2. Di Mana Pun Menjadi Topik

Karen menghela napas panjang. “Udah ah, nggak usah ngomongin soal itu lagi. Aku bahkan nggak hadir, tapi entah gimana, aku yang jadi topik utamanya.”

Dina terkekeh, “Kamu tahu, Ren, mereka memang suka membuat drama dari hal kecil. Katanya kamu sekarang hidup mewah dan sibuk keliling dunia. Mereka bertanya-tanya dari mana uangmu berasal.”

“Aku capek, Din. Mengapa semua harus jadi bahan pembicaraan? Padahal aku cuma sibuk kerja keras demi masa depanku,” suara Karen terdengar sedikit getir.

“Aku tahu. Jangan pedulikan mereka,” kata Dina lembut. Ada jeda sejenak sebelum dia melanjutkan, “Tapi sebenarnya, aku juga sedang pusing dengan masalahku sendiri.”

Karen duduk lebih tegak, rasa lelahnya seketika tergeser oleh rasa penasaran. “Apa yang terjadi, Din?”

Dila menarik napas panjang di seberang sana. “Bisnis butikku sedang seret. Penjualan menurun drastis bulan ini, padahal aku sudah pasang diskon dan promosi besar-besaran. Aku mulai takut bagaimana harus bayar sewa bulan depan.”

Karen terdiam, meresapi kekhawatiran sahabatnya. Dina selalu terlihat ceria dan kuat, tapi di balik itu semua, ia menyimpan banyak beban. “Din, aku yakin kamu bisa melewati ini. Mungkin kita bisa brainstorming ide baru untuk menarik pelanggan.”

“Kamu serius mau bantu? Padahal kamu sendiri sedang di tengah kerumitan gosip keluarga?”

“Ya ampun, Din! Kamu lebih penting dari omongan mereka,” kata Karen tegas. “Kita atasi masalah ini bersama-sama. Besok aku ke tempatmu, kita cari cara agar butikmu bersinar lagi.”

Telepon itu diakhiri dengan janji pertemuan dan harapan yang baru. Di tengah hiruk-pikuk omongan keluarga dan masalah hidup, Karen dan Dina tahu bahwa persahabatan sejati adalah pelindung dari badai kehidupan yang tak henti-hentinya menguji.

***

Pernikahan Dila hanya dalam kurun waktu 45 hari ke depan. Dalam waktu tersebut, Karen harus menghadapi fakta bahwa dirinya menjadi bahan perbincangan keluarga besar, meski dia tidak hadir di acara keluarga tersebut. Karen memilih untuk tetap di rumah dan menghindari keramaian yang hanya akan membuatnya merasa terasing. Kendrik dan Mama Puri pun pulang dari acara itu dengan membawa cerita yang lebih dari cukup untuk membuat Karen kesal.

Saat Kendrik dan Mama Puri tiba di rumah, Karen yang sedang duduk di ruang tamu langsung menatap mereka penuh tanda tanya. “Gimana acaranya?” tanyanya datar, berusaha bersikap tak peduli.

“Acaranya? Hah, kamu pasti senang tidak ikut. Semua mata tertuju pada Dila dan undangan pernikahannya,” jawab Kendrik sambil meletakkan sepiring kue sisa acara di meja.

“Bukan hanya itu,” timpal Mama Puri dengan tatapan serius. “Mereka membicarakan kamu juga, Ren. Dan aku tidak tahu apakah itu lebih baik atau buruk untuk didengar.”

Karen mendengus sambil melipat tangannya. “Tentu saja. Apa lagi yang bisa mereka bicarakan selain status lajangku yang tak kunjung berubah?”

Mama Puri menghela napas, lalu duduk di sebelah Karen. “Tepat sekali. Tante Rona bahkan memulai percakapan dengan, ‘Oh, Karen apa kabar? Masih fokus sama karir ya? Tapi kapan nikahnya? Kok nggak bawa pasangan?’”

