NovelToon NovelToon

Elicia Online

Episode 1

Kriinggggg!!!!!

Bunyi alarm terdengar sangat ribut, membuat Yann terpaksa membuka matanya yang masih sangat lelah. Sudah pukul 5 pagi dan ia harus bergegas ke sekolah untuk membersihkan gedung itu sebelum para murid berdatangan. Ia turun dari tempat tidurnya lalu menuju ke kamar mandi. Ia hanya mencuci mukanya lalu meraih sebuah seragam berwarna biru tua yang tergantung di balik pintu.

"Aku harus mengisi perutku dulu", gumamnya pelan sambil mengelus perutnya yang sudah berdemo.

Yann menuruni tangga dan sedikit mendengarkan percakapan ibu dan kakak tertuanya.

"Sarapan untuk pagi ini tidak akan cukup", ucap kakak perempuan Yann dengan nada sendu.

"Tidak apa, ibu tidak perlu sarapan, kalian yang memerlukannya, lagi pula ibu hanya tinggal di rumah", terdengar suara ibu Yann yang lembut, berusaha untuk menenangkan kakak perempuannya.

Semenjak kebangkrutan ayah Yann, mereka terpaksa tinggal di sebuah rumah sewa mungil berlantai 2 yang hanya memiliki 3 kamar, itupun mereka susah untuk membayarnya. Kadangkala makanan menjadi masalah yang rumit, seperti sekarang ini.

Yann mengusap wajahnya dengan frustrasi, lalu berjalan menuju ibu dan kakaknya.

"Aku akan berangkat sekarang", Ucap Yann pura-pura tidak mendengarkan percakapan ibu dan kakaknya.

"Kau tidak sarapan?" Tanya ibunya

"Tidak bu, aku harus datang lebih awal hari ini"

"Baiklah, hati-hati", Ibu mengelus pundak Yann dengan lembut.

Baiklah. Hari ini Yann memutuskan untuk tidak sarapan, kejadian tadi membuatnya sedih dan tidak berselera lagi, lagi pula ia tidak tega membiarkan ibunya tanpa sarapan pagi.

***

Yann berkeliling menyusuri satu persatu lorong sekolah yang sudah ia bersihkan, ia kembali mengecek dan memastikan bahwa pekerjaannya sudah selesai dengan benar. Yann menarik sebuah handuk kecil di saku kemejanya yang lusuh, lalu ia membasuh seluruh wajah dan lehernya yang penuh dengan keringat, hari ini cukup melelahkan untuknya, teman yang biasa membantunya tidak datang karena sakit dan Yann memutuskan untuk membersihkan seluruh gedung sekolah lantai tiga seorang diri, dia berharap upahnya hari ini akan sedikit bertambah.

"Yoshh!!! semuanya sudah beres" gumam Yann lalu berjalan menuju gudang kecil tempat penyimpanan alat-alat pembersih. Setelah menyimpan semua alat-alat yang tadi ia gunakan, Yann menutup pintu dan berlari ke arah tangga. Yann sudah sangat kelaparan, perutnya bergejolak seolah memberontak agar segera di isi.

Setelah sampai dilantai dasar, Yann berjalan ke arah pria paruh baya yang sudah menunggunya. Pria itu adalah pak Naka, orang yang menawarkan pekerjaan ini kepada Yann.

"Kau selalu menyelesaikan pekerjaanmu dengan cepat" ucap pak Naka sambil menepuk pundak Yann dan tersenyum puas. Tentu saja ia sangat senang karena Yann adalah anak yang rajin dan disiplin, semua pekerjaannya tidak pernah mengecewakan.

Yann membalas perkataan pak Naka dengan senyum cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Upah untukmu hari ini" gumam pak Naka sambil memberi beberapa lembar uang kepada Yann.

"Terimakasih" nada suara Yann tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, pak Naka benar-benar memberinya upah yang lebih banyak dari biasanya.

