NovelToon NovelToon

Tuan Muda Mengejar Cinta (Cinta Satu Malam)

Episode 1

Wulan Azzalea Putri Wijaya gadis yang terbilang masih remaja kini tengah berdiri di depan teras kamarnya. Wulan usianya 18 tahun. Wulan tinggal menunggu surat kelulusan dari sekolahnya. Wulan melebarkan kedua tangannya kesamping. Wulan tengah menikmati sejuknya udara di pagi hari.

 

Tiba-tiba sang mama datang sedikit mengagetkan Wulan. Mama Nani menepuk bahunya Wulan.

 

"Mama... " sahut Wulan seraya menyentuh bidang dadanya.

 

"Mama bikin Wulan kaget saja," ucapnya dengan senyuman tipis.

 

Mama Nani tersenyum sinis,"Bersiaplah malam ini Wulan. Malam ini calon suami kamu akan datang melamar kamu," ucapnya dengan sinis.

 

HAH...

 

Wulan tercengang. Wulan begitu terkejut mendengar perkataan mama Nani, mama tirinya.

 

"Ma! Wulan ini masih muda. Surat kelulusan saja masih belum keluar. Masa depan Wulan masih panjang, Wulan masih ingin meneruskan study, banyak mimpi-mimpi yang harus Wulan gapai ma!" ucapnya dengan lantang.

 

PLAK...

 

Mama Nani menampar kasar pipi kanan Wulan.

 

"Jangan membantah! Nurut saja kenapa sih?" ucap mama Nani dengan sangat sinis.

 

"Kalau kamu menikah dengan pengusaha kaya raya itu, kekayaan keluarga akan semakin bertambah dan bisnis papa kamu akan semakin berkembang. Jangan bantah!" tegas sang mama.

 

Wulan masih sangat shok. Wulan menyentuh pipinya yang habis kena tampar oleh mama tirinya.

 

"Kenapa mama dan papa menjodohkan Wulan dengan laki-laki pengusaha, duh... " Wulan tepuk jidat.

 

"Tidak bisa! Mama dan papa kan bisa menjohkan laki-laki kolot itu dengan Ka Nindy," desis Wulan dengan mengkerucutkan bibirnya.

 

"Pokoknya Wulan tidak mau menikah dengan laki-laki tua pilihan mama dan papa."

 

Wulan mondar-mandir gak jelas. Kini Wulan sudah berada di dalam kamarnya.

 

•Di Ruang tengah.

Papa Arya Wiguna tengah duduk santai sambil membaca sebuah koran dan menikmati secangkir kopi. Mama Nani datang dan duduk di sebelah papa Arya.

 

"Pa! Mama sudah bilang sama Wulan kalau malam ini dia akan di lamar oleh Bima Adipaty Nugraha," ucap Mama Nani.

 

Papa Arya langsung menyelesaikan baca korannya. Papa Arya menatap intens ke arah wanita yang tengah duduk di sebelahnya.

 

"Mama kenapa bilang-bilang sama Wulan. Kalau Wulan kabur bagaimana?" kata Papa Arya dengan sangat serius.

 

Mama Nani tersenyum tipis. Mama Nani memegang tangan kanan papa Arya,"Papa tenang saja. Anak itu tidak akan kabur. Mama pastikan lamaran ini akan berlangsung," kata mama Nani dengan penuh percaya diri.

 

Hemmm...

Awalnya, niat Papa Arya dan rekan bisnis temannya yaitu Tuan Adipaty ingin menjodohkan Nindy dengan Bima. Nindy adalah putri kandungnya mama Nani. Namun ketika Bima yang usianya sudah 28 tahun ketika melihat kedua putrinya mama Nani dan papa Arya. Bima lebih tertarik dengan Wulan. Nindy usianya 21 tahun. Nindy masih kuliah.

 

Mama Nani menyuruh para pengawal untuk menjaga ketat di setiap penjuru rumah agar Wulan tidak bisa kabur.

 

"Kalian jangan sampai lengah. Kalian tahu kan? Kalau anak itu sangat nekad," kata mama Nani dengan tegas dan judes.

 

"Siap Nyonya. Kami pastikan nona Wulan tidak akan pernah bisa kabur," ucap salah satu bodyguard.

