Eps. 4

Sudah tiga hari berlalu sejak kepergian sang ayah. Waktu cuti Aya juga sudah berakhir. Hari ini, mau tidak mau, Aya harus kembali ke rutinitasnya. Aya pun berangkat bekerja dengan malas. Sesampainya di kantor, Aya pun mendapatkan pelukan hangat, dari beberapa teman kerjanya.

Banyaknya pekerjaan di kantor, membuat Aya terlupa akan kesedihannya. Hal itu pula yang mendasari Aya, memperbolehkan bu Retno untuk kembali berdagang.

Mungkin dengan kesibukan, kami bisa sedikit melupakan rasa sakit kehilangan ayah.

Dan kebahagian sang ibu, sekarang menjadi prioritas buat Aya. Setiap pulang bekerja, Aya selalu membawakan camilan untuk ibunya. Martabak, burger, kebab, seblak, bakwan malang dan banyak lagi. Setiap akhir pekan, Aya juga selalu mengajak sang ibu pergi rekreasi.

Seperti hari ini, Aya mengajak ibunya ke kebun raya Bogor. Pagi-pagi sekali, bu Retno sudah menyiapkan bekal makanan untuk makan siang mereka di sana. Dengan menaiki KRL (commuter line) mereka pun berangkat menuju stasiun Bogor. Walupun berdesak-desakan, tapi mereka merasa sangat menikmati perjalanan itu.

Dari stasiun Bogor, mereka pun menaiki angkutan umum, hingga tiba di gerbang utama kebun raya Bogor.

"Bu, berfoto dulu di situ," ucap Aya. Bu Retno pun langsung berdiri di sebelah tugu yang bertuliskan Kebun Raya Bogor.

Wajah bu Retno sungguh berseri-seri hari itu. Pasalnya, sudah lama sekali dia tidak bertamasya ke sini. "Ibu senang banget loh, Ya. Sudah lama banget gak ke sini. Terakhir itu, saat kamu study tour, kelas 3 SD," ucap bu Retno. Aya pun tersenyum dan merangkul sang ibu. "Sama Bu, Aya juga," ucap Aya. Mereka pun tertawa bersama dan bergegas membeli tiket masuk.

Dengan membayar tiket sebesar Rp.15.000,- (lima belas ribu rupiah), mereka pun masuk ke kawasan itu. Aya dan bu Retno berjalan kaki mengitari kebun dengan luas mencapai 87 hektar itu.

"Aya, fotoin ibu di sana. Istananya kelihatannya ya," ucap bu Retno heboh. Dengan tertawa kecil, Aya pun memotret ibunya.

Dengan sambil berpegangan tangan, Aya dan ibunya berjalan santai, mengelilingi kebun itu. Akhirnya mereka pun sampai di hamparan bukit luas. Aya dan bu Retno pun memutuskan untuk bersantai di sana. Mereka mencari tempat yang teduh, kemudian menggelar tikar kecil di sana. "Capek juga ya Ya. Apa karena ibu sudah tua ya?" ucap bu Retno sembari duduk berselonjor di tikar itu. "Kita jalan memutar soalnya Bu. Jadi lumayan jauh," balas Aya. Mereka pun beristirahat sejenak.

"Makan yuk Bu. Aya lapar," ucap Aya. Bu Retno pun menyetujui usul Aya, karena dia juga merasa lapar setelah berjalan cukup jauh.

Aya pun membuka tas ranselnya dan mengeluarkan bekal makan siang yang sudah dipersiapkan ibunya sejak malam. Bu Retno pun membuka bumbu pecal yang telah dibuatnya semalam, lalu mereciknya dengan air hangat hingga bumbu itu siap dinikmati dengan sayuran rebus dan bakwan sayur yang juga dibawanya. Aya dan ibunya pun makan dengan lahap.

Mereka memutuskan untuk duduk di sana, sembari menyaksikan beberapa anak kecil berlarian mengejar gelembung-gelembung yang beterbangan.

"Aya, kamu sama sekali tidak punya kekasih?" tanya bu Retno. Aya pun menggelengkan kepalanya. "Usia kamu sudah dua puluh dua tahun loh, masa belum pernah dekat dengan lelaki sama sekali? Melihat anak-anak kecil itu, rasanya ibu ingin memiliki cucu," ucap bu Retno.

