Hari ini seperti biasa, setiap jam tiga dini hari, bu Retno melajukan sepeda motornya, untuk berbelanja bahan makanan ke pasar. Semenjak pak Budi sakit, bu Retno terpaksa harus berbelanja ke pasar seorang diri.
Sehabis berbelanja, bu Retno langsung melajukan kendaraannya menuju rumah. Begitu tiba di rumah, bu Retno mulai menyiapkan bahan-bahan untuk dimasak hari itu.
Sementara Aya, baru terbangun dari tidurnya, setelah adzan subuh berkumandang. Gadis itu bergegas sholat, kemudian membantu pekerjaan ibunya. Bu Retno pun langsung membersihkan diri, kemudian lanjut sholat subuh, sebelum akhirnya kembali memasak.
"Udah, kamu istirahat aja lagi, nanti jam tujuh kan harus bekerja. Ibu bisa kok sendiri," ucap Bu Retno.
Namun Aya hanya tersenyum dan tidak mengindahkan ucapan sang ibu. Semua masakan itu selesai di masak, tepat pukul enam pagi. Aya pun membantu sang ibu menata lauk-pauk itu di etalase.
Ada beberapa pelanggan yang sudah mengantri, untuk membeli lauk-pauk masakan Bu Retno. Sementara ibunya melayani pembeli, Aya pun menyiapkan sarapan buat sang ayah.
"Terimakasih, anak sholehah ayah," ucap pak Budi dengan air mata yang tidak bisa ditahannya. Pak Budi benar-benar merasa sedih saat ini. Hatinya hancur, ketika mendengar dari sang istri, jika Aya bekerja menjadi asisten rumah tangga paruh waktu di rumah bu Lina.
"Ayah kenapa? Ada yang sakit?" tanya Aya. Pak Budi menggelengkan kepalanya, "ayah hanya sedih, karena membuat anak sholehah ayah kesusahan," ucap pak Budi.
"Aya gak pernah merasa susah, Yah. Aya justru bahagia, bisa meringankan beban ayah dan ibu," ucap Aya. Gadis itu pun sarapan bersama dengan sang ayah.
Dan ketika waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, Aya pun bergegas mengantarkan lauk pesanan bu Lina, sekaligus langsung mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ditugaskan kepadanya.
.
Hari demi hari berlalu, sudah satu bulan Aya bekerja di rumah bu Lina. Kini saatnya Aya menerima penghasilan pertamanya. "Ini Ya, semoga kamu betah ya, kerja di sini. Saya suka dengan hasil kerja kamu," ucap bu Lina.
Aya pun tersenyum dan mengangguk, "terimakasih Bu. Aya juga senang bisa bekerja di sini," ucap Aya.
Sesampainya di rumah, Aya melihat isi amplop itu bersama kedua orang tuanya. "enam ratus ribu, Bu," ucap Aya senang. Melihat binar di wajah Aya, bu Retno pun tersenyum.
Aya kemudian menyerahkan separuh penghasilannya kepada bu Retno. Namun ibunya itu menolak, "buat tabungan kamu aja, Ya,"ucap bu Retno. Aya pun menganggukkan dan memeluk ibu dan ayahnya bergantian.
......................
Waktu berjalan dengan cepat, kini Aya sudah lulus SMA. Aya juga termasuk salah satu siswa dengan nilai ujian akhir tertinggi di sekolahnya. Sebenarnya Aya ingin mengikuti ujian penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri. Namun karena keterbatasannya, Aya pun memilih perguruan tinggi swasta khusus karyawan, sehingga dia bisa berkuliah di malam hari.
Setelah lulus SMA, Aya diterima bekerja sebagai cleaning service di sebuah gedung perkantoran di pusat ibukota. Bahkan gedung itu tidak jauh dari kampus Aya.
Seperti biasa, setiap selesai sholat subuh, Aya membantu ibunya, namun dia tidak bisa membantu terlalu lama, karena pada pukul 06:00 WIB, Aya harus berangkat bekerja.
Aya bekerja dari jam 07:00 WIB hingga pukul 18:00 WIB. Setelah selesai bekerja, Aya akan lanjut berkuliah hingga jam 21:00 WIB. Aya baru tiba di rumah pukul 22:00 WIB.
Ketika melihat Aya di ujung jalan, bu Retno berlari kecil ke dapur rumahnya, kemudian kembali keluar rumah sembari membawa teh manis hangat.
"Assalamualaikum ...," ucap Aya kemudian mencium punggung tangan ibunya. Setiap malam, bu Retno selalu menanti anak gadisnya itu di teras rumah.
"Wa'alaikumussalam, capek Nak?" tanya bu Retno. Aya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Bu Retno pun memberikan teh manis hangat tersebut untuk Aya.
"Bu, gak perlu membuatkan Aya teh manis setiap malam. Kalau Aya mau, Aya bisa buat sendiri kok," ucap Aya.
"Gak apa-apa, udah cepat duduk dan minum tehnya, keburu dingin," ucap bu Retno. Aya pun menuruti ucapan ibunya. Setelah itu Aya pun membersihkan diri dan beristirahat. Karena besok subuh, dia harus kembali dengan rutinitasnya.
Setiap hari, Aya selalu membawa tas yang sangat penuh, karena di dalam tas miliknya itu, selalu ada bekal makan siang, sekaligus makan malam. Tidak lupa, Aya juga membawa buku-buku perkuliahannya.
Aya selalu belajar, disela-sela waktu istirahatnya. Tak jarang Aya juga sering mendapatkan tip dari beberapa karyawan di gedung itu, karena sering membantu mereka membelikan makanan dan lainnya.
Kesibukan Aya, membuatnya hanya bisa berkumpul dengan orang tuanya pada hari Minggu. Karena di hari Sabtu pun, Aya harus berkuliah dari pagi hingga siang hari.
...****************...
.......
.......
.......
...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE 👍, tuliskan KOMENTAR ✍️ kamu dan...
...BERI HADIAH & VOTE yaaa .......
...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...
...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Nur Hasana
kagum 🥰
2022-01-15
13
Dhani Assyfa
love buat Aya
2022-01-15
13
Anjar Asni
ulet sekali Aya
2022-01-14
13