KEMBALIKAN SUAMIKU

KEMBALIKAN SUAMIKU

1

...- Selamat Membaca -...

...•...

...•...

Waktu berlalu cepat dan dua wanita cantik itu saling berhadapan, raut wajah mereka kontras, yang satu penuh kekhawatiran dan satunya lagi mencoba tenang dan netral.

"Baiklah nyonya Emily? Anda akan bayar berapa untuk tugas ini?" tanya wanita berjas hitam itu, dia mencoba menekan rasa sebalnya meski klien yang dihadapinya sangat menyusahkan.

Wanita bernama Emily itu menggigit bibirnya, dia terdiam lagi, seolah banyak pikiran yang menghambat keputusannya.

'Haruskah aku melakukannya sejauh ini?' batin Emily.

Dia menghela nafas berat lalu menjawab pasrah pertanyaan gadis yang dia tahu sedang menatap risih dirinya.

"Dua ratus juta" jawabnya ragu, uang sebanyak itu akan dikeluarkannya demi merebut kembali suaminya.

Lagi-lagi gadis itu menyeringai, terlihat jelas dia kurang puas dengan harga yang disebutkan Emily.

"Saya akan mengambil tugasnya, tapi untuk tingkat keberhasilan sepertinya tidak mencapai seratus persen! Nyonya tahu kan, harga sebenarnya jika ingin mempekerjakan saya?" tanya wanita itu.

Emily menggigit bibirnya lagi "Li-lima ratus juta" jawabnya gugup.

"Benar, lima ratus juta adalah harga yang harus anda bayar nyonya, bagaimana? Anda pilih dua ratus juta dengan keberhasilan dibawah seratus persen atau lima ratus juta dengan keberhasilan seratus persen?" tanyanya memastikan.

Gila! Mengeluarkan uang sejuta saja Emily akan memikirkannya berhari-hari dan sekarang dia harus membayar jasa perempuan ini seharga mobilnya? Dia pasti sudah benar-benar putus asa jika melakukannya.

'Kali ini saja, demi hubungan kita, aku rela melakukan apapun sayang!' batin Emily lemah.

"Tu-Tunggu! Baik, aku akan membayar berapapun itu, ini ceknya tulis saja sesukamu, tapi ingat aku tidak menerima kegagalan!" ancam Emily, dia tentu tidak ingin uangnya keluar sia-sia.

Emily melihat senyum gadis itu, lagi-lagi gadis bersurai hitam dan panjang itu terlihat senang dengan keputusan yang diambil kliennya.

"Hm, anda tenang saja nyonya, asisten saya akan menulis persyaratan yang tidak akan merugikan kedua belah pihak, baiklah sampai disini saja, senang berbisnis dengan anda nyonya Emily, sampai jumpa minggu depan" jelasnya percaya diri, dia mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Emily yang sudah ikut berdiri dari tempat duduknya.

...•...

...•...

>> Seminggu yang Lalu

Suasana kantor sepi dan tidak tampak siapapun disana, hanya tersisa dua pria yang berada di ruang utama, tempat milik direktur berwajah tampan nan rupawan.

"Sayang, ini masih jam kantor seharusnya kamu berhati-hati" ucapnya disela-sela cumbuan mereka yang panas.

Pria itu terkekeh, dia gemas dengan wajah pasangan yang dicumbuinya.

"Haha, tidak ada yang akan masuk ke ruangan ku sayang, kamu diam saja..kita nikmati waktu berdua ini, okey" godanya senang.

Mereka melanjutkan aktivitasnya, menyahut ******* demi ******* yang tercipta, sampai tiba-tiba suara wanita yang entah darimana membuat mereka berdua terkejut bukan main.

"Suamiku"

Suara Emily bergetar, kedua matanya membulat sempurna, dia tidak percaya pemandangan tak senonoh yang terjadi didepannya ini.

Kedua pria yang asik bercumbu itu membeku ditempatnya, otak mereka seolah berhenti bekerja, untuk pertama kalinya Edwin kedapatan selingkuh.

"Istriku, kamu tenang dulu aku bisa jelaskan!" Hanya itu kalimat yang refleks keluar dari mulutnya.

