5. Mengejar Cinta

Karmel menghempaskan tubuhnya ke sofa. Hari ini benar-benar menguras energi. Bukan karena kerjaan, tapi gara-gara lelaki yang baru saja ia temui. Karmel masih tak habis pikir bagaimana wanita berusia di bawah 30 tahun sepertinya bisa terpesona terhadap lelaki matang yang perkiraan usianya setara dengan omnya sendiri.

Dia membayangkan jika benar Karmel dan Rian berjodoh, apakah dia akan dikira sedang berpacaran dengan papa gula alias sugar daddy? Tapi pesona lelaki itu memang sungguh luar biasa.

Sahabatnya saja mengakui, padahal Dina sudah bersuami meski belum memiliki keturunan hingga sekarang memasuki usia pernikahan yang ke 3.

"Dina aja matanya ijo ngelihat Rian. Eh Kak Rian. Akh, apaan sih. Dia gagah dan tinggi banget, ya iyalah dulunya pasti model," batin Karmel.

"Hey, ngapain ngelamun? Nggak kerja?" tanya Karel sembari menepok pundak sang kakak.

"Hah, ngagetin orang lagi mikir aja kamu, Rel! Kamu sendiri ngapain di rumah?! Bukannya ke kampus!"

"Matamu dipake! Nih emang mau ke kampus!"

"Hish! Sana pergi! Dasar ikan makarel!" Karmel melemparkan sandal ke arah adiknya.

Untung adiknya sudah hafal gerakan lempar yang rutin dilakukan sang kakak sehingga dia bisa menghindar dengan cepat.

Setelah Karel pergi, Karmel membuka Chatsapp untuk menghilangkan gelisah. Seketika matanya membulat. Status Rian muncul di status update!

"Oh my God, dia bener-bener save nomerku?!" Karmel berseru, suaranya nyaris memecahkan kaca ruang tamu.

Status itu menampilkan foto panggung fashion show yang megah, lengkap dengan caption: Preparation is key. Mall Citra Plaza, let’s rock this show!

"Mall Citra Plaza? Apa aku nyusul aja ya?!" Karmel langsung meloncat dari sofa. Pikiran sudah berputar, memikirkan bagaimana caranya bertemu Rian lagi. Tapi kali ini, dengan penampilan yang lebih manusiawi, bukan seperti tadi pagi dengan baju penyamaran ala kadarnya dan rambut lepek yang dikepang.

---

Setengah jam kemudian, Karmel sudah berdiri di depan cermin, mematut diri. Gaun hitam sederhana tapi elegan, riasan tipis tapi memikat. Lipstik merah jadi pemanis terakhir.

"Oke, ini udah perfect," gumamnya sambil tersenyum ke bayangan di cermin.

Sebelum keluar rumah, dia sempat menatap ponsel dan memeriksa status Rian sekali lagi. "Moga-moga aja aku bisa ketemu dan ngobrol sama dia. Aku nggak usah bawa mobil deh, pake taksi online aja siapa tahu pulangnya aku bisa minta anter Rian. Kalau dia nggak bisa anter, anggep aja lagi apes," katanya pelan sambil mengambil tas.

---

Di Mall Citra Plaza, suasana begitu ramai. Di tengah kerumunan, Karmel mendapati sebuah panggung besar dengan lampu-lampu yang menyilaukan mata. Musik elektronik berdentum, membuat suasana semakin hidup.

Di dekat panggung, berdiri pria yang tak asing. Rian. Dia mengenakan setelan rapi yang ia gunakan saat menemuinya dan Dina tadi. Sudah ia duga penampilan rapinya memang untuk menghadiri acara ini, tidak mungkin dia kenakan sehari-hari.

Wajahnya tampak lebih kusut dan serius dibanding tadi pagi. Dia bersama tim harus mengatur para model.

"Eh, ganteng banget, sumpah. Mukanya serius bukannya jadi jelek malah tambah cute," Karmel membatin. Tapi segera sadar, dia nggak mungkin cuma berdiri di situ sambil menatap tanpa alasan. Jadi, dengan napas diatur, dia melangkah mendekat.

Namun, langkahnya terhenti. Dia melihat Rian sedang sibuk memberi arahan ke para model yang sedang bersiap untuk naik ke panggung.

"Oke, yang di sebelah kiri, coba lebih santai jalannya. Ini fashion show, bukan balapan sapi," suara Rian terdengar tegas, tapi tetap santai.

Karmel berdiri di dekat situ, pura-pura sibuk memainkan ponselnya. Sebenarnya dia sedang curi pandang ke arah Rian, memperhatikan beberapa aksesoris yang dikenakan pria itu.

