AKU BUKAN JANDA

AKU BUKAN JANDA

Hujan

Sudah menjadi rutinitas bagi Alexsa bangun pagi dan berangkat ke kantor sebelum jam 7. Dengan cepat Alexsa memasukkan map yang sudah disiapkan semalam. Sesekali Alexsa menoleh pada jam tangan yang melingkar cantik di pergelangan tanganya. Setelah memastikan semua sudah selesai Alexsa keluar dan memasuki lift menuju parkiran.

Alexsa Brina adalah seorang sekertaris di suatu perusahan yang cukup besar di kota ini. Bekerja di kantor memang adalah impiannya sejak kecil. Di usianya yang masih memasuki 23 tahun dia bisa diterima di perusahaan besar dan menjadi sekertaris adalah suatu kebanggaan untuknya.

Alexsa melaju mobilnya menuju kantor dengan sesekali melirik handpone menanti balasan dari seseorang. Iya Alexsa sedang menanti balasan dari sang kekasih yang juga sedang sibuk berangkat ke kantor. Laki-laki itu adalah Dikky Presetia. Mereka saling mengenal dari acara yang adakan kampus saat kuliah dulu dan sudah menjalin hubungan selama kurang lebih 2 tahun.

Tapi cinta mereka tidak mendapat restu dari Herman Dion ayah dari Alexsa. Tapi sampai saat ini Alexsa masih berusaha untuk menyakinkan kepada sang ayah bahwa Dikky adalah laki-laki yang baik.

Trutt ... Trutt..

Suara handpone yang nyaring memenuhi mobil Alexsa. Wajahnya langsung tersenyum melihat nama yang tertera di layar. Tanpa lama Alexsa cepat-cepat menyambarnya dan menggunakan earphone.

" Selamat pagi sayang" kata Dikky disana yang sudah terlebih dahulu sampai di kantor.

" Pagi sayang" sahut Alexsa sambil memperhatikan jalan yang cukup ramai.

" Kamu dimana sayang? Aku uda sampai kantor nih" ucap Dikki lagi menuju ruanganya.

" Aku uda di jalan kok sayang, bentar lagi sampai" jawab Alexsa.

" Oh yaudah,,, aku tunggu di kantor ya. Love you sayang" tambah Dikky pelan mengingat dia sedang berada di kantor.

" iya sayang, Love you to" jawab Alexsa dan mematikan sambungan telepon.

Sudah Hampir 3 bulan Alexsa memutuskan untuk tinggal di apertemen sendiri dengan alasan kepada kedua orangtuanya ingin lebih mandiri dan lebih dekat ke kantornya.

Awalnya Herman dan sang istri tidak setuju dengan permintaan putri mereka tetapi setelah Alexsa membujuk dan berjanji tidak akan membuat kesalahan mereka akhirnya memberi izin dengan catatan Alexsa harus pulang kerumah tempat tinggal Herman setiap akhir pekan. Dengan senang Alexsa pun setuju dengan persyaratan kedua orang tuanya.

Bukan hanya agar mandiri dorongan Alexsa ingin tinggal sendiri adalah agar sang kekasih yaitu Dikki dapat berkunjung kapan pun dia mau. Karena jika dirumah ayahnya Herman akan menunjukkan rasa tidak sukanya pada Dikky agar dia merasa tidak nyaman dan pergi.

Usai pulang kantor mereka berjanji untuk belanja keperluan Alexsa ke salah satu toko yang sudah menjadi langganan.

" Kamu ga bawa motor sayang?" tanya Alexsa sambil keluar dari kursi pengemudi digantikan Dikki.

" Lagi di bengkel sayang" sahut Dikki sambil memasukki mobil Alexsa dan memasang sabuk pengaman begitu juga dengan Alexsa.

Mobil merah kesayangan Alexsa pemberian sang ayah saat perayaan ulangtahunnya yang ke 22 tahun mulai melaju menuju toko.

Mereka berbincang dan di selingi suara tertawa. Setelah sampai Alexsa langsung keluar dan memasuki toko tempat biasa di belanja. Sedangkan sang pacar yaitu Dikki memarkirkan mobil sesuai dengan aturan.

Usai memarkirkan mobil dengan tepat dia pun menyusul Alexsa yang sudah mengambil beberapa keperluannya.

" Disini.. " Kata Alexsa sambil melambaikan tangannya.

Dikki yang mencari pun menoleh kesegala arah kebingungan karena banyak orang yang juga sedang belanja.

Tak menyerah Alexsa melambai lagi dan akhirnya Dikki melihat Alexsa yang sambil menahan tawa melihat wajah Dikki yang kebingungan mencarinya.