"Bukannya kau harus bergegas? Kau bilang kau punya pekerjaan lain yang harus kau lakukan"

"Ehh iya pak, sekali lagi terimakasih". Ucap Yann sedikit kaget, hampir saja ia lupa kalau ada satu pekerjaan lagi yang harus dilakukannya. Yann membungkuk sekali lagi ke arah pak Naka lalu meninggalkan sekolah itu.

***

Yann memasuki warnet yang sudah menjadi langganannya, tempat Yann melakukan pekerjaan keduanya, napasnya terengah-engah karena berlari dari sekolah menuju ke warnet ini.

Yann menganggukkan kepalanya ke arah penjaga warnet yang sudah sangat dikenalnya. "Pojok kiri kosongkan?" Tanyanya sambil meraba saku celananya.

"Kosong" balas penjaga warnet itu sambil mencari uang kembalian untuk seorang gadis yang sedang membayar.

"Seperti biasa, roti lapis dan cola" Yann memberikan uang pass kepada penjaga warnet itu, lalu berjalan ke arah ruangan kecil dipojok kiri warnet tersebut.

Sementara itu gadis yang menunggu uang kembaliannya menatap punggung Yann yang melangkah menjauh, Gadis berambut Ungu dan panjang itu tersenyum misterius sambil mengucapkan sebuah kata yang samar di bibirnya.

Yann memasuki ruangan kecil itu lalu duduk di depan komputer, ia meraih ponselnya dan mulai mengetik sebuah pesan disana.

Tak lama kemudian Yann mendapatkan balasan dari pesannya, itu adalah orang yang memberi job kepadanya.

Elicia Online

Yann mengerutkan keningnya, ini adalah game yang baru saja rilis sekitar 6 bulan yang lalu, dan setahunya game ini masih memiliki banyak bug. Untuk apa dia disuruh untuk mengotak-atik game tersebut?? Harga itemnya sudah jelas belum memiliki harga yang tinggi, apalagi harga akunnya, sudah pasti tidak ada hal yang berharga di dalam game ini. Yann mengetik pesan lagi dan mengirimnya. Ia menanyakan beberapa pertanyaan kepada si pengirim pesan yang ingin menggunakan jasanya. Yann sangat berhati-hati, ia tidak ingin tertipu atau pun dikerjai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Dia sudah pernah mengalaminya dan mendapati dirinya begadang berhari-hari tanpa ada imbalan sedikitpun, bahkan orang yang sempat menipunya itu, memutuskan segala hubungan dengan Yann termasuk memblokir nomornya. Yahh.... Itu adalah pengalaman yang menyebalkan, saat Yann masih tergolong pemula dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Dan Yann tidak ingin hal itu terulang kembali.

Begitu mendapatkan balasan, Yann membelalakkan matanya seolah tidak percaya, mulutnya terbuka selebar-lebarnya, 50juta untuk satu bug yang bisa ia temukan. Yann merasa sangat senang, ia hampir saja melompat ketika selesai membaca keseluruhan isi pesan tersebut. Dia memutuskan untuk tidak bertanya lagi, dan mulai mengerjakan apa yang diperintahkan padanya, jika ia berhasil upah yang akan dia dapatkan bisa membantu perekonomian keluarganya, mungkin juga ia bisa mendapatkan modal untuk membangun sebuah usaha rumahan. Yann tersenyum lebar memperlihatkan jejeran giginya yang rapih.

Jarinya mulai menjelajahi keyboard itu dan mengetikkan sesuatu disana, Pengetahuan yang ia dapatkan selama bekerja di perusahaan ayahnya yang bergerak dalam bidang pengembangan game sangat membantunya untuk menembus hackshield dari game-game yang akan menjadi korbannya, pengetahuannya seputar game pun semakin bertambah semenjak ia berteman dengan seorang programmer game dari sebuah perusahaan ternama juga.

