Kekasih Beda Alam

Kekasih Beda Alam

"Petaka"

Mereka datang dengan tiga alasan, sekedar menyapamu, menyukaimu, atau ingin mencelakaimu. Suatu ketika di sebuah desa yang masih kental dengan hal - hal mistis, tiga anak kecil yang tinggal di desa tersebut berencana bermain tapi mereka bukan hanya bermain seperti halnya yang dilakukan anak - anak seusianya, mereka bermain dengan hal - hal mistis yang di luar nalar manusia, entah mereka mengetahui dari mana akan tetapi yang pasti ini awal dari petaka akan di mulai.

Tiga anak kecil tersebut bernama Arya, Gama, dan Catur. sore hari menjelang magrib mereka sudah berencana bertemu di tempat keluarga Arya akan membangun rumah. Arya sudah menunggu kedua temanya di pondasi rumah keluarga Arya yang akan di bangun, tak berselang lama Catur dan Gama datang, saat itu Arya sedikit marah karena temanya molor tidak menepati waktu yang mereka sepakati, tepat pada saat Arya akan marah Catur mengungkapkan pembelaannya.

"Maaf Ar aku telat gara - gara Gana nih lama bener" ungkap catur sambil menjuk Gama dengan telunjuk sembari cengingas-cengigis, dan berlenggak - lenggok memainkan kaki ketanah.

"Hehe maafin ya Ar akunya kebelet beol" jawab catur cengingas-cengigis sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Kalau yang nggak tau beol itu apa,BAB ya teman kalau tidak tau juga( buang air besar )kalau masih tidak tau juga silahkan cari di kamus beras bahasa Indonesia hehe, Oke.

Markijut (mari kita lanjuti) sore itu Arya menyudahi perselisihan mereka.

"Oke sudah - sudah apakah kalian membawa apa yang sudah kita rencanakan?" ucap Arya Kedapada kedua temannya .

"Bawa dong boss" jawab catur sembari memperlihatkan kantung kresek hitam yang di tentengnya.

"Aku juga sudah siap nih" sahut Gama sembari memperlihatkan kresek hitamnya.

"Ar semua tukang yang membangun sudah pulang semua kan?" tanya Catur sambil clingak- clinguk melihat kesekeliling mereka.

"Sudah santai saja sudah aku periksa" jawab Arya sambil mengumpulkan barang - barang yang meraka bawa.

Ya mereka sengaja bertemu pada sore hari karena menghindari para tukang yang sedang membangun rumah Arya. Sore itu mereka mengumpulkan barang dan keperluan untuk sebuah ritual entah mereka mendapatkan ide atau tau dari mana.

"Ini aku sudah siap" ucap Arya sembari mengeluarkan buku primbon/ mantra dan sebuah kain mori( kain kafan dalam bahasa Indonesia ya).

"Aku juga" jawab Catur sembari mengeluarkan bunga melati dari dalam kresek hitam.

"Siap" Gama mengeluarkan sebuah telur ayam kampung dari dalam plastik yang dia bawa.

Tak butuh waktu lama mereka melancarkan aksinya seperti halnya sudah profesional, Arya mencari tempat yang tepat seperti yang ada di dalam petunjuk buku primbon .

"Sepertinya disini tempat yang tepat" tunjuk Arya yang sudah bediri dipojok pondasi omah arah wetan tengah dedege srengenge, yang artinya rumah arah timur di tengah berdirinya matahari.

" Woe ayo gali cepat!" perintah Arya.

Tanpa berfikir lama Catur dan Gama pun menuruti perintah Arya. Tak berselang lama lubang pun jadi.

"Sudah jadi ni Ar lubangnya" ungkap catur sambil menyingkirkan sisa tanah hasil galian

"Oke ayo cepat masukan sesaji yang kita bawa". perintah Arya kepada teman - temanya sembari bejalan ketempat mereka berkumpul semula mengambil bawaan mereka tadi.

Gama pun mengambil sesaji dari tangan Arya mengeluarkan sesaji seperti telur ayam kampung, bunga melati, dan juga kain mori sebagai bungkus dan segera memasukan ke lubang yang mereka gali, kemudian mereka bergandengan mengelilingi gundukan tanah yang mereka timbun, dengan berkomat - Kamit membaca mantra yang mereka yakini rumah anti maling, anak kecil mana yang tidak tertarik dengan hal tersebut, yang mereka anggap keren tanpa berfikir konsekuensinya. Setelah ritual selesai mereka pun pulang.

Minggu berganti bulan berlalu. Rumah arya pun sudah jadi, Tetapi halnya anak kecil Arya pun sudah lupa, Catur, Gama pun sepertinya juga sudah lupa.

