Pemuda pilihan

Perempuan berambut panjang itu duduk di singgasananya, di dalam ruangan yang sangat luas, ruangan itu bahkan bisa menampung seluruh pelayan dan prajurit yang ada di istana tersebut. Sekarang penampilannya benar-benar berbeda dari sebelumnya ketika ia sedang berada di bumi dan menyamar sebagai seorang gadis belia. Saat ini ukuran tubuhnya sudah kembali normal, tubuhnya yang molek dan tinggi di tutupi oleh gaun merah menyala dengan belahan dada yang rendah sehingga membuat buah dadanya hampir tumpah. Rambutnya diberi hiasan dengan jepitan rambut berbentuk mawar, kecantikan yang terpancar dari wajahnya tidak bisa dibandingkan dengan apapun.

Perempuan itu menggerakkan tangan kanannya lalu menumpuhkan sikunya di atas pegangan kursi emas yang sedang ia duduki, ia menopang pipi kanannya lalu menatap tajam ke arah pria yang sedang berlutut di hadapannya.

"Dewi Ananke, dia adalah orang yang bertanggung jawab atas peletakan petualang baru di benua Elicia" Ucap seorang pria tua yang sepertinya adalah orang kepercayaan Dewi Ananke, dan di lihat dari penampilannya pria ini pasti merupakan orang yang memiliki kedudukan yang penting.

Ananke hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali mengarahkan pandangannya kepada pria yang sudah bersujud sejak tadi di hadapannya. Pria itu menunduk dengan gugup, dahinya dipenuhi oleh keringat dingin, ia bahkan tidak bisa menghentikan kedua tangannya yang gemetar sejak tadi. Hanya ada satu hal yang ada di pikirannya, ia takut kalau dewi Ananke akan mengakhiri hidupnya saat ini juga.

"Apa kau sadar atas apa yang telah kau perbuat?" Tanya Dewi Ananke dengan nada yang sangat mendominasi.

"Ampuni saya Dewi, saya tidak akan mengulanginya lagi" Pria itu menekuk kedua sikunya dan bersujud lebih rendah, memohon atas nyawanya.

"Apa yang membuatmu mengirim pemuda itu ke Lembah Kematian? Bukannya ke kota awal para petualang?" Tanya Dewi Ananke lagi.

"Saya.... Saya...." Pria itu melirik ke arah lelaki berambut pirang yang menatapnya dengan tatapan mengancam, "Itu adalah keteledoran saya, mohon ampuni saya".

Dewi Ananke menarik napas panjang lalu berdiri dari tempat duduknya. Dia berjalan dengan anggun dan mendekati pria itu lalu berbicara dengan pelan di samping telinganya.

"Kali ini aku akan mengampunimu, tapi kau harus menentukan dengan tegas di pihak mana kau akan berdiri" Dewi Ananke semakin mendekatkan wajahnya ke pria itu, lalu matanya melirik ke arah lelaki yang menatapnya dengan datar, ia tahu pasti bahwa kejadian itu adalah rencana busuk dari Ares. Pria itu selalu berusaha untuk membunuh setiap pemuda yang menarik perhatian Ananke. Padahal dia belum resmi dijadikan sebagai tunangan Ananke, itu hanyalah sebuah kata-kata kosong yang di ucapkan ayahnya, tetapi Ares sudah menganggap Ananke sebagai miliknya.

"Jika sampai pemuda itu terbunuh dan tidak bisa kembali ke dunia ini lagi karena ulahmu, maka kau akan membayarnya dengan nyawa seluruh keluarga dan keturunanmu". Ucap Dewi Ananke dengan nada mengancam, matanya berkilat marah dan dia mengeluarkan aura yang sangat pekat membuat pria yang bersujud di hadapannya semakin ketakutan.

***

Yann menatap gadis bertudung yang duduk di hadapannya, sejak tadi dia hanya diam dan menunduk. Ia bahkan tidak merespon sapaan Yann saat pertama kali menaiki kereta ini.

Yann memfokuskan pandangannya ke arah gadis itu, ia berusaha mencari tahu informasi tentang gadis itu, tetapi anehnya Yann tidak melihat apa-apa selain nama yang tertera di sana, "Erie" bibir Yann bergerak menyebut nama yang di lihatnya.

