#Empat

Akhirnya Lia dipindahkan ke ruang rawat pasien karena kondisi tubuhnya mulai stabil meskipun ingatannya belum kembali. Dokter Adi menyelimuti tubuh Lia, kemudian ia menarik salah satu kursi yang ada di ruangan itu, menempatkannya di samping ranjang Lia dan duduk di sana. Ia memandangi wajah cantik istrinya itu.

"Ada apa?" tanya Lia, ia terlihat kikuk karna tatapan dokter Adi itu. Dokter Adi menggeleng pelan.

"Lalu mengapa kamu memandangiku seperti itu?" tanya Lia.

"Aku biasa melakukan hal ini setiap hari, aku bebas memandangi istriku!" jawab dokter Adi. Seketika wajah Lia memerah.

"Kita biasa saling memandang sebelum tidur, setelah bangun tidur, dan saat makan bersama. Kita juga biasa saling menggenggam tangan seperti ini" ungkap dokter Adi. Dokter Adi meraih tangan Lia dan menggenggamnya lembut. Dokter Adi membuat Lia semakin kikuk. Lia mencoba melepaskan tangannya dari genggaman dokter Adi tapi dokter Adi menahannya, ia mempererat genggaman tangannya pada tangan Lia.

"Kenapa kamu terus melepaskan setiap kali aku menggenggam tanganmu?" tanya dokter Adi pelan.

"A.. aku" Lia terlihat gugup dan kikuk.

"Apa buktinya kalau kita sudah menikah?" tanya Lia akhirnya. Dokter Adi terkejut mendengar pertanyaan Lia barusan.

"Jadi, kamu seperti ini karena kamu tidak percaya kalau kita sudah menikah dan aku benar-benar suamimu?" tanya dokter Adi, ia tidak menyangka dengan pertanyaan Lia itu.

Dokter Adi merogoh saku celananya dan mengeluarkan ponselnya. Ia terlihat sibuk mengutak-atik ponsrlnya itu.

"Ini, lihat!" ucap dokter Adi sambil menunjukkan layar ponselnya kepada istrinya itu. Lia meraih ponsel itu dan memperhatikan gambar yang ada di layar ponsel itu. Di layar ponsel milik dooter Adi itu terpampang foto pernikahannya bersama dokter Adi. Lia menatap wajah dokter Adi sejenak, lalu kemudian kembali memperhatikan foto itu.

Dokter Adi mendekatkan posisi duduknya ke arah Lia. Lia terlihat kikuk karena tubuh dokter Adi berada di sampingnya.

"Lihat, bukankah kamu terlihat sangat bahagia saat itu?" tanya dokter Adi. Lia terdiam, matanya terus tertuju pada foto pernikahannya itu.

"Senyummu itu, senyuman paling cantik yang pernah kulihat! Dan senyuman itu yang paling kusuka! Hanya milikku!" bisik dokter Adi. Ia mendekatkan wajahnya tanpa sepengetahuan Lia, dan begitu Lia menoleh ke arahnya, ia langsung mencium lembut bibir mungil Lia itu.

Lia yang sangat terkejut langsung mendorong tubuh suaminya itu dan menjauhkan wajahnya dari dokter Adi. Jantungnya berdebar dengan sangat kencang.

"Ka.. kamu tidak boleh mencium orang lain tanpa ijin seperti itu!" tegur Lia.

"Aku tidak mencium orang lain, aku mencium istriku sendiri!" tukas dokter Adi. Lia menatap dokter Adi, keningnya berkerut.

"Kamu masih tidak percaya kalau kita sudah menikah dan aku adalah suamimu?" tanya dokter Adi. Lia terdiam, jantungnya masih terus berdebar dengan sangat kencang dan ia merasa sangat gugup.

Lia mencoba menenangkan hatinya sejenak, ia menggeser-geser layar ponsel dokter Adi untuk melihat foto-foto yang ada di galeri ponsel itu. Ia terkejut melihat begitu banyak fotonya di ponsel itu. Lia menghela nafasnya perlahan. Begitu ia hendak keluar dari galeri foto yang ada di ponsel dokter Adi itu, tiba-tiba matanya tertuju pada foto-foto yang terletak di deretan atas galeri.

Jari telunjuk Lia perlahan menyentuh layar ponsel hingga membuat tampilan foto itu menjadi lebih besar. Ia terkejut begitu melihat tampilan foto itu, ia memperhatikan foto itu dengan seksama.

"I.. ini..." ucapnya pelan. Dokter Adi melongok ke arah layar ponselnya dan ia tersentak, dengan cepat ia merebut ponselnya itu dari tangan Lia. Ternyata foto yang dilihat Lia adalah foto ketika dirinya sedang hamil besar. Lia terdiam terpaku sejenak, tapi sesaat kemudian ia menyingkap selimut yang menutupi separuh tubuhnya dan menaikkan sedikit pakaian yang digunakannya sehingga memperlihatkan perutnya. Ia terpaku melihat perban yang menempel di perutnya.

