Emak Aku Pengen Kawin

Emak Aku Pengen Kawin

1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?

Karen menghela napas panjang sambil melirik ibunya, Puri yang tengah menyiapkan tas kecil berisi makanan ringan dan minuman.

"Ma, aku di rumah aja ya. Nggak mau ikut," keluhnya dengan nada yang dibuat-buat.

"Dengar, Karen, pertemuan keluarga besar ini cuma setahun sekali. Pokoknya harus datang," jawab Puri tegas.

Karen, wanita berusia 28 tahun, tinggal bersama ibunya dan adik laki-lakinya, Ken. Sejak ayahnya tinggal di puar negeri untuk bekerja, Puri selalu memastikan keluarga kecil mereka hadir di setiap pertemuan besar keluarga dari pihak suaminya. Dia merasa kehadiran mereka penting agar tetap diingat oleh kerabat yang lebih jauh.

Semakin beranjak dewasa, momen itu berubah menjadi beban, apalagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sering membuatnya merasa tidak nyaman. Dan lagi, tidak ada yang pasang badan membela mereka.

Ayahnya terlalu tekun bekerja sehingga sangat jarang pulang. Karmel dan Karel bahkan tak ingat kapan terakhir kali bertemu dengan ayah mereka. Namun, mereka masih kerap melakukan video call sehingga tidak akan pangling meski jarang bertemu.

Berat badan ayah mereka masih stabil, belum begitu membengkak sehingga tambah tidak pangling. Hanya saja kerutan makin banyak. Tambah tua tambah kerutan, karena tidak ada orang yang tambah tua tambah muda. Itu hanya terjadi pada Benjamin Button.

Dalam hati, Karen merutuk, "Kalau ada yang tanya soal kapan nikah, bakal aku lempar kue ini ke mukanya."

Puri memanggil, "Ken, kamu udah siap belum?"

"Sebentar, Ma. Lagi pilih baju biar nggak dinyinyirin!" teriak Ken dari kamarnya.

"Alah, nyinyir dipikirin. Lihat Mama dong nyantai sampai kebal banget."

"Itu kan Mama. Aku sama Ken masih syok," Karen membalas dengan lirih.

"Jangan kira Mama udah bebas dari nyinyiran, ya. Sampai sekarang Mama juga masih kena komentar sana-sini," Puri menjawab, kali ini lebih lembut.

Karen terdiam. Memang benar, dalam hidup, komentar orang lain adalah hal yang tidak bisa dihindari. Bahkan ibunya sendiri, kadang tanpa sadar, bisa melontarkan komentar yang menyakitkan.

***

Di hari pertemuan, Karen memutuskan untuk tetap di rumah. Puri dan Ken berangkat tanpa banyak protes lagi dari Karen. Ketika mobil keluarga melaju meninggalkan rumah, Karen duduk di ruang tamu sambil menonton serial drama yang sudah dia tonton berkali-kali.

"Akhirnya bisa napas lega," gumamnya. Namun, ketenangan itu hanya bertahan sejenak. Telepon rumah berdering keras, mengejutkan Karmel. Dengan enggan, dia mengangkatnya.

"Halo, ini Karen?" Suara di seberang terdengar penuh semangat. Itu suara Dila, sepupu jauh yang selalu berhasil membuat darah Karmel mendidih.

"Oh, hai, Dila," jawab Karmel, suaranya terpaksa terdengar ramah.

"Karmel, kok nggak datang sih? Tante Puri udah cerita belum soal acara mendadak buat jodoh-jodohan ini? Seru banget lho!" Dila tertawa kecil, nadanya menggelitik telinga Karmel dengan kekesalan.

"Jodoh-jodohan?" Karmel hampir menjatuhkan teleponnya. *Apa-apaan ini?* pikirnya, langsung membayangkan betapa ibunya mungkin sedang diinterogasi tentang statusnya yang masih lajang.

"Iya, ada beberapa tamu dari keluarga jauh, anak-anak mereka sukses semua. Katanya, Tante Puri harus membawa kamu supaya bisa kenalan. Tapi, ya ampun, ternyata kamu nggak ikut. Sayang banget, kan?" Dila terus bercerocos tanpa sadar betapa Karen kini sudah menggigit bibirnya dengan geram.

"Yah, aku sibuk, Dil," Karen mencoba terdengar santai, padahal tangannya mulai berkeringat. Kepalanya dipenuhi bayangan ibu dan Karel yang mungkin sekarang sedang menjadi sorotan di acara itu. Puan, dengan wajah datarnya, pasti sedang mencari-cari alasan atas ketidakhadiran Karen.

