Obsessive Love Disorder

Obsessive Love Disorder

Keberuntungan

Mungkin ini bukan hanya aku saja yang pernah mengalaminya,tetapi setiap umat wanita di muka bumi ini pasti pernah merasakan mencintai seseorang yang tidak sepatut nya untuk kita cintai, karena banyak nya hal yang menjadi alasan untuk kita tidak melanjutkan kisah cinta itu. Contoh nya seperti aku, yang telah terlanjur mencintai seorang lelaki yang ternyata posesif dan juga seorang artis bintang terkenal.

Kisah ku berawal dari aku yang sudah menjadi traveller di komunitas mahasiswa pencinta alam atau lebih di kenal dengan MAPALA. Kita salah satu komunitas yang paling banyak di minati oleh orang lain, karena pengetahuan dan keberanian kita menggapai alam terlalu luas dan luar biasa tentunya, sehingga membuat komunitas kita banyak sekali diminta untuk menemani acara TV yang bertema travelling atau pencinta alam.

“Pulau sumba ?!” Teriakku pada ketua MAPALA di loby kampus.

Kita mengobrol disana karena ketua ini sudah mencari ku kemana-mana,dan malah bertemu di lobby kampus.

“Serius lo io?” aku masih saja berteriak kepada Zio dengan menunjukan betapa senang nya aku.

“Sstttt!!” Zio terus berusaha membuatku diam.

“Waaaaaaa gue ikut io gue ikut” aku tetap saja berteriak kepadanya sambil meloncat loncat kegirangan.

Sampai akhirnya Zio membungkam mulutku dengan tangan nya, sambil melirik di sekitarnya yang sudah banyak pasang mata yang memperhatikan kita berdua.

“Kalo lo berisik kayak gini gue cancel nih acara ini” Bisik nya dengan terus membekap mulutku.

Aku mengangguk kan kepalaku, namun Zio masih belum melepaskan tangan nya dari mulutku, dia malah menyeret ku pergi dari lobby kampus.

Zio membawaku ke ruangan MAPALA melanjutkan obrolan nya.

“Gue tau lo paling anti banget buat ikut acara show TV kayak gitu, tapi ini bukan acara gitu kok, lebih ke menemani selebriti buat mengenal pulau Sumba dulu karena nanti mereka bakalan ada projek untuk bikin film besar disana” aku terus serius mendengar nya,dengan senyuman yang tak hilang dari wajahku. Aku benar-benar tak bisa menyembunyikan rasa bahagia ku ketika tahu aku akan pergi lagi ke Sumba,tempat terindah yang pernah aku kunjungi.

Dulu aku KKN disana bersama sahabatku,dan aku menyebut Sumba sebagai surga dunia.

“Nah waktu semester kemarin kan elo sama tim lo udah pergi kesana kan ,jadi otomatis lo udah tau banget tuh tempat itu kan, karena persentase elu waktu itu di pulau Sumba tuh dapet Apresiatif banget dari para dosen, dan sekarang kesempatan kalian lagi buat nikmatin liburan kesana secara gratis”

“Gratis ?!!” Mataku membulat mendengar kata terakhir itu.

Zio mengangguk begitu yakin.

“Gak di pungut biaya apapun io?”

“Nggaaa”

Aku semakin tak bisa membendung kebahagiaanku.

“Yesss, thank you banget io thank you banget”

aku langsung memeluk Zio dengan gembira dan gemas kepadanya.

“Okee pokoknya besok lo sama team lo dateng dulu aja ke gedung C buat meeting sama team management nya ya”

“Oke sip bos” sambil mengangkat tangan ku ke atas halis untuk menghormatinya.

Keesokan harinya...

Meeting dimulai, aku dan teman-teman ku begitu serius memperhatikan apa yang di sampaikan oleh management-management artis ini. Kita seperti sedang belajar di dalam kelas, setiap ada hal penting yang di sampaikan orang-orang itu, kita tulis di buku catatan agar tidak lupa.

