...- Selamat Membaca -...
...*...
...*...
Gadis yang akan ditemui Emily bernama Felisha Agatha, dia bekerja di "Queen" salah satu agensi yang terkenal dikalangan wanita kelas atas.
Tentu saja penyebabnya karna Queen memberikan penawaran untuk menyelesaikan masalah apapun, sayangnya harga yang harus dibayar sangatlah mahal.
Untuk penyelesaian satu tugas saja membutuhkan budget minimal dua ratus juta, terlebih adanya kelas yang membedakan peringkat dari para penanggung jawab membuat harganya bisa semakin mahal.
Tidak hanya itu, trainee dan senior semua sangatlah muda, tidak ada yang umurnya diatas 25 tahun.
Hal ini karna Queen akan memberhentikan mereka ketika usia 26 tahun sesuai dengan kontrak yang ada, jadi bisa dibilang Queen tidak menerima orang tua mau secantik atau setampan apapun mereka.
Inilah yang menjadi alasan orang-orang kelas atas sangat menyukai Queen, disamping kinerjanya yang bagus, mereka juga menyediakan cuci mata, tapi masih tergantung trainee jika dia ingin dijadikan pelempiasan *****, maka pihak Queen tidak akan membatasi.
Biasanya untuk bergabung agensi ini, setidaknya memiliki kualifikasi otak yang pintar, atittude yang bagus, pandai berbicara, wajah tidak terlalu mempengaruhi karna Queen menyediakan perawatan maksimal yang akan merubah penampilan mereka.
Agensi Queen sangat menjunjung tinggi performa kerja yang profesional dan tidak bertele-tele, mereka biasanya merekrut mulai dari umur 17 ke atas.
Gaji yang disediakan pun tidak main-main, mulai dari dua ratus juta perbulan, tergantung kualitas trainee maupun yang sudah senior.
Mereka terbagi dari kelas B dan juga A. Kelas B bisa dibilang memiliki kemampuan penyelesaian masalah yang cukup lama dan tingkat keberhasilan menengah, sedangkan kelas A tingkat penyelesaian masalahnya cepat dan rapi, mereka juga 98 persen selalu berhasil.
Tentu saja gaji antar kelas sangat berbeda. Tapi bukan berarti kelas B itu tidak bagus, hanya saja kelas A lebih unggul dibanding mereka.
...*...
...*...
Hari ini, Emily akan bertemu dengan Felisha yang berada di kelas A dan gadis Queen yang sangat mahal, karna selain usianya yang muda, dia juga sangat pintar dan cantik.
Rumornya, setiap masalah yang dia tangani akan terselesaikan. Hanya saja memang harganya juga sebanding.
Itu sebabnya, Emily mencoba menggantungkan harapan pada gadis berusia 21 tahun dari agensi Queen itu.
-
Felisha duduk manis didepan meja rias dan menyelesaikan riasan wajahnya, sementara pria disampingnya terus mengecek jam tangannya.
"Kak, lima menit lagi klien akan datang" ujarnya mengingatkan.
Feli menaruh kuas yang dipegangnya lalu menatap kesal pria disampingnya.
"Kai, kamu tau kan, aku tidak pikun" tegurnya kesal, sebenarnya Feli sudah mendengar peringatan itu sebanyak 5 kali.
Kai tersenyum jahil, lucu juga mengerjai bosnya ini "Kak Feli, ada keriput dibawah matamu" candanya.
Feli percaya dan langsung memeriksa bawah matanya, sudah dicari tapi tidak ada apa-apa, dia akhirnya tersadar asistennya sedang mengerjainya.
Kai menahan tawanya "Hmph" pekiknya.
"Oh begitu? Sepertinya bulan ini aku ingin ganti asisten, aku bosan denganmu" ancam Feli balik menjahili assistennya.
Kai menggeleng cepat, dia tentu tidak mau dipecat.
"Eh jangan-jangan kak, aku bercanda, tentu saja Felisha Agatha adalah wanita tercantik di Queen, eh tidak- maksudku diseluruh dunia mana mungkin ada keripu--
Feli terkekeh, dia menyelesaikan make-upnya dan memotong kalimat menjilat Kai.
"Sudah jangan menggangguku, gara-gara kau aku jadi telat, ayo ke ruang klien" ajaknya senang.
...*...
...*...
Feli berjalan masuk kedalam ruangan yang dinding depannya terbuat dari kaca, diseberang terlihat banyak bangunan menjulang tinggi, yah cukup memanjakan mata.
"Senang bertemu dengan anda, saya Felisha Agatha" sambut Feli dengan senyum hangatnya, tangannya menjulur ke arah Emily untuk bersalaman dengannya.
"Ah senang bertemu anda juga, saya Emily, panggil saja Ely" Jawabnya tenang sambil menyambut salaman Feli.
Tanpa basa-basi, Feli langsung menanyakan masalah kliennya.