Gadis bertudung itu kemudian mengangkat kepalanya, menatap Yann yang menyebut namanya dengan pelan. Namun Yann buru-buru memalingkan wajahnya dan mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba kereta itu berhenti secara mendadak membuat Yann mau tidak mau meraih tangan gadis yang ada di hadapannya, gadis itu hampir saja terjatuh dari kereta kalau Yann tidak segera menariknya.

"Ada apa?" Kusir kereta yang di naiki Yann berteriak sangat kencang.

"Kita mendapat sedikit masalah, ada sekumpulan Ogre dan goblin yang menghalangi jalan" pak tua yang menawarkan Yann untuk bergabung berteriak tak kalah kerasnya. Lalu dari sebuah kereta dengan atap diatasnya, keluar beberapa orang yang sepertinya memiliki kemampuan bertarung, mereka ada tujuh orang, satu orang paladin, satu orang swordman, dua orang archer, satu orang penyihir putih dan dua orang healer.

Salah satu orang yang sepertinya adalah pemimpin mereka berjalan menuju pak tua itu lalu membicarakan sesuatu. Kemudian ia memanggil teman-temannya setelah pembicaraan itu selesai. Sepertinya mereka memutuskan untuk melawan kumpulan ogre dan goblin itu.

Yann penasaran dengan apa yang terjadi di depan sana, ia turun dari kereta dan melihat pertarungan yang akan terjadi di depan sana. Tampaknya bukan Yann sendiri yang penasaran, tetapi gadis yang duduk satu kereta dengannya juga ikut turun dan menyaksikan pertarungan itu. Sementara yang lain mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.

"Nak apa yang kau lakukan di sana? Kemarilah, kalian bisa terluka jika tetap berada di sana" Pria tua itu berteriak dari balik semak-semak, di sana ada banyak anggota caravan yang bersembunyi. Yann hanya melambaikan tangan dan tersenyum lebar untuk membalas teriakan pak tua itu.

Kemudian mata Yann kembali memperhatikan pertarungan yang akan terjadi di hadapannya, di sana terlihat empat ogre level 12 dan enam goblin level 10 sementara party itu hanya memiliki satu anggota dengan level 13, satu berlevel 12 dan yang lainnya berada di level 9, "Kenapa level mereka sangat rendah?" Tanya Yann dalam hati, "apakah orang disekitar sini memiliki level yang hampir sama?" Yann mengerutkan keningnya ketika menyadari semua anggota caravan ternyata berada di bawah level 15.

Lalu orang yang miliki job paladin dengan level 13 sekaligus sebagai ketua party mereka mulai memberikan arahan pada anggotanya. "Akan ku gunakan seni bela diri ku untuk memukul mundur para Ogre" pria berambut coklat itu mengangkat pedang dan tamengnya untuk bersiap-siap, "Dyne akan mengatasi para goblin" ucapnya lagi pada salah seorang temannya yang memiliki job swordman. "Ninya akan melindungiku dengan sihir pertahanan, setelah itu ikuti alur pertarungan dan fokus pada sihir penyerangan".

"Siap, dimengerti" balas Ninya sambil memegang tongkat sihirnya.

"Amer dan Miya kalian bisa membantu Dyne untuk menjatuhkan para goblin, dan jika ada ogre yang berhasil lolos, itu juga menjadi tugas kalian untuk menumbangkannya", Ucap paladin itu lagi.

"Sisi....Mare.... Kami mengandalkan kalian dalam sihir penyembuhan" pria itu berteriak ke arah dua rekannya yang berdiri agak jauh dari mereka. Walaupun level mereka masih sangat rendah, tapi sepertinya mereka sudah sangat mengerti akan kemampuan masing-masing dan mereka juga saling percaya satu sama lain.

Yann hanya berdiri dan memperhatikan mereka dari kejauhan, untuk saat ini dia memilih untuk mengamati saja, nanti jika party itu tidak bisa mengatasinya, ia akan membantu mereka. Ia lalu melirik gadis yang berdiri di sampingnya, sepertinya gadis itu juga tertarik dengan pertarungan di depan sana.

