Cinta Dokter (Dokter Cinta Season 2)
Lia melangkah cepat begitu mengetahui mobil suaminya memasuki pekarangan rumah mereka. Ia membukakan pintu utama rumah itu dan menunggu di depan pintu untuk menyambut kedatangan suaminya.
"Selamat datang, suamiku!" sapanya manja begitu dokter Adi berdiri di hadapannya. Dokter Adi mencium mesra bibir mungil istrinya dan membelai rambut panjangnya dengan lembut.
"Tadi seseorang mengirimiku ini!" ungkap Lia sambil menunjukkan sebuah video di ponselnya yang ternyata adalah video suaminya sedang membujuk pasiennya untuk tidak jatuh cinta padanya. Lia tertawa terbahak-bahak melihat video itu.
"Orang itu benar-benar! Besok aku akan melarangnya membawa handphone ketika sedang bertugas!" gerutu dokter Adi.
"Jangan begitu! Aku yang menyuruhnya untuk melaporkan semua yang kamu kerjakan! Aku takut kamu akan berselingkuh!" ungkap Lia.
"Kamu ini ya!" ucap dokter Adi sambil mengacak rambut lurus istrinya, ia kembali mencium mesra bibir mungil Lia.
"Aku punya sebuah hadiah untukmu!" ucap Lia tiba-tiba.
"Oh ya?!" seru dokter Adi tak percaya.
"Bisakah kamu menunggu di tempat favorit kita?" tanya Lia.
"Kenapa harus di sana?" ucap dokter Adi balik bertanya.
"Kita memulai semuanya di tempat itu dan aku mau memberikan hadiah itu di tempat yang paling berkesan untuk kita itu!" terang Lia.
"Kenapa tidak di kamar saja? Akan lebih romantis kalau di dalam kamar!" tawar dokter Adi, ia tersenyum genit pada Lia. Ekspresi wajah Lia berubah, ia cemberut pada suaminya itu.
"Kalau kamu tidak mau menuruti perkataanku, aku tidak akan memberikan hadiah itu!" seru Lia. Dokter Adi tertawa kecil melihat sikap Lia itu.
"Baiklah!" ucapnya sambil berjalan menuju halaman belakang rumahnya, tempat favorit mereka.
Lia bergegas ke kamarnya, mengambil sesuatu, dan menghampiri suaminya yang sudah menunggunya di dalam ayunan. Ia duduk tepat di samping suaminya dan tersenyum manis pada suaminya itu.
"Hmm! Sampai sekarang aku masih terus menyukai eye smile ini!" aku dokter Adi, ia mencium kedua mata Lia yang membentuk eye smile itu.
"Mana hadiah untukku?" tanya dokter Adi bingung karena melihat Lia seperti tidak membawa apapun. Lia merogoh kantung celana pendeknya dan mengeluarkan sebuah benda kecil dari sana.
"Ini!" ucap Lia pelan sambil menyerahkan sebuah test pack kepada suaminya, seketika dokter Adi tersentak melihat test pack yang menunjukkan 2 garis berwarna merah di salah satu sisinya.
"I.. ini!" ucap dokter Adi terbata-bata. Lia menganggukkan kepalanya sambil tersenyum manis. Dokter Adi kembali memandangi test pack yang ada di tangannya itu, perlahan matanya tampak berkaca-kaca.
Lia meraih tangan kanan dokter Adi dan menaruh telapak tangan dokter Adi itu di perutnya. Sejenak ia hanya tersenyum manis pada suaminya.
"Tuhan memberikan anugerah yang sangat indah untuk kita!" bisik Lia.
"Sekarang, di dalam sini sudah ada buah cinta kita!" tambahnya. Dokter Adi meneteskan air mata harunya, ia memandangi wajah cantik istrinya itu sejenak dan kemudian memeluknya dengan erat.
"Terima kasih!" ucapnya. Ia menciumi kepala istrinya beberapa kali. Lia pun memeluk suaminya itu dengan mesra.
"Ayo kita hidup bahagia bersama selamanya!" bisik Lia. Dokter Adi menganggukkan kepalanya dan mempererat pelukannya di tubuh wanita kesayangannya itu.
...
"Tunggu saja sampai aku pulang, nanti kita belanja keperluan bayi bersama!" ucap dokter Adi sambil memeluk tubuh istrinya itu dari belakang. Lia menggelengkan kepalanya pelan.
"Kalau menunggumu pulang, aku tidak bisa puas melihat-lihat!" tukas Lia.
"Memangnya apa yang mau kamu lihat?" tanya dokter Adi.
"Semuanya! Aku mau memilihkan yang terbaik untuk anakku ini!" jawabnya sambil membelai perutnya lembut.
"Hei! Itu juga anakku!" tegur dokter Adi. Lia tertawa kecil dan kemudian membalikkan tubuhnya menghadap suaminya yang sangat tampan itu.
