Mandor Proyek Dan Janda Muda
"Antok, mana gambar konstruksi dari CV Multi Guna kemarin?"
Teriak seorang lelaki dari atas tebing
Yang di panggil segera naik keatas, setengah buru buru mengambil tas yang di sangkutkan pada motor di dekat nya
"Ini bos, semua nya sudah di antar sama admin kantor CV Multi Guna" jawab si Antok pada lelaki itu seraya memberikan map merah berisi rincian anggaran dan denah pekerjaan
Lelaki berusia 33 tahun itu tampak mengerutkan kening. Topi putih proyek bertengger manis di kepalanya. Tak mengurangi gurat ketampanan dan kedewasaan yang ada di wajah yang sedikit hitam tersengat sinar matahari.
Ya, dia adalah Adi Prasetyo. Mandor proyek lapangan dari Barata Konstruksi.
Pria ini duda beranak satu, dari pernikahan dengan seorang wanita asal Surabaya. Cinta nama putrinya, berusia 7 tahun dan baru masuk sekolah dasar.
Adi bercerai dengan istrinya yang bernama Nadia, saat Cinta berusia 1 tahun setelah sebelumnya beredar isu Adi selingkuh namun tidak ada buktinya. Nadia tetap bersikukuh untuk bercerai, tanpa mau mendengarkan penjelasan dari Adi. Setelah bercerai perempuan itu menghilang entah kemana, tak pernah sekalipun menengok putri kandung nya..
Adi tampak sibuk menghitung jumlah material dan dengan cepat menentukan berapa kebutuhan pekerjaan yang dia tangani.
'Shitt,
kenapa harga satuan pekerjaan nya turun begini'
gumam Adi
"Tok, berapa orang yang kamu pasang di sini?" tanya Adi pada Antok, kepala tukang nya di pekerjaan itu
"14 bos, termasuk saya" jawab Antok..
Mata Adi seketika menoleh pada pekerja yang ada di tempat itu.
Pas 13 dan Antok.
Berarti kepala tukang nya jujur pada nya.
Adi melangkah turun ke sisi bawah tebing
Cukup terjal, Adi turun bergelayutan akar agar tidak jatuh
"Ok, jangan lupa siapkan absensi pagi sore seperti biasa"
"Siap bos"
"Usahakan pondasi talud nya jangan sampai kurang dari 1 meter ya Tok, sebab pasangan ini tingginya 6 meter. Di bikin trap. Terus itu galian mu di dekat batu besar, harus pres biar tidak beresiko terhadap longsor"
ujar Adi memberi pengarahan sambil menunjuk lokasi yang dia maksud
"Memang di gambar ngetrap ya bos? " tanya Antok
"Iya, makanya pondasi nya harus kokoh"
jawab Adi
Adi lalu mendekati seorang lelaki berumur yang nampak asyik mendongkel batu dengan linggis
"Pak, istirahat dulu. Ini saya bawa rokok"
Lelaki tua itu menoleh, lalu tersenyum
"Nanggung mas bos, kurang sedikit lagi"
jawabnya
"Ndak papa, nanti di lanjutkan lagi pak. Istirahat dulu. Tok, sudah kau belikan air minum?"
tukas Adi pada lelaki tua itu lalu menoleh ke arah Antok
"Sudah bos, tuh di bawah pohon"
"Yuk semua, istirahat sebentar. Minum dulu." kata Adi sambil memandang kearah pekerja.
Adi bergegas ke bawah pohon rindang di sisi proyek. Mengeluarkan sebungkus rokok dan meletakkan di samping galon air minum.
Semua pekerja segera menuju ke arah Adi.
Rokok memang beracun, tapi hanya itulah pelepas kepenatan sejenak bagi pekerja kasar dan buruh bangunan seperti mereka.
Semua sudah meyulut rokok sambil beristirahat.
"Semua nya, kalau mau kasbon bilang sama Antok ya, jangan mendadak. Belum tentu Antok pegang duit, karna dia cuma pegang untuk kebutuhan lapangan sehari-hari"
ujar Adi
Semua pekerja mengangguk.
Memang beberapa orang yang sudah lama ikut Adi paham betul cara kerja Adi dalam mengelola keuangan dan pekerjaan. Adi terkenal baik hati dan jujur, namun juga tegas.