Aya tertawa kecil mendengar pertanyaan sang ibu, "Aya belum terpikirkan Bu. Aya malah inginnya, kita umroh berdua dulu. Aya lagi menabung sih, sedikit-sedikit," jawabnya.

Bu Retno terlihat menghela napas. Wanita paruh baya itu pun tersenyum dan membelai rambut anaknya, "terimakasih anak sholehah ayah ibu," ucap bu Retno. Aya pun menanggapinya dengan tersenyum.

Hari itu, Aya dan bu Retno berada di taman konservasi itu hingga sore hari. Sebelum kembali menaiki KRL, mereka pun membeli sedikit oleh-oleh di stasiun kereta Bogor. Mereka pun baru tiba di rumah pada malam hari.

Seperti itulah rutinitas akhir pekan Aya dan ibunya. Aya sama sekali belum pernah terpikirkan untuk mencari seorang kekasih. Karena sejak dulu, yang menjadi prioritas seorang Ayatul Husna, hanya membuat orang tuanya bahagia.

.

Waktu terus berlalu, tanpa terasa sudah tiga bulan sejak kepergian sang ayah untuk selamanya. Walaupun masih sering merasa sedih ketika mengingat pak Budi, tapi Aya dan bu Retno hidup dengan baik.

Namun hidup tentu tidak seindah itu. Hari ini bu Retno menerima sebuah pesan singkat di ponselnya.

Bu, hari Sabtu nanti, saya akan berkunjung ke rumah. Membicarakan perihal uang yang dulu dipinjam oleh almarhum pak Budi.

Bu Retno pun seketika lemas membaca isi pesan itu. Masih teringat jelas di benaknya jumlah uang yang dipinjam oleh suaminya dulu.

"Bagaimana ini, hutang-hutang itu kan cukup besar," lirih bu Retno. Tidak berapa lama setelah bu Retno menerima pesan itu, Aya pun mengetuk pintu kamar ibunya.

Aya lantas masuk ke kamar itu dan duduk di sebelah bu Retno. "Bu, besok enaknya pergi jam berapa ya? Pagi aja kali ya, biar gak terlalu panas di Taman Mini."

"Besok kita gak jadi pergi Ya. Ada tamu yang mau datang."

"Siapa Bu?"

Dengan menghela napas berat terlebih dulu, bu Retno pun bercerita pasal hutang mereka yang begitu menumpuk.

"Lima puluh juta Bu?"

Bu Retno mengangguk. "Kamu tau kan, dulu kamu terlilit tali pusar, dan harus dilahirkan melalui operasi caesar. Awal kami meminjam uang itu, ya untuk proses kelahiran kamu Nak. Dan pinjaman terakhir, untuk tambahan biaya kamu masuk kuliah."

"Jadi uang itu bukan uang tabungan ibu?" Aya pun menghela napas ketika melihat ibunya menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana cara kita membayarnya Bu. Tabungan Aya tidak sampai lima juta," ucap Aya Resah.

...****************...

.......

.......

.......

...Jangan lupa untuk selalu tekan LIKE 👍, tuliskan KOMENTAR ✍️ kamu dan...

...BERI HADIAH & VOTE yaaa .......

...Jangan lupa juga untuk memberikan RATE...

...⭐⭐⭐⭐⭐ di sampul halaman depan....