Dila mendesah pura-pura kecewa. "Sayang sekali. Padahal tadi ada yang nanya-nanya soal kamu, loh. Cowok ganteng, lulusan luar negeri. Katanya pengin kenalan sama kamu. Tapi, ya gimana dong, kamu nggak datang."

*Cowok ganteng?* Kini, rasa penasarannya mulai beradu dengan rasa lega karena memutuskan untuk tinggal di rumah. "Wah, lain kali deh, Dil. Lagipula, aku lebih suka ketemu orang di tempat netral, bukan dalam acara keluarga yang penuh tekanan."

"Hahaha, bisa aja kamu, Mel. Eh, udah dulu ya, aku mau balik ke obrolan. Salam buat Tante Puri, ya!" Dila menutup telepon sebelum Karmel sempat menjawab.

Karmel meletakkan gagang telepon dengan perasaan campur aduk. Dia mencoba menenangkan diri dan kembali ke sofa. *Ini pasti akan jadi bahan pembicaraan besok*, pikirnya dengan senyum getir.

"Eh, salam buat Mama? Lha Mama kan di sana?! Ngada-ada banget emang si Bedil ini!"

***

Sementara itu, di lokasi pertemuan, Puri dan Ken duduk di meja yang dikelilingi oleh kerabat yang sibuk membahas berbagai topik, dari gosip politik hingga ramalan cuaca. Tiba-tiba, seorang tante yang terkenal suka mencampuri urusan orang lain, Bu Rona berseru, "Puri, Karenmana? Kok nggak kelihatan?"

Puri menarik napas panjang, siap menghadapi serangan pertanyaan. "Dia lagi sibuk, Ron. Ada urusan pekerjaan mendadak."

"Aduh, kasihan banget. Anak zaman sekarang sibuk terus. Tapi, ya, kapan dong dia nyusul si Dila? Sebentar lagi Dila mau nikah lho," Bu Rona menatap Puri dengan alis yang terangkat, seolah menunggu jawaban yang memuaskan.

Ken, yang sejak tadi asyik bermain game di ponselnya, menahan senyum sambil melirik ibunya. "Lihat, Ma. Ini salah satu alasan Kak Karen nggak mau datang," batinnya.

Puan tersenyum tipis. "Ah, jodoh itu kan nggak bisa dipaksakan, Ron. Nanti juga ada waktunya." Dia melirik Karel, yang kini sibuk menyesap minumannya.

"Iya, tapi jangan kelamaan, lho. Nanti keburu tua. Zaman sekarang, saingan makin banyak," Bu Rona menambahkan, kali ini dengan senyum yang lebih lebar.

Ken tak tahan lagi. "Tante Rona, Ken punya standar tinggi. Kalau nggak bisa memenuhi, mending nggak usah. Ntar salah pilih malah repot," celetuknya, sengaja mengundang tawa.

Beberapa kerabat tertawa, termasuk Puan. Bu Rona terdiam, terkejut dengan jawaban Karel yang tanpa basa-basi. Puri hanya bisa menepuk punggung anaknya sambil tersenyum lebih lebar. "Lihat tuh, Ron. Anak-anak sekarang memang beda," katanya, kali ini dengan nada yang terdengar menang.

Karel mengedipkan mata ke ibunya, merasa berhasil melindungi sang kakak meskipun dari kejauhan. Puri tahu, meskipun Karmel tak hadir, keluarganya masih bisa bertahan menghadapi pertanyaan-pertanyaan klasik yang seolah abadi di setiap pertemuan.

Tak lama kemudian, acara bergeser ke sesi hiburan di mana para sepupu bermain tebak-tebakan lucu. Puan memperhatikan Karel yang mulai ikut bercanda dengan beberapa saudara sebayanya. Di tengah tawa riuh itu, Bu Rona hanya bisa menatap dengan senyum setengah terpaksa.

Sementara itu, di rumah, Karen memutuskan untuk menelepon sahabatnya, Dina. "Dina, ada yang mau aku ceritain. Acara keluarga kali ini drama banget. Kamu harus dengar," katanya, dengan nada yang bercampur antara lega dan geli. Karen merasa, meski tidak hadir, dia tetap menjadi bagian dari cerita yang unik di pertemuan tersebut. []

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

😂😂😂gara-gara persaingan cari suami jd galau,, masalah jodoh adalah takdir,, walaupun d cari sampai kolong rumah klau belum jodoh ya belum dpt jg,, jangan galau Ren nnti jodoh ny datang sendiri😂😂😂