 

Mama Nani mangut-mangut. Para bodyguard itu langsung menempatkan diri di tempatnya masing-masing.

 

"Saya yakin anak itu pasti nekad untuk kabur. Saya pastikan anak itu tidak akan lari," desis mama Nani.

 

Sementara Wulan kembali berdiri di depan teras kamarnya. Wulan memperhatikan dari atas situasi di halaman rumahnya.

 

"Emang licik itu mama tiri. Dia menyuruh para bodyguard itu untuk menjaga rumah. Dasar licik!" desis Wulan.

 

Wulan tersenyum licik, entah apa yang ia pikirkan saat ini.

•Di kediaman Artademaga.

"Kelvin kamu kapan mau menikah? Kamu sudah pastasnya beristri. Yang papa dengar di berita-berita kamu kerap gunta-ganti pasangan," ucap papa Gani saat keduanya duduk di teras belakang rumah.

 

Kelvin tak bergeming. Kelvin sibuk dengan ponselnya.

 

"Sebenarnya wanita yang kamu cari itu seperti apa sih nak?" tanya papa Gani.

 

Namun tetap saja. Kelvin masih tidak bergeming sama sekali. Kelvin masih sibuk memainkan ponselnya.

 

Kelvin Artademaga usianya 25 tahun. Dia pengusaha muda, tampan dan terkenal sangat playboy. Entah kenapa Kelvin tidak pernah percaya dengan yang namanya cinta. Sering kali Kelvin gunta-ganti wanita, bahkan demi memuaskan hasratnya Kelvin sampai meniduri pacar-pacarnya. Setelah puas, Kelvin tinggalkan. Para mantannya tidak menuntut sama sekali karena Kelvin memberikan sejumlah uang yang cukup banyak.

 

"Kelvin apa perlu papa dan mama carikan jodoh untuk kamu?" ucap papa Gani lagi.

 

Kelvin langsung menatap sinis ke arah papa Gani. Kelvin bangkit dari duduknya,"Tidak perlu pa. Kelvin masih nyaman dengan kehidupan Kelvin saat ini, jadi pleace Kelvin mohon, papa jangan mengusiknya." Tegas Kelvin.

 

"Baiklah... " kata papa Gani dengan tenangnya.

 

•Kediaman Arya Wiguna.

Wulan akan mulai menjalankan misinya. Wulan rela menyakiti dirinya agar bisa lepas dari cengkraman orangtuanya.

 

Aaaaaa!!!

Wulan menjatuhkan dirinya di atas tangga namun tidak terlalu tinggi. Tubuh Wulan berguling-guling di anak tangga.

Dug!

Kepala Wulan sedikit membentur lantai.

"Wulan....... " Teriak Nindy. Nindy langsung berlarian kecil menuruni anak tangga.

 

Dahinya Wulan sedikit mengeluarkan darah. Wulan berpura-pura pingsan.

 

"Duh... sakit juga kejedot lantai, tapi tidak masalah asal Wulan bisa kabur dari rumah ini," desis Wulan dalam hatinya.

 

"Mama! Papa! Wulan jatuh," teriak Nindy.

Nindy begitu sangat panik.

"Wulan bangun!" Nindy menepuk-nepuk wajahnya Wulan.

Mama Nani dan Papa Arya sudah datang. Papa Arya segera menggendong tubuh Wulan.

.

 

•Di rumah sakit.

Wulan sudah di tangani oleh dokter. Dahinya Wulan yang lecet juga sudah di perban.

 

"Hanya luka ringan. Tidak ada yang serius," jelas sang dokter.

"Syukurlah.. " ucap papa Arya.

Wulan masih berpura-pura pingsan. Sang dokter pun keluar.

 

Papa Arya ponselnya berbunyi ada telepon masuk, papa Arya keluar dulu untuk mengangkat telepon. Mana Nani merasa kehausan, mama Nani dan Nindy memutuskan untuk pergi ke kantin rumah sakit. Semuanya keluar.

 

"Yes ini kesempatan bagus untuk kabur." Wulan beranjak bangun. Wulan melepaskan jarum infusan yang menepel di tangannya.

 

"Aw... sakit sekali," desis Wulan.

