Bab 5 : Yolanda

Apa yang terjadi setelah kubuka rice cooker?

Semenit setelahnya.

Tok! Tok! Tok!

Kuketuk pintu kamar kos sahabatku beberapa kali. Letaknya tepat bersebelahan dengan kamar kosku.

"Yolandaa!" seruku cukup kencang dari luar.

Sekarang masih pukul 18.31 menjelang malam. Pasti Yolanda belum pergi bekerja.

"Masuk! Tidak dikunci!" sahut sahabatku dengan intonasi tak kalah kencangnya.

Ceklek!

Kuraih gagang pintu lantas membukanya. Sedikit kulongokan kepala ke dalam kamar, ingin mencari keberadaan Yolanda. Tampak gadis manis itu sedang duduk di atas tempat tidur berukuran single bed seraya bersandar di dinding kamar yang dicat ungu muda.

Mata Yolanda yang bundar fokus menatap layar gawai sampai tak berkedip. Cahaya terang yang berasal dari gawai itu pun membias di parasnya. Sementara ibu jarinya lincah bergerak di atas permukaan layar.

"Yol!"

Sapaan singkat mengiringi langkahku mendekati Yolanda.

"Ada apa, Ndy?" tanya Yolanda tanpa menoleh.

Kujawab pertanyaan sahabatku ketika sudah berhasil duduk di tepian ranjang. "Masih ada nasi, tidak?" Bibir bawahku ikut mencebik seolah berharap belas kasihan dari gadis itu.

"Cih! Muka sok imut." Yolanda malah meledek. "Ambil sana,tuh! Di belakang."

Jari telunjuknya mengarah ke dapur yang kebetulan hanya disekat dengan papan agar terpisah dari kamar.

"Asyik! Makasih ya, Yol. Kamu memang The Best deh!" jawabku girang lalu bergegas menuju dapur sembari membawa sebuah piring yang berisi telur dadar.

Selain berparas ayu, gadis itu memang baik. Dia bisa memahami kesulitanku dan kami berdua selalu saling tolong-menolong bila mengalami kesusahan. Tak ayal aku dan Yolanda menjadi sangat dekat layaknya saudara kandung.

Sesampainya di dapur, kuambil secentong nasi kemudian mengisinya ke piring. Tak ketinggalan kusiram sedikit kecap manis di atasnya untuk menambah cita rasa nasi.

"Habiskan saja, Ndy!" seru Yolanda dari seberang.

"Nanti kamu makan apa, Yol?" tanyaku usai melihat sisa nasi yang tinggal sedikit di dalam rice cooker.

"Aku makan malam di bar. Temanku ada yang mau traktir."

"Cie! Cie! Terciduk ada yang traktirin nih, ye!"

Kalimat godaan meluncur dari mulutku. Ketika sudah kembali ke kamar, aku pun duduk lagi di tepian ranjang.

Kedua mata Yolanda memicing sinis. "Cie apa sih? Bukan cuma aku yang ditraktir, kali! Tapi bareng sama teman kerjaku yang lain."

"Oh ... Aku pikir ditraktir sama calon pacar baluu...."

Sebuah senggolan manja kudaratkan ke lengan Yolanda, memang posisi kami berdua berdekatan. Seseondok nasi berisi potongan kecil telur dadar bergerak menuju mulutku setelahnya.

"Calon pacar baru, apanya? Kamu tuh yang perlu punya pacar. Biar tahu indahnya dunia."

Candaanku dibalas ledekan ringan oleh Yolanda. Sontak mimik mukaku berakting sedih.

"Memangnya duniaku sesuram itu, kah?"

"Iya, suram, gersang. Kamu sih! Mau punya pacar tapi mendekam terus di kamar. Siapa yang tahu coba, kalau ada gadis tua di situ!"

Yolanda menunjuk kamarku yang hanya terpisah oleh dinding dari kamarnya.

Hiks! Hiks! Hiks!

Semakin sedih gelagatku, dipanggil gadis tua olehnya.

"Sudah, ah! Jangan bahas aku lagi. Kalau aku nangis, nanti banjir nih kamar."

"Hahaha! Iya deh, iya. Cup! Cup! Cup!" Yolanda mengusap kepalaku beberapa kali.

"Sudah, ah! Memangnya aku anak kecil!" Kutepis tangan Yolanda dari kepalaku.

"Hehehe! Jangan marah dong, Andy Sayang!" Senyum Yolanda lebar seperti keledai hendak membujuk.