"Kok, nggak ada cincin kawin ya? Atau dia memang nggak suka pake cincin?" pikirnya.

Tiba-tiba seorang pria tinggi menghampiri Karmel. "Mbak, maaf, model baru ya? Kok saya belum pernah lihat?"

"Hah? Oh, bukan, bukan! Saya cuma... nonton aja," jawab Karmel gugup sambil melambaikan tangan.

Rian yang mendengar percakapan itu menoleh. Dia berjalan mendekat dengan senyum yang membuat Karmel semakin kikuk.

"Karmel, ya?" Rian menyapa santai.

"Eh, iya, Kak Rian," jawab Karmel sambil nyengir kaku.

"Ngapain di sini? Mau nonton show?" tanya Rian lagi.

"Iya, mau nonton aja. Kebetulan tadi liat status Chatsapp Mas Rian," kata Karmel, lalu langsung merasa salah bicara. "Eh, maksudnya… nggak sengaja liat!"

Rian tertawa kecil. "Santai aja, nggak perlu panik gitu. Ya udah, enjoy aja acaranya."

---

Karmel mencoba menikmati acara itu sambil tetap mencuri pandang ke arah Rian. Setiap kali dia memberikan arahan ke para model, Karmel merasa ada aura kepemimpinan yang membuat kagum. Tapi tetap, pertanyaan tentang status pria itu terus mengganggu pikirannya.

"Karmel, sini, sini!" tiba-tiba Rian melambaikan tangan ke arahnya. Karmel kaget, tapi akhirnya mendekat dengan langkah ragu.

"Ada apa, Kak?" tanyanya bingung.

"Bantuin saya bentar, bisa? Pegang ini," Rian menyerahkan clipboard. "Saya harus nyocokin nama sama urutan model. Kalau ada yang nggak cocok, kasih tahu saya, ya."

"Oh... oke," jawab Karmel sambil memegang clipboard itu dengan hati-hati, seperti sedang memegang barang antik yang mahal.

Selama beberapa menit, Karmel berdiri di samping Rian. Mereka sibuk memastikan semua berjalan lancar, tapi Karmel merasa degup jantungnya tak karuan. Ketika Rian menoleh ke arahnya untuk bertanya sesuatu, Karmel hampir menjatuhkan clipboard itu.

"Eh, nggak apa-apa?" Rian bertanya dengan alis terangkat.

"Ah, nggak, nggak apa-apa!" Karmel buru-buru mengalihkan pandangan.

---

Acara selesai sekitar pukul sembilan malam. Karmel masih berdiri di dekat panggung ketika Rian mendekatinya lagi.

"Thanks ya, udah bantu tadi, semua sibuk dan kurang orang," kata Rian sambil tersenyum.

"Oh, nggak masalah, Kak. Senang bisa bantu," jawab Karmel.

"Sebenarnya agak malu juga sama calon client malah ngrepotin gini. Oh, Karmel di sini jangan-jangan mau observasi penampilan model-model agency saya?!"

"Nah, i-iya, itu. Maaf bukannya nggak percaya, tapi tahu sendiri jaman sekarang banyak scam." Karmel benar-benar terselamatkan oleh tebakan Rian.

Jika Rian tak berasumsi, kemungkinan Karmel akan menjawab dengan jawaban yang tidak-tidak seperti, "Aku ke sini mau ngecengin kamu buat dijadiin pacar, kalau bisa sekalian suami, yang pasti pas nikahan Dila kamu free buat anter aku kondangan."

"Kalau gitu, saya pulang dulu ya. Udah ditunggu," pamit Rian sembari menunjuk seorang lelaki tampan lain di sisi agak jauh.

"I-iya, Kak Rian. Hati-hati, selamat istirahat." Karmel melambaikan tangan, serasa berat melepas kepergian si lelaki tampan. Ada rasa kecewa tidak ditawari untuk diantar pulang seperti ekspektasinya.

Pemandangan mengejutkan terjadi. Rian dirangkul oleh si lelaki tampan lain yang menunggunya. Mereka tampak akrab dan mesra.

"Hah!!! Wagelaseeeh!!! Mata suciku ternodai pemandangan duo terong. Why why why! Tadi waktu lihat mas-mas satunya, aku sempet galau milih antara dia dan Rian, eh ternyata mereka ... aaarrrggghhh, suwekkk!" batin Karmel menjerit-jerit. []

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

🇮🇩 🅒🅚➋➏➊➊ 🇵🇸

🇮🇩 🅒🅚➋➏➊➊ 🇵🇸

Yasalaaaam... Mrka yg PDKT, diriku yg Senyam senyum sdri.

