Kelvin dan Bima berpisah. Kelvin sedang duduk berdua dengan sang primadona di club.
"Tuan Kelvin sayang malam ini di jamin deh bakalan ketagihan dan pastinya ingin lagi dan lagi," ucap sang primadona dengan lembut dan gemulai.
Jari-jemarinya menyentuh bidang dada Kelvin.
"Ok sayang. Rasanya gue sudah tidak sabar," ucap Kelvin seraya menyentuh wajah sang primadona.
Minuman yang di pesan Bima sudah datang. Nindy terus memperhatikan Bima dari kejauhan. Saat Bima meminum minuman yang sudah di masukan obat tidur. Nindy sangat senang.
"Yes rencana gue berhasil," desis Nindy.
Bima mulai merasakan pusing di kepalanya. Kedua mata Bima mulai berkunang-kunang. Nindy segera menghampiri Bima yang terlihat obat tidur itu sudah mulai berekasi. Nindy memapang Bima, membawa Bima menuju ke kamar club.
Saat Kelvin tengah bermesraan dengan sang primadona. Kelvin terperangah saat melihat wanita cantik yang baru masuk ke dalam club, siapa lagi kalau bukan Wulan. Helaian-helaian rambut Wulan terangkat-angkat oleh semilir angin. Terlihat lehernya yang jenjang dan mulus itu. Penampilan Wulan malam ini sukses membuat Kelvin terbius dan enggan untuk mengalihkan padangannya.
Dengan gemulainya, Wulan berjalan menuju ke area tempat berjoged-joged. Kelvin berdiri tegak. Kelvin terus memperhatikan Wulan.
"Benar-benar cantik dan menggoda gadis itu," gumam Kelvin.
Kelvin hendak melangkahkan kakinya. Namun, dengan cepatnya langkah Kelvin di tahan oleh sang primadona.
"Mau kemana sayang?" tanya sang primadona meraih tangan kanan Kelvin.
Kelvin menepisnya secara halus,"Maaf!" Setelah itu Kelvin melanjutkan untuk melangkahkan kakinya menuju ke tempat menari.
Wulan menari-nari di bawah lampu kelap-kelip. Alunan musik dan tarian Wulan begitu senada. Wulan terus menari-nari untuk menghilangkan rasa kegalauannya. Alunan musik itu membuat tubuh Wulan rileks mengikuti iramanya.
Kelvin tersenyum saat melihat gadis itu yang tengah menari-nari. Lekuk tubuh Wulan begitu indah bagaikan Biola Spanyol.
"Hallo nona, gue temenin boleh?" kata laki-laki seumuran Kelvin.
Wulan malah mendorong tubuh laki-laki itu secara kasar hingga membuat laki-laki itu tersungkur.
"Jangan ganggu gue. Gue pengen sendiri," ucap Wulan angkuh.
Kelvin ketawa ringan melihat sikap gadis itu. Wulan kembali manari-nari di atas lampu kerlap-kerlip.
"Gadis itu sangat menantang. Gue harus dapetin dia malam ini," desis Kelvin dengan senyuman liciknya.
Kelvin menghampiri salah satu weiters. Kelvin berbisik, entah apa yang Kelvin minta kepada salah satu waiters itu. Sang waiters langsung mengangguk dan mengerti dengan apa yang di katakan Kelvin.
"Bagus!" Kelvin mengeluarkan uang 500 ribu kepada salah satu waiters itu. Entah apa rencana Kelvin malam ini untuk gadis yang membuat ia tak ingin berhenti memandangnya.
Sang waiters langsung menjalankan tugas yang di perintah oleh Kelvin.
"Gadis itu malam ini akan jadi milik gue," desis Kelvin yang masih memperhatikan gadis itu yang tengah menari-nari.
Waiters itu ternyata memasukan obat perangsang ke dalam minuman yang akan di berikan kepada Wulan. Minuman itu berupa air putih.
"Nona haus? Saya sudah bawakan air putih untuk nona," kata sang waiters seraya menyerahkan segelas air putih.
Wulan yang kehausan langsung meraih gelas itu dari tangan waiters. Wulan langsung meneguknya sampai habis.
Kelvin tersenyum tipis saat ia tahu kalau gadis yang ia incar sudah meminumnya.
🌹 Kediaman Arya Wiguna.
Arya malam ini merasakan kalau hatinya merasa tidak karuan dan sangat menghawatirkan putrinya. Arya memeluk foto Wulan. Malam ini sang ayah sangat merindukan sosok putrinya.
Arya duduk bersenderan di atas sofa di dalam kamarnya seraya memeluk foto Wulan.
"Sayang maafkan papa. Gara-gara niat papa yang ingin menjodohkan kamu dengan Tuan muda Bima agar bisnis papa makin berkembang, tapi kini papa malah kehilangan putri papa yang ceria. Sayang, anakku kamu dimana sekarang nak," ucapnya lirih. Papa Arya benar-benar sangat merindukan putrinya. Padahal Wulan kabur belum juga sehari.