Yann sangat bersemangat melakukan pekerjaannya kali ini, sehingga ia tidak menyadari penjaga warnet yang masuk dan meletakkan makanannya disampingnya. Penjaga warnet itu hanya menggelengkan kepalanya ketika ia menegur Yann tetapi tidak mendapatkan respon, ia tahu pasti Yann sedang berusaha untuk mengotak-atik game lagi.

Jemari Yann dengan lincahnya menyentuh semua tombol yang ada di atas keyboard itu satu persatu, seolah menari dengan sangat lincah sambil sekali-kali tangan kanannya menggerakkan mouse yang berada di samping keyboard. Yann benar-benar sangat fokus, hingga sebuah kilatan cahaya yang sangat terang terpancar dari layar komputer itu, membuat mata Yann mengecil karena silau, lalu kemudian kepalanya terasa pusing, pandangan matanya mulai berkabut, Yann terjatuh dan pingsan di dalam ruangan tersebut.

🍎🍎🍎🍎🍎

Terinspirasi dari Anime dan dibungkus dengan ceria dan alur yang baru.

untuk kalian yang sudah setia meluangkan waktu membaca sampai episode selanjutnya saya sangat berterimakasih.... karena dukungan dari kalian saya selalu mendapatkan semangat untuk update episode baru setiap harinya.

Terimakasih**.

Terbangun di dunia lain

Loading..............

Yann membuka matanya secara perlahan, pandangannya masih berkabut, ia mengedipkan mata beberapa kali untuk menyegarkan pandangannya. Setelah ia benar-benar bisa melihat jelas, pandangannya langsung mengarah ke langit yang berselimut awan merah yang tebal, lalu ia menyadari bahwa dirinya terbaring diatas tanah yang sedikit berpasir. Ia bangun dengan bingung dan membelalakkan matanya ketika melihat pemandangan yang terpampang di hadapannya. Yann berdiri dan melihat sekeliling.

Saat ini Yann berdiri diatas tanah tandus yang sangat luas, diatas tanah tersebut ada beberapa bukit kecil, Yann mengernyitkan keningnya, ia merasa bingung sekaligus kaget, sama sekali tidak tahu ia sedang berada di mana, hal terakhir yang ada diingatannya adalah cahaya yang terpancar dari monitor komputer yang membuat matanya sakit dan kepalanya berdenyut.

"Dimana ini?" Gumam Yann sambil menatap jauh ke ujung langit. "Apa ini mimpi?" Dia meraba tubuhnya memastikan semua baik-baik saja, pakaian yang ia gunakan masih sama seperti pakaian yang ia gunakan terakhir kali di warnet.

Yann menemukan sebuah ponsel di saku celananya, lalu ia mencoba untuk menelpon seseorang. "Tidak ada sinyal" ucapnya sambil memasukkan ponsel itu ke sakunya lagi. Dia mencoba memfokuskan pandangannya ketika melihat sebuah ikon di depan matanya. Di sebelah kanan atas terdapat sebuah map dan di sebelah kanan bawah ada dua tombol skill yang bisa digunakan.

"Bukankan ini game yang ku kerjakan tadi?" Yann mencoba mengingat kembali hal terakhir kali yang ia lakukan pada game tersebut sebelum ia pingsan. "Bahkan di dalam mimpi pun bugnya masih ada, Elicia Online benar-benar dipenuhi dengan bug" Yann tersenyum kecut kemudian membaca keterangan pada tombol skill tersebut, "Hujan meteor, dan di sini ada dua".

Yann menghela napas panjang "Ku rasa ini memang mimpi, akhir-akhir ini aku sering sekali bermimpi tentang game, mungkin karena setiap hari aku memainkannya" dia tertawa ringan "Baiklah, aku akan menikmati mimpiku". Jemarinya menelusuri beberapa ikon yang berada disudut kiri atas, di sana ada menu setting, lalu jemarinya bergerak untuk menekan profilnya, tapi sebelum jemarinya menyentuh ikon tersebut, jendela profilnya langsung terbuka, "sepertinya aku bisa mengendalikannya dengan pikiran" Yann menyimpulkan, kemudian ia mulai membaca status yang ada di sana.