Perlahan-lahan Wulan membuka pintu, Wulan melihat papa Arya masih ngobrol Via telepon. Perlahan-lahan Wulan melangkahkan kakinya. Saat sudah melewati papa Arya, Wulan segera berlarian

"Yes akhirnya Wulan bebas..... " seru Wulan yang masih berlari.

Papa Arya sudah selesai ngobrol Via teleponnya. Papa Arya segera masuk kembali ke dalam ruang rawat inap.

 

Saat papa Arya sudah berada di dalam ruangan, papa Arya langsung tercengang. Ia sangat kaget saat tidak mendapati Wulan di atas ranjang rumah sakit.

 

"Wulan... " Papa Arya mulai mencari-cari di dalam toilet.

 

Papa Arya mulai panik karena tidak menemukan Wulan di dalam toilet.

"Wulan... " papa Arya mulai berteriak dan berlarian kecil ke luar ruangan.

Sementara Wulan sudah berada di dalam taxi. 

"Maafkan Wulan papa, Wulan belum siap menikah apalagi di jodohkan dengan laki-laki asing. Apalagi laki-laki itu usianya jauh lebih tua dari Wulan," gumam Wulan.

Wulan sudah bertekad kalau dirinya akan kabur dari rumah. Meninggalkan semua fasilitas mewahnya. Wulan usianya masih remaja dan belum siap untuk menikah muda.

(Bersambung)

 

Episode 2

.

 

Wulan sudah mempersiapkan segalanya. Wulan hanya membawa dompet yang isinya uang cas dan cukup untuk beberapa minggu. Wulan juga tidak membawa ponselnya.

 

Wulan kini duduk di sebuah taman kota di bangku kosong di bawah pohon rindang.

 

"Wulan harus mencari pekerjaan. Tapi apaan?" gumamnya.

.

•Di Rumah Sakit.

 

"Sudah mama duga sebelumnya kalau ini akal-akalan anak itu saja agar dia bisa kabur," ucap mama Nani ketus.

 

"Terus bagaimana? Tuan Bima hanya ingin di jodohkan dengan Wulan," ujar papa Arya.

 

"Masih ada waktu pah. Mama akan menyuruh para bodyguard itu untuk mencari keberadaan Wulan. Mama yakin anak itu belum jauh," ucap mama Nani. Ia begitu sangat yakin kalau ia bisa menemukan Wulan.

 

Nindy hanya menyimak saja. Nindy sangat berharap kalau Wulan tidak bisa di temukan. Diam-diam Nindy tertarik kepada Tuan Bima saat mama Nani menunjukan foto Tuan Bima. Namun sayang, Tuan Bima malah tertarik sama Wulan yang baru selesai ujian nasional tingkat SMA.

 

"Gue berharap si Wulan tidak di temukan. Gue yang harusnya jadi calon istrinya Tuan Bima, bukan si Wulan," desis Nindy dalam hatinya.

 

"Papa serahkan semuanya sama mama," ucap papa Arya tegas.

 

Mama Nani mengangguk.

 

Sementara Wulan sudah yakin kalau para bodyguard suruhan emak tirinya bakalan berusaha mencarinya. Wulan kini tengah merubah penampilannya. Wulan menggunakan kacamata besar dan di pipi kanannya ia tempelkan tai lalat semacam tompel.

 

"Kalau begini kan tidak akan ada yang mengenali Wulan, hihi... " Wulan memutar-mutar tubuhnya saat dirinya tengah bercermin dan kini Wulan sudah berubah menjadi si cewek cupu.

 

Wulan saat ini tengah berada di dalam mall.

 

"Pokoknya secepatnya Wulan harus dapat pekerjaan," gumamnya.

 

Wulan keluar dari dalam mall. Wulan melihat ibu-ibu sosialita yang penampilannya sangat glamor. Wanita itu tengah berbincang via telepon.

 

Tiba-tiba ada jambret yang mengincar tas si ibu itu, si copet berhasil menjabretnya.

 

"Copet tolong... " Ibu itu berteriak dan langsung berlarian mengejar copet itu.

 

Wulan juga ikut mengejar si copet itu. Wulan berlari layaknya seorang maraton. Wulan langsung menarik jaket preman itu dari arah belakang. Lalu Wulan memutar tubuh si jambret itu.