🌹 Kembali ke Club.
Wulan mulai merasakan ada yang aneh di dalam tubuhnya. Wulan marasakan panas yang luar biasa. H*sratnya mulai terasa. Wulan berlarian ke arah toilet. Rasanya ia ingin membuka seluruh benang yang menempel di tubuhnya. Kelvin berlari mengejar gadis itu.
Wulan sudah masuk ke dalam toilet. Di sana Wulan sudah mengeluarkan suara-suara indah yang membuat kuping Kelvin yang mendengarnya sangat tergoda dan membuat bangun si kenyal yang bersembunyi di balik helaian-helaian benang.
Sssshhhtttt!
Jari-jemari lentik Wulan mulai menyentuh wajahnya. Rasa panas di tubuhnya sudah tidak bisa ia tahan lagi.
Ssssshhhtt!
Wulan hendak membuka benang yang menepel di tubuhnya. Namun, terhenti saat ada sosok pria yang masuk ke dalam toliet.
Wulan tercengang. Ia serasa melihat mangsanya yang akan siap di terkam. Wulan meraih kasar jaket laki-kali yang berdiri tepat di hadapannya. Wulan sudah kehilangan akal sehatnya malam ini.
Wulan langsung menc*mbu b*bir Kelvin dengan rakusnya. Cernaan dadakan yang di berikan gadis itu membuat Kelvin tersedak kaget. Namun, perlahan-lahan Kelvin membalas cernaan itu dengan sangat lembut. Sehingga keduanya sama-sama menikmati permainan itu dan kini kedua nafas itu tengah beradu.
Saat nafas itu sudah mulai terasa sesak dan bergemuruh. Keduanya menyelesaikan permainannya.
"Tolong aku. Tubuhku sangat kepanasan," bisik Wulan lembut.
Wulan benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya. Wulan sangat agr*sip. Ia sangat tidak sabar ingin sekali langsung ke inti permainannya.
"Jangan disini. Ini toilet," ucap Kelvin lembut.
Dengan pasrahnya Wulan hanya bisa mengangguk. Ia sudah tidak bisa menahan h*ratnya. Kelvin menggendong tubuh Wulan dan membawa Wulan masuk ke dalam mobilnya.
"Mau kemana? aku sudah tidak bisa menahannya," tanya Wulan yang sudah semakin tidak sabar.
"Sabar sayang. Aku akan membawa kamu ke tempat yang nyaman," ucap Kelvin lembut dan di anggukan oleh Wulan.
🌹 Pagi telah tiba. Tugas sang dewi malam kini sudah selesai. Kini sang mentari mulai melakukan tugasnya untuk menyinari bumi di siang hari.
Wulan mengkrejepkan kedua matanya. Perlahan-lahan membuka matanya. Wulan tercengang saat melihat ada tangan yang melingkar di perutnya. Wulan menengok ke arah seseorang yang tidur di sebelahnya. Wulan kembali tercengang saat melihat laki-laki yang tidur di sebelahnya.
"Tuan Kelvin," desis Wulan.
Wulan melihat tubuhnya yang polos yang di tutupi oleh selimut. Wulan kembali tercengang saat melihat saus tomat yang menempel di atas kasur.
"Darah?"
Wulan mengumpal mulutnya dengan kedua tangannya.
"Ya Tuhan... jadi semalam aku sama Tuan Kelvin sudah-?"
Wulan rasanya ingin menjerit histeris. Namun, ia tahan karena takut Kelvin terbangun. Wulan mengambil bajunya yang tergeletak di lantai. Saat berjalan, Wulan merasakan sakit di area tertentu. Wulan kembali duduk. Ia melihat area-area miliknya itu membengkak.
"Perih sekali. Jalan pun sakit," desisnya lagi.
Namun, perlahan-lahan Wulan memaksakan untuk berjalan, karena ia takut Kelvin keburu bangun.
Wulan sudah berada di dalam toilet kamar hotel VVIP bintang 5. Wulan bercermin, ia merasa jijik melihat dirinya yang kini sudah kotor. Apalagi saat melihat tinta merah di area-area tertentu dan gunung kembarnya. Mulut drakula itu sepertinya sangat kehausan sehingga meninggalkan jejak yang banyak.
"Menjijikan!"
"Aku sudah kotor. Mama, papa! Maafkan Wulan yang tidak bisa menjaga kehormatan Wulan sebagai wanita," gumamnya lirih.
(Bersambung)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Eko Wardiyanto
kenapa d skip adegan ny kak ,
2022-10-12
0
Rahmaditha
duhhhh gmn donk thooor seharus wulan melakukan dg tuan Bima kok mlah si kevin yg menyesap madux..... Bima dpt ampas donk
2021-09-15
0
Wati Rah
kirain wulan gk bar2 kyk nindy...gk taunya parah hnya karena ngliyat gebetannya jln sm temenya mlhn ngancurin diri sendiri.. wulan yg bodoh
2021-09-12
0