“...Yang penting kalian temenin aja para produser dan para artis itu pergi, dan kalian harus jelasin aja setiap pertanyaan yang mereka lontarkan, gak ada rules yang penting, pokok jangan sampe menganggu kenyamanan mereka disana ya” ujar Mas Dias salah satu tim dari management ini.

“Mengerti?”

“Mengerti mas” jawab kami semua yang memperhatikan.

Sebenarnya aku masih penasaran, memang nya setiap kali membuat film,para artis juga harus ikut survey dulu ke tempat shooting nya ya? Kenapa tidak survey saat hari shooting nya saja ?

“Ada pertanyaan ?”

Sisil mengangkat tangan nya.

“Yak, kenapa cantik ?”

“Pak,kapan kita bisa ketemu langsung sama artisnya?”

“Wuuuuuuuu” terdengar suara riuh seisi ruangan menyoraki nya,pertanyaan Sisil memang begitu konyol ,dia memang begitu ,selalu memalukan.

“Kalian akan bertemu langsung dengan mereka saat di Sumba, karena mereka sudah lebih dulu ada di sana”

Kita semua mengangguk. Pertanyaan Sisil ternyata membuat kita tahu hal itu.

___

Hari yang di tunggu pun tiba, aku dan ketiga temanku sudah siap menunggu di bandara untuk penerbangan ke Sumba.

“Gue ga sabar banget deh” ujar Sienna.

“Iihh mimpi apa ya gue semalem tiba-tiba dapet liburan gratis gini” timpal Caca.

“Sama gue juga syen,akhirnya kita bisa balik lagi ke Sumba,ke tempat yang ga pernah akan bikin gue bosen buat di tempatin” ucap Sisil.

“Gue yakin kali ini keadaan pasti bakalan seseru waktu itu, karena kita liburan nya bareng para artis, oh my god deb gue ga sabar banget pengen ketemu Aditya Nugraha” heboh Sisil,aku tiba tiba merenyitkan dahi saat dia menyebutkan sebuah nama.

“Adit siapa ?”

Sisil tiba-tiba terdiam dari raut wajah bahagia nya,dia menyipitkan matanya terlihat kesal.

“Aditya nugraha dheb, artis yang udah disana duluan bareng sama pemain film yang lain”

Aku membulatkan bibir ku sambil mengangguk seolah tau siapa yang di maksud nya.

“Lo gatau ya?”

Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat. Semua teman ku memutar kan bola matanya dengan kompak.

“Udahlah, dia kan emang ga pernah tertarik sama artis” ujar Sienna.

Ya memang benar, aku sama sekali tidak pernah tertarik dengan kisah hidup artis di tanah airku ini,semua itu bukan urusan ku. Mereka hanya membuat heboh dunia untuk mencampuri kehidupan pribadi mereka,dengan mempublish segala masalah mereka ke media, itu membuatku malas melihat gosip ataupun berita seputar kehidupan mereka. Sungguh. Tontonan ku hanya kartun saja atau film film action dan thriller luar negri.

___

Aku dan tim ku sampai ke pulau Sumba, tempat yang sudah membuatku merasakan bagaikan surga, walaupun aku tidak pernah melihat surga hehe tapi aku merasa tempat ini adalah tempat ter nyaman dan terdamai sepanjang hidupku. Laut begitu indah sejauh mata memandang, pulau begitu bersih, karang-karang laut yang begitu menakjubkan, begitupun dengan hotel yang kita tempati tepat sekali di atas laut yang membentang indah.

Kalian tahu Maldives? Pantai cinta yang memiliki pesisir pantas dangkal yang begitu luas,dengan hotel di atas nya yang membentuk hati jika kita lihat dari atas. Hotel ini tidak kalah cantik nya dengan maldives. Hotel ini terbuat dari kayu yang kokoh, setiap jembatan nya terasa kuat yang menyambungkan dari 1 kamar hotel ke kamar hotel lain nya, pijakan kami di sekitar hotel terbuat dari kayu tebal di atas air laut,bahkan banyak tempat bersantai di sekitar nya, ada juga tempat berenang dengan air tawar di tengah-tengah hotel terbuka ini,tempat berjemur juga ada,karena memang ini temanya outdoor jadi pasti semua tempat begitu terbuka untuk penghuni hotel. Bahkan kamar kami pun bagian belakang nya langsung menyuguhkan pemandangan laut yang indah,yang hanya bisa di lihat oleh pemilik kamar saja,persis seperti di maldives,tapi ini versi tanah air nya.