Terpopuler

Comments

Nur Hasana

Nur Hasana

smoga ada jalan buat Aya dan keluarganya

2022-01-15

9

Dhani Assyfa

Dhani Assyfa

semoga ada jln terbaik

2022-01-15

9

Anjar Asni

Anjar Asni

waduh terlilit hutang ternyata

2022-01-14

9

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1
2 Eps. 2
3 Eps. 3
4 Eps. 4
5 Eps. 5
6 Eps. 6
7 Eps. 7
8 Eps. 8
9 Eps. 9
10 Eps. 10
11 Eps. 11
12 Eps. 12
13 Eps. 13
14 Eps.14
15 Eps.15
16 Eps. 16
17 Eps. 17
18 Eps.18
19 Eps.19
20 Eps. 20
21 Eps. 21
22 Eps. 22
23 Eps. 23
24 Eps. 24
25 Eps. 25
26 Eps. 26
27 Eps. 27
28 Eps. 28
29 Eps.29
30 Eps. 30
31 Eps. 31
32 Eps. 32
33 GIVEAWAY ALERT
34 Eps. 33
35 Eps. 34
36 Eps. 35
37 Eps. 36
38 Eps. 37
39 Eps. 38
40 Eps. 39
41 Eps. 40
42 Eps. 41
43 Eps. 42
44 Eps. 43
45 Eps. 44
46 Eps. 45
47 Eps. 46
48 Eps. 47
49 Eps. 48
50 Eps. 49
51 Eps. 50
52 Eps. 51
53 Eps. 52
54 Eps. 53
55 Eps. 54
56 Eps. 55
57 Eps. 56
58 Eps. 57
59 Eps. 58
60 Eps. 59
61 Eps. 60
62 Eps. 61
63 Eps. 62
64 Eps. 63
65 Eps. 64
66 GIVEAWAY ALERT II
67 Eps. 65
68 Eps. 66
69 Eps. 67
70 Eps. 68
71 Eps. 69
72 Eps. 70
73 Eps. 71
74 Eps. 72
75 Eps. 73
76 Eps. 74
77 Eps. 75
78 Eps. 76
79 Eps. 77
80 Eps. 78
81 Eps. 79
82 Eps. 80
83 Eps. 81
84 Eps. 82
85 Eps. 83
86 Eps. 84
87 Eps. 85
88 Eps. 86
89 Eps. 87
90 Eps. 88
91 Eps. 89
92 Eps. 90
93 Eps. 91
94 Eps. 92
95 Eps. 93
96 Eps. 94
97 Eps. 95
98 EPISODE TERAKHIR
99 Pengumuman Giveaway
100 KARYA KU YANG LAINNYA
101 NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps. 1
2
Eps. 2
3
Eps. 3
4
Eps. 4
5
Eps. 5
6
Eps. 6
7
Eps. 7
8
Eps. 8
9
Eps. 9
10
Eps. 10
11
Eps. 11
12
Eps. 12
13
Eps. 13
14
Eps.14
15
Eps.15
16
Eps. 16
17
Eps. 17
18
Eps.18
19
Eps.19
20
Eps. 20
21
Eps. 21
22
Eps. 22
23
Eps. 23
24
Eps. 24
25
Eps. 25
26
Eps. 26
27
Eps. 27
28
Eps. 28
29
Eps.29
30
Eps. 30
31
Eps. 31
32
Eps. 32
33
GIVEAWAY ALERT
34
Eps. 33
35
Eps. 34
36
Eps. 35
37
Eps. 36
38
Eps. 37
39
Eps. 38
40
Eps. 39
41
Eps. 40
42
Eps. 41
43
Eps. 42
44
Eps. 43
45
Eps. 44
46
Eps. 45
47
Eps. 46
48
Eps. 47
49
Eps. 48
50
Eps. 49
51
Eps. 50
52
Eps. 51
53
Eps. 52
54
Eps. 53
55
Eps. 54
56
Eps. 55
57
Eps. 56
58
Eps. 57
59
Eps. 58
60
Eps. 59
61
Eps. 60
62
Eps. 61
63
Eps. 62
64
Eps. 63
65
Eps. 64
66
GIVEAWAY ALERT II
67
Eps. 65
68
Eps. 66
69
Eps. 67
70
Eps. 68
71
Eps. 69
72
Eps. 70
73
Eps. 71
74
Eps. 72
75
Eps. 73
76
Eps. 74
77
Eps. 75
78
Eps. 76
79
Eps. 77
80
Eps. 78
81
Eps. 79
82
Eps. 80
83
Eps. 81
84
Eps. 82
85
Eps. 83
86
Eps. 84
87
Eps. 85
88
Eps. 86
89
Eps. 87
90
Eps. 88
91
Eps. 89
92
Eps. 90
93
Eps. 91
94
Eps. 92
95
Eps. 93
96
Eps. 94
97
Eps. 95
98
EPISODE TERAKHIR
99
Pengumuman Giveaway
100
KARYA KU YANG LAINNYA
101
NOVEL BARU MAMAK_A TIBAAAAAA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!