 

Hiah...

 

Setelah tubuh si preman itu menghadapnya, Wulan melayangkan satu kakinya hingga tendangan itu tepat kena anunya si jambret. Si jambret langsung tersungkur sambil menyentuh anunya yang habis kena tendang oleh kakinya Wulan.

 

"Emang enak, wle... "

 

Wulan mengambil paksa tas yang di pegang oleh si jambret tadi. Wulan memberikan tas itu kepada ibu sosialita yang glamor itu.

 

"Ini tante tasnya," ucap Wulan ramah.

 

Ibu itu meraih tasnya dari tangan Wulan,"Terimakasih nak," ucapnya dengan lembut.

 

Ibu itu mengambil selembaran uang 500ribu untuk Wulan sebagai tanda terimakasih, namun Wulan menolaknya secara halus.

 

"Tidak usah bu, saya ikhlas kok nolongin ibu. Tapi...?" Wulan jeda sejenak. Ia merasa ragu untuk mengatakannya.

 

"Tapi apa nak? Katakan saja," ucapnya dengan lembut.

 

"Kalau boleh saya minta pekerjaan bu, apa aja kek. Saya mau lanjutin kuliah tapi tidak ada modal. Ibu dan ayahku di kampung kerjaannya cuman petani, saya nekad ke Jakarta hanya untuk mengubah nasib. Jadi pembantu juga tidak apa-apa bu, tapi ibu jangan menyuruh saya masak, soalnya saya tidak masak," jelasnya panjang lebar tanpa ragu.

 

Ibu itu ketawa ringan, ia merasa lucu.

 

"Nama kamu siapa nak?" tanya ibu itu seraya melulurkan tangan kanannya.

 

Wulan menerima uluran tangan ibu itu,"Nama saya Wulan bu," ucapnya dengan ramah dan senyuman tipis.

 

"Nama yang cantik, seperti orangnya. Nama saya Vipian."

 

"Salam kenal bu Vipian," ucapnya sedikit membungkuk.

 

"Salam kenal juga Wulan. Tapi tidak apa-apa kamu ibu pekerjakan jadi pembantu rumah tangga. Ya bantu-bantu pembantu yang lain. Soalnya di rumah ibu sudah ada 3 orang pembantu sih," jelas Bu Vipian.

 

"Tidak masalah bu, yang penting Wulan dapat pekerjaan."

 

"Baik kalau begitu, ayo ikut saya."

 

Wulan pun mengangguk dan mengikuti langkahnya Bu Vipian.

 

"Yes... akhirnya gue dapat pekerjaan. Gak apa-apalah jadi pembantu yang penting gue punya tempat tinggal gratis dan gak harus bayar. Hihi tiap bulan di gaji pula. Hmmm jambret itu emang membawa hoki buat gue," batin Wulan.

 

..

 

"Pokoknya saya minta kalian cari anak itu sampai ketemu! Anak itu pasti masih sekitaran kota Jakarta," perintah nyonya besar kepada para bodyguardnya.

 

"Siap nyonya!"

 

Para bodyguard sebanyak 8 orang itu segera melakasanakan perintah dari nyonya besar. Ke 8 bodyguard itu berbagi tugas dan berpencar.

 

"Bagaimana pun anak itu harus di temukan," desis Ny.Nani dengan sinisnya.

 

"Hemm... gue harap mereka tidak akan berhasil menemukan si Wulan, terus Tuan Bima terpaksa deh setuju di jodohkan dengan gue," batin Nindy.

 

.

Di kediaman Tuan Bima.

 

"Tuan saya mendengar kabar kalau gadis yang Tuan pilih untuk di jodohkan dengan Tuan Bima, gadis itu melarikan diri saat di rumah sakit," kata seketaris Leon.

 

"Apa?" Tuan Bima langsung beranjak dari duduknya. Tuan Bima mengepal tangannya lalu memukul meja kerjanya.

 

"Seketaris Leon saya tidak mau tahu. Kamu harus bantu cari gadis itu. Karena saya sudah jatuh hati sama gadis itu," ucapnya dengan tegas dan sangar.

 

"Baik Tuan Bima," kata Seketaris Leon seraya sedikut membungkuk.