“Akhirnya kita tidur disini lagi ya Dheb” ujar Sisil.

“Iyaa di kasih satu orang satu kamar lagi, kalau waktu itu kan cuma bisa sewa satu kamar doang buat berempat,mana kamar nya kebagian paling depan ga bisa liat pemandangan” timpal Caca.

“Aaaaaa akhirnya gue bisa tidur sendirian juga di pulau ini tanpa geser geseran di tempat tidur sama kalian” seru Sienna dengan melentangan kedua tangan nya membayangkan,begitu bahagianya dia nanti saat tidur akan lebih leluasa.

Kita tertawa bersama, mengingat beberapa bulan kemarin kita pengenalan alam disini, kita tidak bisa menyewa hotel masing-masing karena limit nya uang yang kita pegang dan karena kebutuhan hidup disini. Dan menginap di hotel sini pun hanya satu malam sisanya kita ikut tidur di rumah warga yang begitu baik hati.

“By the way gue laper, kita ga di kasih makan atau setidaknya cemilan gitu” tanya Caca sambil mengelus perutnya.

“Gue juga ga tau, kemarin kan kita cuma di kasih tau buat naik pesawat apa dan tentang hotel doang” ujarku, mereka terlihat begitu kelaparan.

“Kalian sudah datang?”

Seru seseorang yang berjalan mendekati kita, itu Mas Dias.

“Hay Mas” sapa kami semua.

“Kita baru aja dateng Mas”

“Kalian pasti lapar ?”

“Banget mas” seru Sisil.

Aku menyikut perutnya dengan gerakan refleks,untuk membungkam ke polosan nya.

“Hahahha ya sudah ayo ikuti saya”

Ujarnya sambil kembali berjalan pergi, aku dan teman-teman ku saling menatap. Kita semua bersorak dalam bisikan begitu senang nya lalu kita mengikuti Mas Dias kemana dia membawa kita. Sampai akhirnya kita di bawa ke restauran terbuka di samping pantai yang begitu mewah,dan hanya ada segelintir orang disana.

Restaurant ini terbuka tanpa jendela, dan. Hanya ada atap yang melindungi diri kami dari panas maupun hujan, tapi terbuka nya cafe ini membuat kami nyaman karena angin yang menerpa pengunjung disini tidak lagi memerlukan AC.

Banyak sekali makanan di sana,tentu saja yang menjadi menu utama nya adalah seafood. Karena begitu banyak olahan hewan laut yang tertata begitu menggiurkan di meja prasamanan.

“Ayo gak apa apa makan dulu,ini acara kita saja kok tidak ada orang lain selain kita,kalian bisa makan sepuasnya”

“Sepuasnya ??!!” Teriak Sisil lagi lagi aku harus memperingatinya dengan menyikutnya kembali.

Mas Dias hanya tersenyum sambil mengangguk. Aku menatap Sisil yang sepertinya sudah begitu tidak kuat untuk menghabiskan semua makanan yang ada di meja prasmanan. Aku menggelengkan kepalaku. Dan kami pun mulai menjajahi segala macam makanan yang ada, mulai dari makanan berat , seafood yang begitu menggiurkan sampai akhirnya aku melihat ada pudding coklat kesukaan ku.

Aku menghampiri dulu meja dessert sebelum aku mengambil makanan berat nya, karena sepertinya puding coklat lebih menggiurkan di bandingkan dengan lobster ataupun kepiting saus padang.

