Dasi

Vanya menatap langit-langit sembari merasai tubuhnya yang pegal. Hari demi hari ia lalui dengan semangat tanpa mengenal lelah. Masa depan yang cerah untuk anak semata wayangnya, adalah hal utama yang harus Vanya utamakan. Meski Vanya memiliki cukup uang untuk menghidupi anak nya sampai dewasa,tapi tetap waspada dan menyimpan beberapa uang cadangan adalah yang terbaik.

Vanya memiringkan Tubuhnya sembari meraih ponsel yang tergeletak didekatnya. Ada gambar Ibunya dilayar ponsel Vanya. gambar yang sengaja ia pesan dari seorang pelukis handal. Al hasil, photo Ibu nya yang hanya ia lihat di sebuah liontin, kini juga bisa ia lihat di layar ponselnya. " Bu, aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu. " Vanya memeluk ponselnya. Ada setitik air mata yang jatuh menghiasi sisi matanya.

Bu, aku sangat takut. Dulu, saat aku merasa takut, kau akan datang padaku. Menggenggam tanganku lalu memeluk tubuhku. Ibu akan berkata bahwa semua baik-baik saja. Ibu, aku takut. Aku takut kehilangan Nathan kecilku. Aku bertemu dengan Ayahnya yang ku kira sudah meninggal. Ibu, datanglah ke dalam mimpiku dan peluklah aku.

Tangan kecil dan halus kini mengusap kepala Vanya. Sentuhan demi sentuhan mengalirkan ketenangan. Vanya tersenyum sembari membuka matanya. Nathan kecil yang sedang memandanginya dengan raut wajah khawatir.

" Ibu baik-baik saja?

Vanya meraih tangan Nathan kecil dari kepalanya lalu mencium tangan mungil itu. " Ibu selalu baik-baik saja. Tidak perlu khawatir.

Nathan kecil mengerutkan dahinya. Ibunya hanya terus mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Sebagai seorang anak, Nathan justru merasa bersalah. Mereka hanya hidup berdua. Tapi tidak pernah sekalipun Ibunya mengeluh padanya. Nathan tertunduk lesu sembari mengutuk dirinya yang tidak bisa membuat Ibunya merasa nyaman.

" Ada apa? " Vanya meraih dagu Nathan dan membuat tatapan mereka saling bertemu. Melihat putranya murung, Vanya hanya bisa mencoba bertanya dan menghiburnya. Ini adalah sifat alami seorang Ibu kan?

Nathan semakin terlihat sedih saat Vanya bertanya. Apakah dia benar-benar tidak bisa di andalkan? apakah karena ia masih terlalu muda? kenapa Ibunya tidak ingin membagi beban bersamanya? apa karena Ibunya tak mempercayainya?

" Nathan? " Vanya semakin dibuat bingung dengan tatapan Nathan yang terlihat sangat menderita. " Ada apa?

" Ibu, kenapa kau selalu mengatakan padaku jika kau baik-baik saja? aku tidak buta bu. Tidak bisakah kau membagi beban bersamaku?

Vanya menahan tawanya. Anak yang selalu saja di anggap bayi, ternyata sudah sedewasa ini. Tapi tentang membagi beban? memang siapa yang mau membagi beban dengan anaknya sendiri? apalagi anaknya masih berumur empat tahun. Vanya mengelus pipi halus Nathan.

" Ibu hanya merindukan Nenekmu."

Nathan meraih Tangan Ibunya. Lalu meletakkannya di wajahnya.

" Ibu, berjanjilah. Mulai hari ini, kau akan menceritakan hal yang membuatmu sedih dan senang. Ibu adalah satu-satunya yang aku miliki. Aku hanya ingin kita selalu bersama dalam keadaan apapun. "

Vanya mengangguk dengan bendungan air mata haru di pelupuk matanya.

Maaf nak. Ibu akan menceritakan apapun mulai sekarang. Tapi Ibu tidak bisa memberitahu tentang Ayahmu. Semoga kau tidak membenci Ibu karena ini.

