.
Wulan sudah mempersiapkan segalanya. Wulan hanya membawa dompet yang isinya uang cas dan cukup untuk beberapa minggu. Wulan juga tidak membawa ponselnya.
Wulan kini duduk di sebuah taman kota di bangku kosong di bawah pohon rindang.
"Wulan harus mencari pekerjaan. Tapi apaan?" gumamnya.
.
•Di Rumah Sakit.
"Sudah mama duga sebelumnya kalau ini akal-akalan anak itu saja agar dia bisa kabur," ucap mama Nani ketus.
"Terus bagaimana? Tuan Bima hanya ingin di jodohkan dengan Wulan," ujar papa Arya.
"Masih ada waktu pah. Mama akan menyuruh para bodyguard itu untuk mencari keberadaan Wulan. Mama yakin anak itu belum jauh," ucap mama Nani. Ia begitu sangat yakin kalau ia bisa menemukan Wulan.
Nindy hanya menyimak saja. Nindy sangat berharap kalau Wulan tidak bisa di temukan. Diam-diam Nindy tertarik kepada Tuan Bima saat mama Nani menunjukan foto Tuan Bima. Namun sayang, Tuan Bima malah tertarik sama Wulan yang baru selesai ujian nasional tingkat SMA.
"Gue berharap si Wulan tidak di temukan. Gue yang harusnya jadi calon istrinya Tuan Bima, bukan si Wulan," desis Nindy dalam hatinya.
"Papa serahkan semuanya sama mama," ucap papa Arya tegas.
Mama Nani mengangguk.
Sementara Wulan sudah yakin kalau para bodyguard suruhan emak tirinya bakalan berusaha mencarinya. Wulan kini tengah merubah penampilannya. Wulan menggunakan kacamata besar dan di pipi kanannya ia tempelkan tai lalat semacam tompel.
"Kalau begini kan tidak akan ada yang mengenali Wulan, hihi... " Wulan memutar-mutar tubuhnya saat dirinya tengah bercermin dan kini Wulan sudah berubah menjadi si cewek cupu.
Wulan saat ini tengah berada di dalam mall.
"Pokoknya secepatnya Wulan harus dapat pekerjaan," gumamnya.
Wulan keluar dari dalam mall. Wulan melihat ibu-ibu sosialita yang penampilannya sangat glamor. Wanita itu tengah berbincang via telepon.
Tiba-tiba ada jambret yang mengincar tas si ibu itu, si copet berhasil menjabretnya.
"Copet tolong... " Ibu itu berteriak dan langsung berlarian mengejar copet itu.
Wulan juga ikut mengejar si copet itu. Wulan berlari layaknya seorang maraton. Wulan langsung menarik jaket preman itu dari arah belakang. Lalu Wulan memutar tubuh si jambret itu.
Hiah...
Setelah tubuh si preman itu menghadapnya, Wulan melayangkan satu kakinya hingga tendangan itu tepat kena anunya si jambret. Si jambret langsung tersungkur sambil menyentuh anunya yang habis kena tendang oleh kakinya Wulan.
"Emang enak, wle... "
Wulan mengambil paksa tas yang di pegang oleh si jambret tadi. Wulan memberikan tas itu kepada ibu sosialita yang glamor itu.
"Ini tante tasnya," ucap Wulan ramah.
Ibu itu meraih tasnya dari tangan Wulan,"Terimakasih nak," ucapnya dengan lembut.
Ibu itu mengambil selembaran uang 500ribu untuk Wulan sebagai tanda terimakasih, namun Wulan menolaknya secara halus.
"Tidak usah bu, saya ikhlas kok nolongin ibu. Tapi...?" Wulan jeda sejenak. Ia merasa ragu untuk mengatakannya.
"Tapi apa nak? Katakan saja," ucapnya dengan lembut.
"Kalau boleh saya minta pekerjaan bu, apa aja kek. Saya mau lanjutin kuliah tapi tidak ada modal. Ibu dan ayahku di kampung kerjaannya cuman petani, saya nekad ke Jakarta hanya untuk mengubah nasib. Jadi pembantu juga tidak apa-apa bu, tapi ibu jangan menyuruh saya masak, soalnya saya tidak masak," jelasnya panjang lebar tanpa ragu.
Ibu itu ketawa ringan, ia merasa lucu.
"Nama kamu siapa nak?" tanya ibu itu seraya melulurkan tangan kanannya.
Wulan menerima uluran tangan ibu itu,"Nama saya Wulan bu," ucapnya dengan ramah dan senyuman tipis.
"Nama yang cantik, seperti orangnya. Nama saya Vipian."
"Salam kenal bu Vipian," ucapnya sedikit membungkuk.
"Salam kenal juga Wulan. Tapi tidak apa-apa kamu ibu pekerjakan jadi pembantu rumah tangga. Ya bantu-bantu pembantu yang lain. Soalnya di rumah ibu sudah ada 3 orang pembantu sih," jelas Bu Vipian.