Terpopuler

Comments

Dinar Rizzki

Dinar Rizzki

mg bagus cerita nya

2021-05-15

0

💞Khanza💞

💞Khanza💞

Baru nemu novel ini.....maaf bacanya nyicil..... semangat terus thor...... 🤗👍

2021-05-14

0

Asri Devi

Asri Devi

Baca novelku yg berjudul Rasa Yang Tertinggal yuk kak 😊

2021-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Keberuntungan
2 Mengenal sosok Aditya
3 Takdir ?
4 Lovely bestie
5 Rahasia yang tidak seharusnya ku ketahui
6 Upacara adu tombak
7 Kepiting
8 Kenyataan yang tak pernah aku harapkan
9 Menghindarinya
10 Cemburu?
11 Baju adat nikah di sumba
12 Seketika rasa takut itu hilang
13 Terbalut emosi
14 Kisah yang tak akan terlupakan
15 Mimpi buruk
16 Perpisahan
17 Mangata (bayangan bulan di air yang terbetik seperti jalan)
18 Promises
19 Kembali kerumah
20 Kembali ke duniaku
21 Menjadi chef untuk Aditya
22 Status baru sebagai pacar
23 Tempat mengadu
24 Dia hanya membutuhkan ku
25 Tidak seperti apa yang di harapkan
26 Berpura pura
27 Memulai Kebohongan
28 Kebohongan pertama
29 Karena sebuah kebetulan
30 Penyuluhan Pecinta Alam
31 Overthinking
32 Kerja sama
33 Jimmy!
34 Emosional
35 Andre
36 Pergi dan tak akan pernah kembali
37 Samuel Andreas
38 Tak lagi bisa menghindar
39 Mangata dan Swastamita
40 Senja Teristimewa
41 Mencoba menerima Andre
42 Dia muncul kembali
43 Masuk kedalam sandiwara Lucy
44 Curahan isi hati Lucy
45 Kedatangan semua teman ku
46 Keras kepala!
47 Kepiting favorit Aditya
48 Emosional
49 Kecemburuan Aditya
50 Hal yang mencurigakan dalam diri Andre
51 Aditya mengacuhkan ku
52 Membangunkan amarah Aditya
53 Viral !
54 Berusaha untuk tegar
55 Ternyata mereka sekongkol !
56 Menghindar dari dunia luar
57 Semua sudah jelas
58 Posesif yang ku rindukan
59 Terus di buntuti Aditya
60 Senang pernah berteman dengan mu Andre
61 Sahabat dan kekasih ku
62 Hanya aku yang mengerti Aditya
63 Kehilangan semua pekerjaan Aditya
64 Bali
65 Perdebatan di meja makan
66 Bisnis keluarga Aditya
67 Alasan sebenarnya
68 Permintaan Mama Aditya
69 Kembali melihat Mangata
70 Andre begitu kejam !
71 Shopping
72 Wanita penggoda
73 Pergi mengerjakan pekerjaan terakhir Aditya
74 Klarifikasi
75 Tindakan Jimmy yang di luar batas
76 Pelajaran yang setimpal
77 Aku cukup memiliki hati !
78 Awal permasalah antara Aditya dan Andre
79 Restu dari Mama nya