Keesokan paginya. Seperti biasa, Vanya mengantarkan Nathan ke sekolah dan langsung menuju tempatnya bekerja. Mulai dari hari ini, Vanya tiba lebih pagi. Setelah pertemuan tak terduga dengan orang yang dia hindari selama ini. Vanya mendesah lega. Akhirnya, mini cafe yang masih sunyi, suana segar di pagi hari, ah...! benar-benar membuatnya tenang. Vanya menolehkan pandangannya ke kanan dan ke kiri. Kakinya melangkah dengan pijakan sedikit ragu. Mengendap mencari sosok yang membuatnya tak bisa tidur tenang semalaman.

" Piuh...! " Vanya menyeka keringat di dahinya sembari tersenyum lega.

" Hahaha......! Aku benar-benar selamat. Aku bisa menikmati kopi Latte ku dengan damai.

" Selamat pagi? " Suara dari balik punggung Vanya, membuat seluruh bulu kuduk Vanya berdiri. Vanya hanya bisa membeku dengan wajah kagetnya.

" Apa kemarin kau tidak menikmati kopi dengan damai? " Suara itu semakin mendekat di telinganya. Vanya hanya bisa semakin bergidik ngeri. Dia mencoba kembali fokus dan menata kembali kesadarannya.

" Ha, haha, haha..." Vanya yang gugup terlihat bodoh saat mencoba untuk berakting. Vanya membalikkan tubuhnya untuk menatap orang dibalik punggungnya.

Sudah kuduga. Kau lagi. Kau benar-benar menghantuiku? bahkan saat kau masih hidup?

" Se, se, se,..." Nath menepuk punggung Vanya pelan.

" Selamat pagi presdir! " Suara yang sedari tadi tertahan karena takut dan gugup, akhirnya berhasil lolos dari bibirnya setelah Nath membantunya.

" Kau datang pagi sekali? " Ada senyum tipis yang menghiasi bibir Nath Membuat Vanya terpana dalam diam. Benar-benar sangat tampan batinnya.

Nath menyentuh dagu Vanya. Menekannya ke atas agar bibir yang sedari tadi terbuka menjadi tertutup. Karena kekaguman sembari menikmati ciptaan Tuhan yang begitu sedap untuk dipandang mata.Jantung Vanya berdetak sangat cepat. hingga Vanya terbatuk saat merasai tangan hangat dan lembut Nathan menyentuh dagunya. Vanya tertunduk menahan malu. Benar-benar tidak tahu malu tubuh ini. Batinnya.

" Ayo kita masuk. Kau akan memesan kopi kan? "

Vanya membulatkan matanya. Ayo kita masuk? kata-kata sederhana yang keluar dari mulut Nath ini kenapa terdengar ambigu batinnya. Vanya meremas tangannya beberapa kali mencoba untuk mencari sebuah alasan yang logis.

" Ah! saya lupa Presdir Nath. Saya ada pekerjaan yang harus diselesaikan pagi ini. " Vanya mencoba untuk kabur dengan cepat. Tapi, karena kakinya yang gemetar karena gugup, Vanya kehilangan keseimbangan dan, bruk....!

Nath dan Vanya saling menatap dengan posisi yang mirip seperti orang sedang berdansa. Ini untuk kali kedua. Vanya jatuh di pelukan pria yang ingin dia hindari. Detak jantung mereka berdetak kencang saling bersautan. Membuat irama-irama cinta yang dibalut dalam keromantisan.Tangan Vanya yang tak sengaja berada tepat di dada Nathan, benar-benar bisa merasakan detak jantungnya yang begitu kuat.

" Kau baik-baik saja? " Pertanyaan Nath membuat Vanya tersadar dengan apa yang terjadi. Vanya mencoba bangkit dari posisinya.

" Te,terimakasih presdir Nath. " Ucap Vanya yang sudah tegak berdiri. Vanya menatap dasi Nath yang berantakan karena ulahnya. Entah keberanian dari mana, Vanya tiba-tiba meraih dasi Nath dan langsung membenahinya.Ada seulas senyum yang terlihat dibibir Nath karena bisa melihat wajah Vanya dari dekat dan sekarang, Nath juga dengan jelas menghirup aroma buah plum dari rambut Vanya.

Vanya memundurkan langkahnya guna melihat hasil dari kerjanya.

