...Grup Chat Blue...
Al Baba
| Hari ini ada jadwal manggung!
Brayen
| Ketentuan dimana?
...Rafa sedang mengetik ......
Sahrul
| Di cafe deket studio musik biasa
Brayen
| Siip! Jam 8 udah disana
Al Baba
| Siap Bro
...Rafa sedang mengetik ......
Sahrul
| Oke
^^^Rafasya^^^
^^^Siap Bos!!^^^
Sahrul
| Lo dari tadi sedang mengetik cuman bales itu doang kirain gue lo ngetik panjang!
^^^Rafasya^^^
^^^Hahahaha^^^
...***...
Ryana, Henna, dan Lutvi, sepulang dari sekolah, mereka tidak langsung pergi ke rumah masing-masing. Tetapi mereka mampir ke toko buku untuk melihat apakah ada buku yang cocok untuk dibeli.
Tidak hanya toko buku, toko itu terhubung dengan toko musik. Ryana, yang melihat dan melirik toko tersebut, sangat ingin masuk.
Hena yang melihat tatapan Ryana langsung mengetahuinya. "Nggak ada yang melarang kalau kamu masuk, Na."
Dengan matanya yang terlihat sayu tapi tetap tersenyum keras. "Udah dapet bukunya?" Ryana menghindari percakapan.
Henna hanya bisa tersenyum. "Udah, kok. Ayok."
...***...
...Grup Chat Blue...
^^^Brayen^^^
^^^Lo semua dimana? Gue udah nyampe^^^
Sahrul
| Di belakang lo, Nyet
"Gila eloo semua udah nyampe aja," sahut Brayen.
"Elo aja yang gila kita mah waras," seru Baba.
"Udah ditungguin. Ayok cabut...." ucap Rafasya sambil membawa gitar kesayangannya.
...***...
Setelah menemukan buku yang mereka pilih, mereka membelinya. Kemudian mereka merasakan perut lapar. Saat keluar dari toko
"Lapar nih...." ucap Lutvi.
"Sama," balas Hena sambil menaruh buku itu di tas.
Lutvi melihat sekelilingnya. "Wow, itu." Tunjukkan ke salah satu kafe di sana.
"Kita kesana aja yuk? Cafe itu kan lagi ramai-ramainya dibicarain sama anak sekolahan. Kita belum pernah coba, ayok....."
"Via... nggak usah lari-lari." Teriak Henna kepada Via sembari mengikutinya disusul Ryana.
......................
Ketika mereka tiba, mereka sedang mencari tempat duduk kosong.
"Duduk di mana yaa? Hah disana, ayok" kata Lutvi.
"Rame banget," ucap Hena.
Mereka duduk di dekat jendela. Henna dan Via memandangi kafe. Memang benar kafe ini sangat bagus.
"Mas...." Ryana memanggil pramusaji
Pramusaji pun menghampirinya. "Mau pesan apa?"
"One hot chocolate," kata Ryana.
Lutvi sambil melihat-lihat daftar menunya. "Aku... mango juice sama spaghetti."
".... Lo pesan apa, Hen?"
"Seafood fried rice sama.... air putih biasa aja," ucap Hena meletakkan buku menu.
"Baik, ditunggu sebentar..." kata pramusaji segera pergi untuk mempersiapkan pesanan.
Cek... Cek....
"Hello everyone, selamat malam, hari ini kita punya band yang populer di kalangan remaja, coba tebak siapa mereka?" kata seseorang di panggung kecil di kafe.
"Ada band nih. Bakalan seru," ucap Lutvi.
"Sepertinya sudah pada nggak sabar untuk melihat performa mereka. Yuk kita sambut..... The Blue ...."
"The Blue! The Blue... Blue. Hen, kita jarang-jarang liat mereka perfome," kata Via kegirangan.
"Ke depan yuk nontonya," balas Hena tidak kalah antusias.
"Yuk yuk."
Sedangkan Ryana tidak tertarik dan hanya duduk di sana sambil bermain game di ponselnya.
