Di tengah malam seperti biasa aku pergi ke luar Resort untuk mendapatkan udara segar. Aku tidak ingin hanya menghabiskan waktu dengan tidur dan istirahat seperti teman-teman ku,yang hanya menghabiskan waktu malam di kamar nya masing-masing. Waktu ku disini hanya sekitar 2 minggu dan aku tidak mau menghabiskan nya hanya dengan menemani para artis saja,aku pun ingin memanjakan diriku di Sumba walaupun harus melawan rasa lelahku.
Aku berjalan menyusuri Resort, melihat pantai yang sudah sangat gelap pekat namun angin dan suara ombak nya masih sangat terasa menyejukan,aku membenarkan sweater ku dan memeluk tubuh ku tidak membiarkan angin masuk ke dalam tubuhku.
Aku melihat Aditya dari jauh sana, aku menyipitkan mataku untuk memastikan apa yang aku lihat itu benar Aditya atau bukan,Karena untuk apa dia ke resort ini,sementara hotel dia berada jauh dari kamar ku walaupun kita ada di dalam satu resort, tapi hotel ku termasuk hotel paling ujung disini.
Tapi memang benar itu Aditya. Dia berdiri di hadapanku dengan tegap,tanpa bicara. Aku menatapnya bingung,menunggu dia setidaknya menyapa ku.
“Aku boleh pinjem gunting kepiting kamu”
Dia membuat ku terkejut, aku menyingkap rambutku ke belakang telinga ku. Bukannya aku tidak mendengar ,hanya saja aku bingung kenapa tiba tiba dia ingin meminjam gunting kepiting.
“Gimana ? Aku boleh pinjem atau tidak?” Tanya nya, aku masih saja terlihat bingung.
“Oh iya boleh, tunggu sebentar” kikuk ku.
Aku masuk kembali ke kamar dan mencari gunting kepiting ku yang tersimpan di dalam tas.
Aku kembali menghampiri Aditya yang berdiri tegak dan dengan tangan yang di masukan kedalam saku celana nya.
“Mas yakin mau makan kepiting?” Tanya ku sambil menyodorkan gunting itu.
“Berhenti panggil aku mas”
“Ya aku tidak terbiasa, setiap lelaki disini aku pasti panggil mereka mas”
“Kamu bisa buat pengecualian untuk aku ?”
Aku hanya diam, karena terlihat dia sama sekali tidak nyaman dengan panggilan ‘mas’ itu.
“Oke aku minta maaf, Aditya”
Aku mengucapkan nya dengan jelas dan lembut. Dia mengangkat gunting kepiting yang baru saja aku berikan.
“Kamu tunjukin aku gimana caranya”
Lalu dia menyeret tangan ku pergi. Aku terkejut dengan sentuhan tangan nya, dia membuatku bingung. Aku heran kenapa dia tidak meminta tolong kepada teman nya yang lain, kenapa harus aku? Padahal kita baru 4 hari berkenalan.
Dia membawa ku dengan mobil nya, apakah ini bisa di sebut dengan penculikan ? Karena dia sama sekali tidak meminta izin untuk membawa ku pergi cukup jauh dari resort,dan di sepanjang perjalanan kita hanya diam,aku pun bingung akan membuka perbincangan apa dengan makhluk seperti ini. Jadi aku putuskan untuk diam tak banyak bicara.
Kita sampai di sebuah Restaurant yang tentu saja sama di pinggir pantai, karena seafood yang segar selalu ada di tempat makan pinggir pantai. Restaurant ini terbilang kecil, tapi ramai pengunjung, mungkin tempat ini adalah satu satunya restaurant 24 jam di sekitar sini jadi orang-orang akan lari kesini untuk mendapatkan makanan di tengah malam,atau memang resto ini sudah terkenal sebelum nya ? Aku tidak tahu darimana Aditya tahu tempat ini, dan aku juga enggan untuk bertanya kepada makhluk dingin ini.
Kita duduk di salah satu meja makan yang dekat dengan pinggir pantai,menjauh dari kerumunan di dalam Resto. Meja makan ini berbentuk bundar dan atas nya hanya di tutup oleh payung besar berwarna biru. Aku mengencangkan sweater ku ke tubuh, untuk menutupi dingin nya angin pantai di malam hari.