2022-09-30

0

Nafiza

Nafiza

ceritanya ringan asyik untuk dibaca....
keren Thor...

2022-08-05

0

Ruth

Ruth

knp aku bayangin Karen itu dirimu ya, Mbah?🤭

2022-05-18

0

lihat semua
Episodes
1 1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?
2 2. Di Mana Pun Menjadi Topik
3 3. Aku Datang Bersama Siapa?
4 4. Jatuh Cinta?
5 5. Mengejar Cinta
6 6. Apakah Aku Di Hatimu?
7 7. Hai Dunia, Aku Mampu Cari Jodoh
8 8. Lamaran Tora
9 9. Jangan Terbuai Janji
10 10. Dia Selingkuh
11 11. Akulah Selingkuhan Itu
12 12. Ulang Tahun Ke 27
13 13. Hari Yang Penuh Amukan
14 14. Cat Woman Sudah Punya Pacar. Aku?
15 15. Ulang Tahun Ke 28
16 16. Tidak Mampu Mencari Jodoh Sendiri
17 17. Menjatuhkan Pilihan
18 18. Pertimbangan Daniel
19 19. Makan Siang
20 20. Daniel Di Rumah Orang Tua Karen
21 21. Makan Malam Bersama
22 22. Pernikahan Inda Dan Soni
23 23. Makan Steak
24 24. Simulasi Angin Kentut
25 25. Keputusan
26 26. Premarital Check Up
27 27. Persiapan Pernikahan
28 28. Bangkit Dan Berjuang (+Pengumuman)
29 29. Bachelor & Bachelorette Parties
30 30. Wedding Day
31 31. Malam Pertama???
32 32. Kontrak Pernikahan
33 33. Tinggal Di Rumah Daniel
34 34. Membuka Kado Pernikahan
35 35. Tidur Malam
36 36. Bekerja Kembali
37 37. Istri Memasak
38 38. Bukan Salahku!
39 39. Sulitnya Beradaptasi
40 40. Tak Bisa Tidur
41 41. Hunting Fotografer
42 42. Mantan Kekasih
43 43. Hari Pertama Haris Bekerja
44 44. Terjebak Nostalgia
45 45. Kenangan SMA
46 46. First Monthsary
47 47. Mulai Tahu
48 48. Reaksi
49 49. Pertanyaan Frontal
50 50. Sejarah Kelam Versi Haris
51 51. Second Monthsary
52 52. Daniel Ngambek
53 53. Ruang Rahasia
54 54. Grocery Shopping
55 55. Tetap Saja Aneh
56 56. Mami Beraksi
57 57. Jus Jeruk Pembangkit Listrik
58 58. Malam Yang...
59 59. Kelesuan Karen
60 60. Daniel Pergi
61 61. Boneka
62 62. Tentang Daniel
63 63. Hati Dan Pikiran Yang Tidak Sejalan
64 64. Sedikit Goyah
65 65. Sindrom Hanger
66 66. Semakin Tidak Jelas
67 67. Insecure
68 68. Biru/Hijau? Buta Warna?
69 69. Next Rounds
70 70. Alergen
71 71. Laendler
72 72. Jangan Rebut Milikku!
73 73. Perubahan
74 74. Mengumpulkan Bukti
75 75. Semesta Mendukung
76 76. Where Are You?
77 77. Rumitnya Menjelaskan
78 78. Romantic As Hell
79 79. Karen Hamil???
80 80. Menguji Kesabaran
81 81. Hukuman Mami (part 1)
82 82. Pelajaran Hidup
83 83. Women Talk
84 84. Kencan
85 85. Hukuman Mami (part 2)
86 86. Hukuman Mami (part 3)
87 87. Hukuman Mami (part 4)
88 88. Honeymoon Di Jogja (part 1)
89 89. Honeymoon Di Jogja (part 2)
90 90. Honeymoon Di Jogja (part 3)
91 91. Honeymoon Di Jogja (part 4)
92 92. Honeymoon Di Jogja (part 5)
93 93. Honeymoon Di Jogja (part 6)
94 94. Honeymoon Di Jogja (part terakhir) +bonus visual
95 95. Keramas Terus
96 96. Kehilangan Sesuatu Yang Berharga
97 97. Tikus Di Kantor
98 98. Dunia Dalam Dilema
99 99. Dua Gadis Kecil
100 100. Pergi Tanpa Ijin
101 101. Recruitment
102 102. Sedikit Kecewa
103 103. Childfree
104 104. Darelle
105 105. Adik Darelle? Is that You?
106 106. Positif Atau Negatif?
107 107. (END) Menghadapi Takdir Sendiri-Sendiri
108 EXTRA PARTS
109 Informasi Karya Baru & Permintaan Ijin Penggunaan Nama
110 Novel: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
111 Novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 111 Episodes