Yolanda, dia sudah seperti saudara kandung beda ibu bagiku. Teman suka duka. Teman gontok-gontokan. Teman segala teman. Dia adalah orang pertama yang akan kucari bila aku sedang merasa sedih atau memiliki masalah.

Bukan hanya sebagai teman. Aku juga mengagum Yokanda sebagai seorang wanita. Gadis itu memiliki paras yang elok disertai kepribadian yang cantik pula. Bola mata Yolanda terlihat bening, memancarkan warna coklat muda. Kulitnya eksotis mirip bintang film Hollywood. Cukup berdandan sederhana saja, aura kecantikan Yolanda sudah terpancar.

Umur kami sebaya. Yolanda berumur 21 tahun. Aku juga sama, 21 tahun. Sebab itu kami punya selera dan hobi yang hampir sama. Bedanya adalah dia seorang ekstrovert yang punya banyak teman dan pengagum. Sedangkan aku terlalu pemalu untuk bisa jadi hampir sepertinya.

Alasanku tinggal di kos ini agar dapat menghemat waktu dan jarak dari tempatku kuliah. Sedangkan Yolanda, ia memang berasal dari kota ini. Ayah dan ibunya bahu membahu bekerja di warung fotokopi milik keluarga mereka sendiri.

Yolanda tinggal di kos ini karena tidak suka dengan aturan yang terlalu banyak di rumahnya. Ditambah lagi, ibunya suka menjodoh-jodohkan Yolanda dengan si Teddy. Anak tetangga mereka yang semua keluarganya mempunyai warung grosir sembako termasuk juga Teddy. Tiap kali aku menyebutkan nama itu di depan Yolanda. Dia bisa saja langsung berubah menjadi si raksasa hijau, Hulk.

"Si Beruangg!" ujarnya gusar.

Setelah itu, Yolanda akan langsung ingat dengan perkataan ibunya. Kalau ia menikah dengan Teddy, maka tidak perlu lagi memikirkan untuk membeli beras. Tinggal ambil di warung Teddy saja. Yolanda juga akan langsung menyandang gelar "Nyonya" di warung grosir sembako milik Teddy.

Waktu itu aku pernah bertanya mengapa Yolanda menolak Teddy. Langsung disahuti dengan galak olehnya.

"Jangankan menolak, melirik pun aku tak sudi!"

Hahaha, sudah seperti lagu dangdut saja jawabannya. Yolanda kemudian menjelaskan alasan kenapa ia kekeh tidak mau bersama Teddy.

Pertama, karena Teddy umurnya jauh lebih tua 10 tahun darinya. Sedangkan Yolanda menyukai lelaki muda manis seperti brownies. Kedua,

Yolanda bilang sebenarnya Teddy bukan laki-laki ulet pekerja keras seperti yang diidamkannya. Teddy malah lebih banyak aktif di sosial media ketimbang di warungnya. Dan ketiga, yang membuat hilang feeling adalah Si Teddy suka ngupil.

Weekk! Perutku jadi mual.

**

Aku selesai makan dengan perut super kenyang. Karena Yolanda akan makan di bar bersama teman-temannya, lantas tanpa ampun segera kulibas sisa nasi yang tadi kutinggalkan di rice cooker.

Yolanda adalah seorang bartender di White Lines Lounge And Bar. Sebuah bar yang sangat terkenal di Jakarta. Tempat itu didesain dengan konsep super mewah serta hanya didatangi oleh orang kaya saja

Bahkan uang tip yang didapat Yolanda dari para tamu, bila dikumpulkan dalam sebulan bisa melebihi gaji pokoknya bekerja. Wajar saja kalau isi perabotan kamar kos Yolanda jauh berbeda dengan kamar kosku. Perabotan milik Yolanda lebih lengkap dan lebih modern.

Bagaimana caranya Yolanda bisa masuk kerja di tempat itu?

Saat itu manager barnya adalah pacar Yolanda. Sammy namanya. Walaupun hubungan mereka sudah lama putus, tetapi keduanya tetap berteman baik tanpa harus membuka aib pasangan di masa lalu.

Banyak mengobrol tentang Yolanda, tanpa sadar sudah satu jam terlewati. Sekarang saatnya gadis itu hendak berangkat kerja. Ia kembali melihat riasan wajahnya di cermin, meneliti apakah hasil karyanya sudah tepat pada tempatnya.

