Kesetiaan Terabaikan

Kesetiaan Terabaikan

Prolog

Selamat membaca dan semoga suka dears, banyak kisah rumah tangga yang terjadi kamu suka memandang dari sisi mana? Tapi cobalah lihat dari kedua sisi hingga ketemu titik dimana sebenarnya letak salahnya.

Kebahagiaan menurutku adalah kesederhanaan, sederhana dalam memiliki hingga tiada yang berlebih untuk di dibuang.

Hidup bersamanya selalu memberikan aku kejutan cinta walau dalam konteks biasa perempuan yang cerewet tapi disini suamikulah yang paling cerewet apalagi masalah kebersihan debu berterbangan bisa terlihat dengan matanya. ditambah dengan 2 putri kecil kami yang sangat memberikan lebih banyak warna indah disetiap sudut perjalanan rumah tangga kami.

Aku gak pernah nuntut apapun selagi dia selalu ada disampingku dan melengkapi kurangku dan hanya akulah yang selalu ada dihati tiada yang lain...

Dan dengan melayaninya dengan sepenuh cinta berharap surga tergapai bersama. Genggamlah terus tanganku walau apapun yang terjadi dan berjanjilah kau tidak akan pernah melepaskannya suamiku.

jika ada dua pilihan, pilihlah yang kedua tinggalkanlah yang pertama dengan ikhlas karena jika kau mencintainya dengan utuh maka tidak ada pilihan diantara cinta, saat sudah ada pilihan pertanyakanlah dengan hatimu masihkah ia ada disana?

Itu defenisi kesetiaan cinta bagiku. menurutmu bagaimana? apakah rela disaat pasangan memiliki yang lain dengan mengatas namakan tetap mencintaimu sedangkan sudah ada seseorang disampingnya selain dirimu kini?

Semoga aku selalu bersamanya tanpa ada kata pisah yang memilukan hati. Karena memilikinya sudah sebuah anugrah yang sangat aku syukurin.

Love you honey...

Zia Zahra

¥¥¥

¥¥¥

¥¥¥

Pernahkah dengar kehidupan keluarga yang monoton dan terkesan terabaikan?

Mungkin itulah kehidupan keluargaku. menikah dengannya sudah 3 tahun, kami diberi putri kecil yang sangat manis yang sudah berumur 2 tahun. Aku sempat berkhayal dengan melahirkan seorang anak hati seorang Ibu akan terbangun untuk lebih mementingkan keluarganya tapi itu hanya sebatas angin yang berlalu pergi.

Sebagai lelaki aku sebenarnya ingin dilayani seperti fitrahnya. Pulang kerumah disambut istri dan anak, Makan masakan istri setiap hari, Bersenda gurau diwaktu family time. Tapi janjiku tidak mengikatnya untuk selalu dirumah dan bisa menggapai impiannya membuatku memendamnya. biarlah asal kami bisa bersama dan si kecil tetap memiliki papi dan maminya. Bukankah tiada kesempurnaan di dunia ini?

Untuk mengisi kekosongan itupun aku menyibukkan diriku dengan bekerja dan bekerja. workholic? Sebenarnya tidak tapi melihat rumah yang kosong kahangatan membuatku lebih baik berlama - lama dengan setumpuk kertas.

Bolehkah aku berandai lagi? Andai kekayaan bisa membeli kebahagiaan maka Akan aku berikan semuanya demi membelinya.

Janji adalah suatu yang harus dipenuhi begitu juga dengan ikatan pernikahan jika janji sudah terlontar maka genggamlah jangan lepaskan karena itu butuh pertanggung jawaban.

Abi Zidan

€€€€

Kalau curahatan hati sendiri, hidup berumah tangga itu menyatukan dua isi kepala yang berbeda. bagaimana menyatukannya kalau tidak ada yang saling mengalah? Disaat amarah melanda salah satu harus menjadi air agar api tidak terus berkobar. Saling terbuka dan merenung selesaikan saat hati sudah adem itu lebih baik dari pada saat sedang dalam amarah.

Cobaan hidup abi dan zia bakal dimulai, bagaimana mereka akan menjalankannya? apalagi dengan pendirian prinsip masing - masing. Apakah prinsip masih bisa dipegang teguh atau akan hanya menjadi seonggok ucapan kosong dikala sebuah masalah menghadang kehidupan rumah tangga mereka?