1
1. Bagaimana Jika Ditanya Keluarga?
2
2. Di Mana Pun Menjadi Topik
3
3. Aku Datang Bersama Siapa?
4
4. Jatuh Cinta?
5
5. Mengejar Cinta
6
6. Apakah Aku Di Hatimu?
7
7. Hai Dunia, Aku Mampu Cari Jodoh
8
8. Lamaran Tora
9
9. Jangan Terbuai Janji
10
10. Dia Selingkuh
11
11. Akulah Selingkuhan Itu
12
12. Ulang Tahun Ke 27
13
13. Hari Yang Penuh Amukan
14
14. Cat Woman Sudah Punya Pacar. Aku?
15
15. Ulang Tahun Ke 28
16
16. Tidak Mampu Mencari Jodoh Sendiri
17
17. Menjatuhkan Pilihan
18
18. Pertimbangan Daniel
19
19. Makan Siang
20
20. Daniel Di Rumah Orang Tua Karen
21
21. Makan Malam Bersama
22
22. Pernikahan Inda Dan Soni
23
23. Makan Steak
24
24. Simulasi Angin Kentut
25
25. Keputusan
26
26. Premarital Check Up
27
27. Persiapan Pernikahan
28
28. Bangkit Dan Berjuang (+Pengumuman)
29
29. Bachelor & Bachelorette Parties
30
30. Wedding Day
31
31. Malam Pertama???
32
32. Kontrak Pernikahan
33
33. Tinggal Di Rumah Daniel
34
34. Membuka Kado Pernikahan
35
35. Tidur Malam
36
36. Bekerja Kembali
37
37. Istri Memasak
38
38. Bukan Salahku!
39
39. Sulitnya Beradaptasi
40
40. Tak Bisa Tidur
41
41. Hunting Fotografer
42
42. Mantan Kekasih
43
43. Hari Pertama Haris Bekerja
44
44. Terjebak Nostalgia
45
45. Kenangan SMA
46
46. First Monthsary
47
47. Mulai Tahu
48
48. Reaksi
49
49. Pertanyaan Frontal
50
50. Sejarah Kelam Versi Haris
51
51. Second Monthsary
52
52. Daniel Ngambek
53
53. Ruang Rahasia
54
54. Grocery Shopping
55
55. Tetap Saja Aneh
56
56. Mami Beraksi
57
57. Jus Jeruk Pembangkit Listrik
58
58. Malam Yang...
59
59. Kelesuan Karen
60
60. Daniel Pergi
61
61. Boneka
62
62. Tentang Daniel
63
63. Hati Dan Pikiran Yang Tidak Sejalan
64
64. Sedikit Goyah
65
65. Sindrom Hanger
66
66. Semakin Tidak Jelas
67
67. Insecure
68
68. Biru/Hijau? Buta Warna?
69
69. Next Rounds
70
70. Alergen
71
71. Laendler
72
72. Jangan Rebut Milikku!
73
73. Perubahan
74
74. Mengumpulkan Bukti
75
75. Semesta Mendukung
76
76. Where Are You?
77
77. Rumitnya Menjelaskan
78
78. Romantic As Hell
79
79. Karen Hamil???
80
80. Menguji Kesabaran
81
81. Hukuman Mami (part 1)
82
82. Pelajaran Hidup
83
83. Women Talk
84
84. Kencan
85
85. Hukuman Mami (part 2)
86
86. Hukuman Mami (part 3)
87
87. Hukuman Mami (part 4)
88
88. Honeymoon Di Jogja (part 1)
89
89. Honeymoon Di Jogja (part 2)
90
90. Honeymoon Di Jogja (part 3)
91
91. Honeymoon Di Jogja (part 4)
92
92. Honeymoon Di Jogja (part 5)
93
93. Honeymoon Di Jogja (part 6)
94
94. Honeymoon Di Jogja (part terakhir) +bonus visual
95
95. Keramas Terus
96
96. Kehilangan Sesuatu Yang Berharga
97
97. Tikus Di Kantor
98
98. Dunia Dalam Dilema
99
99. Dua Gadis Kecil
100
100. Pergi Tanpa Ijin
101
101. Recruitment
102
102. Sedikit Kecewa
103
103. Childfree
104
104. Darelle
105
105. Adik Darelle? Is that You?
106
106. Positif Atau Negatif?
107
107. (END) Menghadapi Takdir Sendiri-Sendiri
108
EXTRA PARTS
109
Informasi Karya Baru & Permintaan Ijin Penggunaan Nama
110
Novel: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
111
Novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!