Sementara aku masih berada di sebelah Yolanda dengan posisi duduk di tepian ranjang, sama seperti tadi. Aku akan beranjak keluar kalau sahabatku sudah akan berangkat bekerja. Di saat sedang asyik memperhatikan Yolanda yang sibuk membenarkan riasannya, tiba-tiba gawaiku berdering.

Siapa yang menelpon?

***

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

Ge

Ge

Jika aq yg jdi Ashland akan besar jika ngliat klakuan Andy yg tau2 mnjem duit sekalipun dia prnh bantu dgn balikin dompet Ashland. Sekalipun urgent bngt jgn maksa spt itu apa lgi smpe ngancam mau loncat dri balkon.. utk saat ini ngukutin dlu mau nya amAuthor

2020-06-18

0

Septiani Susetyowati

Septiani Susetyowati

gk taw malu bngt pinjem uang gk dikasih kok maksa mpw segitunya

2020-04-27

0

Devi Yuliani

Devi Yuliani

semangat andy demi mama

2020-04-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Diary Andy
2 Bab 2 : Tuan Asland Garland
3 Bab 3 : Traktir Teman
4 Bab 4 : Pria Misterius Itu Adalah?
5 Bab 5 : Yolanda
6 Bab 6 : Kabar Dari Tante Teresha
7 Bab 7 : Hari Yang Kelabu
8 Bab 8 : Banyak Jalan menuju Roma
9 Bab 9 : Seorang Pengemis
10 Bab 10 : Pahlawan
11 Bab 11 : Surat Perjanjian
12 Bab 12 : Pulang
13 Bab 13 : Bertemu Lagi
14 Bab 14 : Upik Abu Dan Cinderella
15 Bab 15 : Lowongan Kerja Jadi Pelakor
16 Bab 16 : Menunggu
17 Bab 17 : Lamaran Perbudakan
18 Bab 18 : Karet Pengaman
19 Bab19 : Nyonya Maria Constancygelux
20 Bab 20 : Jaga Jarak 10 Meter
21 Bab 21 : Kain Segiempat Pengaman
22 Bab 22 : Gadis Ca-bul
23 Bab 23 : Ikan Asin Sambal
24 Bab 24 : Itik Buruk Rupa
25 Bab 25 : Pangeran Bulan
26 Bab 26 : Genggaman Tangan
27 Bab 27 : Kesepian
28 Bab 28 : Seorang Pimpinan Kejam
29 Bab 29 : Sosok Baru
30 Bab 30 : Penata Rias Pribadi
31 Bab 31 : Pesta Ulang Tahun Yolanda
32 Bab 32 : Si Dermawan
33 Bab 33 : Tuan Otoriter
34 Bab 34 : Obat Tolak Cinta
35 Bab 35 : Kecupan Pertama
36 Bab 36 : Sate Jengkol
37 Bab 37 : Sakit Perut
38 Bab 38 : Sunflower Cafe
39 Bab 39 : Michael Patrickson
40 Bab 40 : Casanova
41 Bab 41 : Harapan Di Udara
42 Bab 42 : Mau Jadi Pacarku?
43 Bab 43 : Rindu
44 Bab 44 : Dia Kembali
45 Bab 45 : Buah Tangan Dari Tokyo
46 Bab 46 : Isi Kotak Warna Hitam
47 Bab 47 : Pelecehan
48 Bab 48 : Ciuman Resmi
49 Bab 49 : Tarian Dalam Gerimis
50 Bab 50 : Dilarang Jatuh Cinta