Username : Yann

Level : 1

Ras : Manusia

Job : 1. Black Wizard (aktif)

Merchant

Yann mengernyitkan kening ketika ia melihat bahwa ia memiliki dua job, ia bisa menggantinya sesuai keinginannya, dan job yang aktif saat ini adalah black wizard. Yann kembali menelusuri jendela profilnya untuk melihat status barnya.

Hp : 100

Mp : 20

Exp : 0/500

STR : 0

VIT : 0

DEF : 0

DEX : 0

INT : 0

AGI : 0

LUK : 0

Hit points : 10/10

Magic points : 10/10

Stamina : 10/10

Setelah membaca semuanya Yann menutup jendela profilnya, dan membuka map yang berada di pojok kanan atas, 'Lembah Kematian' adalah area tempat Yann berada saat ini, jika dilihat dari map ini, Lembah Kematian adalah tempat yang sangat luas, Yann mencoba untuk memperluas jangkauan petanya namun map tersebut sudah mencapai batasnya dan dia belum juga melihat tanda-tanda kota terdekat dari daerah tersebut. Yann menutup mapnya dan memutuskan untuk berjalan sesuai kehendak hatinya.

***

Lembah Kematian begitu luas, Yann sudah berjalan semampunya dan dia belum juga menemukan tanda-tanda pemukiman disekitar wilayah itu. Dia duduk diatas gundukan tanah dengan mata menerawang. Ia mencoba menelaah semua yang terjadi, "Apakah ini benar-benar mimpi?" Tanya Yann dalam hati. Ia lalu membuka kembali map untuk mengetahui lokasinya.

Yann menyipitkan matanya ketika melihat sekumpulan titik merah yang bergerak ke arahnya, "bukankah warna merah berarti musuh?" Dia berusaha mencari tempat bersembunyi ketika melihat kumpulan tersebut semakin mendekat. Dia bersembunyi dibalik bukit-bukit kecil yang berjejer seperti benteng. Kemudian Yann berdiri dengan pelan untuk mengintip gerombolan titik merah yang berhenti tidak jauh dari tempatnya.

Itu adalah Elite Skeleton dengan level rata-rata 60-70, dan.... Jumlahnya banyak sekali. Mage, knight, guardian, paladin, Ranger, bahkan susunan monster-monster itu sangat kompleks. Yann menelan ludahnya ketakutan, "Level satu sepertiku tidak akan berdaya menghadapi mereka, bahkan untuk menggores salah satu dari mereka adalah hal yang mustahil".

"Aku hanya perlu berdiam diri di sini sampai mereka pergi", Yann menyimpulkan dalam hati lalu kembali duduk dibalik bukit-bukit itu. Dia menunggu gerombolan Elite Skeletons itu bergerak, namun ia tidak mendengarkan suara apapun sampai kemudian salah satu diantara elite skeletons itu berteriak dengan lantang dan memberikan perintah "Seraaaaaaanngggg!!!" bersamaan dengan teriakan tersebut, para skeleton mage dan ranger mengerahkan senjata meraka ke arah persembunyian Yann dan menyerangnya secara brutal.

Yann yang kaget karena serangan tersebut langsung melompat keluar dari persembunyiannya dan berlari sejauh mungkin, "bagaimana mereka bisa mengetahui keberadaanku?" Gumam Yann sambil berlari tergesa-gesa untuk mencari tempat persembunyian yang lain. Sementara itu serangan dari Ranger Skeleton dan Mage Skeleton terus-menerus menuju ke arahnya. Yann berbalik untuk memastikan situasi dibelakangnya, firasatnya menjadi sangat buruk ketika melihat segerombolan knight skeleton mengejarnya dengan kecepatan tinggi.

