Tuan Muda Mengejar Cinta (Cinta Satu Malam)
Wulan Azzalea Putri Wijaya gadis yang terbilang masih remaja kini tengah berdiri di depan teras kamarnya. Wulan usianya 18 tahun. Wulan tinggal menunggu surat kelulusan dari sekolahnya. Wulan melebarkan kedua tangannya kesamping. Wulan tengah menikmati sejuknya udara di pagi hari.
Tiba-tiba sang mama datang sedikit mengagetkan Wulan. Mama Nani menepuk bahunya Wulan.
"Mama... " sahut Wulan seraya menyentuh bidang dadanya.
"Mama bikin Wulan kaget saja," ucapnya dengan senyuman tipis.
Mama Nani tersenyum sinis,"Bersiaplah malam ini Wulan. Malam ini calon suami kamu akan datang melamar kamu," ucapnya dengan sinis.
HAH...
Wulan tercengang. Wulan begitu terkejut mendengar perkataan mama Nani, mama tirinya.
"Ma! Wulan ini masih muda. Surat kelulusan saja masih belum keluar. Masa depan Wulan masih panjang, Wulan masih ingin meneruskan study, banyak mimpi-mimpi yang harus Wulan gapai ma!" ucapnya dengan lantang.
PLAK...
Mama Nani menampar kasar pipi kanan Wulan.
"Jangan membantah! Nurut saja kenapa sih?" ucap mama Nani dengan sangat sinis.
"Kalau kamu menikah dengan pengusaha kaya raya itu, kekayaan keluarga akan semakin bertambah dan bisnis papa kamu akan semakin berkembang. Jangan bantah!" tegas sang mama.
Wulan masih sangat shok. Wulan menyentuh pipinya yang habis kena tampar oleh mama tirinya.
"Kenapa mama dan papa menjodohkan Wulan dengan laki-laki pengusaha, duh... " Wulan tepuk jidat.
"Tidak bisa! Mama dan papa kan bisa menjohkan laki-laki kolot itu dengan Ka Nindy," desis Wulan dengan mengkerucutkan bibirnya.
"Pokoknya Wulan tidak mau menikah dengan laki-laki tua pilihan mama dan papa."
Wulan mondar-mandir gak jelas. Kini Wulan sudah berada di dalam kamarnya.
•Di Ruang tengah.
Papa Arya Wiguna tengah duduk santai sambil membaca sebuah koran dan menikmati secangkir kopi. Mama Nani datang dan duduk di sebelah papa Arya.
"Pa! Mama sudah bilang sama Wulan kalau malam ini dia akan di lamar oleh Bima Adipaty Nugraha," ucap Mama Nani.
Papa Arya langsung menyelesaikan baca korannya. Papa Arya menatap intens ke arah wanita yang tengah duduk di sebelahnya.
"Mama kenapa bilang-bilang sama Wulan. Kalau Wulan kabur bagaimana?" kata Papa Arya dengan sangat serius.
Mama Nani tersenyum tipis. Mama Nani memegang tangan kanan papa Arya,"Papa tenang saja. Anak itu tidak akan kabur. Mama pastikan lamaran ini akan berlangsung," kata mama Nani dengan penuh percaya diri.
Hemmm...
Awalnya, niat Papa Arya dan rekan bisnis temannya yaitu Tuan Adipaty ingin menjodohkan Nindy dengan Bima. Nindy adalah putri kandungnya mama Nani. Namun ketika Bima yang usianya sudah 28 tahun ketika melihat kedua putrinya mama Nani dan papa Arya. Bima lebih tertarik dengan Wulan. Nindy usianya 21 tahun. Nindy masih kuliah.
Mama Nani menyuruh para pengawal untuk menjaga ketat di setiap penjuru rumah agar Wulan tidak bisa kabur.
"Kalian jangan sampai lengah. Kalian tahu kan? Kalau anak itu sangat nekad," kata mama Nani dengan tegas dan judes.
"Siap Nyonya. Kami pastikan nona Wulan tidak akan pernah bisa kabur," ucap salah satu bodyguard.
Mama Nani mangut-mangut. Para bodyguard itu langsung menempatkan diri di tempatnya masing-masing.
"Saya yakin anak itu pasti nekad untuk kabur. Saya pastikan anak itu tidak akan lari," desis mama Nani.
Sementara Wulan kembali berdiri di depan teras kamarnya. Wulan memperhatikan dari atas situasi di halaman rumahnya.
"Emang licik itu mama tiri. Dia menyuruh para bodyguard itu untuk menjaga rumah. Dasar licik!" desis Wulan.
Wulan tersenyum licik, entah apa yang ia pikirkan saat ini.
•Di kediaman Artademaga.