Kaki Emily lemas, dia terjatuh dilantai, jiwanya terguncang hebat melihat suaminya sedang memangku sekertaris yang dia pilih sendiri untuk mendampingi Edwin, agar pria yang dicintainya itu dapat menghilangkan penatnya, meski hanya sesaat dengan bantuan sekertaris yang kompeten.

Tapi, sekertaris yang dia pilih sendiri malah menghianatinya, rasa sakit luar biasa didadanya begitu mencekik dan menyesakkan "Apa ini? Sebenarnya apa yang kalian berdua sedang lakukan diruangan ini?" tanyanya menahan tangisannya.

Dia benar-benar meragukan penglihatannya, tidak mungkin suaminya melakukan hubungan intim dengan orang lain, dia tau suaminya adalah orang yang setia.

"Jawab aku, apa yang sedang kalian lakukan?" tanyanya putus asa, bohong kalau dia tidak melihat cumbuan tadi, tapi Emily tidak mau mengakui kalau suaminya berselingkuh dengan seorang pria, dia tidak mau mengetahui kalau suaminya memiliki kelainan.

Edwin merasa bersalah namun dia tak berniat menenangkan istrinya atau menjawab pertanyaan Emily.

Dia memandangi istrinya lalu meminta maaf "Sayang maafkan aku, maaf" pintanya kebingungan, namun tak seinci-pun dia bergerak dari tempatnya, bahkan untuk sekedar memeluk dan menenangkan istrinya dia tidak melakukannya.

Emily kecewa.

"Padahal aku sangat mempercayai kalian, tidak hanya berselingkuh, kalian pun berhubungan di kantor, aku tidak mengerti Edwin, apa ini sebabnya kamu berubah?" Emily menatap marah keduanya, rasanya dia bisa memukuli dan menendang dua pria brengsek didepannya itu, tapi dia tidak mungkin melakukannya.

"Maafkan aku Ly" sahut Edwin tak beranjak.

"Jeff kamu sudah kuanggap keluargaku sendiri tapi kalian berdua-

"Kak kami saling mencintai" potong Jefri tak merasa malu, dia masih berada dipangkuan Edwin dan sama sekali tidak berniat untuk turun dari sana.

Mendengar itu, emosi Emily memuncak, dia berteriak tak terima "DIAM! TEGA SEKALI KALIAN, MENJIJIKKAN!" sahutnya hancur, air matanya mulai bercucuran, dia berlari meninggalkan dua orang itu yang masih berada diatas meja.

Jeff menunduk, dia terlihat bingung, dan Edwin menatapnya dalam.

"Sayang bagaimana ini?" tanya Jeff.

Karena bingung, Edwin malah tersenyum canggung lalu dia mencium bibir pria dipangkuannya dan memilih melanjutkan kegiatan tadi seolah tuli dan bisu untuk pertanyaan yang dilayangkan padanya.

Dan mereka melanjutkan permainan panas yang tadi tertunda.

Tidak ada kata lain yang terucap dari bibir Edwin selain "Aku mencintaimu Jef, tidak perlu takut" ucapnya candu.

Tanpa rasa bersalah, tanpa rasa kasihan, Jeff dan Edwin bermain panas seolah tadi hanya jeda iklan yang tidak cukup menarik untuk mereka urusi.

Kedua raga mereka terus memanas, tidak ada yang akan menggangu, mereka tau itu, karna sebenarnya kebanyakan pegawai kantor sudah tahu hubungan terlarang antara Jef dan Edwin.

Jadi tidak mengherankan kalau mereka justru terang-terangan berbuat gila dan terkesan tidak peduli.

...•...

...•...

Emily baru saja tiba dirumahnya, dengan tergesa-gesa dia berlari masuk kedalam, tangisnya pecah sejadi-jadinya.

Bagaimana bisa rumah tangganya yang sempurna hancur karna kejadian tadi.

Bagaimana bisa suaminya tidak mencoba menenangkan dirinya, atau tidak mencoba menjelaskannya.

Memang klise tapi kenangan indah bersama suaminya perlahan kembali, membuatnya semakin menggila dalam tangisnya.

Baru saja tadi pagi mereka saling memadu kasih, menjalankan kegiatan rumah tangga yang harmonis, bahkan saling bercanda.

Tapi mengapa tiba-tiba saja, suaminya berubah dingin dan tidak peduli? Seolah kegiatan tadi pagi hanya fatamorgana.

