktu
74
Bertemu seseorang masa lalu
75
Kabar yang hampir terlupakan
76
Jangan bermain dengan Hati
77
Hatiku juga tidak baik - baik saja.
78
Kebahagiaan
79
Sudah seberapa dekat?
80
Apakah kau tidak merindukanku?
81
Kebohongan pertama
82
Tinggal menunggu waktu
83
Jangan jadi pengecut
84
Sebuah pernyataan
85
Balasan sebuah perasaan
86
Kejutan untuk Zia
87
Keterbukaan
88
Mudahnya waktu berlalu
89
Pengabaian...
90
Kita pulang sekarang
91
Sebuah pilihan..
92
pengumuman
93
Arti Diam
94
Rumah pindah Rumah
95
Kebenaran pertama
96
Kebenaran kedua
97
Mengalah bukan berarti kalah
98
Menyambut esok
99
Iblis kecil itu
100
Telah Kembali
101
Jarak yang Tak Kasat Mata
102
Peraturan
103
Kewajiban
104
Penyesalan awal
105
Tak Bisa Diingkarin
106
Maafkan aku...
107
Rencana kepergian..
108
Apakah Dia Baik - Baik Saja Pertama
109
Apakah Dia Baik - Baik Saja Akhir
110
Bolehkah Aku berharap?
111
Berpura - Pura
112
Biarkan aku melakukannya
113
Akhir yang tidak diinginkan
114
Tertekan
115
Akhir dari Cerita....
116
Permulaan selalu ada Akhir
117
Membutuhkan..
118
Madu untuk Ipar
119
Tangisan Bayi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!