Cia Tze Zu terus berjalan entah sudah berapa jauh dia semakin menjauh dari istana tiga negri,walau usia nya masih sepuluh tahun Cia Tze Zu tidak menangis seperti kebanyakan anak anak seusianya.
dia tetap berjalan,walau udara semakin dingin akibat hembusan angin yang sangat kencang.
matahari sudah menghilang,kini hanya kegelapan yang membuat Cia Tze Zu harus mengandalkan insting untuk tetap berjalan di tengah gurun pasir yang sangat luas.
lapar dan dahaga menyiksa tubuh Cia Tze Zu,tetapi dirinya masih mampu berjalan agar sampai ke istana tiga negri.
tetapi dia salah arah bukannya menuju tiga negri dia malah semakin jauh dan menjauh sehingga di menuju ke negri tang.
hari begitu cepat berjalan,entah sudah berapa hari terus berjala,tidak di rasakan rasa letih dan dahaga yang menyiksa tubuhnya,tetapi keinginan untuk hidup Cia Tze Zu begitu besar.
Hingga Cia Tze Zu merasakan tubuhnya yang sangat haus dan tubuhnya mulai bergetar dan tak mampu berjalan lagi tubuhnya ambruk di gurun pasir, kesadarannya mulai hilang.
” ayah..ibu..kakek...paman...maafkan Zu..,Zu belum belum bisa menjadi anak yang kalian banggakan, selamat tinggal.”
Cia Tze Zu pun hilang kesadarannya, nafasnya juga mulai tidak teratur dan tersengal sengal.
saat nyawa Cia Tze Zu sudah di ujung tanduk,sekelebat bayangan yang sangat cepat bahkan lebih cepat dari angin menyambar tubuh Cia Tze Zu dan di bawa ke suatu tempat.
**
” anak yang sangat luar biasa,anak ini sungguh dapat bertahan Sampai sejauh ini,aku harus cepat menolongnya.”
kakek yang usianya diperkirakan sudah ratusan tahun segera memberi hawa murni ke punggung Cia Tze Zu,semenit saja Cia Tze Zu tidak ditolong mungkin nyawa Cia Tze Zu sudah tidak tertolong lagi.
wajah yang pucat serta bibir yang sudah sangat berkerak dan pecah pecah mulai kembali normal,kakek itu segera mengambil air dan meminumkan pada mulut Cia Tze Zu yang masih tidak sadarkan diri.
” untunglah anak ini memiliki semangat untuk hidup,andai saja dia tidak memiliki semangat itu mungkin dia sudah beberapa hari lalu tewas, sebaiknya aku rawat anak ini.”
kakek itu berniat menjadikan Cia Tze Zu sebagai muridnya.
karena dia sangat kagum pada Cia Tze Zu yang mampu bertahan selama beberapa hari tanpa makan dan minum,dia juga melihat kwalitas tulang Cia Tze Zu sangat baik.
” kamu harus menjadi muridku,aku tidak perduli kamu akan menjadi baik atau menjadi jahat,yang pasti kaulah pewaris ilmuku yang tiada tandingannya di dunia ini.”
kakek itu yang tidak lain adalah Hao Xiong yang,atau lebih di kenal pendekar tanpa nama.
karena Hao Xiong yang tidak pernah memperkenalkan namanya,bahkan muridnya terdahulu yang di kenal sebagai dewa emas juga tidak pernah mengetahui siapa namanya.
Hao Xiong yang adalah bocah ajaib yang memiliki segala ilmu,berkat dia mendapatkan kitab segala ilmu,dan semenjak kemunculan dirinya belum ada satu pendekar pun yang mampu menandingi ilmunya.
hingga dia harus mengasingkan diri di sebuah bukit kecil,yang cukup jauh dari pemukiman masyarakat.
entah sudah berapa lama dia bermukim di bukit ini,dia sendiri tidak mengetahuinya secara pasti.
dua hari sudah Cia Tze Zu tidak sadarkan diri,tetapi Hong Xiong yang selalu memberikan tenaga murninya untuk menambah daya tahan Cia Tze Zu.
hari ketiga Cia Tze Zu sadar,dia membuka matanya dan memperhatikan sekitarnya.
dia teringat dimana dia berada di gurun pasir yang sangat luas,berhari hari dia tersiksa oleh lapar dan haus,kini dia hanya berpikir kalau saat ini dia telah mati.
” dimana aku?apakah ini alam kematian?mengapa setelah mati kepalaku masih terasa sakit sekali.”
Cia Tze Zu berusaha untuk bangkit,dia sedikit berteriak karena seluruh tubuhnya sangat linu.
” kamu sudah siuman nak?”
Cia Tze Zu sangat terkejut,dia melirik ke belakang,dia melihat Kakek yang rambutnya sudah memutih dan janggutnya yang panjang juga sudah memutih.
dia berpikir dia adalah malaikat yang muncul secara tiba-tiba karena sejak tadi dia memperhatikan sekitar tempat itu tidak ada satupun manusia.
” siapakah kakek ini apakah kakek adalah malaikat kematian?”
” ha ha ha....kamu ini?”
Hong Xiong yang tertawa terbahak bahak,sudah lama sekali dia tidak tertawa,mungkin sejak muridnya pergi meninggalkan dirinya.
” ada apa kek?apakah ada yang lucu,apakah saya masih hidup kek?”
” ya kamu masih hidup dan kamu lucu sekali?apakah kamu berpikir kamu sudah mati?kamu sangat polos nak?siapakah namamu?”
” jadi saya masih hidup kek?nama saya Tze Zu kek,dan marga saya cia.”
” nama yang bagus,berapa usiamu?mengapa kamu sampai ke gurun pasir?”
” usia saya 10 tahun kek,saya tidak tau kek saya terbawa badai angin.”
” dari mana kamu berasal Zu?"
Cia Tze Zu diam,andai dia beri tau kalau dia berasal dari istana tiga negri yang saat ini menjadi perebutan dari negeri negri lain karena kekayaan yang melimpah di negerinya.
akhirnya Cia Tze Zu berbohong,walau dia mengaku dari kerajaan tiga negri tapi dia mengaku kalau dia dari rakyat jelata bukan seorang pangeran kerajaan tiga negri.
dengan begitu kakek itu tidak akan memperpanjang pertanyaan nya yang membuatnya akan sangat sulit menjawabnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Ruslan Derahman
tidal beritahu identitas sebenar
2024-01-24
0
Sutarwi Ahmad
author nya ngajari bohong........Karna karya tulis Za bohongan sih.
2024-01-19
1
Harman LokeST
Cia Tze Zu jangan berbohong jujur saja
2023-08-22
1