Keanehan pun terjadi. Saat itu satpam desa berkeliling desa menjalankan tugasnya.

"Pam param pam pam harta dan tahta jelek nggak papa yang penting banyak duwitnya" nyanyian pak satpam yang sedang berkeliling sambil mengibur diri di temani dengan sebatang rokok yang dihisap ya.

Sampai di depan rumah Arya pak satpam melihat ayah Arya sedang duduk di depan rumah dengan wajah kosong, sedikit menyeramkan.

"Tumben tumbenan Pak Dawuh malam- malam di luar apa karena sekarang ramai maling ya, dan jaga - jaga" kata pak satpam dalam hati sambil berjalan mendekati Pak dawuh.

"Permisi Pak Dawuh tumben di luar, biasanya tidak pernah" tanya pak satpam, tetapi Pak Dawuh hanya diam dan masih tidak menoleh, ya pak satpam nya datang mendekati Pak Dawuh dari arah berlawanan jadi hanya melihat belakang Pak Dawuh, karena memang jalan masuk ke rumah Arya di arah berlawanan tempat santai keluarga Arya.

"Pak Pak Dawuh ndak apa - apa kan pak" tanya pak satpam lagi, yang sedikit curiga karena biasanya Pak Dawuh sungguh ramah kepada siapapun.

"Pak Pak Dawuh Ndak kesurupan kan pak saya jadi takut ini, jangan nakut nakuti saya ah pak, Ihhh...hehe" celoteh pak satpam sembari berlengak - lenggok layaknya banci niatnya sih bercanda.tapi.....

"Tidak pak satpam saya tidak kesurupan" jawab Pak Dawuh sembari memutar kepalanya dengan wajah meringis 99,99 derajat kebelakang dengan badan masih menghadap ke depan seperti semula.

"Han...Han...hantu setan, e... ce ...cebol aduh duh kaki aduh duh pipis ah ni nih gua" teriak satpam sambil berlari sekuat tenaga tetapi tetap ngesot dan terbirit- birit entah kemana.

Sang fajar pun sudah menunjukan wajahnya pagi itu di depan rumah Arya sudah banya ibu ibu perkumpulan membeli sayur seperti biasa. Ibu Arya yang melihat siap - siap pergi membeli sayur juga rajin kehabisan.

"Pagi ibu - ibu tumben nih banyak sekali ibu- ibu yang belanja " tanya ibu Arya sambil memilih- milih sayur di gerobak mang sayur.

"Iya nih Bu beli sayur sembari gosip dan cari fakta betul apa betul bu ibu" jawab Ibu Tejo tentang Bu Sri ibu Arya yang selalu di garda depan jika ada gosip menyebar. Bisa juga di sebut lambe turahnya di kampung Arya wkwkw.

"Iya betul" jawab ibu - ibu dengan kompaknya.

Betul" sahut mang sayur yang ketinggalan menjawab.

Bu ibu pu kaget sembari tertawa melihat tingkah mang sayur yang salah tingkah karena malu.

"sepertinya mang sayurnya juga hobi gosip tp ketutup laki - laki kali ya jadi gengsi untuk nutupin gengsi jadi mang Sayur canda mang sayur wkwk.markijut, mari kita lanjut" ucap Bu Tejo.

"Bu sudah tau berita terbaru belum Bu Sri" tanya salah seorang ibu kepada Bu Sri ibu Arya

"Gosip apa Bu" jawab Bu Sri dengan heran.

"Itu loh gosip semalam di rumah Bu Sri ada hantu mirip pak Dawuh, yang duduk di kursi" sambar Bu Tejo berbicara sambil mulutnya mleat - mleot kesana sini.

"Ah masak sih Bu tadi malam suami saya di dalam rumah Bu tidur di samping saya, waktu saya malam- malam kebelet pipis juga antar saya" jawab Bu Sri masih tidak percaya.

"Aduh duh Bu Sri ya yang namanya hantu ya hantu kalau memang Pak Dawuh tadi malam masih bersama Bu Sri ya benar wong yang di depan itu hantu, setan Bu Sri" jawab Bu Tejo sambil mengacungkan sawi yang dia pegang.

"Belut itu Bu eh maksud saya betul itu bu" jawab seorang ibu di perkumpulan pembeli mang sayur itu.

"Ah masak si bu ibu saya masih tidak percaya, gimana ceritanya sih Bu coba cerita yang lengkap" tanya Bu Sri yang masih bingung dan tidak percaya.

"Jadi begini Bu Sri .............,.........

Bersambung...........

Terpopuler

Comments

Queen

Queen

up nya tiap hari gak thor? semangat ya ayo saling dukung thor.. jangan lupa mampir ya di cerita ku

2021-04-06

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!