"Pertama" Amer mengangkat busurnya dan menembakkan anak panah ke arah goblin yang bergerak untuk menyerang mereka. Anak panah itu terjatuh ke tanah pas di hadapan para goblin, lalu para goblin itu tertawa mengejek, tapi kemudian senyum licik muncul di bibir Amer ketika melihat para goblin itu melewati anak panah yang tertancap di tanah, Amer mengangkat busurnya lagi lalu mengucapkan sebuah kalimat, kemudian ia menembakkan anak panahnya, anak panah itu menjadi banyak ketika meluncur ke arah kelompok goblin-goblin itu, dua diantara 6 goblin berhasil di basmi oleh Amer.
"Reinforce Armor" Ninya memberikan sihir pertahanan kepada Hagarumo pemimpin partynya. Kemudian paladin itu bergerak maju ke arah kumpulan ogre, dia langsung menghantam salah satu ogre dengan tamengnya, kemudian pedangnya menganyun dan memotong leher ogre itu, satu ogre binasa oleh Hagarumo.
"Twine plant" Ninya kembali merafalkan mantra dan membuat dua goblin terikat oleh sulur-sulur raksasa. Kesempatan itu digunakan Dyne untuk maju dan menyerang dua goblin tersebut, dia mengayunkan pedangnya yang besar dan berat itu, walaupun membutuhkan usaha yang lebih untuk mengalahkan kedua goblin itu karena perbedaan level yang lumayan jauh, tetapi Dyne akhirnya berhasil membunuh kedua goblin itu.
Sementara itu kedua healer yang berada dibelakang terus menerus merafal mantra untuk menyembuhkan Hagarumo dan Dyne yang berada di garis depan.
"Terisa 2 Ogre dan 3 goblin" teriak Miya yang baru saja berhasil membunuh satu ogre yang berhadapan dengan Hagarumo. Hp Hagarumo tinggal seperempatnya saja, sementara Sisi beristirahat sejenak untuk memulihkan Mp-nya, dan Mare sibuk memulihkan Hp milik Dyne. Perbedaan Mp Sisi dan Mare cukup jauh karena Level mereka juga berbeda jauh, Sisi adalah healer level 9 sementara Mare healer level 12.
Hagarumo yang menghadapi dua ogre sekaligus mulai kelelahan, Miya dan Amer yang sedari tadi membantu teman-temannya dengan serangan panah pun mulai kehabisan Mana. Sementara itu Sisi masih berusaha memulihkan Mana miliknya. Dengan sisa-sisa kekuatannya Hagarumo menyerang salah satu ogre yang Hpnya sisa sedikit, mungkin dengan dua atau tiga serangan ogre tersebut bisa dikalahkan.
"Hagarumo majulah, aku akan memberikan serangan bantuan sebisaku" Miya berteriak sambil menarik anak panahnya ke arah ogre tersebut, setelah anak panahnya mengenai ogre itu, Hagarumo langsung menerjang ogre itu dengan tebasan pedang yang cukup fatal, sehingga ogre itu bisa langsung di kalahkan. Namun tiba-tiba saja ogre yang tersisa menyerang Hagarumo secara brutal, pola pergerakannya pun berubah membuat Hagarumo terkena pukulan keras di kepalanya, ia merasa pusing dan tidak mampu untuk bergerak, sementara ogre itu sudah siap melayangkan pukulan selanjutnya kepada Hagarumo. Sisa Hp Hagarumo sudah tidak banyak lagi, jika serangan ogre itu berhasil mengenainya maka Hagarumo pasti akan mati. Miya dan Amer sudah kehabisan mana, mereka tidak bisa memberikan serangan kepada ogre itu, begitu pula dengan Ninya walaupun dia adalah seorang penyihir putih tetapi dia belum berada di level yang bisa mengeluarkan skill pembangkit, sementara Dyne dan Mare masih sibuk menghadapi tiga goblin yang tersisa.
Pukulan ogre yang kuat mengarah kepada Hagarumo yang sedang berlutut di tanah dengan pedangnya.
Duaarrrrr
Pukulan itu mendarat dengan kuat hingga membuat tanah itu sedikit retak, itu adalah serangan yang sangat fatal.
"Hagarumo!!!!" Miya berteriak frustrasi, namun ekspresi wajahnya berubah bingung sekaligus lega ketika melihat seorang gadis berdiri di depan Hagarumo, gadis itu menahan pukul ogre dengan pedangnya, kemudian dengan gerakan ringan dia mendorong ogre itu hingga terhempas, dan hanya dengan dorongan itu pula ogre berhasil dikalahkan.