"Tidak masalah bu, yang penting Wulan dapat pekerjaan."
"Baik kalau begitu, ayo ikut saya."
Wulan pun mengangguk dan mengikuti langkahnya Bu Vipian.
"Yes... akhirnya gue dapat pekerjaan. Gak apa-apalah jadi pembantu yang penting gue punya tempat tinggal gratis dan gak harus bayar. Hihi tiap bulan di gaji pula. Hmmm jambret itu emang membawa hoki buat gue," batin Wulan.
..
"Pokoknya saya minta kalian cari anak itu sampai ketemu! Anak itu pasti masih sekitaran kota Jakarta," perintah nyonya besar kepada para bodyguardnya.
"Siap nyonya!"
Para bodyguard sebanyak 8 orang itu segera melakasanakan perintah dari nyonya besar. Ke 8 bodyguard itu berbagi tugas dan berpencar.
"Bagaimana pun anak itu harus di temukan," desis Ny.Nani dengan sinisnya.
"Hemm... gue harap mereka tidak akan berhasil menemukan si Wulan, terus Tuan Bima terpaksa deh setuju di jodohkan dengan gue," batin Nindy.
.
Di kediaman Tuan Bima.
"Tuan saya mendengar kabar kalau gadis yang Tuan pilih untuk di jodohkan dengan Tuan Bima, gadis itu melarikan diri saat di rumah sakit," kata seketaris Leon.
"Apa?" Tuan Bima langsung beranjak dari duduknya. Tuan Bima mengepal tangannya lalu memukul meja kerjanya.
"Seketaris Leon saya tidak mau tahu. Kamu harus bantu cari gadis itu. Karena saya sudah jatuh hati sama gadis itu," ucapnya dengan tegas dan sangar.
"Baik Tuan Bima," kata Seketaris Leon seraya sedikut membungkuk.
Tuan Bima mengangguk lalu menyuruh seketaris Leon untuk keluar dari ruangan kerjanya.
"Wulan pokoknya kamu harus jadi milik saya," desis Tuan Bima.
.
Wulan sudah tiba di kediaman Artademaga. Bu Vipian adalah istri dari Tuan Gani.
"Waw... rumahnya bagaikan bak istana. Rumahnya sangat mewah seperti rumah gue," batin Wulan.
"Wulan ini rumah saya, dan ini ke 3 pembantu yang bekerja di rumah saya," kata Bu Vipian setelah berada di ruang tengah.
Bu Vipian memperkenalkan Wulan kepada 3 pembantunya.
"Hallo nama saya Wulan," sapa Wulan seraya melulurkan tangan Kanannya.
"Saya Mpok Inah."
"Saya Tuti."
"Dan saya miss Tini."
Wulan dan ke 3 pembantu itu saling berjabat tangan.
"Mpok Nah kamu yang ngatur semuanya. Tapi jangan menyuruh Wulan memasak katanya dia tudak bisa masak," kata Bu Vipian.
"Iya Nyonya," jawab Mpok Nah seraya menunduk.
Setelah itu Bu Vipian pergi. Ke 3 pembantu itu mengajak Wulan ke dapur.
"Wulan kamu bersihkan teras belakang berama Mis Tini. Mis Tini tolong ajarin dia gimana cara bekerja di sini," titah Mpok Nah sebagai ketua pembantu.
"Siap Mpok Nah, " seru Mis Tini.
"Wulan sini ayo ikut Mis Tini," ajak Mis Tini dan di anggukan oleh Wulan.
.
Para Bodyguard sudah mencari ke setiap penjuru kota Jakarta namun tidak ada titik terang. Para bodyguard juga sudah bertanya-tanya namun tidak ada satu pun yang melihat gadis yang ada di dalam foto.
Seketaris Leon juga di bantu oleh para detektif namun sama saja. Tidak ada yang berhasil menemukan Wulan.
Hemmm...
Untung saja Wulan sudah merubah penampilannya menjadi gadis cupu berkacamata besar di tambah ada tompel di pipinya. Dan untung saja Wulan belum punya KTP. Dan untung nya juga Wulan tidak membawa kartu pelajar jadi dia aman untuk sekarang. Orang-orang suruhan orangtuanya tidak akan mungkin berhasil menemukannya. Wulan begitu yakin dengan merubah penampilannya, hidupnya akan aman dan tenang.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Sulaeman Eman ,
blm siap untuk menikah d karna kan masih PGN merahi cita cita nya
2025-02-02
0
Eko Wardiyanto
d cariin muter2 padahal drmah yg mau d jodohin
2022-10-12
0
Tiwik Firdaus
itu keluarga ngak keluarga bima malahan yang ditempati sekarang
2022-02-28
0