Elicia Online
Kriinggggg!!!!!
Bunyi alarm terdengar sangat ribut, membuat Yann terpaksa membuka matanya yang masih sangat lelah. Sudah pukul 5 pagi dan ia harus bergegas ke sekolah untuk membersihkan gedung itu sebelum para murid berdatangan. Ia turun dari tempat tidurnya lalu menuju ke kamar mandi. Ia hanya mencuci mukanya lalu meraih sebuah seragam berwarna biru tua yang tergantung di balik pintu.
"Aku harus mengisi perutku dulu", gumamnya pelan sambil mengelus perutnya yang sudah berdemo.
Yann menuruni tangga dan sedikit mendengarkan percakapan ibu dan kakak tertuanya.
"Sarapan untuk pagi ini tidak akan cukup", ucap kakak perempuan Yann dengan nada sendu.
"Tidak apa, ibu tidak perlu sarapan, kalian yang memerlukannya, lagi pula ibu hanya tinggal di rumah", terdengar suara ibu Yann yang lembut, berusaha untuk menenangkan kakak perempuannya.
Semenjak kebangkrutan ayah Yann, mereka terpaksa tinggal di sebuah rumah sewa mungil berlantai 2 yang hanya memiliki 3 kamar, itupun mereka susah untuk membayarnya. Kadangkala makanan menjadi masalah yang rumit, seperti sekarang ini.
Yann mengusap wajahnya dengan frustrasi, lalu berjalan menuju ibu dan kakaknya.
"Aku akan berangkat sekarang", Ucap Yann pura-pura tidak mendengarkan percakapan ibu dan kakaknya.
"Kau tidak sarapan?" Tanya ibunya
"Tidak bu, aku harus datang lebih awal hari ini"
"Baiklah, hati-hati", Ibu mengelus pundak Yann dengan lembut.
Baiklah. Hari ini Yann memutuskan untuk tidak sarapan, kejadian tadi membuatnya sedih dan tidak berselera lagi, lagi pula ia tidak tega membiarkan ibunya tanpa sarapan pagi.
***
Yann berkeliling menyusuri satu persatu lorong sekolah yang sudah ia bersihkan, ia kembali mengecek dan memastikan bahwa pekerjaannya sudah selesai dengan benar. Yann menarik sebuah handuk kecil di saku kemejanya yang lusuh, lalu ia membasuh seluruh wajah dan lehernya yang penuh dengan keringat, hari ini cukup melelahkan untuknya, teman yang biasa membantunya tidak datang karena sakit dan Yann memutuskan untuk membersihkan seluruh gedung sekolah lantai tiga seorang diri, dia berharap upahnya hari ini akan sedikit bertambah.
"Yoshh!!! semuanya sudah beres" gumam Yann lalu berjalan menuju gudang kecil tempat penyimpanan alat-alat pembersih. Setelah menyimpan semua alat-alat yang tadi ia gunakan, Yann menutup pintu dan berlari ke arah tangga. Yann sudah sangat kelaparan, perutnya bergejolak seolah memberontak agar segera di isi.
Setelah sampai dilantai dasar, Yann berjalan ke arah pria paruh baya yang sudah menunggunya. Pria itu adalah pak Naka, orang yang menawarkan pekerjaan ini kepada Yann.
"Kau selalu menyelesaikan pekerjaanmu dengan cepat" ucap pak Naka sambil menepuk pundak Yann dan tersenyum puas. Tentu saja ia sangat senang karena Yann adalah anak yang rajin dan disiplin, semua pekerjaannya tidak pernah mengecewakan.
Yann membalas perkataan pak Naka dengan senyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Upah untukmu hari ini" gumam pak Naka sambil memberi beberapa lembar uang kepada Yann.
"Terimakasih" nada suara Yann tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, pak Naka benar-benar memberinya upah yang lebih banyak dari biasanya.
"Bukannya kau harus bergegas? Kau bilang kau punya pekerjaan lain yang harus kau lakukan"
"Ehh iya pak, sekali lagi terimakasih". Ucap Yann sedikit kaget, hampir saja ia lupa kalau ada satu pekerjaan lagi yang harus dilakukannya. Yann membungkuk sekali lagi ke arah pak Naka lalu meninggalkan sekolah itu.
***
Yann memasuki warnet yang sudah menjadi langganannya, tempat Yann melakukan pekerjaan keduanya, napasnya terengah-engah karena berlari dari sekolah menuju ke warnet ini.
Yann menganggukkan kepalanya ke arah penjaga warnet yang sudah sangat dikenalnya. "Pojok kiri kosongkan?" Tanyanya sambil meraba saku celananya.