Semua mata yang tertuju pada gadis itu memperlihatkan pandangan takjub. Takjub akan kekuatan yang dimiliki oleh gadis itu, dan juga takjub akan kecantikannya. Gadis itu memiliki paras yang lembut, seolah bisa menghipnotis semua orang, rambut peraknya tergerai hingga punggung dan terdapat sebuah jepitan yang memberi kesan manis kepadanya.
Yann memperhatikan Erie dengan mulut sedikit terbuka, dia merasa bingung sekaligus kaget ketika mendapati gadis yang baru saja berdiri di sampingnya sudah berpindah tempat, "Sejak kapan dia berada di sana? Aku bahkan tidak merasakan pergerakannya". Yann masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat, tadinya ia ingin menolong Hagarumo namun ia baru mengingat kalau dia sama sekali belum menaikkan level skillnya, bahkan point skill yang ia miliki masih utuh. Hanya ada satu skill yang bisa ia gunakan, tetapi jika dia menggunakan skill itu, bukan hanya ogre dan goblin yang akan binasa, tetapi seluruh orang yang ada di tempat itu termasuk dirinya.
"Terimakasih" Hagarumo berusaha untuk berdiri dan membungkuk kepada Erie, "Jika kau tidak menolongku,mungkin aku sudah tiada" ucap Hagarumo penuh syukur.
Erie hanya membalas dengan anggukan dan senyum di bibirnya. Lalu ia melesat dengan cepat untuk membantu Dyne yang mulai terpojok oleh para goblin. Erie memegang pedang dengan tangan kanannya dan berlari begitu cepat, hanya dengan satu tebasan Erie berhasil membunuh ketiga goblin itu.
"Terimakasih nona" ucap Dyne dengan napas tersengal-sengal.
Lagi-lagi Erie hanya membalas dengan anggukan dan sebuah senyuman. Kemudian dia membungkuk lalu berjalan menuju kereta yang tadi dia tumpangi.
"Apakah dia bisu?" Tanya Yann dalam hati, "ia bahkan tidak pernah membuka bibirnya, atau mungkin dia belum sikat gigi?" Yann menggerutu dalam hati sambil melangkah menuju kereta yang sama dengan Erie.
Sementara itu Hagarumo dan teman-temannya berkumpul.
"Untung saja kau selamat, jantungku hampir saja copot melihat ogre itu tiba-tiba menyerangmu" ucap Miya sambil memeriksa seluruh tubuh Hagarumo dengan teliti.
"Ya...untung saja" Hagarumo menghela napas panjang. "Aku sudah dalam keadaan pasrah tadi" Kemudian dia membasuh wajahnya dengan air.
"Dan untung saja gadis itu menolongmu" Miya bersedekap, "Apa kau mengenalnya?" Sambung Miya.
"Tidak, aku tidak mengenalnya, yang aku tahu dia adalah seorang gadis yang diajak bergabung oleh pria tua itu. Sama seperti pemuda yang duduk bersamanya" jelas Hagarumo, "tetapi aku tidak menyangka kalau dia memiliki kemampuan bertarung yang sangat luar biasa".
Ninya yang mendengar percakapan kedua kakak beradik itu mendekat dengan wajah berspekulasi, "Aku pernah mendengar tentang seorang gadis yang dijuluki sebagai si kilat perak karena kecepatannya dalam bergerak, aku tidak tahu pasti apakah itu dia atau bukan, tapi pergerakan gadis itu benar-benar sangat luar biasa" Ninya menjelaskan dengan takjub, "Dan jika gadis itu memang benar si kilat perak, berarti dia berada pada level petualang tingkat atas".
"Benarkah? Aku penasaran, sepertinya aku harus bertanya langsung padanya" Miya hendak berjalan ke arah kereta yang di naiki oleh Erie dan Yann. Namun Hagarumo mencegahnya.
"Sudahlah Miya, kau jangan mengganggunya sepertinya gadis itu tidak banyak berbicara dengan orang asing".
Setelah pertarungan selesai, seluruh anggota caravan keluar dari persembunyiannya dan mulai mengatur kembali kereta-kereta meraka. Tidak lupa mereka mengucapkan terimakasih kepada Hagarumo dan teman-temannya, juga kepada Erie yang sudah mengenakan tudungnya kembali dan duduk diam diatas kereta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Achmad Zainuddin
pertarungan awal pas manah sama skillnya dapat refrensi dari overlord keknya.
2021-06-19
0
Fajar pangestu
dari segi pertarungan yang banyak taktik... saya bisa menebak bahwa author dpt refrensi dari log horizon :v
2021-06-15
0
Rosni Lim
Semangat ya
2021-05-09
0