Dengan sigap dokter Adi menutupi kembali perut Lia itu dengan selimutnya. Lia masih terdiam terpaku sampai dokter Adi membelai rambutnya dan mencium kepalanya.

"Apa aku habis melahirkan?" tanya Lia akhirnya. Dokter Adi tersenyum lembut sambil menatap Lia.

"Di mana bayiku?" tanya Lia lagi. Ia menatap kedua bola mata dokter Adi dan menantikan jawaban dari suaminya itu. Dokter Adi menundukkan kepalanya, ia berpura-pura sibuk dengan ponselnya, tapi Lia meraih tangan dokter Adi dan mencengkramnya dengan cukup kuat hingga dokter Adi menatap ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Lia pelan.

"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku?" lanjutnya. Dokter Adi memandangi wajah Lia dengan seksama, perlahan tangannya membalik keadaan, tangannya menggenggam lembut jari-jemari Lia.

"Anak kita sudah bahagia." ucapnya dengan suara berbisik.

"Sudah bahagia?" gumam Lia bingung.

"A.. aku tidak mengerti maksudmu!" ucap Lia. Dokter Adi kembali membelai rambut Lia dan tersenyum lembut pada istrinya itu.

"Kamu membuatku penasaran! Jelaskan padaku!" seru Lia tidak sabar.

"Bukan kita yang akan merawat bayi kita, tapi Tuhan yang sudah merawatnya sekarang." ungkap dokter Adi akhirnya. Lia tersentak, ia sangat terkejut dengan perkataan dokter Adi.

"Tuhan sangat menyayangi putra kita, makanya Tuhan mengambilnya dari kita untuk merawatnya." terang dokter Adi. Suaranya terdengar berat dan bergetar ketika menyampaikan hal itu, sekuat tenaga ia mencoba menahan air matanya di hadapan istrinya itu.

Lia menatap dokter Adi dengan seksama, ia terlihat masih tidak percaya dengan apa yang keluar dari mulut suaminya itu. Dokter Adi menciumi tangan Lia dengan lembut, seketika itu air mata mulai mengalir keluar dari mata Lia. Nafas Lia mulai terdengar menderu dan detak jantungnya terasa sangat kuat.

"Kamu bersungguh-sungguh dengan apa yang kamu ucapkan itu?" tanya Lia dengan suara bergetar. Dokter Adi menatap kedua mata Lia sejenak dan kemudian menganggukkan kepalanya pelan, saat itu juga tangis Lia akhirnya pecah.

Dokter Adi beranjak dari tempat duduknya dan mendekap tubuh mungil istrinya itu, ia membiarkan Lia menangis dalam pelukkannya. Perlahan tangan dokter Adi mengusap punggung Lia dengan lembut untuk sedikit menenangkan Lia, tapi bukannya menjadi lebih tenang, Lia malah semakin kuat menangis. Akhirnya, dokter Adi pun tak kuasa lagi menahan air matanya, ia mulai meneteskan air matanya tanpa sepengetahuan Lia. Dadanya terasa sangat sesak, rasa kehilangannya atas kepergian putranya kini bercampur dengan rasa sedihnya melihat istrinya menangis seperti itu.

...

Terpopuler

Comments

Yousee Bugsy

Yousee Bugsy

bawwng bawang....

2021-04-15

1

Theresia Magdalena Hyung Hwa

Theresia Magdalena Hyung Hwa

lanjut kak😞

2021-04-15

1

Hero Crisan

Hero Crisan

dirimu penuh misteri om...

