Eps. 3

Wajah Aya yang manis, dan sikapnya yang santun serta pekerja keras, membuat gadis itu banyak disukai di lingkungan kerjanya. Bahkan banyak pria yang jatuh hati dengan Aya, walaupun gadis itu hanya seorang cleaning service.

Aya berusaha menghindari pria-pria yang mendekati dirinya. Karena Aya benar-benar ingin fokus bekerja dan kuliah. Karena setelah lulus kuliah, Aya ingin mencari pekerjaan yang lebih baik.

Bulan demi bulan pun berlalu, sudah hampir tiga tahun Aya menjalani kehidupannya sebagai cleaning service sekaligus mahasiswi. Dengan bekal tabungan gajinya, Aya pun menyewa kursi roda, agar ayahnya dapat menghadiri hari kelulusannya. Air mata pak Budi dan bu Retno tak berhenti menetes, ketika melihat Aya memakai toganya.

Aya pun menatap ijazahnya, "Ayatul Husna, A.Md." Gadis itupun tersenyum simpul saat melihat nama yang tertera di ijazah itu.

Keesokan harinya, Aya pun kembali bekerja seperti biasanya. "Mau ke mana Ya?" tanya salah satu tetangga Aya. "Mau pergi kerja Bu."

"Masih jadi tukang bersih-bersih kamu?"

Aya hanya tersenyum dan mengangguk lalu beranjak dari sana.

"Orang susah aja, gaya-gayaan kuliah. Ujung-ujungnya jadi tukang bersih-bersih juga."

Aya hanya bisa menghela napas mendengar ucapan tetangganya yang terkenal nyinyir itu. Pukul 07:00 WIB, Aya pun tiba di gedung perkantoran itu.

Bekerja di gedung perkantoran, mempunyai keuntungan tersendiri buat Aya. Gadis itu pun mengetahui lowongan kerja terbaru di beberapa perusahaan yang berkantor di gedung itu. Hingga satu bulan sejak kelulusannya, Aya diterima bekerja sebagai salah satu staff administrasi di salah satu perusahaan logistik terbesar di Indonesia.

Dengan besaran gaji yang dia terima sekarang, Aya merasa sanggup untuk membiayai kehidupan dirinya dan kedua orang tuanya. Aya pun meminta ibunya untuk tidak berdagang lagi dan fokus mengurus sang ayah.

"Biar Aya yang menanggung semuanya Bu, Aya sanggup," ucap Aya. "Penghasilan berdagang lauk-pauk itu lumayan Ya. Bisa buat tambahan biaya pengobatan bapak."

"Sekarang kan biaya pengobatan bapak ditanggung asuransi kantor Aya."

Akhirnya Bu Retno pun menyetujui permintaan anaknya. Karena penyakit suaminya, semakin lama, semakin bertambah parah. Berulangkali istrinya mengingatkan sang suami untuk terus berpikir positif dan berserah diri. Namun beban pikiran pak Budi, membuat penyakitnya bertambah parah.

Waktu berlalu, dan saat ini Aya sudah bekerja di perusahaan besar itu selama enam bulan. Penyakit sang ayah pun semakin bertambah parah. Bahkan pak Budi kini tidak dapat lagi menggerakkan anggota tubuhnya.

Sebenarnya Aya ingin sekali merawat ayahnya. Apalagi ketika melihat wajah lelah ibunya setiap hari. Aya merasa menjadi anak tidak berbakti, karena tidak bisa merawat kedua orang tuanya dengan baik. Namun, Aya harus menguatkan dirinya, karena dia harus mencukupi kebutuhan keluarganya.

Aya hanya bisa membantu sang ibu, ketika akhir pekan tiba. Setiap akhir pekan, Aya membersihkan seluruh rumahnya. Gadis itu pun memasak untuk kedua orang tuanya. Dia juga menyuapi ayahnya dengan telaten. Aya bahkan membeli alat pijat elektrik untuk sang ibu.

Walaupun Aya dan ibunya sama-sama lelah, tapi mereka berdua tidak pernah mengeluh dengan keadaan dan hidup yang mereka jalani.

Namun takdir berkata lain, baru satu tahun Aya bekerja di perusahaan logistik itu, pak Budi — ayahnya Aya, harus menghadap sang pencipta. Aya pun harus kehilangan cinta pertamanya.

Itulah pertama kalinya Aya merasa terpuruk, seolah dunianya ikut rubuh. Saat inilah, untuk pertama kalinya, Aya mengeluh. Saat ini, untuk pertama kalinya, Aya bertanya 'mengapa' kepada sang pencipta.

Adzan ashar berkumandang, ketika Aya dan bu Retno tiba dari pemakaman pak Budi. Aya pun bergegas mengambil wudhu dan menyapa penciptanya.

"Kenapa kau cepat sekali memanggil ayahku, ya Allah. Aku bahkan, belum bisa membahagiakan ayah," ucap Aya terisak di sela do'anya. Aya bahkan terus mengeluhkan kepergian ayahnya.

