Namaku Aya
Aya baru saja menjadi murid sekolah menengah atas. Aya bersekolah di salah satu sekolah swasta yang ada di dekat rumahnya. Kehidupan Aya sama saja seperti kebanyakan remaja lainnya. Selain sekolah, kegiatan Aya lainnya, hanya membantu ibunya di rumah.
Aya bersekolah dari siang hingga sore hari. Karena sang ibu berdagang lauk matang di teras rumah mereka, ketika pagi hari, Aya pun sibuk membantu ibunya memasak. Aya juga sibuk menyiapkan bekal makan siang untuk dibawa oleh ayahnya ketika bekerja.
"Terimakasih, anak sholehah ayah," ucap sang ayah, ketika Aya memberikan bungkusan bekal makan siang untuk sang ayah.
"Sama-sama ayah yang paling baik sedunia," ucap Aya sembari mencium tangan sang ayah. Pak Budi—ayahnya Aya, selalu membelai lembut rambut Aya ketika anak itu mencium punggung tangannya.
"Buk ... ayah berangkat dulu ya," ucap pak Budi. Bu Retno yang tengah melayani pembeli pun menyodorkan pipinya hingga suaminya itu bisa mengecupnya.
"Duh ... pamer kemesraan terus deh Bu Retno dan Pak Budi," ucap salah satu pelanggan warung Bu Retno. Kedua orang tua Aya pun hanya tertawa kecil menanggapinya. Aya pun merasa sangat bahagia dengan kehidupannya. Walaupun bukan orang berada, namun hidup Aya dan keluarganya, begitu penuh cinta.
Menjadi anak seorang buruh bangunan, tidak membuat Aya berkecil hati. Dia bahkan sangat menyayangi ayah dan ibunya. Aya pun selalu bersemangat untuk pergi ke sekolah, bahkan Aya selalu mendapatkan peringkat pertama di kelasnya. Berkat prestasinya, Aya pun selalu mendapat beasiswa sejak duduk di bangku sekolah dasar.
Kehidupan Aya berubah drastis, semenjak sang ayah mengalami kecelakaan kerja, dan pihak kontraktor tidak mau bertanggung jawab untuk pengobatan sang ayah. Kecelakaan itu membuat sang ayah menjadi lumpuh. Hal tersebut mau tidak mau, membuat Aya ingin berhenti sekolah, dan membantu perekonomian keluarganya.
"Bukan begini caranya, Ya. Kalau kamu tidak melanjutkan sekolah, kehidupan kita akan terus seperti ini. Kamu anak ayah dan ibu satu-satunya. Kami berdua ingin kamu jadi orang sukses, Nak," ucap Retno—ibunya Aya.
"Trus biaya sekolah Aya bagaimana Bu? kalau hanya mengandalkan penghasilan ibu berjualan lauk, pasti tidak akan cukup," ucap Aya.
"Kamu kan dapat beasiswa Ya, jadi kita hanya tinggal berpikir untuk uang buku dan seragam kamu aja."
Aya terus saja memikirkan pendidikannya. Sebenarnya dia sangat ingin melanjutkan pendidikannya, bahkan ingin berkuliah. Namun pikirannya terus tertuju untuk pengobatan sang ayah, juga kehidupan sehari-hari mereka.
.
Sore ini, Aya baru saja pulang dari sekolah, dan sedang berjalan menuju rumahnya. Gadis itu terus menerus menghela napas dengan wajah cemberutnya.
"Aya ... Aya ...!"
Aya pun menoleh ketika ada yang memanggilnya, dan gadis itu langsung tersenyum ketika melihat orang yang memanggil dirinya adalah bu Lina, salah satu orang terpandang di daerah tempat tinggal Aya.
Bu Lina adalah salah satu pelanggan tetap bu Retno. Setiap pagi Aya selalu mengantarkan lauk pesanan bu Lina.
"Ada apa Bu?" tanya Aya, ketika dia sudah menghampiri bu Lina.