2021-04-15

1

lihat semua
Episodes
1 #Prolog
2 #Satu
3 #Dua
4 #Tiga
5 #Empat
6 #Lima
7 #Enam
8 #Tujuh
9 #Delapan
10 #Sembilan
11 #Sepuluh
12 #Sebelas
13 #Dua Belas
14 #Tiga Belas
15 #Empat Belas
16 #Lima Belas
17 #Enam Belas
18 #Tujuh Belas
19 #Delapan Belas
20 #Sembilan Belas
21 #Dua Puluh
22 #Dua Puluh Satu
23 #Dua Puluh Dua
24 #Dua Puluh Tiga
25 #Dua Puluh Empat
26 #Dua Puluh Lima
27 #Dua Puluh Enam
28 #Dua Puluh Tujuh
29 #Dua Puluh Delapan
30 #Dua Puluh Sembilan
31 #Tiga Puluh
32 #Tiga Puluh Satu
33 #Tiga Puluh Dua
34 #Tiga Puluh Tiga
35 #Tiga Puluh Empat
36 #Tiga Puluh Lima
37 #Tiga Puluh Enam
38 #Tiga Puluh Tujuh
39 #Tiga Puluh Delapan
40 #Tiga Puluh Sembilan
41 #Empat Puluh
42 #Empat Puluh Satu
43 #Empat Puluh Dua
44 #Empat Puluh Tiga
45 #Empat Puluh Empat
46 #Empat Puluh Lima
47 #Empat Puluh Enam
48 #Empat Puluh Tujuh
49 #Empat Puluh Delapan
50 #Empat Puluh Sembilan
51 #Lima Puluh
52 #Lima Puluh Satu
53 #Lima Puluh Dua
54 #Lima Puluh Tiga
55 #Lima Puluh Empat
56 #Lima Puluh Lima
57 #Lima Puluh Enam
58 #Lima Puluh Tujuh
59 #Lima Puluh Delapan
60 #Lima Puluh Sembilan
61 #Enam Puluh
62 #Enam Puluh Satu
63 #Enam Puluh Dua
64 #Enam Puluh Tiga
65 #Enam Puluh Empat
66 #Enam Puluh Lima
67 #Enam Puluh Enam
68 #Enam Puluh Tujuh
69 #Enam Puluh Delapan
70 #Enam Puluh Sembilan
71 #Tujuh Puluh
72 #Tujuh Puluh Satu
73 #Tujuh Puluh Dua
74 #Tujuh Puluh Tiga
75 #Tujuh Puluh Empat
76 #Tujuh Puluh Lima
77 #Tujuh Puluh Enam
78 #Tujuh Puluh Tujuh
79 #Tujuh Puluh Delapan
80 #Tujuh Puluh Sembilan
81 #Delapan Puluh
82 #Delapan Puluh Satu
83 #Delapan Puluh Dua
84 #Delapan Puluh Tiga
85 #Delapan Puluh Empat
86 #Delapan Puluh Lima
87 #Delapan Puluh Enam
88 #Delapan Puluh Tujuh
89 #Delapan Puluh Delapan
90 #Delapan Puluh Sembilan
91 #Sembilan Puluh
Episodes

Updated 91 Episodes

1
#Prolog
2
#Satu
3
#Dua
4
#Tiga
5
#Empat
6
#Lima
7
#Enam
8
#Tujuh
9
#Delapan
10
#Sembilan
11
#Sepuluh
12
#Sebelas
13
#Dua Belas
14
#Tiga Belas
15
#Empat Belas
16
#Lima Belas
17
#Enam Belas
18
#Tujuh Belas
19
#Delapan Belas
20
#Sembilan Belas
21
#Dua Puluh
22
#Dua Puluh Satu
23
#Dua Puluh Dua
24
#Dua Puluh Tiga
25
#Dua Puluh Empat
26
#Dua Puluh Lima
27
#Dua Puluh Enam
28
#Dua Puluh Tujuh
29
#Dua Puluh Delapan
30
#Dua Puluh Sembilan
31
#Tiga Puluh
32
#Tiga Puluh Satu
33
#Tiga Puluh Dua
34
#Tiga Puluh Tiga
35
#Tiga Puluh Empat
36
#Tiga Puluh Lima
37
#Tiga Puluh Enam
38
#Tiga Puluh Tujuh
39
#Tiga Puluh Delapan
40
#Tiga Puluh Sembilan
41
#Empat Puluh
42
#Empat Puluh Satu
43
#Empat Puluh Dua
44
#Empat Puluh Tiga
45
#Empat Puluh Empat
46
#Empat Puluh Lima
47
#Empat Puluh Enam
48
#Empat Puluh Tujuh
49
#Empat Puluh Delapan
50
#Empat Puluh Sembilan
51
#Lima Puluh
52
#Lima Puluh Satu
53
#Lima Puluh Dua
54
#Lima Puluh Tiga
55
#Lima Puluh Empat
56
#Lima Puluh Lima
57
#Lima Puluh Enam
58
#Lima Puluh Tujuh
59
#Lima Puluh Delapan
60
#Lima Puluh Sembilan
61
#Enam Puluh
62
#Enam Puluh Satu
63
#Enam Puluh Dua
64
#Enam Puluh Tiga
65
#Enam Puluh Empat
66
#Enam Puluh Lima
67
#Enam Puluh Enam
68
#Enam Puluh Tujuh
69
#Enam Puluh Delapan
70
#Enam Puluh Sembilan
71
#Tujuh Puluh
72
#Tujuh Puluh Satu
73
#Tujuh Puluh Dua
74
#Tujuh Puluh Tiga
75
#Tujuh Puluh Empat
76
#Tujuh Puluh Lima
77
#Tujuh Puluh Enam
78
#Tujuh Puluh Tujuh
79
#Tujuh Puluh Delapan
80
#Tujuh Puluh Sembilan
81
#Delapan Puluh
82
#Delapan Puluh Satu
83
#Delapan Puluh Dua
84
#Delapan Puluh Tiga
85
#Delapan Puluh Empat
86
#Delapan Puluh Lima
87
#Delapan Puluh Enam
88
#Delapan Puluh Tujuh
89
#Delapan Puluh Delapan
90
#Delapan Puluh Sembilan
91
#Sembilan Puluh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!