"Edwin, tolong katakan ini hanya mimpi, mimpi terburuk yang pernah kulihat, kumohon akh, kumohon" ucapnya putus asa.

Ditengah tangisnya, dia baru sadar, sebenarnya sudah banyak kejanggalan antara Edwin dan Jeff, dia ingat Jeff yang selalu ikut kemanapun Edwin pergi.

Tangisnya lagi-lagi pecah, hancur sudah! Rasa sakit menyiksanya lagi dan lagi.

"Jadi selama ini, kalian telah melakukan hal "itu" dibelakang ku? Tega sekali kalian!" gumamnya tak tahan.

Piipp~

Piipp~

Piipp~

Suara Pintu terbuka diikuti langkah seorang gadis yang berjalan masuk menyeret koper ditangan kirinya.

"Aku pulang, hah, liburan kali ini sangat membosankan, asistenku lagi-lagi tidak ikut hmph! KAKKK AKU PUL-

Adik Emily terkejut, kakaknya duduk dilantai dekat meja ruang tamu "Tumben-tumbenan kakak mau duduk di lantai" ejeknya tak memahami situasi.

Emily tak menyahut.

Tak butuh waktu lama, dia baru melihat kakaknya yang terisak-isak "Ya ampun, kak, apa yang terjadi? Kenapa kakak menangis? Ada apa kak?" tanyanya panik, dia melepas koper dari genggamannya dan segera mendekati kakaknya.

Emily bungkam, dia tidak peduli, dia hanya ingin menangis, dia benar-benar shock, rasanya dadanya akan meledak kalau dia tidak menangis.

Ingatan demi ingatan yang dia kira normal saja ternyata adalah ingatan yang salah.

Dia menyalahkan dirinya karena tidak peka dengan keakraban suaminya dan Jeff, dia buta dengan cinta, kasihan sekali.

Adiknya tentu panik, dia berniat mengambilkan air minum namun Emily menahannya dan menyuruh adiknya pergi.

"Tidak usah Fay, untuk sementara kakak ingin sendiri, jadi jangan ganggu kakak"

Mendengar permohonan kakaknya, Fay sadar ada sesuatu yang terjadi.

"Kakak bertengkar dengan kakak ipar yah?"

Emily tak menjawab, Tapi Fay cukup peka melihat respon kakaknya, tanpa basa basi dia segera menyarankan sesuatu pada kakaknya.

"Kakak tahu Queen?" tanyanya berharap Emily tertarik.

Melihat tidak ada Respon membuat Fay memilih menjelaskan panjang lebar agar kakaknya mengerti maksudnya.

"Kakak tau tidak, ada agensi yang bisa menyelesaikan masalah apapun, kalau kakak mau, aku akan menyarankan seseorang untuk menyelesaikan masalah kakak, ya tapi bayarannya terbilang cukup mahal" jelasnya.

Tawaran Fay cukup menarik perhatian Emily.

"Maksudnya apa? Agensi? Memang ada agensi seperti itu?" Tanyanya penasaran, dia menyeka air matanya.

"Kakak makanya jangan dirumah terus, padahal agensi ini sangat terkenal dikalangan atas, tidak sedikit orang kaya yang menyelesaikan masalahnya di agensi Queen, bagaimana? Coba saja dulu, daripada Kakak hanya menangis begitu" tawar Fay meyakinkan kakaknya.

"Baiklah, kakak akan coba, tapi kalau agensi itu aneh, kakak tidak akan tinggal diam" kecamnya.

"Eii, tidak akan, mereka menjunjung tinggi klien mereka" sahut Fay senang.

Setelah menenangkan perasaan kakaknya, Fay masuk ke kamarnya dan Emily juga memilih masuk ke kamar, tak butuh waktu lama untuk dia tertidur pulas, sepertinya dia sangat kelelahan, setelah menangis seharian.

...•...

...•...

...✨Ini Couple Emily dan Edwin ya✨...

Terpopuler

Comments

Biru~

Biru~

sedang tahap revisi

2021-08-14

2

Nina Karlina

Nina Karlina

iisss jijik aku

2021-07-02

4

Biru~

Biru~

Hai, ini Author, FYI karya ini lagi tahap Revisi, jadi jika menemukan nama atau alur yang berbeda itu karna saya sedang merevisinya, mohon dimaklumi yah🙏🏻

2021-06-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!