Tidak basa basi dia hanya memesan sebuah kepiting besar juga minuman hangat untuk ku dan untuk nya. Aku terus diam tak bicara,dan dia pun hanya diam ikut menatap pantai di samping kami. Kita benar-benar hanya diam tak bicara sedikit pun,aku jadi merasa kesal kepada artis ini,setidak nya aku tahu 1 sisi keburukan nya malam ini.
Ketika makanan sudah datang dan di hidangkan di atas meja kami, aku langsung menunjukan cara nya memotong kepiting, dan menunjukan padanya cara memilih milih daging nya. Dia terlihat serius memperhatikan ku,tidak ada ekspresi di wajah nya,tapi dia mengikuti arahan ku dengan tanpa complaint atau pun banyak bertanya.
Dia mengambil potongan kepiting,dia menatap makanan yang ada di tangan nya langsung sebelum dia memasukan nya kedalam mulut. Entah apa yang di fikirkan nya,namun dari raut wajah nya tersirat sekali keraguan dan ketakutan begitu terlihat olehku. Dia menutup matanya, dan memasukan kepiting itu kedalam mulut nya. Dia mengunyah nya secara perlahan dan hati-hati dengan mata yang masih tertutup, lalu semakin lama semakin cepat dia mengunyah dan dia membuka mata sambil tersenyum tipis. Dia bahagia, itu juga bisa aku lihat dari raut wajah nya. Aku menggelengkan kepala ku melihat tingkah nya yang sangat aneh, dia tampak seperti baru pertama kali mencoba kepiting, tapi rasa penasaran ku juga muncul, kenapa dia harus berpura-pura alergi kepiting, padahal dia bisa jujur saja jika dia belum pernah merasakan nya, itu kan lebih masuk akal.
“Jadi ? Kamu sebenernya tidak alergi kepiting kan?”
Tanya ku ketika dia tengah menikmati makanan nya.
“Aku tidak pernah bilang alergi, aku cuma bilang tidak bisa makan kepiting,mereka saja yang salah memahami ucapanku”
Aku hanya mengangguk.
“Terus kamu kenapa gamau tadi aku tawarin coba buat makan disana pake gunting,kan akhirnya mereka bisa tahu kalau mereka salah paham”
“Aku tidak mau ada yang tau” Ujarnya.
“Kenapa ?”
Dia menghentikan makan nya, dan menatap ku tajam.
“Kamu bisa kan cuma perlu tau sampe sini aja, tidak perlu sampai ngorek ngorek sedalam itu ?”
Dia terlihat begitu kesal lalu kembali memakan kepiting nya.
“Maaf” ucapku singkat lalu diam tidak lagi banyak bertanya.
Padahal aku sudah menuruti kemuan nya dengan menamani dia disini,dan membantu dia menggunakan gunting kepiting ini, tapi dia tetap saja menyebalkan.
Aku menunggu dia menghabiskan makanan nya. Setelah semua makanan tersapu bersih oleh nya sendiri, Aditya duduk bersandar di kursinya sambil menatap ku dengan nafas yang begitu lega.
“Kita pulang”
Ucapnya sambil memberikan gunting ku kembali yang sudah di cucinya dan di simpan nya kembali ke dalam wadah kecil.
Sesampainya di Resort kami berjalan menuju ke kamar hotel bersama. Jarak dari parkiran ke Resort memang cukup jauh dengan melewati pesisir pantai,namun aku selalu menikmati perjalanan ini. Aku berjalan di samping nya dengan tatapan terus memandang pantai yang gelap, yang hanya terdengar deburan ombak yang merdu.
“Sepertinya kamu suka sekali dengan pantai?” Tanya nya akhirnya memecah keheningan.
“Aku lebih suka suasana malam seperti ini”
“Tidak ada pemandang sama sekali?”
“Kalo siang aku tidak pernah bisa denger suara ombak yang merdu seperti ini,karena banyak suara2 manusia yang bising di telingaku, juga udara sejuk nya pun beda, lebih sejuk udara pantai di malam hari kan ?”
Dia hanya diam membenarkan omongan ku.
“Sebenernya,kenapa kamu tidak minta tolong sama temen kamu aja buat nemenin kamu makan kepiting?” Tanya ku dengan pertanyaan yang terus menggangguku.
“Aku sudah bilang, aku cuma tidak mau ada orang lain yang tau”
“Tapi kan aku orang lain”
Dia menghentikan langkah nya,aku juga mengikuti nya berhenti berjalan,dan saling bertatapan. Aku tahu dia kesal karena aku terus saja bertanya dengan hal yang sama, tapi aku benar-benar penasaran,kenapa harus aku ?