 

Tuan Bima mengangguk lalu menyuruh seketaris Leon untuk keluar dari ruangan kerjanya.

 

"Wulan pokoknya kamu harus jadi milik saya," desis Tuan Bima.

 

.

Wulan sudah tiba di kediaman Artademaga. Bu Vipian adalah istri dari Tuan Gani.

 

"Waw... rumahnya bagaikan bak istana. Rumahnya sangat mewah seperti rumah gue," batin Wulan.

 

"Wulan ini rumah saya, dan ini ke 3 pembantu yang bekerja di rumah saya," kata Bu Vipian setelah berada di ruang tengah.

 

Bu Vipian memperkenalkan Wulan kepada 3 pembantunya.

 

"Hallo nama saya Wulan," sapa Wulan seraya melulurkan tangan Kanannya.

 

"Saya Mpok Inah."

 

"Saya Tuti."

 

"Dan saya miss Tini."

 

Wulan dan ke 3 pembantu itu saling berjabat tangan.

 

"Mpok Nah kamu yang ngatur semuanya. Tapi jangan menyuruh Wulan memasak katanya dia tudak bisa masak," kata Bu Vipian.

 

"Iya Nyonya," jawab Mpok Nah seraya menunduk.

 

Setelah itu Bu Vipian pergi. Ke 3 pembantu itu mengajak Wulan ke dapur.

 

"Wulan kamu bersihkan teras belakang berama Mis Tini. Mis Tini tolong ajarin dia gimana cara bekerja di sini," titah Mpok Nah sebagai ketua pembantu.

 

"Siap Mpok Nah, " seru Mis Tini.

 

"Wulan sini ayo ikut Mis Tini," ajak Mis Tini dan di anggukan oleh Wulan.

 

.

Para Bodyguard sudah mencari ke setiap penjuru kota Jakarta namun tidak ada titik terang. Para bodyguard juga sudah bertanya-tanya namun tidak ada satu pun yang melihat gadis yang ada di dalam foto.

Seketaris Leon juga di bantu oleh para detektif namun sama saja. Tidak ada yang berhasil menemukan Wulan.

Hemmm...

Untung saja Wulan sudah merubah penampilannya menjadi gadis cupu berkacamata besar di tambah ada tompel di pipinya. Dan untung saja Wulan belum punya KTP. Dan untung nya juga Wulan tidak membawa kartu pelajar jadi dia aman untuk sekarang. Orang-orang suruhan orangtuanya tidak akan mungkin berhasil menemukannya. Wulan begitu yakin dengan merubah penampilannya, hidupnya akan aman dan tenang.

(Bersambung)

Episode 3

Para bodyguard suruhan Nyonya Nani sudah kembali ke kediaman Arya. Para bodyguard kini tengah kumpul di ruang tengah.

 

"Kalian itu bodoh," kata Nyonya Nani dengan sangarnya. Nyonya Nani memukul meja dengan kasarnya.

 

"Menangkap satu orang saja tidak becus," ucap Nyonya Nani dengan sinisnya.

 

Para bodyguard itu tidak ada yang menyahut sama sekali. Para bodyguard itu hanya bisa menunduk.

 

"Pa gimana ini?" tanya Nyonya Nani kepada Tuan Arya.

 

Tuan Arya hanya bisa mengangkat kedua tangannya dan bahunya.

 

"Gimana kita jelaskan semuanya kepada Tuan muda Bima," desis Nyonya Nani. Ia mulai kebingungan.

 

"Sudahlah pa, ma. Tuan muda Bima jodohkan saja dengan Nindy bereskan semuanya," celetuk Nindy enteng.

 

"Nindy sayang awalnya juga mama sama papa berniat untuk menjodohkan kamu dengan Tuan muda Bima, tapi tuan muda malah tertarik dengan Wulan," jelas sang mama.

 

"Uuuhh... " Nindy kesal. Nindy beranjak lalu berlarian kecil menuju ke kamarnya.

 

"Kalian semua bubar," bentak Tuan Arya kepada para bodyguard itu.

 

Semuanya bubar.

.

• Kediaman Artademaga.