"Kosong" balas penjaga warnet itu sambil mencari uang kembalian untuk seorang gadis yang sedang membayar.
"Seperti biasa, roti lapis dan cola" Yann memberikan uang pass kepada penjaga warnet itu, lalu berjalan ke arah ruangan kecil dipojok kiri warnet tersebut.
Sementara itu gadis yang menunggu uang kembaliannya menatap punggung Yann yang melangkah menjauh, Gadis berambut Ungu dan panjang itu tersenyum misterius sambil mengucapkan sebuah kata yang samar di bibirnya.
Yann memasuki ruangan kecil itu lalu duduk di depan komputer, ia meraih ponselnya dan mulai mengetik sebuah pesan disana.
Tak lama kemudian Yann mendapatkan balasan dari pesannya, itu adalah orang yang memberi job kepadanya.
Elicia Online
Yann mengerutkan keningnya, ini adalah game yang baru saja rilis sekitar 6 bulan yang lalu, dan setahunya game ini masih memiliki banyak bug. Untuk apa dia disuruh untuk mengotak-atik game tersebut?? Harga itemnya sudah jelas belum memiliki harga yang tinggi, apalagi harga akunnya, sudah pasti tidak ada hal yang berharga di dalam game ini. Yann mengetik pesan lagi dan mengirimnya. Ia menanyakan beberapa pertanyaan kepada si pengirim pesan yang ingin menggunakan jasanya. Yann sangat berhati-hati, ia tidak ingin tertipu atau pun dikerjai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dia sudah pernah mengalaminya dan mendapati dirinya begadang berhari-hari tanpa ada imbalan sedikitpun, bahkan orang yang sempat menipunya itu, memutuskan segala hubungan dengan Yann termasuk memblokir nomornya. Yahh.... Itu adalah pengalaman yang menyebalkan, saat Yann masih tergolong pemula dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Dan Yann tidak ingin hal itu terulang kembali.
Begitu mendapatkan balasan, Yann membelalakkan matanya seolah tidak percaya, mulutnya terbuka selebar-lebarnya, 50juta untuk satu bug yang bisa ia temukan. Yann merasa sangat senang, ia hampir saja melompat ketika selesai membaca keseluruhan isi pesan tersebut. Dia memutuskan untuk tidak bertanya lagi, dan mulai mengerjakan apa yang diperintahkan padanya, jika ia berhasil upah yang akan dia dapatkan bisa membantu perekonomian keluarganya, mungkin juga ia bisa mendapatkan modal untuk membangun sebuah usaha rumahan. Yann tersenyum lebar memperlihatkan jejeran giginya yang rapih.
Jarinya mulai menjelajahi keyboard itu dan mengetikkan sesuatu disana, Pengetahuan yang ia dapatkan selama bekerja di perusahaan ayahnya yang bergerak dalam bidang pengembangan game sangat membantunya untuk menembus hackshield dari game-game yang akan menjadi korbannya, pengetahuannya seputar game pun semakin bertambah semenjak ia berteman dengan seorang programmer game dari sebuah perusahaan ternama juga.
Yann sangat bersemangat melakukan pekerjaannya kali ini, sehingga ia tidak menyadari penjaga warnet yang masuk dan meletakkan makanannya disampingnya. Penjaga warnet itu hanya menggelengkan kepalanya ketika ia menegur Yann tetapi tidak mendapatkan respon, ia tahu pasti Yann sedang berusaha untuk mengotak-atik game lagi.
Jemari Yann dengan lincahnya menyentuh semua tombol yang ada di atas keyboard itu satu persatu, seolah menari dengan sangat lincah sambil sekali-kali tangan kanannya menggerakkan mouse yang berada di samping keyboard. Yann benar-benar sangat fokus, hingga sebuah kilatan cahaya yang sangat terang terpancar dari layar komputer itu, membuat mata Yann mengecil karena silau, lalu kemudian kepalanya terasa pusing, pandangan matanya mulai berkabut, Yann terjatuh dan pingsan di dalam ruangan tersebut.
🍎🍎🍎🍎🍎
Terinspirasi dari Anime dan dibungkus dengan ceria dan alur yang baru.
untuk kalian yang sudah setia meluangkan waktu membaca sampai episode selanjutnya saya sangat berterimakasih.... karena dukungan dari kalian saya selalu mendapatkan semangat untuk update episode baru setiap harinya.
Terimakasih**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
シカマル
gua baru mampir Thor semangat langsung masuk list favorit 👍
2021-08-23
0
Putra Mandala
Halo, Yann... Salam kenal...
2021-07-24
0
Andika Arton
mantab
2021-07-17
0