Tobatku Karena Cinta
Naura Anak dari Pasangan dari Tomi Sugiarto dan Sarah Nasution. Kedua orang tua Naura sama-sama bekerja. Jadi tiap hari Naura harus ditinggalkan dirumah bersama dengan Bibi Ira.
Bibi Ira adalah seorang pembantu yang sudah bekerja sejak Naura masih kecil.
"Mama sama papa berangkat dulu ya Sayang ya, kamu baik-baik dirumah bersama dengan bibi. Kamu jangan pergi Kemana-mana. Nanti mama dan papa akan kembali 3 hari kedepan" Ucap Sarah kepada Naura yang sekarang duduk di SMA kelas 3.
"Mama sama papa Pergi mulu sih. Naura kan bete sendiri dirumah" Rengek Naura.
"Jangan gitu dong nak, kan mama sama papa juga kerjanya untuk kamu juga. mama janji deh jika pulang nanti mama ajak kamu jalan-jalan deh kemana saja yang kamu mau" Ucap Ibu Naura, Wanita paruh baya yang sudah berumur kepala 4.
"Janji ya?"
"Iya sayang, Mama janji" Jawab Sarah
" Papa sama mama pergi dulu ya sayang" Ucap sang papa sambil mengelus kepala Naura
"Iya Pa !" Jawab Naura
Dia menatap orang tuanya yg sedang berjalan menuju mobilnya. Naura merasa sangat sedih walaupun dia tau orang tuanya hanya berangkat 2 hari. keduanya berjalan sambil melambaikan tangannya. begitu juga dengan Naura yang membalas lambaian tangan kedua orangtuanya.
"Sungguh weekand yang membosankan" Ucap Naura sambil merebahkan badann,ya di atas Kasurnya yg empuk.
"Naura... Naura... Naura" Fani, adalah teman sekolahnya yg rumahnya juga tak jauh dari rumah Naura.
" Eh, Fani Mau ngapain kesini. Gangguin aja loh" Ucapnya dengan Ketus
" ayo Ra, keluar jalan yuk " Ucap Fani sambil menarik tangan Naura.
"Mau kemana sih, Mending rebahan disini saja sambil ngadem dibawah AC" Ucap Naura
" Kita lari pagi yuk, ini gua sdh siap loh. nggak kasian lihat saya sdh siap-siap seperti ini. itung-itung hirup udara seger dan kali aja kita bisa ketemu cowok keren loh Ra" Ucap Fani sambil berhalusinasi dengan pipi memerah.
"Huu dasar kamu, Genit Amat jadi cewek" Jawab Naura sambil Menyindir.
" Udah cepat sana ganti bajunya, Saya tungguin ini. Nggak Pake Lama" Menarik Tangan Naura dan mendorongnya kekamar mandi untuk berganti pakaian.
Naura pun Bergegas berganti pakaian dan keluar menemui Fani. dengan style yang sederhana namun tetap memberikan tampilan yang menarik.
Mereka pun keluar berlari pelan-pelan berkeliling sambil bercanda gurau. hingga mereka tiba di suatu lapangan tempat dimana orang-orang sekitar berkumpul untuk berolahraga. ada yang bermain bola, berlari, senam, dan banyak lagi
" Lihat tu Ra, Banyak banget cowok-Cowok keren kan. kalau begini mah tugas-tugas disekolah itu bisa dilupakan dulu sejenak" Ucap Fani sambil tersenyum.
"Nikmati aja sendiri" jawab Naura dengan Nada yang datar tanpa menghalangi tatapan tajam Fani yang mengabsen satu persatu yang dilihatnya.
Naura Terus berolahraga dengan lari kecil ditempatnya agar tubuhnya dapat bergerak. sampai tiba saatnya badannya merasa lelah dan akhirnya mengajak fani untuk pulang.
"Fan, Pulang yuk"
"Ayok Ra, kayaknya sudah mulai sepi juga nih" Ucap Fani.
Mereka akhirnya pulang dengan berjalan kaki sambil ngobrol. namun dipertengahan jalan, Sebuah Mobil dengan kecepatan tinggi lewat dan menerobos kubangan air. Ssrrriittt!!! Akhirnya lumpur yang berada dijalan yang berlubang itu mengenai kaki Naura.
"Woyy, kalau Jalan lihat-lihat dong. emangnya ini jalan nenek moyang Lo" Teriak Fani yang nampak kesal kepada mobil yang terus melaju tanpa menghiraukan mereka.