“Dan jangan lupa, Dila ikut-ikutan,” tambah Kendrik sambil melahap kue. “‘Ya ampun, Bunda, kasihan si Karen. Jangan-jangan dia terlalu sibuk sampai lupa cari jodoh.’ Begitu katanya, dengan senyum seolah dia bidadari.”

Karen memejamkan mata dan menghela napas panjang. Wajahnya memerah menahan marah. “Dila memang selalu seperti itu, pura-pura peduli tapi menusuk dari belakang.”

“Oh, belum selesai di situ, Ren,” kata Mama Puri, kali ini dengan nada geli. “Saat aku bilang kamu sedang sibuk mengurus rumah baru, Dila malah menjawab, ‘Wah, hebat ya, nanti kalau mau renovasi rumah, jangan sampai lupa renovasi status juga ya, Tante.’ Lalu semua orang tertawa. Kamu bisa bayangkan rasanya?”

Karen mengepalkan tangannya, tapi Kendrik menyela dengan ekspresi ceria, “Tapi tunggu, ada bagian lucu! Tante Rona salah paham soal karir kamu. Dia bilang, ‘Ah, karirnya Karen pasti bagus. Dengar-dengar sekarang jadi bos besar, ya?’” Kendrik tertawa terbahak-bahak, diikuti oleh Mama Puri yang tidak bisa menahan senyum.

Karen membuka matanya dan menatap kedua anggota keluarganya dengan tajam. “Kalian senang, ya? Ini semua hiburan buat kalian?”

Mama Puri menepuk lengan Karen dengan lembut. “Oh, sayang, bukan seperti itu maksud Mama. Tapi, tahu nggak, Dila juga sempat kesal karena aku bilang kamu sudah beli rumah sendiri. Wajahnya merah padam.”

“Yah, ‘kan si Dila nggak bisa terima kalau ada yang lebih dari dia,” Kendrik menambahkan dengan nada mengejek. “Jadi dia mulai bercerita tentang betapa sulitnya mempersiapkan pernikahan, seolah-olah itu pencapaian paling hebat di dunia.”

Tiba-tiba, suara bel pintu berbunyi. Kendrik, yang paling dekat dengan pintu, beranjak membukanya. Di sana berdiri Dila, lengkap dengan senyuman manis yang jelas penuh kepura-puraan.

“Hai, semua! Aku mampir sebentar, nih. Kebetulan lewat,” kata Dila tanpa menunggu undangan masuk. “Oh, Karen, kamu ada di sini. Syukurlah, aku nggak perlu cari-cari ke mana-mana. Katanya sibuk, eh tapi ternyata di rumah."

Wajah Karen berubah masam. “Tadi urusanku udah selesai. Terus juga besok udah ada jadwal sama temen buat bantuin usaha butik dia. Maklum kalau pengusaha ya temennya juga pengusaha. Kasihan bisnis temenku lagi seret, dia minta bantuan ya aku bantuin dong. Begitu lah, jadinya tambah sibuk. Kalau kamu sibuk nyiapin nikah ya? Tapi kamu beruntung sih."

Dila tersenyum melihat itu. Dia tampak menang sekarang karena akhirnya gadis di depannya ini tampak mengalah.

"Kamu beruntung cuma ngurusin satu hal doang, nggak kayak aku yang mikirin banyak bisnis. Bahkan ngurusin bisnis temen juga," tambah Karen.

Kali ini Dila terkena batunya. Namun, bukan Dila namanya kalau tidak mencari celah untuk menyerang balik. “Eh sampai lupa, aku cuma ingin memastikan kamu datang ke pernikahan aku. Undangan yang aku kirim mungkin belum sampai, jadi aku bawa sendiri,” katanya sambil menyerahkan undangan yang tampak mewah dengan pita emas.

“Wah, undangan dengan pita emas? Kayak mau undang presiden aja,” Kendrik berbisik sambil menyikut Karen, yang hampir tersenyum mendengar komentar itu.