"Biarkan aku pergi sendiri ke toko itu ya, suamiku? Nanti setelah kamu pulang dari rumah sakit, kamu jemput aku di sana!" pinta Lia. Ia tersenyum lebar hingga matanya membentuk eye smile khasnya. Senyuman itu selalu menjadi senjatanya untuk membujuk suaminya.
"Baiklah!" ucap dokter Adi akhirnya.
"Yeaayy!!!" seru Lia kegirangan.
"Kamu selalu bisa membujukku dan aku selalu kalah dengan eye smile kesukaanku ini!" ungkap dokter Adi, ia menciumi kedua mata istrinya itu dengan lembut. Lia tertawa kecil.
Lia mengantarkan suaminya yang akan berangkat kerja itu sampai ke mobilnya. Dokter Adi masuk ke dalam mobil dan setelah menutup pintu mobilnya, ia segera membuka jendela mobilnya itu.
"Kamu harus berhati-hati ya! Aku akan menjemputmu secepatnya setelah jam kerjaku berakhir!" pesan dokter Adi. Lia menganggukkan kepalanya pelan.
"Hati-hati di jalan!" ucap Lia pada dokter Adi. Dokter Adi mengeluarkan kepalanya melalui jendela mobil dan dengan tangan kanannya ia menarik kepala Lia dengan lembut lalu mengecup mesra bibir mungil istrinya itu.
"Aku mencintaimu!" bisiknya lembut.
"Aku juga sangat sangat sangat mencintai suamiku yang tampan ini!" seru Lia sambil membelai rambut dokter Adi.
"Sudah sana pergi, nanti kamu terlambat!" ucap Lia. Dokter Adi menganggukkan kepalanya.
"Aku pergi ya sayang!" pamitnya sambil melambaikan tangannya pada Lia. Lia membalas lambaian tangan suaminya itu sambil tersenyum manis.
...
Lia tersenyum sambil mengusap perutnya dengan lembut, kemudian ia mengangkat kepalanya untuk memperhatikan lampu lalu lintas bagi penyebrang jalan yang ada di hadapannya, ia menunggu sampai lampu berwarna hijau menyala, dan setelah lampu hijau menyala, ia bersama beberapa orang yang hendak menyebrang juga akhirnya bisa melangkahkan kaki mereka untuk menyebrangi jalan yang cukup padat itu. Lia terlihat sudah tidak sabar untuk bisa segera sampai ke toko yang menjual perlengkapan bayi itu, ia melangkah dengan cepat.
"AWAAAASSS!!!" Tiba-tiba seseorang dari pinggir jalan berteriak untuk memperingati orang-orang yang sedang menyebrang di jalan itu. Sebuah minibus melaju dengan kecepatan tinggi ke arah para penyebrang jalan.
"Tiiiiiinnnn!!!!" Supir minibus tersebut mencoba memperingatkan para penyebrang jalan untuk segera menyingkir dari jalan itu karena ia kehilangan kendali dari kendaraan yang dikendarainya. Lia dan beberapa penyebrang jalan itu mencoba berlari untuk menghindari kendaraan itu, namun naas!
"BRAAAKK!" Terdengar suara hantaman yang sangat keras. Lia dan 2 orang penyebrang jalan lainnya tidak dapat menghindari kendaraan itu. Minibus itu menghantam tubuh mereka dengan sangat kuat hingga tubuh mereka terpental sejauh 7 meter, selain menabrak tubuh para penyebrang jalan, minibus itu juga menghantam beberapa kendaraan lain yang ada di sekitarnya, berputar-putar dan akhirnya berhenti di tengah jalan. Orang-orang yang berada di sekitar tempat itu histeris.
"Aargh!" Lia mengerang kesakitan sambil memegangi perutnya. Tubuhnya terkulai lemah di pinggir jalan, ia merasakan sakit pada seluruh tubuhnya terutama bagian perutnya yang terbentur badan mobil dengan sangat kuat dan terhempas ke aspal jalan. Orang-orang mulai berdatangan untuk menolong Lia. Tubuh Lia penuh dengan luka dan darah.
"Da.. darah!" ucap salah satu pria yang hendak mengangkat tubuh Lia kepada pria lainnya dengan suara berbisik agar Lia tidak mendengarnya, tapi Lia mendengarnya. Air matanya pun mengalir membasahi pipinya dan jantungnya berdebar kencang, ia merasa sangat takut kalau terjadi sesuatu pada bayinya.
"To.. tolong!" rintihnya, ia meraih tangan salah satu pria itu dan memegangnya dengan erat.
"Tolong selamatkan bayiku!" ucapnya dengan suara lirih dan sesaat kemudian ia tidak sadarkan diri.
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Ruby Talabiu
😭😭😭
2021-05-23
0
vllp
kenapa begini alurnya Thor😭😭😭
2021-05-02
1
💞bae_kimsoo💞
baru tau ada season2nya thor hemmm ttp kangen nala a krisna thor lanjut
2021-04-14
1