 

"Nanana...nanana... " Wulan bersenandung riang sambil mengepel area sekitaran kolam renang. Keringat mulai bercucuran ini pertamakalinya Wulan ngepel.

 

"Duh capeknya," desis Wulan seraya mengelap keringat yang bercucuran di keningnya.

 

"Harus semangat... " Wulan kembali melanjutkan ngepelnya sambil bersenandung riang.

 

Tuan muda Kelvin baru pulang. Kedatangan tuan muda di sambut oleh Mis Tini yang tengah membersihkan perabotan di ruang tengah.

 

"Selamat datang Tuan muda," sapa Mis Tini sedikit membungkukan punggungnya. Namun di balas acuh oleh Kelvin.

 

Mis Tini cuman bisa membuang nafas berat dan nengkerucutkan bibirnya. Mis Tini sudah biasa di acuhkan oleh anak majikannya yang terkenal playboy kelas kakap.

 

Kelvin menuju ke teras belakang rumahnya yang ada kolam renangnya. Kelvin tengah berbincang-bincang via telepon dengan mangsa barunya. Saking asyiknya ngobrol dan Wulan juga tidak menyadari ada Kelvin yang berjalan ke arahnya.

 

"Iya sayang nanti malam kita bertemu di club, Ok.' Kelvin semakin mendekat ke arah lantai yang benar-benar sangat licin.

 

Saat kaki Kelvin menyentuh lantai yang licin, kaki Kelvin langsung kepeleset dan membuat tubuh Kelvin goyang-goyang.

 

"Eh... eh.. " Kelvin refleks menjatuhkan ponselnya.  Sebisa mungkin Kelvin menahan tubuhnya agar tidak jatuh.

 

"Eh tuan... " Wulan panik. Wulan menjatuhkan alat pel yang ia pegang. Wulan langsung meraih tangan Kelvin.

 

"Eh kok.... " Kelvin dan Wulan jadi sama-sama goyang-goyang di atas lantai yang licin.

 

Wulan dan Kelvin sama-sama menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Namun sayang, keduanya tidak bisa menjaga keseimbangan hingga membuat tubuh keduanya sama-sama jatuh.

 

Bruuuk.....

 

Kelvin jatuh di atas lantai sedangkan Wulan jatuh di atas tubuh Kelvin. Dan parahnya bibir Wulan dan Kelvin menempel.

 

Wulan dan Kelvin sama-sama saling tatap bahkan tidak berkedip. Tapi itu bibir kenapa masih nempel. Keduanya sama-sama masih asyik saling pandang. Tatapan mata keduanya sama-sama tidak bisa diartikan.

 

Deg...deg...deg...

 

2 menit kemudian...

 

"Aishh... " Kelvin mendorong kasar tubuh wanita cupu yang menindih tubuhnya.

 

Wulan dan Kelvin sama-sama berdiri. Keduanya sama-sama terlihat salah tingkah. Wulan maupun Kelvin merapikan pakaiannya yang sama sekali tidak berantakan.

 

"Tidak sopan," desis Kelvin.

 

"Eh tuan tuh yang tidak sopan maen nyosor-nyosor saja," ucap Wulan dengan lantang.

 

"Nih tanggung jawab." Wulan menyentuh bibirnya.

 

Kelvin tersenyum tipis,"Tanggung jawab? Emang berapa tuh harga bibir lo?" tanya Kelvin angkuh.

 

"Iiiih... " Wulan mulai geram. Wulan menginjak-nginjak lantai secara kasar.

 

"Sepertinya harga bibir pembantu macam lo itu pantesanya di hargain 100 ribu." Kelvin mengeluarkan uang 100 ribu yang ia simpan di saku jasnya.

 

Kelvin melempar uang 100 ribu itu tepat di hadapan wajah Wulan.

 

"Tuh ambil. Anggap aja itu sebagai tanggung jawab gue karena sudah tidak sengaja menyentuh bibir lo yang bau," ucapnya sinis.

 

Setelah itu dengan angkuhnya Kelvin meninggalkan wanita cupu itu yang tengah berdiri mengantum.

 

"Iiih dasar," desis Wulan geram.

 

"Tapi lumayan lah buat beli bakso, hihii... " Wulan mengambil uang 100 ribu yang tergeletak di lantai. Kemudian Wulan kembali melajutkan pekerjaannya.