“Dhebi, kamu sudah terlalu jauh tau tentangku” ucap nya membuat ku diam menatap mata nya.
“Kamu bisa tahu kalo sebenernya aku berbohong tentang alergi aku,dan kamu juga sudah terlanjur tau sebuah rahasia besar tentang gangguan kecemasan aku,yang tidak ada satu orang pun disini yang tau tentang semua itu termasuk managerku sendiri”
Aku diam dengan semua pengakuan nya.
“Jadi kamu jangan merasa GR,kalo akhirnya aku minta temenin kamu malam ini, itu semua karena ulah kamu sendiri”
Aku mengangkat kedua halisku,mulutku terbuka mendengar dia menyalahkan ku dengan apa yang sudah aku lakukan.
“Karena kamu satu satu nya orang yang tahu kalau aku tidak alergi dengan makanan itu”
“GR ?” Tanyaku sambil terkekeh.
Dia diam, dan memalingkan wajah nya. Begitu percaya dirinya dia mengira jika aku merasa senang bisa di ajak keluar oleh nya malam itu
“Aku ga pernah ngerasa GR. Aku kan cuma nanya, dan aku cuma heran aja, kenapa bisa kamu minta tolong sama orang asing yang bahkan kamu sendiri gatau asal usulnya untuk temenin kamu makan kepiting, bahkan kamu sendiri yang tarik tangan aku dengan paksa untuk ikuti kamu kan ? Kenapa jadi aku yang harus GR?”
Dia masih saja terdiam mendengar ocehanku.
“Kalo aku GR aku udah pasti bakal minta no hp kamu dan update social media aku,bikin story ‘hey guys aku lagi nemenin aditya makan malem nih’ atau ngga aku manfaatin kesempatan ini buat pansos sama kamu biar aku kesorot sama tv” ujar ku kesal dengan mencontoh Sisil ketika dia centil membuat story di instagram nya.
“Buktinya dari tadi aku diem aja,aku ga keliatan pansos, aku ga ngerasa seneng bisa di ajak kamu makan keluar di tengah malem dingin begini. Dengan bodohnya aku,aku malah mau nurutin keinginan aneh kamu, yang cuma mau ngerasain makan kepiting. Kalau semua ini cuma gara-gara aku yang pinter baca sikap kamu, kamu tinggal minta aku untuk diam kan? Ga perlu ajak-ajak aku untuk keluar”
Dia masih diam mendengar aku yang masih saja emosi.
“Kamu ga perlu takut untuk aku bocorin ini ke semua orang,kamu ga perlu khawatir, aku udah pernah bilang kan, aku adalah orang yang bisa di percaya,aku ga akan mau campuri urusan orang lain, aku ga mau ikut terseret, apalagi berurusan sama orang-orang seperti kalian” ucap ku yang sudah sangat muak.
“Seperti kalian?” Tanya nya sambil mengerutkan kening merasa kalimat itu seperti penghinaan.
“Seperti apa maksud kamu?”
“Ya seperti ini” jawab ku menunjuk dirinya.
“Artis-artis terkenal yang selalu menjual kepribadian mereka,dan menjadikan kehidupan mereka menjadi konsumsi publik”
dia teresnyum menyunggingkan senyuman nya seolah tidak percaya dengan apa yang aku katakan.
“Kamu bilang ga tertarik ?” Tanya nya.
Aku diam memalingkan wajah ku.
“Buktinya sekarang kamu disini,dengan kami para aktor,dan menamani kami seharian, apa itu tidak tertarik?”
“Terpaksa” jawab ku singkat.
Aku memberikan dia tatapan yang begitu tajam, lalu berjalan meninggalkan nya dengan langkah yang begitu cepat dan kesal, meninggalkan dia yang sepertinya masih berdiri di tempt nya memandangku yang mulai naik ke jembatan menuju kamar ku.
Aku masuk kedalam kamar ku menutupnya dengan kencang dan duduk di kasur ku dengan perasaan yang kesal.
Aku begitu menyesal telah menemani nya malam ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 154 Episodes
Comments
Lina Maryani
cerita bgs sepi peminat.....
2021-09-26
0
Lina Maryani
cerita bgs sepi peminat.....
2021-09-26
0