80 Melamar dengan Mangata menjadi saksi nya.
81 Ke khawatiran sebenarnya
82 Mendadak menjadi selebritis kampus
83 Permintaan Papa Aditya
84 Harta tidak bisa mengukur derajat seseorang
85 Bertemu Wardanu
86 Tugas akhir
87 Bertemu lagi dengan Danu
88 Free diving
89 Kaki kram ketika diving
90 Pertanda buruk
91 Tidak ingin berteman dengan mu Danu!
92 Aditya kembali
93 Pertemuan Aditya dan Danu
94 Kumpulan para selebiriti
95 Semua itu terulang kembali
96 Fitting baju
97 Apa yang harus aku lakukan ?
98 Danu semakin berani
99 Kisah sebenarnya
100 Aku terlalu mencintai Aditya
101 Dimana kita akan tinggal setelah menikah?
102 Alumni Kampus ku
103 Berteman dengan Andre
104 Mencurahkan permasalahan ku kepada Andre
105 Belaian tangan Danu
106 Dress tosca
107 Hanya untuk membuat dia puas dan pergi
108 Menghadapi Danu dengan tenang
109 Pengakuan Sisil yang mengejutkan
110 Berakhirnya perjalanan kita di kampus
111 Teman lama Aditya
112 Teman kecil Aditya yang menyebalkan
113 Kejutan yang indah
114 Bride To Be
115 Jamuan keluarga ku dan gangguan Anandita
116 Mereka bertiga adalah teman masa kecil
117 Biro jodoh
118 Menjadi ratu sejagad sehari
119 Kejutan hari ulang tahun ku
120 Hangat nya tubuh Aditya
121 Hadiah dari mertua
122 Berbelanja untuk ke Sumba
123 Membiarkan orang lain menyimpan perasaan kepadaku
124 Bunga biru yang meresahkan
125 Membahas seorang anak dengan Aditya
126 Sekarang giliran aku yang melawan ketakutan ku
127 Buket bunga itu ada lagi
128 Hari pertama menjadi istri di Apartemen
129 Biarkan saja perasaan itu ada
130 Pertanda baik atau pertanda buruk?
131 Perdebatan manis
132 Persembahan untuk semua
133 Apakah benar aku siap?
134 Aditya yang dulu kini terlihat kembali
135 Perubahan sikap yang drastis
136 Pertikaian antara Aditya dan Danu
137 Kekuatan yang aku butuhkan adalah penyemangat
138 Kedatangan tamu tak di undang
139 Sebuah pengorbanan yang tak bisa di tawar
140 Merindukan Aditya
141 Menerima kehadiran si buah hati
142 Semakin posesif
143 Pertemuan Lucy dan Danu
144 “Pregnancy”
145 Tentang masa masa sekolah ku
146 Dia siswa laki-laki itu
147 Semakin masuk akal
148 Lagi lagi Danu
149 Perjuangan Danu selama ini
150 Kenyataan yang pahit
151 Terbaring tak berdaya
152 Semua berbahagia
153 Happy ending
154 Ucapan terimakasih author
Episodes