Mempertahankan atau mengabaikan?

Terpopuler

Comments

cerita tamatnya cek di f***zo y kak.. udah tamat disana. penulis sasacuap

2022-11-12

0

Mawar

Mawar

mampirrr

2022-09-18

0

Wani Ikhwani

Wani Ikhwani

aku mampir

2021-08-30

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tulang rusuk yang tertinggal
3 Separuh jiwaku pergi
4 Menerima jalanNya
5 Sampai berjumpa lagi
6 Lelaki itu bernama Abi Zidan
7 Pilih Keluarga atau impianmu
8 Aku juga tidak mau itu terjadi
9 Mimpi buruk yang nyata
10 Yang tak terlupakan
11 Hatiku ingin selalu memantaumu
12 Kata pepatah
13 Sebenarnya anak siapa?
14 Mengertilah...
15 Bibit pelakor
16 Lebih baik menikah lagi..
17 Mama au ikhat aak aik
18 Mau gila sendiri aja, jangan ajak - ajak
19 Semua butuh pengorbanan..
20 Kali ini yang waras tidak boleh mengalah
21 Kesempatan tidak boleh di sia - sia kan
22 Pernikahan tidak bisa terjadi...
23 Kejarlah hingga kau lelah...
24 Adakah pilihan yang lain?
25 Buku yang tertutup dan yang terbuka
26 Harus dibuang
27 Siapa wanita itu?
28 Sengsara membawa nikmat
29 Bingung berjamaah
30 Bukan yang utama
31 Mas jangan sampai kalah
32 Hari ini, esok dan seterusnya..
33 Si pemilik hati
34 Harta,tahta dan wanita
35 Suami tidak dianggap
36 Tanyakan Hatimu
37 ikatan darah..
38 Tidak bisa membedakan
39 Bukan kelemahan...
40 Loe sudah bahagia
41 ini bukan sinetron...
42 Mengikuti alurnya...
43 Benang kusut
44 Menuju hari H-2
45 Menuju H-1
46 Hari pernikahan
47 Akad Nikah
48 Tiga serangkai
49 Tidur dimana?
50 Bakal ikut gila
51 Lihat aku ma...
52 Dek,,Jangan Marah..
53 Tataplah mataku....
54 Sembunyikan dahulu..
55 Bolehkah aku berharap?
56 Diam dan dengarkanlah...
57 Jangan jadikan aku boneka
58 Dissociative identity disorder (DID)
59 Lelaki paruh baya
60 Menjauh sementara waktu
61 Perbedaan dunia nyata dan dunia halu..
62 Lembaran pertama
63 Lembaran kedua
64 Lembaran ketiga
65 Dari tepung apa?
66 Berapa hari?
67 Keributan Icha
68 Adillah
69 Baik - baik saja
70 Seseorang disana..
71 Terbakar cemburu
72 Menjadi seutuhnya
73 Tidak ingin menyiakan waktu
74 Bertemu seseorang masa lalu
75 Kabar yang hampir terlupakan
76 Jangan bermain dengan Hati
77 Hatiku juga tidak baik - baik saja.
78 Kebahagiaan
79 Sudah seberapa dekat?
80 Apakah kau tidak merindukanku?
81 Kebohongan pertama
82 Tinggal menunggu waktu
83 Jangan jadi pengecut
84 Sebuah pernyataan
85 Balasan sebuah perasaan
86 Kejutan untuk Zia
87 Keterbukaan
88 Mudahnya waktu berlalu
89 Pengabaian...
90 Kita pulang sekarang
91 Sebuah pilihan..
92 pengumuman
93 Arti Diam
94 Rumah pindah Rumah
95 Kebenaran pertama
96 Kebenaran kedua
97 Mengalah bukan berarti kalah
98 Menyambut esok
99 Iblis kecil itu
100 Telah Kembali
101 Jarak yang Tak Kasat Mata
102 Peraturan
103 Kewajiban
104 Penyesalan awal
105 Tak Bisa Diingkarin
106 Maafkan aku...
107 Rencana kepergian..
108 Apakah Dia Baik - Baik Saja Pertama
109 Apakah Dia Baik - Baik Saja Akhir
110 Bolehkah Aku berharap?
111 Berpura - Pura
112 Biarkan aku melakukannya
113 Akhir yang tidak diinginkan
114 Tertekan
115 Akhir dari Cerita....