" Ah?! ini lumayan. Tidak begitu buruk ternyata. "

Ucap Vanya yang terlihat senang. Namun wajah senang itu menghilang seketika melihat kembali wajah orang yang ia rapikan dasinya.

" Pre, presdir, maaf. Saya tidak termasuk kurang ajar. Saya hanya, "

" Tidak apa-apa. Ayo kita masuk." Vanya hanya bisa mengikuti langkah Kaki Nath dengan wajah gugupnya.

Sementara didalam mobil tidak jauh dari mini kafe. Lexi hanya bisa terdiam sembari membatin melihat semua kejadian yang ia lihat pagi ini.

" Kau sangat berbeda Nath. Kemarin, kau mengusir Gaby dengan kasar. Tapi sekarang? kau bertingkah seperti lalat mabuk yang buta karena cinta. Wanita itu baru saja kau kenal, tapi kau memperlakukanya dengan begitu lembut. Kenapa? apakah Gaby tidak bisa dibandingkan dengan dia? demi Gaby, aku akan mengusahakan yang terbaik untuknya. "

To be continued.

Terpopuler

Comments

Andriyati

Andriyati

lexy jangan bodoh bisa,, dia gak suka sama gaby,, yg suka gaby itu kamu bukan nathan,,

2024-03-01

0

Gina Savitri

Gina Savitri

Lexi bodoh daripada jodoh2in gaby sama nath mending juga usaha buat dapetin gaby daripada menderita gaby nanti klo sampai maksa sama nath karna cinta gak bisa di paksa 😎

2022-07-17

0

Venny Oktavianita

Venny Oktavianita

kyk.nya lexy dan gaby bakalan jd tukang resek deh.