Bu Retno yang mendengar ratapan Aya, langsung menghampirinya. Sang ibu pun menguatkannya. "Allah tau yang terbaik buat hambanya," ucap bu Retno.

"Mungkin ini yang terbaik buat ayah, buat kita juga. Ayah sudah sakit bertahun-tahun. Dengan begini, ayah tidak perlu merasa sakit lagi. Dan kita berdua bisa belajar untuk saling menguatkan," lanjut bu Retno. Aya sebenarnya paham akan hal itu. Tapi rasa sesak yang mengganjal di hati, membuat dirinya terus mengeluh.

"Kita harus ikhlas, Ya. Kita juga harus yakin dengan ketentuan Allah," ucap bu Retno lagi. Aya pun menganggukkan kepalanya, kemudian menghambur ke pelukan sang ibu.

...****************...

.......

.......

.......

...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE 👍, tuliskan KOMENTAR ✍️ kamu dan...

...BERI HADIAH & VOTE yaaa .......

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...

...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....

Terpopuler

Comments

Nur Hasana

Nur Hasana

jd teringat waktu kehilangan org yg aku sayang

2022-01-15

11

Dhani Assyfa

Dhani Assyfa

sabar Aya

2022-01-15

11

Anjar Asni

Anjar Asni

kasihan, baru aja bahagia karena wisuda

2022-01-14

11

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1
2 Eps. 2
3 Eps. 3
4 Eps. 4
5 Eps. 5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps. 8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps.14
15 Eps.15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps.18
19 Eps.19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps.29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 GIVEAWAY ALERT
34 Eps. 33
35 Eps. 34
36 Eps. 35
37 Eps. 36
38 Eps. 37
39 Eps. 38
40 Eps. 39
41 Eps. 40
42 Eps. 41
43 Eps. 42
44 Eps. 43
45 Eps. 44
46 Eps. 45
47 Eps. 46
48 Eps. 47
49 Eps. 48
50 Eps. 49
51 Eps. 50
52 Eps. 51
53 Eps. 52
54 Eps. 53
55 Eps. 54
56 Eps. 55
57 Eps. 56
58 Eps. 57
59 Eps. 58
60 Eps. 59
61 Eps. 60
62 Eps. 61
63 Eps. 62
64 Eps. 63
65 Eps. 64
66 GIVEAWAY ALERT II
67 Eps. 65
68 Eps. 66
69 Eps. 67
70 Eps. 68
71 Eps. 69
72 Eps. 70
73 Eps. 71
74 Eps. 72
75 Eps. 73
76 Eps. 74
77 Eps. 75
78 Eps. 76
79 Eps. 77
80 Eps. 78
81 Eps. 79
82 Eps. 80
83 Eps. 81
84 Eps. 82
85 Eps. 83
86 Eps. 84
87 Eps. 85
88 Eps. 86
89 Eps. 87
90 Eps. 88
91 Eps. 89
92 Eps. 90
93 Eps. 91
94 Eps. 92
95 Eps. 93
96 Eps. 94
97 Eps. 95
98 EPISODE TERAKHIR
99 Pengumuman Giveaway
100 KARYA KU YANG LAINNYA
101 NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps. 1
2
Eps. 2
3
Eps. 3
4
Eps. 4
5
Eps. 5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps. 8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps.14
15
Eps.15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps.18
19
Eps.19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps.29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
GIVEAWAY ALERT
34
Eps. 33
35
Eps. 34
36
Eps. 35
37
Eps. 36
38
Eps. 37
39
Eps. 38
40
Eps. 39
41
Eps. 40
42
Eps. 41
43
Eps. 42
44
Eps. 43
45
Eps. 44
46
Eps. 45
47
Eps. 46
48
Eps. 47
49
Eps. 48
50
Eps. 49
51
Eps. 50
52
Eps. 51
53
Eps. 52
54
Eps. 53
55
Eps. 54
56
Eps. 55
57
Eps. 56
58
Eps. 57
59
Eps. 58
60
Eps. 59
61
Eps. 60
62
Eps. 61
63
Eps. 62
64
Eps. 63
65
Eps. 64
66
GIVEAWAY ALERT II
67
Eps. 65
68
Eps. 66
69
Eps. 67
70
Eps. 68
71
Eps. 69
72
Eps. 70
73
Eps. 71
74
Eps. 72
75
Eps. 73
76
Eps. 74
77
Eps. 75
78
Eps. 76
79
Eps. 77
80
Eps. 78
81
Eps. 79
82
Eps. 80
83
Eps. 81
84
Eps. 82
85
Eps. 83
86
Eps. 84
87
Eps. 85
88
Eps. 86
89
Eps. 87
90
Eps. 88
91
Eps. 89
92
Eps. 90
93
Eps. 91
94
Eps. 92
95
Eps. 93
96
Eps. 94
97
Eps. 95
98
EPISODE TERAKHIR
99
Pengumuman Giveaway
100
KARYA KU YANG LAINNYA
101
NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!