"Kelvin kamu kapan mau menikah? Kamu sudah pastasnya beristri. Yang papa dengar di berita-berita kamu kerap gunta-ganti pasangan," ucap papa Gani saat keduanya duduk di teras belakang rumah.
Kelvin tak bergeming. Kelvin sibuk dengan ponselnya.
"Sebenarnya wanita yang kamu cari itu seperti apa sih nak?" tanya papa Gani.
Namun tetap saja. Kelvin masih tidak bergeming sama sekali. Kelvin masih sibuk memainkan ponselnya.
Kelvin Artademaga usianya 25 tahun. Dia pengusaha muda, tampan dan terkenal sangat playboy. Entah kenapa Kelvin tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta. Sering kali Kelvin gunta-ganti wanita, bahkan demi memuaskan hasratnya Kelvin sampai meniduri pacar-pacarnya. Setelah puas, Kelvin tinggalkan. Para mantannya tidak menuntut sama sekali karena Kelvin memberikan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kelvin apa perlu papa dan mama carikan jodoh untuk kamu?" ucap papa Gani lagi.
Kelvin langsung menatap sinis ke arah papa Gani. Kelvin bangkit dari duduknya,"Tidak perlu pa. Kelvin masih nyaman dengan kehidupan Kelvin saat ini, jadi pleace Kelvin mohon, papa jangan mengusiknya." Tegas Kelvin.
"Baiklah... " kata papa Gani dengan tenangnya.
•Kediaman Arya Wiguna.
Wulan akan mulai menjalankan misinya. Wulan rela menyakiti dirinya agar bisa lepas dari cengkraman orangtuanya.
Aaaaaa!!!
Wulan menjatuhkan dirinya di atas tangga namun tidak terlalu tinggi. Tubuh Wulan berguling-guling di anak tangga.
Dug!
Kepala Wulan sedikit membentur lantai.
"Wulan....... " Teriak Nindy. Nindy langsung berlarian kecil menuruni anak tangga.
Dahinya Wulan sedikit mengeluarkan darah. Wulan berpura-pura pingsan.
"Duh... sakit juga kejedot lantai, tapi tidak masalah asal Wulan bisa kabur dari rumah ini," desis Wulan dalam hatinya.
"Mama! Papa! Wulan jatuh," teriak Nindy.
Nindy begitu sangat panik.
"Wulan bangun!" Nindy menepuk-nepuk wajahnya Wulan.
Mama Nani dan Papa Arya sudah datang. Papa Arya segera menggendong tubuh Wulan.
.
•Di rumah sakit.
Wulan sudah di tangani oleh dokter. Dahinya Wulan yang lecet juga sudah di perban.
"Hanya luka ringan. Tidak ada yang serius," jelas sang dokter.
"Syukurlah.. " ucap papa Arya.
Wulan masih berpura-pura pingsan. Sang dokter pun keluar.
Papa Arya ponselnya berbunyi ada telepon masuk, papa Arya keluar dulu untuk mengangkat telepon. Mana Nani merasa kehausan, mama Nani dan Nindy memutuskan untuk pergi ke kantin rumah sakit. Semuanya keluar.
"Yes ini kesempatan bagus untuk kabur." Wulan beranjak bangun. Wulan melepaskan jarum infusan yang menepel di tangannya.
"Aw... sakit sekali," desis Wulan.
Perlahan-lahan Wulan membuka pintu, Wulan melihat papa Arya masih ngobrol Via telepon. Perlahan-lahan Wulan melangkahkan kakinya. Saat sudah melewati papa Arya, Wulan segera berlarian
"Yes akhirnya Wulan bebas..... " seru Wulan yang masih berlari.
Papa Arya sudah selesai ngobrol Via teleponnya. Papa Arya segera masuk kembali ke dalam ruang rawat inap.
Saat papa Arya sudah berada di dalam ruangan, papa Arya langsung tercengang. Ia sangat kaget saat tidak mendapati Wulan di atas ranjang rumah sakit.
"Wulan... " Papa Arya mulai mencari-cari di dalam toilet.
Papa Arya mulai panik karena tidak menemukan Wulan di dalam toilet.
"Wulan... " papa Arya mulai berteriak dan berlarian kecil ke luar ruangan.
Sementara Wulan sudah berada di dalam taxi.
"Maafkan Wulan papa, Wulan belum siap menikah apalagi di jodohkan dengan laki-laki asing. Apalagi laki-laki itu usianya jauh lebih tua dari Wulan," gumam Wulan.
Wulan sudah bertekad kalau dirinya akan kabur dari rumah. Meninggalkan semua fasilitas mewahnya. Wulan usianya masih remaja dan belum siap untuk menikah muda.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Eylna Fadli
lanjut dlu
2023-06-16
0
Putri Putri
halo sayang
2022-05-09
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
author kayanya seru ni
2021-11-09
0