Terpopuler

Comments

Andika Arton

Andika Arton

hahaha

2021-07-17

0

Aksara Prabu

Aksara Prabu

like

2021-05-27

0

virtandeepa

virtandeepa

keren thor, baca nyicil nih

2021-05-20

3

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Terbangun di dunia lain
3 Gadis misterius
4 Pemuda pilihan
5 Gadis berambut perak
6 Memasuki kota
7 Penginapan Moira
8 Naga Hitam
9 Cerita Masa Lalu
10 Manusia Campuran
11 Chuckles yang Malang
12 Pengambilan Misi
13 Dungeon Bawah Tanah
14 'Surga'
15 Resort Bawah Tanah
16 Makan Malam
17 Bos lantai
18 Bayaran yang Mahal
19 Perlawanan yang Sia-sia
20 Berisik
21 Kematian Talos
22 Rahasia
23 Makanan Spesial untuk Chuckles
24 Berkeliling Kota
25 Pahlawan dan Iblis
26 Sebuah Konspirasi
27 Iblis Mata Satu
28 Mendapatkan Kesetiaan
29 Menyelamatkan Para Manusia Picik
30 Rasa Sayang yang Mulai Tumbuh
31 Mengalahkan Iblis Mata Satu
32 Kembali ke Kota
33 Rapat darurat
34 Gulungan Peningkat Kelas Pekerjaan
35 Gelar Penyelamat Kota
36 Hari Keberangkatan
37 Serangan Dadakan
38 Wajah Pendeta Agung yang Sebenarnya
39 Serangan Replika
40 Kebencian Pendeta Agung
41 Munculnya Iblis Tingkat Tinggi
42 Iblis Pendeta Agung Lambang Keserakahan
43 Keputusan yang Besar
44 Kedatangan Dewi Ananke
45 Penjelasan yang Panjang dan Rumit
46 Waktu yang Terulang Kembali
47 Kelemahan Iblis Pendeta Agung
48 Potongan Kenangan
49 Pengumuman
50 Kota Ethiopia
51 Dan Terjadi Lagi
52 Pakaian Evia
53 Pasar Loak
54 Panggung Pertunjukan Outdoor
55 Budak Dari Bangsa Elf
56 Salah Sangka
57 Kebenaran Dari Bangsa Elf
58 Dungeon Pencakar Langit
59 Meneruskan Perjalanan Tanpa Erie
60 Firasat Buruk yang Benar Terjadi
61 Mencari Informasi
62 Pengorbanan
63 Lantai 90
64 Perjalanan Menuju Ruangan Bos Lantai
65 Pertarungan Melawan Wanita Cantik
66 Wujud Asli Empusa
67 Ilustrasi Tokoh
68 Kekalahan Empusa
69 Tempat Persembunyian Pedagang Budak
70 Pertarungan 1 vs 9
71 Archemage Licik
72 Manusia Biadab
73 Penyiksaan
74 Akhir Penyiksaan
75 Kembali ke Penginapan
76 Kabar Kematian Pendeta Agung
77 Peraturan Konyol
78 Menjual Inti Monster
79 Menjual Inti Monster 2
80 Perjalanan Menuju Kota Kusha
81 Perlombaan Memancing
82 Ikan Raksasa
83 Desa Kecil
84 Penyerangan
85 Pengejaran
86 Simbol Kepala Banteng
87 Sampai di Kota Kusha
88 Rumah Serikat
89 Fakta Mengenai Yann
90 Markas Besar Organisasi Kepala Banteng
91 Tujuan Organisasi
92 Pembangunan Arena Turnamen
93 Mata-mata
94 Malam Sebelum Hari Turnamen Dilaksanakan
95 Hari Turnamen
96 Babak pertama
97 Tim Jero vs Tim Kepala Banteng
98 Teknik Manipulasi
99 Menyerang Secara Terang-terangan
100 Pengaruh
101 Efek Samping Pil Peningkat Kekuatan
102 Membangun Desa Kecil
103 Menggunakan Item Peningkat Kelas Pekerjaan
104 Merasa Frustasi
105 Pergi ke Kerajaan Langit
106 Kerajaan Langit
107 Penjaga Pulau Terapung
108 Jalan Pembuka
109 Lorong Jiwa
110 Ujian Yang Melelahkan
111 Saatnya Untuk Pulang
112 Sebuah Misi???
113 Istana Bawah Tanah