Sedangkan para orang baru, tampaknya cukup mengerti.
Toh Adi juga tidak terlihat arogan terhadap pekerja di bawah nya.
"Tok, usahakan galian pondasi nya sedikit lebih cepat ya, karna Pak Basuki ( Direktur CV Multi Guna) minta progres pembangunan Minggu depan" kata Adi
Belum sempat Antok menjawab
Triiiingggg tringgg
Tringgg tringgg..
Ponsel Adi berbunyi.
Buru buru dia membuka tas kecilnya, dan nama Bu Sekretaris Barata muncul di ponselnya
'Duh ada apa lagi dengan perempuan ini' gerutu Adi tidak segera menjawab panggilan
Huffft
Setelah mendengus panjang, Adi memencet tombol hijau
"Halo Bu, selamat siang" ujar Adi sopan
"Ihh formal banget mas Adi.. Mas Adi dimana? Tuh di cari Bang Alex. Katanya mau ada rapat dengan asosiasi pengusaha konstruksi" jelas suara perempuan di seberang telpon.
Perempuan itu bernama Maya Barata. Usia 26 tahun. Adik bungsu dari Alex Barata, Direktur CV Barata Konstruksi. Sudah 2 tahun ini Maya menjadi sekretaris kantor Alex, setelah lulus S1 administrasi perkantoran di Malang. Alex sendiri memegang peranan penting di Barata Konstruksi setelah Dedi Barata, ayahnya memutuskan pensiun dari dunia konstruksi 4 tahun yang lalu. Dan Adi adalah orang lama kepercayaan Dedi Barata yang masih setia dengan Barata Konstruksi meski direktur nya berganti.
Satu hal yang Adi ketahui bahwa Maya menaruh hati padanya sejak masih kuliah di Malang. Dia selalu mencari cara agar bisa bersama Adi. Termasuk mendekati putri semata wayangnya, Cinta.
"Ini lagi di lokasi proyek dari pak Basuki. Bentar lagi mau ke proyek kita" , ujar Adi sopan.
"Ya udah, yang penting jam 2 sudah ada di kantor. Maya tunggu ya, assalamu'alaikum",
Maya pamit
"Walaikumsalaam"
Huhfffttt
"Ada apa bos? Kog lemes gitu?" tanya Antok melihat raut muka di tekuk dari bos nya
"Dasar kepo" sahut Adi sambil berdiri
"Lah si bos, gitu aja marah.. Sabar bos, orang sabar di sayang Tuhan. Kalau pemarah sulit dapat jodoh bos" cerocos Antok
"Berisik deh"
"Oiya Tok, lanjut dulu deh. Aku mau ke proyek dam sungai dulu" ujar Adi
Adi lalu beranjak dari tempat duduknya, mendaki tebing dengan bergelayutan akar.
Sesampainya di atas, pria itu menaruh gambar dan denah lokasi dalam map merah di tasnya.
Mendadak kepala Adi pusing
'Ahh kenapa ini,
Pasti gara gara belum ngopi dari tadi pagi'
Adi segera memakai jaket nya, tas ransel segera menyusul. Tak lupa helm KYT putih half face dia pakai, lalu Adi mendorong motor Vixion kesayangannya ke jalan
Grungggg...
Motor berjalan ke arah timur. Tidak terlalu kencang karna Adi sedang mencari sesuatu
'Sepertinya kemarin ada warkop di sekitar tempat itu'
Dan benar saja
Sebuah warung kopi sudah buka di tepi jalan raya. Belum ramai tapi sudah ada beberapa orang duduk di bangku warung kopi
Adi segera memarkir motor Vixion kesayangannya. Melepas helm KYT putih half facenya ..
Adi tolah toleh mencari penjaga nya. Lalu Adi duduk di salah satu bangku kosong di sudut.
Sambil menunggu, Adi berselancar di Internet, melihat pengumuman lelang tender proyek di dinas pekerjaan umum.
Tanpa di sadari Adi, seorang perempuan muda mendekati nya.
"Mas
Mau pesan apa?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
rajes salam lubis
pesan kopi gak pakai gula
2025-01-05
0
rajes salam lubis
baru nyimak bos
2025-01-05
0
rajes salam lubis
opo iyo mas???
2025-01-05
0