"Apa yang harus aku lakukan?" Ucap Yann sambil menatap ikon yang ada di hadapannya "aku hanya memiliki dua skill hujan meteor, tidak ada yang lainnya, itupun belum pernah aku gunakan, dan aku tidak tahu apakah skill ini akan memiliki efek pada skeleton-skeleton tersebut mengingat keberadaan skill ini hanya karena banyaknya bug yang ada pada game ini". Kemudian salah satu dari anak panah yang mengarah padanya mengenai ujung rambutnya. Yann bertambah bingung ketika melihat salah satu dari skill hujan meteor terhapus, "hilang? Apakah karena aku terkena serangan?" Yann masih bertanya-tanya tapi kemudian dia memutuskan untuk menggunakan satu-satunya skill yang ada. Kemudian ia menekan tombol skill tersebut dan mengarahkannya ke semua elite skeleton yang ada dibelakangnya.

Meteor yang berukuran besar dengan jumlah yang banyak muncul di langit dan langsung melesat ke arah kumpulan skeleton yang berada di belakang Yann, menghantam seluruh area tersebut tanpa ampun, bahkan Yann pun terkena efek dari ledakan meteor-meteor yang menghantam tanah, membuatnya mencari tempat yang aman dari jatuhan meteor yang terus menghujam para elit skeleton.

Setelah beberapa detik, hujan meteor itu pun berhenti menyisakan tulang belulang yang berserakan di atas tanah, semua elite skeleton telah terbasmi. Yann keluar dari persembunyiannya dan melihat tulang-tulang itu, ia melangkah mendekat sambil memegangi tangannya yang sakit karena terhempas oleh hantaman meteor ke tanah.

"Tidak ad yang tersisa, syukurlah" ucap Yann sambil mengambil sebilah pedang dari mayat skeleton.

Tiba-tiba Yann melangkah mundur dan mengambil posisi siaga ketika melihat salah satu skeleton berdiri dan mengacungkan tombak ke arahnya. Skeleton itu berusaha untuk menyerang Yann dengan sisa-sisa kekuatannya. Yann ingin kabur dari tempat itu tetapi ia tak sanggup dengan keadaannya yang terluka. "Dengan levelku yang sekarang aku tidak akan bisa mengalahkan skeleton itu walaupun Hp-nya sisa sedikit" Yann terus menghindari serangan yang mengarah padanya.

kemudian ayunan tombak skeleton itu menggores lengannya, "Sakit.... ini terasa sakit!!!" Lalu dengan putus asa Yann melemparkan pedang yang di pegangnya ke arah skeleton tersebut.

Blasshhh

Pedang yang ia lemparkan mengenai skeleton itu dan membuatnya hancur.

Gadis misterius

Yann membuka mulutnya lebar-lebar, dia ternganga menyadari kekuatan dan kecepatan serangannya bertambah dengan pesat, hanya dengan ayunan yang ringan dia berhasil menumbangkan elite skeleton dengan level 68. Dia terduduk karena lelah dan kesakitan, "Rasa sakit ini terlalu nyata untuk ukuran mimpi", Yann meringis sambil memegangi lengannya yang terluka. Ia bertekad untuk segera mengakhiri mimpinya, matanya menjelajah di seluruh jendela menu yang terbuka, kemudian ia memilih untuk membuka tombol setting, "mungkin jika aku log out, maka mimpi ini juga akan berakhir" ucap Yann yang langsung dilanjutkan dengan kerut di dahinya.

"tidak ada tombol log out di sini, lalu aku harus bagaimana? Lenganku harus disembuhkan dan....." Ucapan Yann terhenti ketika menyadari lukanya sudah sembuh dan badannya sudah tidak sakit lagi.