2023-10-02

0

Siti Ainaa

Siti Ainaa

Kenak mental lngsng gk tuhhhh🤣🤣🤣

2022-12-29

0

Siti Ainaa

Siti Ainaa

Asemmmmmm kecutt, merencanakan dlu y ren jodohnya pikir nanti

2022-12-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?
2 2. Di Mana Pun Menjadi Topik
3 3. Aku Datang Bersama Siapa?
4 4. Melangkahi Saudara Tua
5 5. Gencar Mencari Jodoh
6 6. Apakah Aku Di Hatimu?
7 7. Hai Dunia, Aku Mampu Cari Jodoh
8 8. Lamaran Tora
9 9. Jangan Terbuai Janji
10 10. Dia Selingkuh
11 11. Akulah Selingkuhan Itu
12 12. Ulang Tahun Ke 27
13 13. Hari Yang Penuh Amukan
14 14. Cat Woman Sudah Punya Pacar. Aku?
15 15. Ulang Tahun Ke 28
16 16. Tidak Mampu Mencari Jodoh Sendiri
17 17. Menjatuhkan Pilihan
18 18. Pertimbangan Daniel
19 19. Makan Siang
20 20. Daniel Di Rumah Orang Tua Karen
21 21. Makan Malam Bersama
22 22. Pernikahan Inda Dan Soni
23 23. Makan Steak
24 24. Simulasi Angin Kentut
25 25. Keputusan
26 26. Premarital Check Up
27 27. Persiapan Pernikahan
28 28. Bangkit Dan Berjuang (+Pengumuman)
29 29. Bachelor & Bachelorette Parties
30 30. Wedding Day
31 31. Malam Pertama???
32 32. Kontrak Pernikahan
33 33. Tinggal Di Rumah Daniel
34 34. Membuka Kado Pernikahan
35 35. Tidur Malam
36 36. Bekerja Kembali
37 37. Istri Memasak
38 38. Bukan Salahku!
39 39. Sulitnya Beradaptasi
40 40. Tak Bisa Tidur
41 41. Hunting Fotografer
42 42. Mantan Kekasih
43 43. Hari Pertama Haris Bekerja
44 44. Terjebak Nostalgia
45 45. Kenangan SMA
46 46. First Monthsary
47 47. Mulai Tahu
48 48. Reaksi
49 49. Pertanyaan Frontal
50 50. Sejarah Kelam Versi Haris
51 51. Second Monthsary
52 52. Daniel Ngambek
53 53. Ruang Rahasia
54 54. Grocery Shopping
55 55. Tetap Saja Aneh
56 56. Mami Beraksi
57 57. Jus Jeruk Pembangkit Listrik
58 58. Malam Yang...
59 59. Kelesuan Karen
60 60. Daniel Pergi
61 61. Boneka
62 62. Tentang Daniel
63 63. Hati Dan Pikiran Yang Tidak Sejalan
64 64. Sedikit Goyah
65 65. Sindrom Hanger
66 66. Semakin Tidak Jelas
67 67. Insecure
68 68. Biru/Hijau? Buta Warna?
69 69. Next Rounds
70 70. Alergen
71 71. Laendler
72 72. Jangan Rebut Milikku!
73 73. Perubahan
74 74. Mengumpulkan Bukti
75 75. Semesta Mendukung
76 76. Where Are You?
77 77. Rumitnya Menjelaskan
78 78. Romantic As Hell
79 79. Karen Hamil???
80 80. Menguji Kesabaran
81 81. Hukuman Mami (part 1)
82 82. Pelajaran Hidup
83 83. Women Talk
84 84. Kencan
85 85. Hukuman Mami (part 2)
86 86. Hukuman Mami (part 3)
87 87. Hukuman Mami (part 4)
88 88. Honeymoon Di Jogja (part 1)
89 89. Honeymoon Di Jogja (part 2)
90 90. Honeymoon Di Jogja (part 3)
91 91. Honeymoon Di Jogja (part 4)
92 92. Honeymoon Di Jogja (part 5)
93 93. Honeymoon Di Jogja (part 6)
94 94. Honeymoon Di Jogja (part terakhir) +bonus visual
95 95. Keramas Terus
96 96. Kehilangan Sesuatu Yang Berharga
97 97. Tikus Di Kantor
98 98. Dunia Dalam Dilema
99 99. Dua Gadis Kecil
100 100. Pergi Tanpa Ijin
101 101. Recruitment
102 102. Sedikit Kecewa
103 103. Childfree
104 104. Darelle
105 105. Adik Darelle? Is that You?
106 106. Positif Atau Negatif?
107 107. (END) Menghadapi Takdir Sendiri-Sendiri
108 EXTRA PARTS
109 Informasi Karya Baru & Permintaan Ijin Penggunaan Nama