"Betul-betul nggak punya hati tu orang. sdh buat salah nggak mau juga berhenti dan minta maaf" Lanjut Fani kesal.
" Sudah, percuma kamu marah-marah toh mobilnya sdh pergi jauh tuh" Ucap Naura sambil Menepuk-nepuk celananya yang terkena Lumpur.
"kesal banget tau Ra"
"Oh iya, bersihkan di mesjid sebelah itu saja Ra. pasti banyak air tuh. saya tunggu disini saja ya" Ucap Fani
"Ooh iya Fan. saya kesana dulu ya soalnya kaki saya sdh mulai gatal nih" Ucap. Naura sambil Menggaruk-garuk kakinya.
Naura pun menuju ke masjid itu dan membuka sepatunya setelah itu menuju ke kran air yang sudah tersedia disana
Azzar Seorang anak ulama pendiri pondok pesantren, dia juga sorang ustadz yang kadang menjadi guru mengaji dan pengajar di majelis ibu-ibu. sebelum memulai pengajian, ia selalu menyempatkan diri untuk Berwudhu.
Azzar yang sedang fokus berwudhu, tiba-tiab seorang gadis datang diseblahnya untuk membersihkan kakinya. dengan polosnya dan tanpa dosa, gadis itu membersihkan kakinya yang putih bersih sampai ke betis. Azzar yang sedang mencuci telinganya tidak sengaja melihat gadis itu.
"Astagfirullah..." Ucap Azzar dengan pelan dan memalingkan wajahnya agar tidak melihat gadis itu terlalu lama.
Tapi sialnya ucapannya itu didengar oleh gadis itu yang tak lain adalah Naura. dan saat itu Naura pun Kaget mendengar ucapan pemuda itu dan seketika berhenti mencuci kakinya dan memandang pemuda yang ada di sebelahnya yang tak lain adalah azzar dengan perasaan yang risih dan tidak suka.
"Ustadz tapi matanya jelalatan!" ucap Naura dengan senyum Sinisnya
mendengar ucapan gadis itu, azzar lalu berbalik menoleh ke arah gadis itu untuk melihat wajah gadis yang sudah merendahkan harga dirinya. Namun hanya sekian detik saja dia melihat. Azzar lalu menundukkan pandangannya dari gadis itu ketika ia melihat wajah cantiknya.
Rambut Lurus yang terurai indah dan sedkit kecoklatan, mata bulat dan bening, pipi mulus dan berisi, dan bibir merah bukan karena lipstik yang membuat indah dalam pandangan Azzar.
Dengan Sigap, Azzar bergegas dan pergi meninggalkan Naura tanpa menghiraukan tatapan sinis dari Naura.
Naura hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Azzar yang dengan cepat meninggalkannya. Kemudian ia berdiri dan kembali menghampiri Fani yang dari tadi sudah menunggunya di bawah pohon depan masjid dengan wajah kesal.
" Kenapa kamu, datang-datang sdh kesal begitu" Tanya fani yang melihat Aneh naura.
"itu tadi didalam saya ketemu sm seorang pemuda. sepertinya dia itu guru ngaji. Laki-Laki macam apa itu? lari ketika berhadapan dengan wanita. Cemen banget!. emangya gaji seorang guru ngaji berapa sih? Tanya Naura kepada Fani.
" Maksud kamu ustadz Azzar?"
" Terserah namanya siapa, yang jelas sepertinya dia seorang guru ngaji. soalnya di dalam masjid sudah banyak ibu-ibu yang nunggu"
" Iya. itu ustadz Azzar. Putra dari Abi Maqi pendiri pesantren Darussalam dikampung sebelah. aku dengar-dengar sih dia akan sering-sering ke kesinj untuk mengajar dikampung ini.
Naura hanya cuek dan nggam bersemangat untuk membahas Cowok yang menurutnya cemen itu.
"Tapi menurut saya sih Ustadz azzar itu ganteng, tapi aku malas mendekatinya karna saya belum siap untuk pake baju yang lebar-lebar. gerah...." Ucap Fani kepada Naura.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Nnzxy
hai tor aku dah mampir ni Jangan lupa buat mampir jg and tinggalin jejak ya,Semangat terus-!!!
2021-10-06
0
StrawCakes🍰
KELIRU mampir thor
2021-05-05
0
:p
halo Thor. mampir juga ya ke cs aku^^ harus loh dan tinggal kan jejak^^
2021-04-17
2