"Penyembuhannya cepat sekali, ini berarti...." Yann membuka kembali jendela profilnya untuk memastikan statusnya saat ini.

Username : Yann

Level : 280

Ras : Manusia

Job : Black Wizard (aktif)

Merchant (non aktif)

Hp : 28000

Mp : 5600

Exp : 900000/2100000

STR : 100

VIT : 100

DEF : 100

DEX : 100

INT : 100

AGI : 100

LUK : 100

Hit points : 4800/4800

Magic points : 4800/4800

Stamina : 4800/4800

Yann membelalakkan mata melihat levelnya yang sudah sangat tinggi, tidak hanya itu bahkan ability pointnya pun sudah mencapai angka maksimal, "Aku naik level setelah menggunakan skill hujan meteor tadi, itu berarti skill aneh yang keluar saat aku mengalahkan elite skeleton terakhir adalah skill yang aku dapatkan karena telah naik Level secara drastis" Yann menyimpulkan lalu menutup jendela profilnya.

Ia kembali termenung dengan kedua tangan berada di belakang dan bertumpu diatas tanah, lalu kepalanya mendongak ke arah langit, "ini seperti bukan mimpi, rasa sakitnya terlalu nyata, walaupun aku merasa sangat lelah dan kecewa dalam kehidupanku, tetapi aku tidak pernah berpikir untuk menghilang ke dunia lain", Tatapannya menelusuri awan merah yang bergerak teratur di langit, mau tak mau pikirannya mengarah pada keluarganya, "Jika ini bukan mimpi, lalu bagaimana dengan keluargaku? Ibu..... Dia pasti akan sangat khawatir" Yann memejamkan mata lalu menghembuskan napas panjang.

Ketika Yann menelan ludah, dia merasa kalau tenggorokannya sangat kering, kemudian dia memperbaiki posisi duduknya, Yann membuka tas penyimpanannya dan melihat ada banyak sekali item yang berada di sana, "Dropnya banyak sekali, sampai-sampai penyimpananku penuh", gumamnya sambil terus menelusuri item-item tersebut untuk menemukan sesuatu yang bisa di minum, dan setelah ia menemukan item yang mirip seperti kantung minuman, Yann mengeluarkan kantung tersebut dari penyimpanannya.

Baru saja ia ingin menutup tas penyimpanannya, Ujung mata Yann menangkap sebuah item aneh dengan bingkai segi empat berwarna emas dan di tengah-tengah bingkai tersebut terdapat sebuah permata berwarna ungu.

Yann mengerutkan keningnya, "Dari penampilannya...sepertinya ini adalah item yang sangat langka" Yann bergumam tetapi ia tidak melanjutkan untuk mencari tahu tentang item tersebut, rasa hausnya sudah mencapai puncak dan tenggorokannya sudah harus dibasahi, kemudian Yann menutup tas penyimpanan tersebut. Lalu ia meneguk air itu dengan rakus.

Setelah menghabiskan seluruh air itu, Yann memutuskan untuk mengganti penampilannya, ia membuka tasnya dan mengganti pakaiannya dengan sebuah pakaian serba hitam yang dilengkapi dengan tudung yang mirip dengan jubah, Yann juga mengeluarkan sebuah staff berwarna emas, ujung atasnya membentuk sebuah bola dengan kristal merah ditengahnya.

Kemudian Yann membuka jendela skillnya, ia mengecek satu persatu skill yang telah ia dapatkan. "Stone curse, Jupiter tunder, fire bolt, napalm vulcam, magic blassing........." Yann terus menerus membaca daftar skill yang ia dapatkan, tetapi dia belum menentukan skill apa yang ingin dia gunakan, walaupun dia memiliki skill point yang banyak tetapi ia merasa akan rugi jika menaikkan skill yang tidak berguna.