110 Novel: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
111 Novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?
2
2. Di Mana Pun Menjadi Topik
3
3. Aku Datang Bersama Siapa?
4
4. Melangkahi Saudara Tua
5
5. Gencar Mencari Jodoh
6
6. Apakah Aku Di Hatimu?
7
7. Hai Dunia, Aku Mampu Cari Jodoh
8
8. Lamaran Tora
9
9. Jangan Terbuai Janji
10
10. Dia Selingkuh
11
11. Akulah Selingkuhan Itu
12
12. Ulang Tahun Ke 27
13
13. Hari Yang Penuh Amukan
14
14. Cat Woman Sudah Punya Pacar. Aku?
15
15. Ulang Tahun Ke 28
16
16. Tidak Mampu Mencari Jodoh Sendiri
17
17. Menjatuhkan Pilihan
18
18. Pertimbangan Daniel
19
19. Makan Siang
20
20. Daniel Di Rumah Orang Tua Karen
21
21. Makan Malam Bersama
22
22. Pernikahan Inda Dan Soni
23
23. Makan Steak
24
24. Simulasi Angin Kentut
25
25. Keputusan
26
26. Premarital Check Up
27
27. Persiapan Pernikahan
28
28. Bangkit Dan Berjuang (+Pengumuman)
29
29. Bachelor & Bachelorette Parties
30
30. Wedding Day
31
31. Malam Pertama???
32
32. Kontrak Pernikahan
33
33. Tinggal Di Rumah Daniel
34
34. Membuka Kado Pernikahan
35
35. Tidur Malam
36
36. Bekerja Kembali
37
37. Istri Memasak
38
38. Bukan Salahku!
39
39. Sulitnya Beradaptasi
40
40. Tak Bisa Tidur
41
41. Hunting Fotografer
42
42. Mantan Kekasih
43
43. Hari Pertama Haris Bekerja
44
44. Terjebak Nostalgia
45
45. Kenangan SMA
46
46. First Monthsary
47
47. Mulai Tahu
48
48. Reaksi
49
49. Pertanyaan Frontal
50
50. Sejarah Kelam Versi Haris
51
51. Second Monthsary
52
52. Daniel Ngambek
53
53. Ruang Rahasia
54
54. Grocery Shopping
55
55. Tetap Saja Aneh
56
56. Mami Beraksi
57
57. Jus Jeruk Pembangkit Listrik
58
58. Malam Yang...
59
59. Kelesuan Karen
60
60. Daniel Pergi
61
61. Boneka
62
62. Tentang Daniel
63
63. Hati Dan Pikiran Yang Tidak Sejalan
64
64. Sedikit Goyah
65
65. Sindrom Hanger
66
66. Semakin Tidak Jelas
67
67. Insecure
68
68. Biru/Hijau? Buta Warna?
69
69. Next Rounds
70
70. Alergen
71
71. Laendler
72
72. Jangan Rebut Milikku!
73
73. Perubahan
74
74. Mengumpulkan Bukti
75
75. Semesta Mendukung
76
76. Where Are You?
77
77. Rumitnya Menjelaskan
78
78. Romantic As Hell
79
79. Karen Hamil???
80
80. Menguji Kesabaran
81
81. Hukuman Mami (part 1)
82
82. Pelajaran Hidup
83
83. Women Talk
84
84. Kencan
85
85. Hukuman Mami (part 2)
86
86. Hukuman Mami (part 3)
87
87. Hukuman Mami (part 4)
88
88. Honeymoon Di Jogja (part 1)
89
89. Honeymoon Di Jogja (part 2)
90
90. Honeymoon Di Jogja (part 3)
91
91. Honeymoon Di Jogja (part 4)
92
92. Honeymoon Di Jogja (part 5)
93
93. Honeymoon Di Jogja (part 6)
94
94. Honeymoon Di Jogja (part terakhir) +bonus visual
95
95. Keramas Terus
96
96. Kehilangan Sesuatu Yang Berharga
97
97. Tikus Di Kantor
98
98. Dunia Dalam Dilema
99
99. Dua Gadis Kecil
100
100. Pergi Tanpa Ijin
101
101. Recruitment
102
102. Sedikit Kecewa
103
103. Childfree
104
104. Darelle
105
105. Adik Darelle? Is that You?
106
106. Positif Atau Negatif?
107
107. (END) Menghadapi Takdir Sendiri-Sendiri
108
EXTRA PARTS
109
Informasi Karya Baru & Permintaan Ijin Penggunaan Nama
110
Novel: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
111
Novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!