 

.

• Kediaman Arya.

 

Nindy tengah merias dirinya secantik dan seseksi mungkin. Niatnya sore ini Nindy akan berkunjung ke rumahnya Bima. Nindy akan berusaha untuk membujuk Bima agar mau di jodohkan dengannya.

 

"Dengan penampilan gue yang cantik membahana seperti ini masa iya sih Tuan Bima tidak tertarik sama sekali sama gue?" gumamnya.

 

Nindy memoles wajahnya semenor mungkin. Nindy menggunakan make up yang terlalu berlebihan sekali. Tapi Nindy sangan yakin kalau penampilannya hari ini akan membuat Tuan Bima itu tertarik.

 

Sementara di ruang tengah Nyonya Nani dan Tuan Arya lagi mikir keras bagaimana cara mengatakan kepada Tuan Muda Bima kalau Wulan wanita yang akan di jodohkan malam ini itu sudah kabur . Padahal Bima sudah mendengar kabar itu.

 

"Gimana ini pa?" tanya sang istri. Nyonya Nani benar-benar bingung.

 

"Papa juga tidak tahu ma. Hadeuh... anak itu perginya kemana sih? Kenapa para bodyguard itu sama sekali tidak berhasil menemukan Wulan," ucapnya. Tuan Arya membuang nafas berat.

 

Huft...

 

Nyonya Nani juga sama membuang nafasnya secara berat.

 

.

Tuan muda Bima sangat geram saat ia sudah mendengar kabar dari seketaris Leon yang telah gagal untuk mencari keberadaan Wulan wanita remaja yang akan dia jadikan sebagai istrinya.

 

"Maaf tuan muda. Saya sudah mencoba untuk mencarinya bahkan saya sudah menyuruh para detektif handal namun tetap saja tuan, kami tidak berhasil menemukannya," jelas seketaris Leon.

 

"Kalau gitu kabarkan kepada Tuan Arya kalau lamaran malam ini batal," titahnya dengan tegas.

 

"Baik Tuan."

 

Seketaris Leon segera menuruti perintah tuan mudanya itu. Leon akan segera berkunjung ke kediaman Arya.

 

.

Wulan merasa sangat lelah. Wulan duduk santai di pinggiran kolam renang.

 

"Rasanya ingin sekali berenang," gumamnya.

 

"Tapi pasti tidak boleh! Uuuuhh... " Wulan mulai merasa jenuh. 

 

"Papa maafkan Wulan. Papa pasti tengah sibuk mencari keberadaan Wulan. Maaf pa! Wulan sudah membuat papa khawatir. Wulan cuman tidak mau menikah muda apalagi dengan laki-laki asing," gumamnya lagi.

 

Wulan terus melamun di pinggiran kolam renang. Wulan tiba-tiba saja teringat alm mamanya yang meninggal sekitar 2 tahun yang lalu. Meninggal karena kecelakaan maut. Sampai saat ini Wulan masih janggal dengan meninggalnya sang mama dengan tiba-tiba.

 

"Maafkan Wulan ma. Maafkan Wulan yang saat ini belum bisa mengungkap tragedi kecelakaan yang dialami oleh mama," gumanya lagi.

 

Kelvin datang. Kelvin menepuk punggungnya Wulan secara kasar.

 

"Eh.... " Kevin melempar sepatunya tepat di hadapan Wulan.

 

"Apaan sih?" desis Wulan.

 

"Tuh bersihkan sepatu saya," titah Kelvin seraya tulak pinggang.

 

"Ogah... " jawab Wulan angkuh.

 

"Itu bukan tugas saya tuan. Maaf!" Wulan bangkit dan kini ia berdiri tegak.

 

Wulan dengan wajah tanpa dosa meninggalkan Kelvin yang tengah berdiri mengantum.

 

"Sialan tuh pembantu," desis Kelvin kesal.

 

"Kok bisa sih pembantu model kayak gitu di pekerjakan di rumah ini," gerutu Kelvin kesal.

Kelvin benar-benar tidak menyukai kehadiran pembantu cupu di rumahnya. Pembantu yang paling jelek dan paling buruk penampilannya.

 

 

(Bersambung)

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!