2022-05-28

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah Sakit
2 Aku Hamil
3 Nathan Kecil
4 Detektif Nathan
5 Pesta Ulang Tahun
6 Bertemu Tristan
7 Presdir Nath
8 Usaha Lexi
9 Mini Cafe
10 Dasi
11 Calon Istri Presdir
12 Touch Me!
13 Karena Mabuk
14 Berkat Kelvin
15 Hantu Yang Menggoda
16 Mengejar Cinta
17 Nikahi Aku
18 Kantin
19 Hina?
20 Calon Istri
21 Siapa Ayahnya Nathan?
22 Gadis Dalam Mimpi
23 Sapaan Di Pagi Hari
24 Berebut Cinta
25 Maaf
26 Sepasang Kekasih
27 Mantan Yang Berkesan
28 Namaku Nathan
29 I LoveYou
30 Dia Bukan Kamu
31 TES DNA
32 Sarapan Angin
33 Hasil Tes DNA
34 Usaha Kevin
35 Kau, Adalah Ayahku
36 Masa Lalu
37 Bintang Kesialan
38 Lexi, Si Pengganggu
39 Siapa Namanya?
40 Tingkah Gila Lexi
41 Dia Kembali
42 Permohonan Maaf
43 Keteguhan
44 Waktu Yang Salah
45 Melupakan Jati Diri
46 Kekhawatiran Kevin
47 Nathan Putraku
48 Tidak Masalah Menjadi Egois
49 Dia Anakku
50 Katakan Yang Sebenarnya
51 Waktu Itu
52 Terancam
53 Keluarga Lengkap
54 Mari Kita Hidup Bahagia
55 Kebahagiaan Dan Kehancuran
56 Tentang Kevin
57 Salah Paham
58 Because, Lunch!
59 Pijat?
60 Asisten Untuk Lexi
61 Alasan
62 Keajaiban
63 Menantu Idaman
64 Perpisahan
65 Misteri
66 Lima Tahun Lalu Part 1
67 Lima Tahun Lalu Part 2
68 Ada Apa Dengan Nath?
69 Ibu?
70 Im Ready Now!
71 Mulai Dari Awal
72 First Mission
73 Serangan
74 Second Mission
75 Ergen
76 Jebakan
77 Why?
78 Aroma Lexi
79 Hello, Dad!
80 Last Mission
81 Mission Complete
82 Malam pertama
83 Wellcome back...
84 Salah Paham
85 Nathan, bintang utama.
86 Wife's Duty
87 Fighting
88 She Is My Wife.
89 Tn dan Ny Chloe
90 Setuju!
91 Gundah
92 Kebencian
93 Devi VS Lexi
94 Talk
95 Truth Or Dare
96 Gaby lagi?
97 Cemburu?
98 Make A Baby
99 Proses
100 Jealous?
101 Ready
102 Perfect Family
103 Mengakhiri
104 Beautiful Day
105 Aku Baik-baik Saja Sekarang!
106 Meminta Pendapat
107 Pamer harta
108 Dasar Nakal!
109 Ganti Ayah
110 Maafkan Aku
111 Care
112 Surprise
113 Derita Tiga Pria Tampan
114 Menjodohkan
115 Final Episode
116 Pengumuman!
117 S2- Hei, you!
118 S2- Pesan lagi!
119 S2- Penasaran
120 S2- Nathan Number One
121 S2- Cinderella
122 S2- Perjodohan
123 S2- Tolong aku!
124 S2- Calon Ipar
125 S2- Keluarga Iblis
126 S2- Janji
127 S2- Ayam Goreng
128 S2- Membujuk
129 S2- Bujuk aku!
130 S2- Aku Ikut!
131 S2- kesepatan
132 S2- Sosok Lain
133 S2- Bagaimana Penampilanku?
134 S2- Momen Penting
135 S2- Calon Menantu
136 S2- Menantu Idaman
137 S2- Harus Berhasil
138 S2- Merindukan
139 S2- Akhirnya Bertemu
140 S2- Polos atau Bodoh?
141 S2- Bertemu calon besan part 1
142 S2- Bertemu Calon Besan Part 2
143 S2- Cemburu lagi
144 S2- Stay Away From Me!
145 S2- Siluman kera yang serasi
146 S2- Ayo menikah secepatnya
147 S2- Penentuan Hari Pernikahan
148 S2- Bahagia ( Visual )
149 S2- Wedding Day ( Visual )
150 S2- Bride's first night
151 S2- Bagaimana Rasanya?
152 S2- Tanpa masa lalu
153 S2- Keyakinan Ivi
154 S2- Pengagum Nenek
155 S2- First kiss
156 S2- Ibu Mertua yang Mesum
157 S2- Canggung
158 S2- Kode
159 S2- Proses
160 S2- Praktek
161 S2- Lapor Polisi
162 S2- Aku, Istrimu!
163 S2- Ada apa?
164 S2- Ivi, si mulut manis
165 S2- Salia pengganti Ivi
166 S2- Ivi yang terbaik
167 S2- Mulut Busuk
168 S2- Jadwal Padat
169 S2- Lahir dari Monster
170 S2- Janji Ivi dan Nathan
171 S2- Menjenguk Ayah
172 S2- Tolong, jaga Ivi
173 S2- Sedang apa?
174 S2- Tipe Idealnya Berly
175 S2- Agresif
176 S2- Berjuang
177 S2- Acara ulang tahun si Kembar
178 S2- Secret
179 S2- Rahasia yang terkuak
180 S2- Sebuah Alasan
181 S2- Penyesalan
182 S2- Gara-gara Ingus
183 S2- Taruhan
184 S2- Pura-Pura
185 S2- Berita terpanas
186 S2- Berjuang
187 S2- Rencana Bulan Madu
188 S2- Hari Penyesalan
189 S2- Oh?
190 S2- Bertemu Nyonya Marhen
191 S2- Pembicaraan Tentang Masa Lalu
192 S2- Derita Sammy
193 S2- Kecemburuan Sammy
194 S2- Menyelesaikan pekerjaan
195 S2- Masih memiliki rasa
196 S2- Terbawa Suasana
197 S2- Posesif
198 S2- Sammy lagi
199 S2- Yang Sesungguhnya
200 S2- Rasa Sakit
201 S2- Pasangan
202 S2- Jatuh cinta
203 S2- Keenan atau Zadet?
204 S2- Menstruasi
205 S2- Panggil Aku Yang Mulia!
206 S2- Kabar Bahagia
207 S2- Jangan Tinggalkan Aku!
208 S2- Hasil kerja keras
209 S2- Pernyataan
210 S2- Hari sial Sammy
211 S2- Kabar Mengejutkan
212 S2- Ketakutan Dodi
213 S2- Persetujuan untuk Berly
214 S2- Wedding, Nathania Nathalie
215 S2- Dodi and Berly, Wedding
216 S2- Air Mata Sammy
217 S2- Mencurahkan Isi Hati
218 S2- Terimakasih Atas Lukanya
219 S2- Mirip Siapa?
220 S2- Tidak Pantas
221 S2- Pergi
222 S2- Aku Pasti Kembali
223 S2- Tanda Merah
224 S2- Aku Mau!
225 S2- Sammy & Ele Wedding
226 S2- Menyambut Lahirnya Si Bayi
227 S2- Well Come, Nichole Rezef Chloe
228 S2- Final Episode
229 Promo Novel Baru
230 Promo Novel Baru!
231 Promo Novel Terbaru!
232 Di baca ya......
233 Promo Novel Terbaru!
Episodes