"Aya, kamu ada kenal orang yang mau jadi asisten rumah tangga gak? cuma cuci setrika dan beberes rumah, bekerjanya hanya pagi aja kok," ucap bu Lina.
"Aya mau Bu," jawab Aya.
"Memangnya kamu sudah lulus sekolah?"
Aya menggelengkan kepalanya, dan menceritakan mengenai kondisi sang ayah. Karena merasa iba, bu Lina pun menerima Aya untuk bekerja di rumahnya.
Dengan langkah girang, Aya pun bergegas menuju rumahnya. "Bu ...," ucap Aya yang sudah memeluk ibunya yang tengah menyapu halaman, sore itu.
"Senang banget kamu, ada apa?"
"Aya dapat pekerjaan Bu," ucap Aya girang.
Bu Retno pun menatap kecewa, "kan sudah ibu bilang kemarin, ibu dan ayah mau kamu sekolah yang bener. Jangan memikirkan hal lain. Kamu harus terus bersekolah, Aya," ucap Bu Retno sendu.
"Aya tetap sekolah seperti biasa kok Bu," ucap Aya. Aya pun menceritakan mengenai pekerjaan barunya.
"Apa nanti sekolah kamu tidak terganggu?" Aya pun menggelengkan kepalanya. "Ibu tenang aja, Aya bisa bagi waktu," ucap Aya meyakinkan.
Dan sejak itu, Aya menjadi asisten rumah tangga paruh waktu, demi mengumpulkan uang, untuk tabungan masuk ke perguruan tinggi tahun depan.
Setiap pagi, sembari mengantarkan masakan pesanan bu Lina, Aya pun lanjut bekerja di rumah itu. Begitu tiba di rumah Bu Lina, dengan arahan sang majikan, Aya mulai mengambil pakaian yang menumpuk di keranjang khusus pakin kotor, dan memasukkannya ke mesin cuci. Bu Lina pun mengajari Aya memakai alat itu.
Sembari menunggu pakaian selesai di cuci, Aya pun membersihkan rumah yang cukup luas itu. Aya bekerja dengan penuh semangat. Bahkan, sesekali terdengar suara gadis itu bernyanyi kecil, bu Lina pun sangat senang melihatnya.
Aya selesai membersihkan rumah itu, tepat lima menit sebelum mesin cuci selesai beroperasi. Aya pun mengeluarkan pakaian-pakaian yang telah dicuci itu dari sana, kemudian menjemurnya.
Pekerjaan Aya tidak hanya sampai di situ, Aya juga harus menyetrika pakaian yang telah di cuci kemarin.
Tepat jam sepuluh pagi, Aya sudah menyelesaikan semua pekerjaannya. Gadis itu pun berjalan pulang. Sesampainya di rumah, Aya langsung membantu ibunya mencuci alat masak dan piring-piring kotor sehabis memasak tadi subuh.
"Sudah, kamu istirahat aja Ya. Nanti siang ibu yang cuci," ucap bu Retno.
"Gak apa-apa Bu. Ibu kan udah capek, Aya masih kuat kok," ucap Aya. Bu Retno tersenyum lembut kepada anak gadisnya itu. Wanita paruh baya itu pun mengelus kepala Aya. "Ibu beruntung banget, punya anak seperti kamu," ucap bu Retno.
Aya tersenyum dan melanjutkan pekerjaannya, membersihkan rumahnya sendiri. Setelah tepat jam dua belas siang, Aya pun berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki.
...****************...
.......
.......
.......
...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE 👍, tuliskan KOMENTAR ✍️ kamu dan...
...BERI HADIAH & VOTE yaaa .......
...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...
...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🍁NuNa🌹
Tetap semangat Aya
2023-02-18
2
🍁NuNa🌹
Aih seneng nya,ayah bikin baper aja
2023-02-18
1
Aiswarahhhh
panas banget jam segini k sekolahhh......
2022-02-04
3