116 Permulaan selalu ada Akhir
117 Membutuhkan..
118 Madu untuk Ipar
119 Tangisan Bayi
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Prolog
2
Tulang rusuk yang tertinggal
3
Separuh jiwaku pergi
4
Menerima jalanNya
5
Sampai berjumpa lagi
6
Lelaki itu bernama Abi Zidan
7
Pilih Keluarga atau impianmu
8
Aku juga tidak mau itu terjadi
9
Mimpi buruk yang nyata
10
Yang tak terlupakan
11
Hatiku ingin selalu memantaumu
12
Kata pepatah
13
Sebenarnya anak siapa?
14
Mengertilah...
15
Bibit pelakor
16
Lebih baik menikah lagi..
17
Mama au ikhat aak aik
18
Mau gila sendiri aja, jangan ajak - ajak
19
Semua butuh pengorbanan..
20
Kali ini yang waras tidak boleh mengalah
21
Kesempatan tidak boleh di sia - sia kan
22
Pernikahan tidak bisa terjadi...
23
Kejarlah hingga kau lelah...
24
Adakah pilihan yang lain?
25
Buku yang tertutup dan yang terbuka
26
Harus dibuang
27
Siapa wanita itu?
28
Sengsara membawa nikmat
29
Bingung berjamaah
30
Bukan yang utama
31
Mas jangan sampai kalah
32
Hari ini, esok dan seterusnya..
33
Si pemilik hati
34
Harta,tahta dan wanita
35
Suami tidak dianggap
36
Tanyakan Hatimu
37
ikatan darah..
38
Tidak bisa membedakan
39
Bukan kelemahan...
40
Loe sudah bahagia
41
ini bukan sinetron...
42
Mengikuti alurnya...
43
Benang kusut
44
Menuju hari H-2
45
Menuju H-1
46
Hari pernikahan
47
Akad Nikah
48
Tiga serangkai
49
Tidur dimana?
50
Bakal ikut gila
51
Lihat aku ma...
52
Dek,,Jangan Marah..
53
Tataplah mataku....
54
Sembunyikan dahulu..
55
Bolehkah aku berharap?
56
Diam dan dengarkanlah...
57
Jangan jadikan aku boneka
58
Dissociative identity disorder (DID)
59
Lelaki paruh baya
60
Menjauh sementara waktu
61
Perbedaan dunia nyata dan dunia halu..
62
Lembaran pertama
63
Lembaran kedua
64
Lembaran ketiga
65
Dari tepung apa?
66
Berapa hari?
67
Keributan Icha
68
Adillah
69
Baik - baik saja
70
Seseorang disana..
71
Terbakar cemburu
72
Menjadi seutuhnya
73
Tidak ingin menyiakan waktu
74
Bertemu seseorang masa lalu
75
Kabar yang hampir terlupakan
76
Jangan bermain dengan Hati
77
Hatiku juga tidak baik - baik saja.
78
Kebahagiaan
79
Sudah seberapa dekat?
80
Apakah kau tidak merindukanku?
81
Kebohongan pertama
82
Tinggal menunggu waktu
83
Jangan jadi pengecut
84
Sebuah pernyataan
85
Balasan sebuah perasaan
86
Kejutan untuk Zia
87
Keterbukaan
88
Mudahnya waktu berlalu
89
Pengabaian...
90
Kita pulang sekarang
91
Sebuah pilihan..
92
pengumuman
93
Arti Diam
94
Rumah pindah Rumah
95
Kebenaran pertama
96
Kebenaran kedua
97
Mengalah bukan berarti kalah
98
Menyambut esok
99
Iblis kecil itu
100
Telah Kembali
101
Jarak yang Tak Kasat Mata
102
Peraturan
103
Kewajiban
104
Penyesalan awal
105
Tak Bisa Diingkarin
106
Maafkan aku...
107
Rencana kepergian..
108
Apakah Dia Baik - Baik Saja Pertama
109
Apakah Dia Baik - Baik Saja Akhir
110
Bolehkah Aku berharap?
111
Berpura - Pura
112
Biarkan aku melakukannya
113
Akhir yang tidak diinginkan
114
Tertekan
115
Akhir dari Cerita....
116
Permulaan selalu ada Akhir
117
Membutuhkan..
118
Madu untuk Ipar
119
Tangisan Bayi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!