Para bodyguard suruhan Nyonya Nani sudah kembali ke kediaman Arya. Para bodyguard kini tengah kumpul di ruang tengah.
"Kalian itu bodoh," kata Nyonya Nani dengan sangarnya. Nyonya Nani memukul meja dengan kasarnya.
"Menangkap satu orang saja tidak becus," ucap Nyonya Nani dengan sinisnya.
Para bodyguard itu tidak ada yang menyahut sama sekali. Para bodyguard itu hanya bisa menunduk.
"Pa gimana ini?" tanya Nyonya Nani kepada Tuan Arya.
Tuan Arya hanya bisa mengangkat kedua tangannya dan bahunya.
"Gimana kita jelaskan semuanya kepada Tuan muda Bima," desis Nyonya Nani. Ia mulai kebingungan.
"Sudahlah pa, ma. Tuan muda Bima jodohkan saja dengan Nindy bereskan semuanya," celetuk Nindy enteng.
"Nindy sayang awalnya juga mama sama papa berniat untuk menjodohkan kamu dengan Tuan muda Bima, tapi tuan muda malah tertarik dengan Wulan," jelas sang mama.
"Uuuhh... " Nindy kesal. Nindy beranjak lalu berlarian kecil menuju ke kamarnya.
"Kalian semua bubar," bentak Tuan Arya kepada para bodyguard itu.
Semuanya bubar.
.
• Kediaman Artademaga.
"Nanana...nanana... " Wulan bersenandung riang sambil mengepel area sekitaran kolam renang. Keringat mulai bercucuran ini pertamakalinya Wulan ngepel.
"Duh capeknya," desis Wulan seraya mengelap keringat yang bercucuran di keningnya.
"Harus semangat... " Wulan kembali melanjutkan ngepelnya sambil bersenandung riang.
Tuan muda Kelvin baru pulang. Kedatangan tuan muda di sambut oleh Mis Tini yang tengah membersihkan perabotan di ruang tengah.
"Selamat datang Tuan muda," sapa Mis Tini sedikit membungkukan punggungnya. Namun di balas acuh oleh Kelvin.
Mis Tini cuman bisa membuang nafas berat dan nengkerucutkan bibirnya. Mis Tini sudah biasa di acuhkan oleh anak majikannya yang terkenal playboy kelas kakap.
Kelvin menuju ke teras belakang rumahnya yang ada kolam renangnya. Kelvin tengah berbincang-bincang via telepon dengan mangsa barunya. Saking asyiknya ngobrol dan Wulan juga tidak menyadari ada Kelvin yang berjalan ke arahnya.
"Iya sayang nanti malam kita bertemu di club, Ok.' Kelvin semakin mendekat ke arah lantai yang benar-benar sangat licin.
Saat kaki Kelvin menyentuh lantai yang licin, kaki Kelvin langsung kepeleset dan membuat tubuh Kelvin goyang-goyang.
"Eh... eh.. " Kelvin refleks menjatuhkan ponselnya. Sebisa mungkin Kelvin menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
"Eh tuan... " Wulan panik. Wulan menjatuhkan alat pel yang ia pegang. Wulan langsung meraih tangan Kelvin.
"Eh kok.... " Kelvin dan Wulan jadi sama-sama goyang-goyang di atas lantai yang licin.
Wulan dan Kelvin sama-sama menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Namun sayang, keduanya tidak bisa menjaga keseimbangan hingga membuat tubuh keduanya sama-sama jatuh.
Bruuuk.....
Kelvin jatuh di atas lantai sedangkan Wulan jatuh di atas tubuh Kelvin. Dan parahnya bibir Wulan dan Kelvin menempel.
Wulan dan Kelvin sama-sama saling tatap bahkan tidak berkedip. Tapi itu bibir kenapa masih nempel. Keduanya sama-sama masih asyik saling pandang. Tatapan mata keduanya sama-sama tidak bisa diartikan.
Deg...deg...deg...
2 menit kemudian...
"Aishh... " Kelvin mendorong kasar tubuh wanita cupu yang menindih tubuhnya.
Wulan dan Kelvin sama-sama berdiri. Keduanya sama-sama terlihat salah tingkah. Wulan maupun Kelvin merapikan pakaiannya yang sama sekali tidak berantakan.
"Tidak sopan," desis Kelvin.
"Eh tuan tuh yang tidak sopan maen nyosor-nyosor saja," ucap Wulan dengan lantang.
"Nih tanggung jawab." Wulan menyentuh bibirnya.
Kelvin tersenyum tipis,"Tanggung jawab? Emang berapa tuh harga bibir lo?" tanya Kelvin angkuh.
"Iiiih... " Wulan mulai geram. Wulan menginjak-nginjak lantai secara kasar.
"Sepertinya harga bibir pembantu macam lo itu pantesanya di hargain 100 ribu." Kelvin mengeluarkan uang 100 ribu yang ia simpan di saku jasnya.