Dila mendengar komentar Kendrik dan menatapnya tajam. “Kalau kamu mau mengomentari hal yang lebih bermutu, Kendrik, coba saja rencanakan pernikahan kamu sendiri. Lihat seberapa jauh kamu bisa bertahan tanpa stres.”

Mama Puri, yang menyadari ketegangan itu, berusaha menengahi. “Sudah, sudah. Kita semua sedang lelah. Bagaimana kalau kita istirahat sebentar?”

“Istirahat? Tante Puri pasti bercanda. Saat menjelang pernikahan, istirahat itu barang mewah,” kata Dila dengan dramatis, matanya melirik ke arah Karen. “Tapi aku yakin Karen paham, dia pasti sibuk juga dengan urusan karirnya. Tapi belum paham masalah sensitif kayak pernikahan karena menyangkut dua keluarga. Nanti kamu bakal ngerasain. Kapan katanya? Desember?"

Karen berdiri, matanya berkilat menahan emosi. “Iya! Jangan lupa dateng!"

Dila mengangkat alisnya, "Aku nunggu banget undanganmu soalnya sampai sekarang aku juga belum pernah lihat calon suamimu. Kalau calon suamiku tuh di mobil. Tadi Tante sama adekmu udah lihat meski belum ngobrol banyak."

Kendrik tak tahan lagi dan menyela, “Iya, tadi udah lihat. Yang mukanya kayak jamet itu kan?"

"Hush Ken! Maaf ya Dil, nggak usah dengerin Ken. Dia mulutnya suka keceplosan. Calonmu ganteng kok," ralat Mama Puri.

Meski benar seperti jamet, tapi tidak enak juga terlalu jujur.

Saat Dila akhirnya pergi, suasana rumah kembali hening. Karen duduk kembali di sofa dan menatap undangan itu dengan campuran perasaan marah dan frustrasi.

“Jangan pedulikan dia, Ren,” kata Mama Puri sambil memeluk bahunya. “Kita tahu siapa kamu, dan itu yang penting.”

“Iya, Kak,” tambah Ken sambil tersenyum licik. “Dan tenang saja, kalau acaranya membosankan, aku janji kita akan buat laporan lengkap untuk hiburan kamu."

"Apa sih kalian ini? Siapa bilang aku nggak mau dateng ke nikahan Dila? Aku mau dateng dan aku bakal bawa calon suamiku!" kata Karen mantap.

"Hah?! Siapa, Kak?!" Ken sungguh terkejut. []

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Biduri Aura

Biduri Aura

😂😂😂rebut cari pujian 😂😂😂

2023-10-02

0

exol

exol

novel tahun lalu tapi aku baru baca 😂

2022-08-09

1

Baby_Miracles

Baby_Miracles

kocak, dan temanya mewakili byk orang. jarang ada yg mau nulis cerita begini tapi menghibur banget