"Jadi, anda butuh bantuan apa?" tanyanya.
Mendengar itu Emily berubah gugup dan bimbang, entah bagaimana cara dia menyampaikan hubungan yang terjadi antara Jeff dan suaminya.
Feli menatap bingung kliennya, Emily terlihat tidak siap mengatakan apapun.
'Aneh, kalau belum siap kesini, kenapa malah datang?' batin Feli.
"Permisi nyonya Ely" Tegur Feli.
Emily tersentak, dia sadar sudah membuat suasana jadi canggung, tatapan Feli membuatnya takut dan terpaksa menjawab.
"Ah, em begini, sebenarnya saya sudah menikah dan masalahnya ada pada suami saya" jawabnya tegang.
"Ooh, suami anda selingkuh?" Sahut Feli, mencoba menebak alur permasalahan kliennya.
"I-iya" jawab Emily.
"Oh, Jadi anda ingin saya menyelesaikan masalah ini?" Tanya Feli lagi dan kliennya mengangguk mengiyakan.
"Baiklah, anda ingin penyelesaian yang seperti apa nyonya? apa anda ingin rujuk? atau hanya ingin balas dendam atau anda ingin saya masuk dan membantu merusak hubungan mereka lalu membuat suami nyonya kembali kepada anda? atau mungkin nyonya punya keinginan selain yang saya tanyakan?"
Seperti biasa, Feli dengan sopan menanyakan kebutuhan klien.
Namun Emily terlihat cukup tegang dan takut, sepertinya dia datang ke Queen tanpa memantapkan hatinya.
Feli menghela nafas berat "Hahhh! Lebih baik nyonya tenangkan diri dulu lalu bertemu lagi dengan saya, maaf jadwal saya cukup banyak jadi tidak bisa membuang-buang waktu, bagaimana nyonya? anda mau bicara sekarang atau nanti saja?" tawarnya memaksa.
Emily merasa tidak enak, dia menggeleng dan mulai berbicara.
"Saya ingin suami saya kembali lagi dengan saya, tidak peduli apapun caranya, tolong pisahkan lelaki menjijikkan itu darinya, saya ingin suami saya kembali normal, saya ingin lelaki itu menderita karna sudah membuat suami saya belok, tolong siksa lelaki itu" Emily memohon sambil menangis, dia benar-benar tidak terima dengan keadaan suaminya.
Feli cukup terkejut, ternyata tugas ini akan lebih sulit karna hubungan kliennya cukup rumit.
"Baik, nyonya anda tenang dulu, saya ingin tahu, apa suami anda memang normal lalu berubah gay, atau memang dari dulu dia sudah gay?"
"Tidak, suamiku dulu normal, aku tidak tahu sejak kapan dia menjadi gay" jawabnya tersedu-sedu.
"Baiklah, nyonya, sepertinya ini akan memakan waktu cukup lama, jadi tugasnya akan selesai tergantung bagaimana respon suami anda, saya hanya bisa berjanji paling cepat 1 bulan, dan juga apa nyonya setuju bila saya masuk sebagai penengah dihubungan mereka? dan sepertinya anda juga akan cukup terganggu karna saya tidak akan menjaga perasaan nyonya, karna kali ini saya akan memakai tindakan ekstrim"
Emily terkejut mendengar penjelasan Feli tapi jika suaminya bisa kembali normal, dia akan melakukan apapun.
"Baiklah, saya terima"
Feli tersenyum puas.
"Jadi? Anda akan membayar saya berapa untui tugas ini?"
^^^/skip transaksi selesai^^^
...*...
...*...
Feli memijat keningnya, hari ini cukup banyak misi klien yang harus diselesaikannya dan sepertinya tugas dari Emily adalah yang paling sulit untuk bulan ini.
"Kai, selesaikan transaksi klien minggu ini, karna mulai minggu depan aku harus fokus dengan klien tadi, dia bersedia membayar mahal, aku tidak akan mengecewakannya" perintah Feli.
Kai mengangguk lalu kembali menyusun dokumen-dokumennya.
...*...
...*...
Jeff sedang memijit bahu suami Emily, dia terlihat mahir memainkan jari jemarinya, Edwin pun sama sekali tidak terganggu dengan tingkah Jeff.
"Sayang, apa kau mau ke apartemenku? akhir-akhir ini kan kamu jarang ketempatku" ajaknya manja.
Edwin memegang tangan Jeff dan menciumnya lembut.
"Aku kan sudah bilang, aku sibuk, aku bahkan belum pernah bertemu istriku lag--
"Aku tidak suka kamu membahas dia, sekarang kan ada aku sayang" Jeff jelas sengaja memotong ucapan Edwin.
"Baiklah, hari ini aku akan ke apartemen mu tapi sebentar saja ya, aku benar-benar sibuk" jawabnya mencoba menenangkan Jeff yang cemberut.
...*...
...*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Nina Karlina
jijik aku
2021-07-02
2