"Malam semuanya, kami disini akan menghibur kalian. Semoga kalian menikmati lagu yang kami nyanyikan ini," ucap bocah remaja dengan wajah menawan sebagai vokalis dan gitaris. Dia adalah Rafasya.
Musik (This Town & Slow Hands - Nial Horan)
......................
Ryana sedang asyik bermain dengan ponselnya dan tiba-tiba mendengar suara nyanyian. Seperti tertarik, dia langsung menoleh ke suara itu dan berjalan mendekat, dia berada diantara teman-temannya.
Cowok biru? Pantes seisi sekolah terkagum-kagum. Batin Ryana.
Rafasya yang sedang asyik bernyanyi memandang ke arah hadirin yang tak asing lagi.
Putri Batu? Dalam hati Rafasya.
Tanpa sadar dia mengedipkan mata birunya untuk Ryana
"Naaa.... dia ngedip ke kamu," beber Henna.
"Cieee Ryana, gue juga mau...." rengek Lutvi.
Ryana memasang wajah masam dan segera kembali ke meja makannya.
Setelah perfoma band itu selesai. Henna dan Lutvi kembali ke meja makannya.
......................
"Keren abis keren.... ini betulan mereka apalagi suara Rafaaa..." kata Lutvi setelah kembalinya menonton perform band The Blue.
"Jangan mulai deh alay-nya...." sahut Hena.
"Permisi pesanannya sudah siap." Pramusaji itu meletakkan pesanan mereka di atas meja.
"Hai...." Suara tidak asing masuk ke telinga mereka.
"Rafa?
"Barusan gue liat kalian nonton perfoma The Blue. Gimana menurut kalian?" tanya Rafasya yang tiba-tiba menjadi sangat akrab dengan mereka. Sok dekat.
"Keren banget. Inj ketiga kalinya gue liat kalian perfome," balas Lutvi.
"Kalau elo?" tanya Rafasya, matanya melirik Ryana.
"Ana.... kamu ditanyain itu," sahut Hena.
"Pertama kali," jawab Ryana datar.
"Lo tunggu aja... gue bakalan sering-sering nyanyiin buat elo sama suara merdu gue. Okay?" kata Rafasya dengan percaya diri di level dewa.
"Terserah."
"Judes amat batu," gumam Rafasya.
Teman Rafasya bernama Brayen datang ke sini. "Ternyata lo disini, Raf. Dipanggil bos tuh."
"Okay. Putri batu see you next time..." ucap Rafasya dengan senyumnya.
Ryana acuh.
"Kalian satu sekolah sama kita, kan?" tanya Brayen.
"Iyah. Elo kok tahu kita?" tanya Lutvi balik.
"Gue tahulah. Apalagi dia...." terang Brayen menunjuk ke arah Henna.
"Ehekmmm," goda Lutvi.
"Kenalin, gue Brayen, panggil aja Bro."
"Gue Via, yang lo lirik itu Henna dan yang super cuek namanya Ryana."
Brayen tersenyum angguk. "Gue udah duga elo yang dimaksud Rafa, Putri Batu."
"Putri batu?" tanya Ryana tersentak.
".... Dasar tuh orang julukin nama sembarangan," geramnya.
"Hahahaha." Tawa Brayen yang renyah. "Kapan-kapan kita ngobrol lagi, gue harus cabut."
"Dah..."
"Cieee Hena lo bakalan melepas status kejombloanmu," selosor Lutvi.
"Apaan enggak, nggak ada," decit Hena dengan pipi yang merona.
...🃏...
Rilis 05/03/2020
Revisi 03/02/2021
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Yara_Army
udahlah nanya dimana, ehhh dia ada dibelakang wkkwkw
2021-03-16
1
Sofia NF
Hai kak aku sudah mampir dan boomlike ceritanya. Mampir juga kak ke karya keduakuku In Your 30’s, ditunggu ya!
2020-09-09
1
Ita Yulfiana
semangat
2020-08-20
1