51 Bab 51 : Pembantu Durhaka
52 Bab 52 : Melarikan Diri
53 Bab 53 : Curahan Hati
54 Bab 54 : Fly Me To The Moon
55 Bab 55 : Uang Tebusan
56 Bab 56 : Semua Terserah Padamu
57 Bab 57 : Terciduk
58 Bab 58 : Tragedi Jus Jeruk
59 Bab 59 : Cinta Dan Benci
60 Bab 60 : Tipe Pencemburu
61 Bab 61 : Aku Mencintaimu, Tuan Asland
62 Bab 62 : Istri Tuan Asland
63 Bab 63 : Sandiwara
64 Bab 64 : Juru Masak Dadakan
65 Bab 65 : Ba-bi Dan Monyet
66 Bab 66 : Pasangan Di Musim Semi
67 Bab 67 : Hasrat Bercumbu
68 Bab 68 : Hubungan Tanpa Status
69 Bab 69 : Hadiah Menjadi Karyawan Tetap
70 Bab 70 : Kejutan Yang Gagal
71 Bab 71 : Patah Hati
72 Bab 72 : Hubungan Merenggang
73 Bab 73 : Kecupan Mickey
74 Bab 74 : L.O.V.E
75 Bab 75 : Rahasia Mickey
76 Bab 76 : Semua Misteri Terbongkar
77 Bab 77 : Black Pearl
78 Bab 78 : Dilabrak Istri Tuan Asland
79 Bab 79 : Meninggalkan Blue Tower Building
80 Bab 80 : Kembali Ke Indekos
81 Bab 81 : Masihkah Kau Mencintaiku?
82 Bab 82 : Meminta Rujuk
83 Bab 83 : Pekerjaan Baru
84 Bab 84 : Babak Belur
85 Bab 85 : Malangnya Nasibku
86 Bab 86 : Perceraian
87 Bab 87 : Tentang Rumah Tangga Mereka
88 Bab 88 : Penjaga Toko Buku
89 Bab 89 : Pertemuan Tak Terduga
90 Bab 90 : Musim Gugur Di Hatiku
91 Bab 91 : Menjemput Impian
92 Bab 92 : Lamaran Pernikahan
93 Bab 93 : Foto Profil Baru
94 Bab 94 : Membuat Gaun Pengantin
95 Bab 95 : Tentang Tuan Asland
96 Bab 96 : Cinta Tak Direstui
97 Bab 97 : Dia Seperti Pelangi
98 Bab 98 : Backstreet
99 Bab 99 : Dicampakkan
100 Bab 100 : Testpack
101 Bab 101 : Harapan Terakhir Mama
102 Bab 102 : Babak Baru
103 Bab 103 : Pernikahan Itu Tiba
104 Bab 104 : Malam Pengantin
105 Bab 105 : Sarapan Ala Pengantin Baru
106 Bab 106 : Sebuah Mansion
107 Bab 107 : Gelora Cinta
108 Bab 108 : Tipu Muslihat Mickey
109 Bab 109 : 100 Peraturan Istri
110 Bab 110 : Salah Pegang
111 Bab 111 : Guru Privat
112 Bab 112 : Karma Nyonya Maria
113 Bab 113 : Keguguran
114 Bab 114 : Istri Kesepian
115 Bab 115 : Belajar Menerima Takdir
116 Bab 116 : Membalas Nyonya Maria
117 Bab 117 : Meminta Rujuk
118 Bab 118 : Pembuktian Cinta
119 Bab 119 : Membangun Kepercayaan
120 Bab 120 : Lembur
121 Bab 121 : Bulan Madu
122 Bab 122 : Sebuah Rahasia Terkuak
123 Bab 123 : Nyonya Sussanne Morganoe
124 Bab 124 : Akhir Kisah Diary Andy
Episodes