Updated 154 Episodes

1
Keberuntungan
2
Mengenal sosok Aditya
3
Takdir ?
4
Lovely bestie
5
Rahasia yang tidak seharusnya ku ketahui
6
Upacara adu tombak
7
Kepiting
8
Kenyataan yang tak pernah aku harapkan
9
Menghindarinya
10
Cemburu?
11
Baju adat nikah di sumba
12
Seketika rasa takut itu hilang
13
Terbalut emosi
14
Kisah yang tak akan terlupakan
15
Mimpi buruk
16
Perpisahan
17
Mangata (bayangan bulan di air yang terbetik seperti jalan)
18
Promises
19
Kembali kerumah
20
Kembali ke duniaku
21
Menjadi chef untuk Aditya
22
Status baru sebagai pacar
23
Tempat mengadu
24
Dia hanya membutuhkan ku
25
Tidak seperti apa yang di harapkan
26
Berpura pura
27
Memulai Kebohongan
28
Kebohongan pertama
29
Karena sebuah kebetulan
30
Penyuluhan Pecinta Alam
31
Overthinking
32
Kerja sama
33
Jimmy!
34
Emosional
35
Andre
36
Pergi dan tak akan pernah kembali
37
Samuel Andreas
38
Tak lagi bisa menghindar
39
Mangata dan Swastamita
40
Senja Teristimewa
41
Mencoba menerima Andre
42
Dia muncul kembali
43
Masuk kedalam sandiwara Lucy
44
Curahan isi hati Lucy
45
Kedatangan semua teman ku
46
Keras kepala!
47
Kepiting favorit Aditya
48
Emosional
49
Kecemburuan Aditya
50
Hal yang mencurigakan dalam diri Andre
51
Aditya mengacuhkan ku
52
Membangunkan amarah Aditya
53
Viral !
54
Berusaha untuk tegar
55
Ternyata mereka sekongkol !
56
Menghindar dari dunia luar
57
Semua sudah jelas
58
Posesif yang ku rindukan
59
Terus di buntuti Aditya
60
Senang pernah berteman dengan mu Andre
61
Sahabat dan kekasih ku
62
Hanya aku yang mengerti Aditya
63
Kehilangan semua pekerjaan Aditya
64
Bali
65
Perdebatan di meja makan
66
Bisnis keluarga Aditya
67
Alasan sebenarnya
68
Permintaan Mama Aditya
69
Kembali melihat Mangata
70
Andre begitu kejam !
71
Shopping
72
Wanita penggoda
73
Pergi mengerjakan pekerjaan terakhir Aditya
74
Klarifikasi
75
Tindakan Jimmy yang di luar batas
76
Pelajaran yang setimpal
77
Aku cukup memiliki hati !
78
Awal permasalah antara Aditya dan Andre
79
Restu dari Mama nya
80
Melamar dengan Mangata menjadi saksi nya.
81
Ke khawatiran sebenarnya
82
Mendadak menjadi selebritis kampus
83
Permintaan Papa Aditya
84
Harta tidak bisa mengukur derajat seseorang
85
Bertemu Wardanu
86
Tugas akhir
87
Bertemu lagi dengan Danu
88
Free diving
89
Kaki kram ketika diving
90
Pertanda buruk
91
Tidak ingin berteman dengan mu Danu!
92
Aditya kembali
93
Pertemuan Aditya dan Danu
94
Kumpulan para selebiriti
95
Semua itu terulang kembali
96
Fitting baju
97
Apa yang harus aku lakukan ?
98
Danu semakin berani
99
Kisah sebenarnya
100
Aku terlalu mencintai Aditya
101
Dimana kita akan tinggal setelah menikah?
102
Alumni Kampus ku
103
Berteman dengan Andre
104
Mencurahkan permasalahan ku kepada Andre
105
Belaian tangan Danu
106
Dress tosca
107
Hanya untuk membuat dia puas dan pergi
108
Menghadapi Danu dengan tenang
109
Pengakuan Sisil yang mengejutkan
110
Berakhirnya perjalanan kita di kampus
111
Teman lama Aditya
112
Teman kecil Aditya yang menyebalkan
113
Kejutan yang indah
114
Bride To Be
115
Jamuan keluarga ku dan gangguan Anandita
116
Mereka bertiga adalah teman masa kecil
117
Biro jodoh
118
Menjadi ratu sejagad sehari
119
Kejutan hari ulang tahun ku
120
Hangat nya tubuh Aditya
121
Hadiah dari mertua
122
Berbelanja untuk ke Sumba
123
Membiarkan orang lain menyimpan perasaan kepadaku
124
Bunga biru yang meresahkan
125
Membahas seorang anak dengan Aditya
126
Sekarang giliran aku yang melawan ketakutan ku
127
Buket bunga itu ada lagi
128
Hari pertama menjadi istri di Apartemen
129
Biarkan saja perasaan itu ada
130
Pertanda baik atau pertanda buruk?
131
Perdebatan manis
132
Persembahan untuk semua
133
Apakah benar aku siap?
134
Aditya yang dulu kini terlihat kembali
135
Perubahan sikap yang drastis
136
Pertikaian antara Aditya dan Danu
137
Kekuatan yang aku butuhkan adalah penyemangat
138
Kedatangan tamu tak di undang
139
Sebuah pengorbanan yang tak bisa di tawar
140
Merindukan Aditya
141
Menerima kehadiran si buah hati
142
Semakin posesif
143
Pertemuan Lucy dan Danu
144
“Pregnancy”
145
Tentang masa masa sekolah ku
146
Dia siswa laki-laki itu
147
Semakin masuk akal
148
Lagi lagi Danu
149
Perjuangan Danu selama ini
150
Kenyataan yang pahit
151
Terbaring tak berdaya
152
Semua berbahagia
153
Happy ending
154
Ucapan terimakasih author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!