2022-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?
2 2. Di Mana Pun Menjadi Topik
3 3. Aku Datang Bersama Siapa?
4 4. Jatuh Cinta?
5 5. Mengejar Cinta
6 6. Apakah Aku Di Hatimu?
7 7. Hai Dunia, Aku Mampu Cari Jodoh
8 8. Lamaran Tora
9 9. Jangan Terbuai Janji
10 10. Dia Selingkuh
11 11. Akulah Selingkuhan Itu
12 12. Ulang Tahun Ke 27
13 13. Hari Yang Penuh Amukan
14 14. Cat Woman Sudah Punya Pacar. Aku?
15 15. Ulang Tahun Ke 28
16 16. Tidak Mampu Mencari Jodoh Sendiri
17 17. Menjatuhkan Pilihan
18 18. Pertimbangan Daniel
19 19. Makan Siang
20 20. Daniel Di Rumah Orang Tua Karen
21 21. Makan Malam Bersama
22 22. Pernikahan Inda Dan Soni
23 23. Makan Steak
24 24. Simulasi Angin Kentut
25 25. Keputusan
26 26. Premarital Check Up
27 27. Persiapan Pernikahan
28 28. Bangkit Dan Berjuang (+Pengumuman)
29 29. Bachelor & Bachelorette Parties
30 30. Wedding Day
31 31. Malam Pertama???
32 32. Kontrak Pernikahan
33 33. Tinggal Di Rumah Daniel
34 34. Membuka Kado Pernikahan
35 35. Tidur Malam
36 36. Bekerja Kembali
37 37. Istri Memasak
38 38. Bukan Salahku!
39 39. Sulitnya Beradaptasi
40 40. Tak Bisa Tidur
41 41. Hunting Fotografer
42 42. Mantan Kekasih
43 43. Hari Pertama Haris Bekerja
44 44. Terjebak Nostalgia
45 45. Kenangan SMA
46 46. First Monthsary
47 47. Mulai Tahu
48 48. Reaksi
49 49. Pertanyaan Frontal
50 50. Sejarah Kelam Versi Haris
51 51. Second Monthsary
52 52. Daniel Ngambek
53 53. Ruang Rahasia
54 54. Grocery Shopping
55 55. Tetap Saja Aneh
56 56. Mami Beraksi
57 57. Jus Jeruk Pembangkit Listrik
58 58. Malam Yang...
59 59. Kelesuan Karen
60 60. Daniel Pergi
61 61. Boneka
62 62. Tentang Daniel
63 63. Hati Dan Pikiran Yang Tidak Sejalan
64 64. Sedikit Goyah
65 65. Sindrom Hanger
66 66. Semakin Tidak Jelas
67 67. Insecure
68 68. Biru/Hijau? Buta Warna?
69 69. Next Rounds
70 70. Alergen
71 71. Laendler
72 72. Jangan Rebut Milikku!
73 73. Perubahan
74 74. Mengumpulkan Bukti
75 75. Semesta Mendukung
76 76. Where Are You?
77 77. Rumitnya Menjelaskan
78 78. Romantic As Hell
79 79. Karen Hamil???
80 80. Menguji Kesabaran
81 81. Hukuman Mami (part 1)
82 82. Pelajaran Hidup
83 83. Women Talk
84 84. Kencan
85 85. Hukuman Mami (part 2)
86 86. Hukuman Mami (part 3)
87 87. Hukuman Mami (part 4)
88 88. Honeymoon Di Jogja (part 1)
89 89. Honeymoon Di Jogja (part 2)
90 90. Honeymoon Di Jogja (part 3)
91 91. Honeymoon Di Jogja (part 4)
92 92. Honeymoon Di Jogja (part 5)
93 93. Honeymoon Di Jogja (part 6)
94 94. Honeymoon Di Jogja (part terakhir) +bonus visual
95 95. Keramas Terus
96 96. Kehilangan Sesuatu Yang Berharga
97 97. Tikus Di Kantor
98 98. Dunia Dalam Dilema
99 99. Dua Gadis Kecil
100 100. Pergi Tanpa Ijin
101 101. Recruitment
102 102. Sedikit Kecewa
103 103. Childfree
104 104. Darelle
105 105. Adik Darelle? Is that You?
106 106. Positif Atau Negatif?
107 107. (END) Menghadapi Takdir Sendiri-Sendiri
108 EXTRA PARTS
109 Informasi Karya Baru & Permintaan Ijin Penggunaan Nama
110 Novel: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
111 Novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?