" Lucu banget muka kamu" Ejek Alexsa sambil mengambil saot tomat dan memasukkan ke dalam troli miliknya.

Dikki hanya tersenyum malu sambil mengambil alih troli dari Alexsa.

Beberapa kali Alexsa melihat lalu di kambalikan lagi ke raknya. Ciri-ciri wanita saat belanja harus memastikan semua dengan kebutuhan.

" Sayang dari tadi diliatin aja trus dikembalikan lagi" protes Dikki yang pasti sudah bosan melihat tingkah Alexsa.

" Kamu mah bawel amat" kata Alexsa sambil berdiri dan menuju kasir melihat Dikki yang sudah mulai protes ini itu.

Usai membayar semua barang yang di pilih Alexsa mereka langsung menuju mobil yang ternyata sedang gerimis.

Cepat-cepat Dikki membuka pintu untuk sang kekasih dan menyusulnya duduk di bangku kemudi.

" Rapiin dulu rambutnya" kata Alexsa sambil mengambil tisu dan mengusap rambut Dikki pelan.

" Kamu juga basah" ucap Dikki kemudian mengusap rambut Alexsa yang terkena gerimis tadi. Mereka pun saling memandang dan tersenyum.

Mobil mulai melaju dan di tengah-tengah perjalanan hujan deras menguyur kota. Jalanan mulai macet mengingat sekarang adalah jam pulang kerja.

" Macet bangat" kaluh Alexsa mengusap kaya yang berembun.

" Sabar ya sayang " kata Dikki mengusap rambut Alexsa yang panjang.

" Laper sayang" Kata Alexsa memukul pelan perutnya. Dikki pun hanya tersenyum melihat tingkah Alexsa yang manja.

Setelah drama perjalanan panjang akhirnya mereka sampai di apertemen Alexsa yang tinggi. Hujan belum reda juga.

" Sayang kamu turun di lobby aja ya, biar aku yang parkirin mobil" kata Dikki tak ingin Alexsa ikut terguyur hujan.

" yaudah,, ini payungnya sayang" sahut Alexsa menyodorkan payung.

Payung itu kini sudah berpindah tangan.

Mobil berhenti tepat di lobby Alexsa langsung keluar membawa barang belanjaannya dan memasuki apertemen tempat tinggalnya.

Menuju lantai 10 menggunakan lift.

Tak lama lift terbuka Alexsa langsung masuk dan menekan lantai 10.

Alexsa langsung membuka puntu dan masuk meletakkan belanjaan di atas meja dan segera mengganti pakaiannya.

Alexsa menoleh ke pintu sambil mengikat rambut panjangnya ke atas. Menunggu kedatangan Dikki memarkirkan mobil.

Alexsa langsung memasak mie instan untuknya dan Dikki.

" Ting ... Tong..." bunyi bel nyaring.

Alexsa langsung menghentikan mengupas bawang dan membukakan pintu untuk Dikki yang sedari tadi sudah di tunggunya.

Alexsa mempercepat langkah menuju pintu dan membukakan pintu.

" krik.."suara hendle pintu dibuka.

Alexsa kaget melihat Dikki yang hampir seluruh tubuhnya basah kuyup.

" Kok basah samua? ga make payung " ucap Alexsa mempersilahkan Dikki masuk.

" Payungnya rusak sayang" jawab Dikki mengusap wajahnya yang basah.

Alexsa langsung mengambil handuk dan kaos oblong yang berukuran besar untuk mengganti pakaian Dikki sementara.

" Sini biar aku aja" kata Dikki mengambil handuk dan menuju kamar mandi.

Aleksa berjalan kedapur melanjutkan kegiatan memasak mie instan yang tadi sempat tertunda.

" Masak apa sayang?" tanya Dikki mengusap rambutnya dengan handuk menambah ketampanannya.

" Mie instan nih, kamu uda laparkan?" sahut Alexsa memasukkan mie yang sudah masak ke dalam mangkok yang sudah disiapkan.

" Tau aja" sahut Dikki tersenyum berjalan menuju meja makan yang tak jauh.

Alexsa langsung menyajikan makanan yang sudah menggoda dari aromanya.

" Keliatanya enak bangat nih" ucap Dikki sambil

menelan ludah sudah tak sabar menikmati mie buatan sang kekasih.

" Nih cobain" sodor Alexsa sendok dan mie.

Mereka menikmati mie yang sangat pas dengan cuaca di luar mendung.

Terpopuler

Comments

Leni Arinata

Leni Arinata

mampir sebentar ya

2022-03-12

0

Yuyun Yuningsih

Yuyun Yuningsih

ak mampir langsung baca💪👍

2022-01-27

1

Asma Susanty

Asma Susanty

baru mulai baca

2022-01-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!