Alexsa keluar dari kamar dan mendapati Nabila sedang memainkan handponenya.
" Uda siap mandianya?" ucap Nabila membuka pembicaraan.
" Iya Bil, kamu ga mandi dulu" tawar Alexsa paham Nabila pasti gerah karna bekerja seharian di kantor.
" Boleh deh, baju aku masih ada kan?" tanya Nabila menutup handpone dan berdiri menuju kamar Alexsa.
" Ada tu di lemari" sahut Alexsa yang kini duduk di sofa masih menggunakan handuk dikepalanya.
" Oh iya Al aku uda pesan makan ya, entar datang ambilin ke bawah" kata Nabila yang kini.sudah dikamar mengambil pakaiannya di lemari.
"Siap komandan" jawab Alexsa singkat.
...***...
Usai mandi Nabila menggunakan baju putih dan celana pendek yang sengaja dia tinggalkan di rumah Alexsa.
Nabila pun keluar dan mendapati Alexsa sedang menyiapkan makanan yang sudah dia pesan tadi.
" Uda datang rapanya?" kata Nabila mendekati meja makan dan duduk.
" Iya kita langsung makan yuk" ajak Alexsa meletakkan piring diatas meja.
Mata Nabila tertuju pada pipi Alexsa yang masih merah bekas tamparan Dikki.
" Al pipi kamu kena?" tanya Nabila penasaran
" Hmm... kita makan dulu ya nanti aku cerita semua" ucap Alexsa mengalihkan pembicaraan.
Alexsa dan Nabila pun mulai makan malam, mereka saling dengan pikiran masing-masing.
Yang terdengar hanya suara sendok yang tergesek dengan piring.
Akhirnya makan malam yang cukup aneh untuk sahabat ini sudah selesai. Kini mereka duduk di balkon langsung berhadapan dengan pemandangan kota yang sangat ramai.
" Bisa kita mulai?" tanya Nabila membuka pembicaraan memecah keheningan diantara sahabat yang sudah lama ini.
Alexsa menelan air liurnya tidak tau harus cerita mulai dari mana.
Alexsa memang memiliki sifat yang tidak ingin menyusahkan orang-orang disekitarnya.
Alexsa mulai menarik napas panjang dan menghembuskannya kasar.
"Bil.., apapun yang kamu dengar berjanjilah jangan tinggalkan aku ya" kata Alexsa mulai membuka suara menatap Nabila penuh harap juga tampah wajah cemas.
" Ayolah, ceritakan saja" ungkap Alexsa sudah penasaran dari tadi.
" Aku hamil Bil" kata dengan nada Frustasi.
Nabila yang awalnya berpikir hanya masalah kecil bersontak kaget matanya melotot menatap Alexsa.
" Aku hamil anak Dikki tapi dia tidak mau tanggung jawab Bil. Dia juga bilang aku habil bukan sama dia. Jelas-jelas aku melakukannya dengan dia" ucap Alexsa kini kembali menangis dan mencengkram rambutnya penuh penyesalan.
Nabila belum juga membuka suara menanggapi apa yang di katakan sahabatnya.
Hatinya ikut hancur mendengar kejujuran Alexsa. Bagaimana bisa Dikki yang sudah jelas menghamili sahabatnya tidak mau bertanggungjawab.
Nabila langsung ingat dengan nanas muda yang berserak dilantai tadi.
" Kau mau menggugurkannya?" tanya Nabila hati-hati tidak ingin membuat sahabatnya tersudutkan.
" Kau tau nanas muda bisa menggugurkan kandungan" kata Alexsa mengangkat kepalanya yang sudah basah karna air mata.
Nabila pun mengangguk mengartikan iya.
"Dikki yang memberikan itu, tadi dia datang dan menyuruhku untuk memakannya" jawab Alexsa penuh amarah pada Dikki.
Nabila ikut kesal pada Dikki mendengar jawaban dari Alexsa.
Alexsa kini mulia menangis penuh penyesalan.
Nabila mendekati Alexsa dan megenggam tangan Alexsa yang masih menangis.
" Aku bakal bantuin kamu Al, jangan sedih lagi ya. Kasian anak kamu" kata-kata Nabila sontak mengusap perutnya yang masih rata.
" Kita hadapin sama-sama ya dek" katanya penuh kasih sayang.
Nabila pun menangis haru melihat ucapan Alexsa barusan.
Seakan dia paham bagaimana perasaan Alexsa saat ini.