114 Peti Kuno Legendaris
115 Hadiah Dari Erie
116 Tangkapan Besar
117 pengumuman
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Episode 1
2
Terbangun di dunia lain
3
Gadis misterius
4
Pemuda pilihan
5
Gadis berambut perak
6
Memasuki kota
7
Penginapan Moira
8
Naga Hitam
9
Cerita Masa Lalu
10
Manusia Campuran
11
Chuckles yang Malang
12
Pengambilan Misi
13
Dungeon Bawah Tanah
14
'Surga'
15
Resort Bawah Tanah
16
Makan Malam
17
Bos lantai
18
Bayaran yang Mahal
19
Perlawanan yang Sia-sia
20
Berisik
21
Kematian Talos
22
Rahasia
23
Makanan Spesial untuk Chuckles
24
Berkeliling Kota
25
Pahlawan dan Iblis
26
Sebuah Konspirasi
27
Iblis Mata Satu
28
Mendapatkan Kesetiaan
29
Menyelamatkan Para Manusia Picik
30
Rasa Sayang yang Mulai Tumbuh
31
Mengalahkan Iblis Mata Satu
32
Kembali ke Kota
33
Rapat darurat
34
Gulungan Peningkat Kelas Pekerjaan
35
Gelar Penyelamat Kota
36
Hari Keberangkatan
37
Serangan Dadakan
38
Wajah Pendeta Agung yang Sebenarnya
39
Serangan Replika
40
Kebencian Pendeta Agung
41
Munculnya Iblis Tingkat Tinggi
42
Iblis Pendeta Agung Lambang Keserakahan
43
Keputusan yang Besar
44
Kedatangan Dewi Ananke
45
Penjelasan yang Panjang dan Rumit
46
Waktu yang Terulang Kembali
47
Kelemahan Iblis Pendeta Agung
48
Potongan Kenangan
49
Pengumuman
50
Kota Ethiopia
51
Dan Terjadi Lagi
52
Pakaian Evia
53
Pasar Loak
54
Panggung Pertunjukan Outdoor
55
Budak Dari Bangsa Elf
56
Salah Sangka
57
Kebenaran Dari Bangsa Elf
58
Dungeon Pencakar Langit
59
Meneruskan Perjalanan Tanpa Erie
60
Firasat Buruk yang Benar Terjadi
61
Mencari Informasi
62
Pengorbanan
63
Lantai 90
64
Perjalanan Menuju Ruangan Bos Lantai
65
Pertarungan Melawan Wanita Cantik
66
Wujud Asli Empusa
67
Ilustrasi Tokoh
68
Kekalahan Empusa
69
Tempat Persembunyian Pedagang Budak
70
Pertarungan 1 vs 9
71
Archemage Licik
72
Manusia Biadab
73
Penyiksaan
74
Akhir Penyiksaan
75
Kembali ke Penginapan
76
Kabar Kematian Pendeta Agung
77
Peraturan Konyol
78
Menjual Inti Monster
79
Menjual Inti Monster 2
80
Perjalanan Menuju Kota Kusha
81
Perlombaan Memancing
82
Ikan Raksasa
83
Desa Kecil
84
Penyerangan
85
Pengejaran
86
Simbol Kepala Banteng
87
Sampai di Kota Kusha
88
Rumah Serikat
89
Fakta Mengenai Yann
90
Markas Besar Organisasi Kepala Banteng
91
Tujuan Organisasi
92
Pembangunan Arena Turnamen
93
Mata-mata
94
Malam Sebelum Hari Turnamen Dilaksanakan
95
Hari Turnamen
96
Babak pertama
97
Tim Jero vs Tim Kepala Banteng
98
Teknik Manipulasi
99
Menyerang Secara Terang-terangan
100
Pengaruh
101
Efek Samping Pil Peningkat Kekuatan
102
Membangun Desa Kecil
103
Menggunakan Item Peningkat Kelas Pekerjaan
104
Merasa Frustasi
105
Pergi ke Kerajaan Langit
106
Kerajaan Langit
107
Penjaga Pulau Terapung
108
Jalan Pembuka
109
Lorong Jiwa
110
Ujian Yang Melelahkan
111
Saatnya Untuk Pulang
112
Sebuah Misi???
113
Istana Bawah Tanah
114
Peti Kuno Legendaris
115
Hadiah Dari Erie
116
Tangkapan Besar
117
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!