Updated 233 Episodes

1
Rumah Sakit
2
Aku Hamil
3
Nathan Kecil
4
Detektif Nathan
5
Pesta Ulang Tahun
6
Bertemu Tristan
7
Presdir Nath
8
Usaha Lexi
9
Mini Cafe
10
Dasi
11
Calon Istri Presdir
12
Touch Me!
13
Karena Mabuk
14
Berkat Kelvin
15
Hantu Yang Menggoda
16
Mengejar Cinta
17
Nikahi Aku
18
Kantin
19
Hina?
20
Calon Istri
21
Siapa Ayahnya Nathan?
22
Gadis Dalam Mimpi
23
Sapaan Di Pagi Hari
24
Berebut Cinta
25
Maaf
26
Sepasang Kekasih
27
Mantan Yang Berkesan
28
Namaku Nathan
29
I LoveYou
30
Dia Bukan Kamu
31
TES DNA
32
Sarapan Angin
33
Hasil Tes DNA
34
Usaha Kevin
35
Kau, Adalah Ayahku
36
Masa Lalu
37
Bintang Kesialan
38
Lexi, Si Pengganggu
39
Siapa Namanya?
40
Tingkah Gila Lexi
41
Dia Kembali
42
Permohonan Maaf
43
Keteguhan
44
Waktu Yang Salah
45
Melupakan Jati Diri
46
Kekhawatiran Kevin
47
Nathan Putraku
48
Tidak Masalah Menjadi Egois
49
Dia Anakku
50
Katakan Yang Sebenarnya
51
Waktu Itu
52
Terancam
53
Keluarga Lengkap
54
Mari Kita Hidup Bahagia
55
Kebahagiaan Dan Kehancuran
56
Tentang Kevin
57
Salah Paham
58
Because, Lunch!
59
Pijat?
60
Asisten Untuk Lexi
61
Alasan
62
Keajaiban
63
Menantu Idaman
64
Perpisahan
65
Misteri
66
Lima Tahun Lalu Part 1
67
Lima Tahun Lalu Part 2
68
Ada Apa Dengan Nath?
69
Ibu?
70
Im Ready Now!
71
Mulai Dari Awal
72
First Mission
73
Serangan
74
Second Mission
75
Ergen
76
Jebakan
77
Why?
78
Aroma Lexi
79
Hello, Dad!
80
Last Mission
81
Mission Complete
82
Malam pertama
83
Wellcome back...
84
Salah Paham
85
Nathan, bintang utama.
86
Wife's Duty
87
Fighting
88
She Is My Wife.
89
Tn dan Ny Chloe
90
Setuju!
91
Gundah
92
Kebencian
93
Devi VS Lexi
94
Talk
95
Truth Or Dare
96
Gaby lagi?
97
Cemburu?
98
Make A Baby
99
Proses
100
Jealous?
101
Ready
102
Perfect Family
103
Mengakhiri
104
Beautiful Day
105
Aku Baik-baik Saja Sekarang!
106
Meminta Pendapat
107
Pamer harta
108
Dasar Nakal!
109
Ganti Ayah
110
Maafkan Aku
111
Care
112
Surprise
113
Derita Tiga Pria Tampan
114
Menjodohkan
115
Final Episode
116
Pengumuman!
117
S2- Hei, you!
118
S2- Pesan lagi!
119
S2- Penasaran
120
S2- Nathan Number One
121
S2- Cinderella
122
S2- Perjodohan
123
S2- Tolong aku!
124
S2- Calon Ipar
125
S2- Keluarga Iblis
126
S2- Janji
127
S2- Ayam Goreng
128
S2- Membujuk
129
S2- Bujuk aku!
130
S2- Aku Ikut!
131
S2- kesepatan
132
S2- Sosok Lain
133
S2- Bagaimana Penampilanku?
134
S2- Momen Penting
135
S2- Calon Menantu
136
S2- Menantu Idaman
137
S2- Harus Berhasil
