My Ex Husband
Lelaki dengan name tag 'Niel Hideki' itu membuka pintu ruangan milik salah satu rekan kerjanya. Memasuki ruangan tersebut, seorang wanita tengah berkutat dengan berkas-berkas di meja.
"Hei, shift mu sudah selesai hari ini. Kau tidak pulang?" Niel mendudukkan dirinya di kursi yang biasa duduki oleh pasien.
"Ya. Sebentar lagi aku akan pergi."
Lelaki berusia 29 tahunan itu membenarkan posisi table name board yang mencetak nama wanita di hadapannya itu lantas kembali bersuara. "Kau jadi makan malam dengan Tasha malam ini? Boleh kapan-kapan aku mengajak kalian berdua dinner di luar?"
Wanita bernama lengkap Haleth Vasthi itu sontak menghentikan menulisnya, dan menutup berkas yang semula menjadi titik fokusnya itu. Dengan cepat Haleth menyimpan berkasnya, lalu berdiri. Melepaskan coat putihnya, Haleth lantas menggantinya dengan coat cokelat yang semula menggantung di stand hanger.
"Aku buru-buru. Selamat sore, Niel." usai meraih handbag nya, wanita berusia 27 tahun itu lantas keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Niel yang hanya bisa mematung di sana.
****
"Momy!" seorang anak kecil berumur 5 tahun yang akrab dipanggil Tasha itu berlari menghampiri Haleth yang baru saja memasuki rumah.
"Halo princess. Apa kau baru saja belajar bersama Oma?" tanya Haleth seraya memeluk tubuh mungil putrinya.
"Yes! Yes! Momy, Oma sedang memasak di dapur. Oma bilang kalau Momy pulang, Momy kesana saja."
"Oh ya? Kalau begitu, apa kamu bisa mandi dulu?"
"Okay!" anak kecil itu berlari menaiki tangga untuk menuju kamarnya.
Sedangkan Haleth, wanita itu mengambil langkah menuju dapur dan melihat sosok paruh baya disana tengah berkutat dengan peralatan masak. Dilihat dari ekspresinya, Haleth tahu sesuatu telah terjadi pada sang Ibu. Tetapi ia tak tahu apa itu. Alhasil, Haleth menghampiri Emery, dan mengambil alih sodet dari tangan wanita itu.
"Mama? Apa sesuatu terjadi padamu?" tanyanya tanpa basa-basi.
Emery menghela nafasnya, "Mama baru saja menerima telepon."
"Oh ya? Dari siapa?" Haleth menatap Ibunya sambil tersenyum.
Sejenak Emery terdiam sebelum akhirnya menatap putrinya lekat-lekat.
"Dari besan."
"Besan?" Haleth terkekeh-kekeh kemudian mematikan kompor. "Maksud Mama mantan besan?"
"Jangan seperti itu Haleth. Jessica adalah Ibu mertua kamu." peringat Emery pelan.
"Ayolah Ma. Semuanya sudah berakhir dari 6 tahun yang lalu."
Keadaan mendadak hening, dan Haleth hanya bisa memasang wajah tanpa ekspresinya saat sang Ibu dengan terang-terangan menyinggung masa lalunya. Bukan masalah tidak bisa move on atau bagaimana. Hanya saja, Haleth benar-benar tidak ingin membuka luka lama.
"Aku akan panggil Tasha untuk makan malam."
****
"Selamat datang Tuan."
"Madam Jessica sudah menunggu anda."
"Aku akan menemuinya." Adam menyerahkan jas nya pada asistennya, lantas berjalan memasuki rumah besar itu. Seraya melonggarkan dasinya, pria bernama lengkap Legrand Adam itu menatap sekeliling yang masih terlihat sama dari terakhir ia berkunjung satu tahun yang lalu.
"Maaf Tuan," tetapi saat itu juga, pandangan Adam teralihkan pada sosok asistennya yang berjalan tak jauh darinya.
"Ada apa Carl?"
"Maaf, tapi besok Tuan ada rapat dengan Tuan Ying Zheng. Apa perlu saya kembali ke Abu Dhabi sekarang dan menghandle rapat besok?"
Adam mendecak. "Tidak perlu. Biarkan dia bersantai selama beberapa hari sampai aku kembali ke Abu Dhabi. Tidak perlu Carl, kau boleh istirahat. Hi, mother!"
Pria itu memeluk sosok Jessica, dan mengusap punggungnya perlahan. "I miss you."
"Adam, I miss you too. Kau sudah makan? Mau makan bersama Mama?"
"Tentu Adam mau. Ayo!"
Adam menuntun Jessica untuk kembali duduk di kursi, disusul olehnya yang duduk menghadap wanita 50 tahunan yang terlihat awet muda itu.
"Mama sengaja memasak makanan kesukaanmu."
Usai melahap suapan pertama, Adam menatap Jessica dengan tatapan yang begitu dalam.
"Mama tau itu enak, dan kamu sangat menyukainya."
"Ya, tidak ada yang lebih baik dari Nyonya Legrand." kekeh Adam lantas meminum air putihnya sedikit.
Ruang makan mendadak hening dan hanya terdengar peralatan makan yang saling beradu. Adam dan Jessica menikmati makan malam dalam diam, namun hal itu tak berlangsung sampai lima menit.
Hal itu karena Jessica cepat-cepat meminum air putih dari gelasnya dan kembali membuka obrolan.
"Adam, kau akan mengunjungi anakmu kan?" tanya Jessica dengan semangat.
"Tentu saja. Aku akan mengunjunginya nanti." jawabnya.
"Ah, kau juga harus berbicara dengan mantan istrimu, Adam. Cobalah membujuknya, ajaklah dia rujuk dan kembali ke keluarga kita."
Adam mendengus, dan tak menjawab ucapan Jessica. Tentu itu sedikit membuat Jessica kesal.
"Jangan bilang kamu masih berhubungan dengan Iris!" tuding Jessica mulai meninggikan suaranya.
"Astaga Ma. Sudah Adam bilang, Adam tidak ada hubungan apapun dengan perempuan itu!" tegas Adam dengan serius.
"Tidak ada hubungan tidak ada hubungan. Memang kalian menyangkal waktu gosip itu menyebar di media? Belum lama bercerai dengan mantan istri, billionaire muda Legrand Adam menggandeng model cantik asal Italia di pesta pernikahan rekan kerja! Cih! Papa pasti akan menembak kepalamu jika dia tau,"
"Haish! Okay okay!" Adam memotong, dan meletakkan sendok garpu nya lantaran kesal. Ditatapnya sang Ibu yang mulai melebarkan senyumannya. "Aku akan membicarakannya dengan Haleth saat bertemu nanti."
…………………………………………………………………………
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Lidya carlton
suka
2021-09-15
1
🌺ZAHRA🌺
keren
2021-06-11
2