2
2. Di Mana Pun Menjadi Topik
3
3. Aku Datang Bersama Siapa?
4
4. Jatuh Cinta?
5
5. Mengejar Cinta
6
6. Apakah Aku Di Hatimu?
7
7. Hai Dunia, Aku Mampu Cari Jodoh
8
8. Lamaran Tora
9
9. Jangan Terbuai Janji
10
10. Dia Selingkuh
11
11. Akulah Selingkuhan Itu
12
12. Ulang Tahun Ke 27
13
13. Hari Yang Penuh Amukan
14
14. Cat Woman Sudah Punya Pacar. Aku?
15
15. Ulang Tahun Ke 28
16
16. Tidak Mampu Mencari Jodoh Sendiri
17
17. Menjatuhkan Pilihan
18
18. Pertimbangan Daniel
19
19. Makan Siang
20
20. Daniel Di Rumah Orang Tua Karen
21
21. Makan Malam Bersama
22
22. Pernikahan Inda Dan Soni
23
23. Makan Steak
24
24. Simulasi Angin Kentut
25
25. Keputusan
26
26. Premarital Check Up
27
27. Persiapan Pernikahan
28
28. Bangkit Dan Berjuang (+Pengumuman)
29
29. Bachelor & Bachelorette Parties
30
30. Wedding Day
31
31. Malam Pertama???
32
32. Kontrak Pernikahan
33
33. Tinggal Di Rumah Daniel
34
34. Membuka Kado Pernikahan
35
35. Tidur Malam
36
36. Bekerja Kembali
37
37. Istri Memasak
38
38. Bukan Salahku!
39
39. Sulitnya Beradaptasi
40
40. Tak Bisa Tidur
41
41. Hunting Fotografer
42
42. Mantan Kekasih
43
43. Hari Pertama Haris Bekerja
44
44. Terjebak Nostalgia
45
45. Kenangan SMA
46
46. First Monthsary
47
47. Mulai Tahu
48
48. Reaksi
49
49. Pertanyaan Frontal
50
50. Sejarah Kelam Versi Haris
51
51. Second Monthsary
52
52. Daniel Ngambek
53
53. Ruang Rahasia
54
54. Grocery Shopping
55
55. Tetap Saja Aneh
56
56. Mami Beraksi
57
57. Jus Jeruk Pembangkit Listrik
58
58. Malam Yang...
59
59. Kelesuan Karen
60
60. Daniel Pergi
61
61. Boneka
62
62. Tentang Daniel
63
63. Hati Dan Pikiran Yang Tidak Sejalan
64
64. Sedikit Goyah
65
65. Sindrom Hanger
66
66. Semakin Tidak Jelas
67
67. Insecure
68
68. Biru/Hijau? Buta Warna?
69
69. Next Rounds
70
70. Alergen
71
71. Laendler
72
72. Jangan Rebut Milikku!
73
73. Perubahan
74
74. Mengumpulkan Bukti
75
75. Semesta Mendukung
76
76. Where Are You?
77
77. Rumitnya Menjelaskan
78
78. Romantic As Hell
79
79. Karen Hamil???
80
80. Menguji Kesabaran
81
81. Hukuman Mami (part 1)
82
82. Pelajaran Hidup
83
83. Women Talk
84
84. Kencan
85
85. Hukuman Mami (part 2)
86
86. Hukuman Mami (part 3)
87
87. Hukuman Mami (part 4)
88
88. Honeymoon Di Jogja (part 1)
89
89. Honeymoon Di Jogja (part 2)
90
90. Honeymoon Di Jogja (part 3)
91
91. Honeymoon Di Jogja (part 4)
92
92. Honeymoon Di Jogja (part 5)
93
93. Honeymoon Di Jogja (part 6)
94
94. Honeymoon Di Jogja (part terakhir) +bonus visual
95
95. Keramas Terus
96
96. Kehilangan Sesuatu Yang Berharga
97
97. Tikus Di Kantor
98
98. Dunia Dalam Dilema
99
99. Dua Gadis Kecil
100
100. Pergi Tanpa Ijin
101
101. Recruitment
102
102. Sedikit Kecewa
103
103. Childfree
104
104. Darelle
105
105. Adik Darelle? Is that You?
106
106. Positif Atau Negatif?
107
107. (END) Menghadapi Takdir Sendiri-Sendiri
108
EXTRA PARTS
109
Informasi Karya Baru & Permintaan Ijin Penggunaan Nama
110
Novel: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
111
Novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!