" Kamu masih maukan jadi sahabatku Bil? ga malu kan punya sahabat kayak aku" kata-kata Alexsa seakan penusuk sampai ke ulu hati Nabila.
" Kau ini bicara apa?Sampai kapan pun kita sahabat" Uangkap Nabila langsung mendekap Alexsa erat memberinya semangat adalah tindakan paling tepat saat ini.
...***...
Alexsa dan Nabila pun masuk ke dalam dan langsung beristirahat mengingat Alexsa sedang habil Nabila tidak ingin kehadirannya melah membuat Alexsa begadang.
" Kau mau pulang?" tanya Alexsa yang sudah dibalut selimat putih halus.
" Tidak,, aku akan menginap menemanimu" sahut Nabila duduk disudut ranjang milik Alexsa.
" Makasih ya Bil" kata Alexsa sebelum akhirnya terlelap pada mimpinya.
Melihat Alexsa sudah tidur Nabila pun menyusul untuk tidur.
...***...
Matamatahari mulai menampakkan sinarnya yang menandakan sudah pagi. Cahayanya mulai masuk melalui sela-sela gorden yang tertutup dengan rapi.
Nabila yang sudah menyetel alarm langsung bergegas menuju kamar mandi.
Usai mandi ternyata Alexsa sudah bangun dia sedang bersandar ke tembok sambil bermain HP.
"Sudah bangun rupanya? Aku aku mandi berisik?" tanya Nabila berjalan merasa bersalah telah membangunkan Alexsa.
"Sama sekali tidak "jawab Alexsa sekilas menoleh dan kembali lagi menatap layar Hpnya.
"Aku siap-siap dulu ya" kata Nabila kini mengeringkan rambutnya.
"Oh iya baju-bajukukan ada banyak, Ambil saja"perintah Alexsa mengingat dirinya sudah tidak mungkin menggunakannya lagi.
" Apa kau yakin tidak menggunakannya lag?" tanya Nabila memperjelas.
" Iya "sahut Alexsa singkat.
Nabila pun berjalan ke lemari mengambil pakaian yang pastinya masih sangat layak pakai.
" Semuanya aja Bil, ga papa nanggung amat" kata Alexsa yang melihat Nabila hanya mengambil beberapa helai pakaian dari sekian banyak.
" Ini aja dulu, lagian aku kan masih harus ke kantor" ungkap Nabila kembali meralikan rambutnya.
Setelah semua selesai Nabila langsung memesan ojeg online menuju kantor tanpa sarapan. Karena Nabila biasa sarapan di kantor dengan nasi uduk yang ada di dekat kantor.
" Maaf ya Bil, ga sempat sarapan" kata Alexsa sambil berjalan keluar kamar.
" apaan sih? Gapapa kali" sahut Nabila sambil memasukkan HP ke dalam tas.
Baru saya ojeg online Nabila memberi kabar sudah di depan pagar.
Nabila pun langsung menggunakan sepatu hitam miliknya.
" Aku kerja dulu ya Al, kamu yang perlu sarapan. Kasian anak kamu" kata Nabila memperbaiki sepatunya yang ada lipatan sedikit.
" Iya .. ini mau beli sekalian antar kamu ke bawah" jawab Alexsa ikut menggunakan sendal biru muda.
Mereka pun memasuki lift dan menuju lantai satu. Nabila langsung mempercepat langkah melihat ojeg online miliknya sudah cukup lama menunggu.
" Aku duluan ya" kata Nabila menepuk pucuk pundah Alexsa pelan.
"Iya Kamu hati-hati ya" sahut Alexsa masih ikut berjalan.
Nabila pun menaiki ojeg online dan mulai meninggalkan Alexsa yang sudah di mulut pagar apertemennya.
Seperti biasa Alexsa akan membeli nasi kuning kesukaannya tak jauh dari apertemennya.
" Nasi kuningnya dua ya mbak" kata Alexsa setelah mendapat giliran.
" Iya mbak, di bungkuskan?" tanya penjual sesekali menoleh pada Alexsa.
" iya mbak" sahutnya singkat.
Alexsa berniat membeli dua untuk dia makan nanti siang.
Tak lama pesanan Alexsa sudah siap.
"ini mbak pesanannya" ucap penjual dengan ramah.
Alexsa langsung tersadar dari lamunannya dan menyodorkan uang pecahan 20 ribu yang sudah dia siapkan sebelumnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Sukhet 'Alaz
saya udah mampir thor.. Ditunggu di karya ku juga ya.
2021-05-18
1