"Ma, Ayah pergi dulu kerja dulu ya, biar si kakak dan adek sama Ayah aja perginya sekalian jalan." panggil Mas Farhan.
"Iya sayang, hati - hati dijalan ya. " Sahut Zia.
Hati selalu merasa makin bertambah akan sebuah rasa disaat sebuah perhatian kecil tak luput di semaikan. Begitulah Mas Farhan, dibalik sikap cerewetnya, ia selalu memperhatikan anak dan istrinya dengan baik tidak ingin membiarkannya terluka.
"Iya sayang" Tanpa diduga begitu banyak kecupan penuh di wajah Zia hingga wajahnya merona dan seketika malu karena dilihat anak - anaknya.
"Ish, Ayah ni. Ada kakak dan adek disini main cium-cium aja." Bukannya berhenti tapi makin bertambah sebuah kecupan satu menit di bibir istrinya.
" Aku hanya mau merasakan manisnya bibirmu terakhir sayang." Sahut Farhan sambil membelai pipi istrinya. Dahi Ziapun berkerut merasa janggal dengan kata-kata suaminya tapi dia tidak mau berfikir jauh.
"Awas ayah yah ntar malam." Bisik Zia ditelinga suaminya.
"Mama yang awas, jangan tar malah bilang udah-udah" Balas Farhan sambil berbisik dan terkekeh melihat istrinya yang gak bisa dipancing sedikit saja untuk sesuatu itu.
"Aih, Mama.. Ayah mau berangkat jam berapa lagi nie. Kakak gak mau terlambat dan dapat duduk paling belakang lagi." Mulai ngambek si kakak dengan bibirnya yang maju 5 cm melihat kemesraan ayah dan mamanya.
"Siapa yang paling pinter?" Tanya Farhan
"Kakak Saf dong" Sahut kakak dengan semangat.
"Pinternya anak ayah Safiya Arshi Farhan" Sahut Farhan sambil memeluk dan mencium pipik Saf.
"Siapa yang paling Cantik?" Tanya Farhan lagi.
"Adek Aif"
" Uluh-uluh cantik kali anak ayah Alisha Ismi Farhan" Memeluk Aif dan menciumnya juga.
"Kami pergi dulu ya sayang. Lets go..!." Farhan dan anak-anakpun berangkat dengan senyum dan hati bahagia.
Begitulah aktifitas pagi yang dimulai dengan sentuhan sayang agar selalu semangat dan penuh senyuman.
"Ya Allah jauhkanlah suamiku dari marah bahaya,deraskanlah rezekinya sederas air mengalir serta ridhoilah setiap langkah kakinya." Doa Zia dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Waktu tidak terasa berputar matahari kian menunjukan penantangannya, begitu juga dengan Zia dia dengan semangatnya ingin segera menjemur pakaian yang telah ia cuci melihat matahari yang mendukungnya untuk segera mengeringkan kain yang dia cuci.
Samar-samar terdengar nada dering panggilan dari handphone berbunyi. Ziapun dengan segera berjalan cepat tidak berani berlari karena kakinya masih licin terkena sabun.
"Hallo Assalamualaikum, dengan siapa ya?" Terlihat nomor asing menghubunginya.
"Waalaikumsalam, kami dari kantor polisi Buk, baru ini terjadi kecelakaan di jalan Raya Yakub. kalau boleh tahu ini dengan Ibu siapa? Apakah benar Ibu istri dari pak Farhan?" Pertanyaan beruntunpun di tanyakan sama polisi tersebut.
" Sa.. Saya Zia pak. Be.. benar saya Is..istri pak Farhan, a..ada apa dengan suami saya pak?" Zia mulai tergagap menjawab dan bertanya dengan polisi itu. pikirannya sudah mulai menerka-nerka kejadian tidak baik terjadi dengan suaminya.
"Maaf bu, Kami harap Ibu tenang jangan panik semua sudah diatur oleh Allah. Pak Farhan tadi kecelakaan dan meninggal di tempat. Jasadnya dirumah sakit Mitra Medica. Harap Ibu segera kesini untuk melihatnya."
Bibir Zia sudah keluh, handphonenya pun terjatuh dari tangannya bersamaan dengan tubuhnya yang luruh ke lantai. Dia ingin menjerit tapi suaranya seakan menghilang dan tertahan, yang ada air mata nya mengalir deras diiringi sesugukan yang kian memeras hati.
...************...
happy reading
slow update dears..
like coment and vote biar makin semangat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
atin p
nyimak
2021-12-06
0
🔵🍭ͪ ͩ𝐒𝓊𝓈𝓌𝒶𝓉𝒾 ՇɧeeՐՏ🍻
AB THREE ngumpul disini.... @ira muneey @imas perwati
2021-09-16
3
🍭ͪ ͩIr⍺ Mυɳҽҽყ☪️ՇɧeeՐՏ🍻𝐙⃝🦜
sediiih banget thor...
2021-09-16
3