Updated 124 Episodes

1
Bab 1 : Diary Andy
2
Bab 2 : Tuan Asland Garland
3
Bab 3 : Traktir Teman
4
Bab 4 : Pria Misterius Itu Adalah?
5
Bab 5 : Yolanda
6
Bab 6 : Kabar Dari Tante Teresha
7
Bab 7 : Hari Yang Kelabu
8
Bab 8 : Banyak Jalan menuju Roma
9
Bab 9 : Seorang Pengemis
10
Bab 10 : Pahlawan
11
Bab 11 : Surat Perjanjian
12
Bab 12 : Pulang
13
Bab 13 : Bertemu Lagi
14
Bab 14 : Upik Abu Dan Cinderella
15
Bab 15 : Lowongan Kerja Jadi Pelakor
16
Bab 16 : Menunggu
17
Bab 17 : Lamaran Perbudakan
18
Bab 18 : Karet Pengaman
19
Bab19 : Nyonya Maria Constancygelux
20
Bab 20 : Jaga Jarak 10 Meter
21
Bab 21 : Kain Segiempat Pengaman
22
Bab 22 : Gadis Ca-bul
23
Bab 23 : Ikan Asin Sambal
24
Bab 24 : Itik Buruk Rupa
25
Bab 25 : Pangeran Bulan
26
Bab 26 : Genggaman Tangan
27
Bab 27 : Kesepian
28
Bab 28 : Seorang Pimpinan Kejam
29
Bab 29 : Sosok Baru
30
Bab 30 : Penata Rias Pribadi
31
Bab 31 : Pesta Ulang Tahun Yolanda
32
Bab 32 : Si Dermawan
33
Bab 33 : Tuan Otoriter
34
Bab 34 : Obat Tolak Cinta
35
Bab 35 : Kecupan Pertama
36
Bab 36 : Sate Jengkol
37
Bab 37 : Sakit Perut
38
Bab 38 : Sunflower Cafe
39
Bab 39 : Michael Patrickson
40
Bab 40 : Casanova
41
Bab 41 : Harapan Di Udara
42
Bab 42 : Mau Jadi Pacarku?
43
Bab 43 : Rindu
44
Bab 44 : Dia Kembali
45
Bab 45 : Buah Tangan Dari Tokyo
46
Bab 46 : Isi Kotak Warna Hitam
47
Bab 47 : Pelecehan
48
Bab 48 : Ciuman Resmi
49
Bab 49 : Tarian Dalam Gerimis
50
Bab 50 : Dilarang Jatuh Cinta
51
Bab 51 : Pembantu Durhaka
52
Bab 52 : Melarikan Diri
53
Bab 53 : Curahan Hati
54
Bab 54 : Fly Me To The Moon
55
Bab 55 : Uang Tebusan
56
Bab 56 : Semua Terserah Padamu
57
Bab 57 : Terciduk
58
Bab 58 : Tragedi Jus Jeruk
59
Bab 59 : Cinta Dan Benci
60
Bab 60 : Tipe Pencemburu
61
Bab 61 : Aku Mencintaimu, Tuan Asland
62
Bab 62 : Istri Tuan Asland
63
Bab 63 : Sandiwara
64
Bab 64 : Juru Masak Dadakan
65
Bab 65 : Ba-bi Dan Monyet
66
Bab 66 : Pasangan Di Musim Semi
67
Bab 67 : Hasrat Bercumbu
68
Bab 68 : Hubungan Tanpa Status
69
Bab 69 : Hadiah Menjadi Karyawan Tetap
70
Bab 70 : Kejutan Yang Gagal
71
Bab 71 : Patah Hati
72
Bab 72 : Hubungan Merenggang
73
Bab 73 : Kecupan Mickey
74
Bab 74 : L.O.V.E
75
Bab 75 : Rahasia Mickey
76
Bab 76 : Semua Misteri Terbongkar
77
Bab 77 : Black Pearl
78
Bab 78 : Dilabrak Istri Tuan Asland
79
Bab 79 : Meninggalkan Blue Tower Building
80
Bab 80 : Kembali Ke Indekos
81
Bab 81 : Masihkah Kau Mencintaiku?
82
Bab 82 : Meminta Rujuk
83
Bab 83 : Pekerjaan Baru
84
Bab 84 : Babak Belur
85
Bab 85 : Malangnya Nasibku
86
Bab 86 : Perceraian
87
Bab 87 : Tentang Rumah Tangga Mereka
88
Bab 88 : Penjaga Toko Buku
89
Bab 89 : Pertemuan Tak Terduga
90
Bab 90 : Musim Gugur Di Hatiku
91
Bab 91 : Menjemput Impian
92
Bab 92 : Lamaran Pernikahan
93
Bab 93 : Foto Profil Baru
94
Bab 94 : Membuat Gaun Pengantin
95
Bab 95 : Tentang Tuan Asland
96
Bab 96 : Cinta Tak Direstui
97
Bab 97 : Dia Seperti Pelangi
98
Bab 98 : Backstreet
99
Bab 99 : Dicampakkan
100
Bab 100 : Testpack
101
Bab 101 : Harapan Terakhir Mama
102
Bab 102 : Babak Baru
103
Bab 103 : Pernikahan Itu Tiba
104
Bab 104 : Malam Pengantin
105
Bab 105 : Sarapan Ala Pengantin Baru
106
Bab 106 : Sebuah Mansion
107
Bab 107 : Gelora Cinta
108
Bab 108 : Tipu Muslihat Mickey
109
Bab 109 : 100 Peraturan Istri
110
Bab 110 : Salah Pegang
111
Bab 111 : Guru Privat
112
Bab 112 : Karma Nyonya Maria
113
Bab 113 : Keguguran
114
Bab 114 : Istri Kesepian
115
Bab 115 : Belajar Menerima Takdir
116
Bab 116 : Membalas Nyonya Maria
117
Bab 117 : Meminta Rujuk
118
Bab 118 : Pembuktian Cinta
119
Bab 119 : Membangun Kepercayaan
120
Bab 120 : Lembur
121
Bab 121 : Bulan Madu
122
Bab 122 : Sebuah Rahasia Terkuak
123
Bab 123 : Nyonya Sussanne Morganoe
124
Bab 124 : Akhir Kisah Diary Andy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!