138
S2- Merindukan
139
S2- Akhirnya Bertemu
140
S2- Polos atau Bodoh?
141
S2- Bertemu calon besan part 1
142
S2- Bertemu Calon Besan Part 2
143
S2- Cemburu lagi
144
S2- Stay Away From Me!
145
S2- Siluman kera yang serasi
146
S2- Ayo menikah secepatnya
147
S2- Penentuan Hari Pernikahan
148
S2- Bahagia ( Visual )
149
S2- Wedding Day ( Visual )
150
S2- Bride's first night
151
S2- Bagaimana Rasanya?
152
S2- Tanpa masa lalu
153
S2- Keyakinan Ivi
154
S2- Pengagum Nenek
155
S2- First kiss
156
S2- Ibu Mertua yang Mesum
157
S2- Canggung
158
S2- Kode
159
S2- Proses
160
S2- Praktek
161
S2- Lapor Polisi
162
S2- Aku, Istrimu!
163
S2- Ada apa?
164
S2- Ivi, si mulut manis
165
S2- Salia pengganti Ivi
166
S2- Ivi yang terbaik
167
S2- Mulut Busuk
168
S2- Jadwal Padat
169
S2- Lahir dari Monster
170
S2- Janji Ivi dan Nathan
171
S2- Menjenguk Ayah
172
S2- Tolong, jaga Ivi
173
S2- Sedang apa?
174
S2- Tipe Idealnya Berly
175
S2- Agresif
176
S2- Berjuang
177
S2- Acara ulang tahun si Kembar
178
S2- Secret
179
S2- Rahasia yang terkuak
180
S2- Sebuah Alasan
181
S2- Penyesalan
182
S2- Gara-gara Ingus
183
S2- Taruhan
184
S2- Pura-Pura
185
S2- Berita terpanas
186
S2- Berjuang
187
S2- Rencana Bulan Madu
188
S2- Hari Penyesalan
189
S2- Oh?
190
S2- Bertemu Nyonya Marhen
191
S2- Pembicaraan Tentang Masa Lalu
192
S2- Derita Sammy
193
S2- Kecemburuan Sammy
194
S2- Menyelesaikan pekerjaan
195
S2- Masih memiliki rasa
196
S2- Terbawa Suasana
197
S2- Posesif
198
S2- Sammy lagi
199
S2- Yang Sesungguhnya
200
S2- Rasa Sakit
201
S2- Pasangan
202
S2- Jatuh cinta
203
S2- Keenan atau Zadet?
204
S2- Menstruasi
205
S2- Panggil Aku Yang Mulia!
206
S2- Kabar Bahagia
207
S2- Jangan Tinggalkan Aku!
208
S2- Hasil kerja keras
209
S2- Pernyataan
210
S2- Hari sial Sammy
211
S2- Kabar Mengejutkan
212
S2- Ketakutan Dodi
213
S2- Persetujuan untuk Berly
214
S2- Wedding, Nathania Nathalie
215
S2- Dodi and Berly, Wedding
216
S2- Air Mata Sammy
217
S2- Mencurahkan Isi Hati
218
S2- Terimakasih Atas Lukanya
219
S2- Mirip Siapa?
220
S2- Tidak Pantas
221
S2- Pergi
222
S2- Aku Pasti Kembali
223
S2- Tanda Merah
224
S2- Aku Mau!
225
S2- Sammy & Ele Wedding
226
S2- Menyambut Lahirnya Si Bayi
227
S2- Well Come, Nichole Rezef Chloe
228
S2- Final Episode
229
Promo Novel Baru
230
Promo Novel Baru!
231
Promo Novel Terbaru!
232
Di baca ya......
233
Promo Novel Terbaru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!