Mata Yann menyipit ketika melihat skill Hujan meteor yang masih berada di sana

Hujan meteor (mastery)

"Ternyata skillnya masih ada, aku bisa mengaktifkan dan menonaktifkannya sesukaku", gumam Yann sambil terus menerus mengganti status aktif skill hujan meteor, "Apakah skillnya masih bisa digunakan? Aku akan mencobanya lagi" pemikiran iseng itu terlintas begitu saja di benak Yann, kemudian dia menekan skill itu tanpa menentukan targetnya. Lalu di langit muncul banyak sekali meteor yang ukurannya lebih besar dari sebelumnya, Yann membelalakkan mata ketika melihat arah jatuh meteor-meteor itu ternyata ke arahnya.

Yann berlari sekencang mungkin berusaha untuk menghindari meteor-meteor berukuran raksasa yang terus berjatuhan, dia semakin gugup ketika melihat salah satu dari meteor itu melesat ke arah ia berlari, kemudian dari kejauhan Yann melihat seorang gadis berambut panjang, gadis itu mengulurkan tangan kanannya dan mengucapkan sebuah kata di bibirnya, lalu tiba-tiba saja sebuah portal terbuka di depan Yann.

***

Lagi-lagi Yann terbangun di sebuah tempat yang tidak di kenalnya, namun tempat kali ini sangat berbeda dari Lembah Kematian, area ini adalah area yang subur. Yann berdiri lalu melihat sekeliling, dia melihat sebuah sungai tidak jauh dari tempatnya berdiri, lalu dia berjalan menuju sungai tersebut dan membasuh mukanya dengan air. Setelah itu Yann membuka peta untuk melihat dimana ia berada, "Galleria Capital adalah kota terdekat dari tempat ku saat ini", ucap Yann lalu menutup peta itu.

"Sebelum aku ke sana, ku rasa aku akan mengubah penampilanku terlebih dahulu", Ucapnya lagi, lalu mengganti penampilannya menjadi lebih sederhana, ia juga menukar jobnya menjadi merchant.

Yann mengerutkan keningnya, "level 1?, Itu berarti, jika aku mengganti job maka karakterku juga terganti?" Yann bertanya pada dirinya lalu membuka jendela profilnya lagi.

Username : Yann

Level : 1

Ras : manusia

Job. : Black wizard (non aktif)

Merchant (aktif)

Hp : 28000

Mp : 5600

Exp : 0/5000

STR : 100

VIT : 100

DEF : 100

DEX : 100

INT : 100

AGI : 100

LUK : 100

Hit points : 4800/4800

Magic points : 4800/4800

Stamina : 4800/4800

"Berarti status yang di reset hanyalah level dan Exp saja" Yann menyimpulkan, "Baguslah, setidaknya aku bisa menyembunyikan identitasku".

***

Yann berjalan menyusuri jalan yang mengarah ke Galleria Capital, badannya terasa letih tetapi ia tetap berusaha untuk mencapai kota tersebut, setidaknya jika sampai di kota, ia bisa menyewa penginapan dan beristirahat dengan puas, Yann membuka peta lagi lalu menghembuskan napas dengan kasar "masih jauh".

Yann menolehkan kepalanya ketika mendengar suara kaki kuda dan roda yang berputar, ia melihat sebuah rombongan caravan yang menuju ke arahnya, lalu seorang pria paruh baya menegurnya, "Hei anak muda, kau ingin ke mana?" Tanyanya sedikit berteriak.

"Aku ingin ke Galleria Capital" jawab Yann dengan sedikit senyum.

"Ikutlah dengan kami, kebetulan kami juga akan ke kota itu" Ucap pria itu menawarkan.

"Terimakasih" Yann membungkuk lalu menaiki salah satu kereta yang terlihat lengang, hanya ada dua orang di sana, satu kusir, dan satu lagi seorang gadis yang memakai tudung di kepalanya. Ketika Yann menaiki kereta itu, gadis tersebut hanya diam dan tidak berbicara sama sekali.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!