Kelvin melempar uang 100 ribu itu tepat di hadapan wajah Wulan.
"Tuh ambil. Anggap aja itu sebagai tanggung jawab gue karena sudah tidak sengaja menyentuh bibir lo yang bau," ucapnya sinis.
Setelah itu dengan angkuhnya Kelvin meninggalkan wanita cupu itu yang tengah berdiri mengantum.
"Iiih dasar," desis Wulan geram.
"Tapi lumayan lah buat beli bakso, hihii... " Wulan mengambil uang 100 ribu yang tergeletak di lantai. Kemudian Wulan kembali melajutkan pekerjaannya.
.
• Kediaman Arya.
Nindy tengah merias dirinya secantik dan seseksi mungkin. Niatnya sore ini Nindy akan berkunjung ke rumahnya Bima. Nindy akan berusaha untuk membujuk Bima agar mau di jodohkan dengannya.
"Dengan penampilan gue yang cantik membahana seperti ini masa iya sih Tuan Bima tidak tertarik sama sekali sama gue?" gumamnya.
Nindy memoles wajahnya semenor mungkin. Nindy menggunakan make up yang terlalu berlebihan sekali. Tapi Nindy sangan yakin kalau penampilannya hari ini akan membuat Tuan Bima itu tertarik.
Sementara di ruang tengah Nyonya Nani dan Tuan Arya lagi mikir keras bagaimana cara mengatakan kepada Tuan Muda Bima kalau Wulan wanita yang akan di jodohkan malam ini itu sudah kabur . Padahal Bima sudah mendengar kabar itu.
"Gimana ini pa?" tanya sang istri. Nyonya Nani benar-benar bingung.
"Papa juga tidak tahu ma. Hadeuh... anak itu perginya kemana sih? Kenapa para bodyguard itu sama sekali tidak berhasil menemukan Wulan," ucapnya. Tuan Arya membuang nafas berat.
Huft...
Nyonya Nani juga sama membuang nafasnya secara berat.
.
Tuan muda Bima sangat geram saat ia sudah mendengar kabar dari seketaris Leon yang telah gagal untuk mencari keberadaan Wulan wanita remaja yang akan dia jadikan sebagai istrinya.
"Maaf tuan muda. Saya sudah mencoba untuk mencarinya bahkan saya sudah menyuruh para detektif handal namun tetap saja tuan, kami tidak berhasil menemukannya," jelas seketaris Leon.
"Kalau gitu kabarkan kepada Tuan Arya kalau lamaran malam ini batal," titahnya dengan tegas.
"Baik Tuan."
Seketaris Leon segera menuruti perintah tuan mudanya itu. Leon akan segera berkunjung ke kediaman Arya.
.
Wulan merasa sangat lelah. Wulan duduk santai di pinggiran kolam renang.
"Rasanya ingin sekali berenang," gumamnya.
"Tapi pasti tidak boleh! Uuuuhh... " Wulan mulai merasa jenuh.
"Papa maafkan Wulan. Papa pasti tengah sibuk mencari keberadaan Wulan. Maaf pa! Wulan sudah membuat papa khawatir. Wulan cuman tidak mau menikah muda apalagi dengan laki-laki asing," gumamnya lagi.
Wulan terus melamun di pinggiran kolam renang. Wulan tiba-tiba saja teringat alm mamanya yang meninggal sekitar 2 tahun yang lalu. Meninggal karena kecelakaan maut. Sampai saat ini Wulan masih janggal dengan meninggalnya sang mama dengan tiba-tiba.
"Maafkan Wulan ma. Maafkan Wulan yang saat ini belum bisa mengungkap tragedi kecelakaan yang dialami oleh mama," gumanya lagi.
Kelvin datang. Kelvin menepuk punggungnya Wulan secara kasar.
"Eh.... " Kevin melempar sepatunya tepat di hadapan Wulan.
"Apaan sih?" desis Wulan.
"Tuh bersihkan sepatu saya," titah Kelvin seraya tulak pinggang.
"Ogah... " jawab Wulan angkuh.
"Itu bukan tugas saya tuan. Maaf!" Wulan bangkit dan kini ia berdiri tegak.
Wulan dengan wajah tanpa dosa meninggalkan Kelvin yang tengah berdiri mengantum.
"Sialan tuh pembantu," desis Kelvin kesal.
"Kok bisa sih pembantu model kayak gitu di pekerjakan di rumah ini," gerutu Kelvin kesal.
Kelvin benar-benar tidak menyukai kehadiran pembantu cupu di rumahnya. Pembantu yang paling jelek dan paling buruk penampilannya.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Tiwik Firdaus
la kok dirumah kelvin aq pikir dirumah tuan bima
2022-02-28
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
semangat author 💪💪💪💪
2021-11-09
0
Srimaryati Dede
ada yg bisa jelasin arti kata " mengantum "
2021-09-22
0