Gak Peka

Heni mendelik kearah Bu Mamik. Perempuan cantik ini kesal setengah mati karena kelakuan ibunya.

"Tunggu apalagi?,

Sudah cepat berangkat sana di tunggu Jeng Siti", ujar Bu Mamik seperti tanpa dosa mendorong tubuh Heni keluar rumah.

"Ibuk, Heni malu!", teriak Heni.

"Gini nih kalau punya anak kuper, orang tua yang harus buka jalan", omel Bu Mamik

Heni masih tak bergeming.

"Aku sudah buka jalan untuk mu dekat dengan Adi, kalau masih belum paham, mending kamu sekolah lagi Nduk", Bu Mamik terkekeh geli melihat Heni.

Seketika otak Heni encer.

Kuah soto ayam hanya alasan agar Heni bisa ke rumah Adi tanpa kelihatan terang-terangan.

Dengan malu, Heni segera memutar motor matic nya, menyusul Adi.

Sementara Adi, setelah mendapat es krim untuk Cinta, segera gas pulang ke habitat aslinya.

Sampai di rumah, Adi langsung parkir motor matic nya. Dan masuk mencari putri semata wayangnya, Cinta.

Iya ,, Adi sangat menyayangi Cinta. s

Sejak usia 7 bulan di tinggal pergi ibunya, Adi berjuang keras agar kebutuhan pribadi Cinta selalu tercukupi. Saat umur cinta 6 tahun, Adi memutuskan untuk menggugat cerai istrinya, yang tak tau dimana rimba nya.

Banyak sudah orang yang berusaha menjodohkan Adi, tapi Adi tak bergeming.

Baginya, kebahagiaan Cinta adalah segalanya.

"Cinta nih ayah bawa es krim,

Mau gak?", teriak Adi sambil celingukan mencari putri semata wayangnya itu.

"Cinta belum pulang Bu?", tanya Adi ke Bu Siti yang sedang mencuci perkakas rumah.

Mbak Nita yang masih membantu mertuanya segera menyahut,

"Masih di rumah ku Di,

Kayak e masih asyik sama Jenny dan Novel deh".

Ohhh

Hanya itu yang keluar dari mulut Adi. Kaki panjang nya bergerak menuju kulkas di samping dapur, menaruh es krim di freezer.

Duren 33 tahun itu lalu mengambil kopi dan menyeduhnya.

"Kayaknya Cinta itu butuh saudara untuk teman Di, kamu itu loh mbok cepat cari istri lagi, kasian Buk e kalau terus merawat kamu dan Cinta", cerocos Mbak Nita kayak gas bocor.

Adi melengos kesal.

Dia hapal betul gaya kakak iparnya itu.

"Emang gampang apa cari istri? Cari istri itu gak semudah beli mie ayam mbak, harus tau luar dalam nya. Apalagi Adi sudah punya anak, jarang ada yang mau dengan status Adi seperti ini. Mau sama Adi belum tentu mau juga sama Cinta. Itu yang repot carinya"

Mbak Nita dan Bu Siti melongo mendengar suara Adi ngomel-ngomel panjang kali lebar kali tinggi.

Belum sempat Adi melanjutkan kata kata mutiara hikmah nya, terdengar suara merdu di depan pintu.

"Assalamualaikum....."

"Walaikumsalaam", balas Adi, mbak Nita dan Bu Siti bersamaan, sambil menoleh ke arah pintu depan.

Bu Siti bergegas mencuci tangan, dan mengeringkan pakai lap. Bergegas ke depan.

"Loh Heni,

mari masuk Hen..

Ada apa Cah Ayu? Tumben kemari", tanya Bu Siti

Heni wajah nya merah padam, tapi dia segera menguasai ekspresi wajah nya.

"Itu Buk,

Eh saya di suruh ibuk.

Soal kuah soto", Heni kembali menunduk.

"Astaghfirullah,

Kog aku jadi pikun ya? Anu cah ayu, kamu ndak keberatan kalau mengambil sendiri di belakang ya?,

Tangan ibuk kotor, sedang nyuci perkakas rumah yang tadi di pakai acara", ujar Bu Siti ramah.

"Gak papa kog buk"

"Ya wes, ayo ikut ke belakang Hen"

Heni mengekor di belakang Bu Siti.

Adi terkaget-kaget melihat wajah putih Heni nongol di dapur. Begitu juga mbak Nita.

"Maaf ya Hen, tempat nya seperti ini, pasti beda dengan rumah mu", ujar Bu Siti

Tiba tiba Heni melinting baju nya, dan bergegas menuju tempat cuci piring di belakang mbak Nita. Tangan nya segera mengambil sabun.

"Hen, mau ngapain?", tanya Bu Siti.

Heni hanya tersenyum tipis, tangan nya mulai bergerak mencuci tumpukan piring kotor.

Bu Siti hanya geleng-geleng kepala melihat Heni mencuci piring.

Mbak Nita yang juga kaget, memandang Heni lalu melirik ke arah Adi yang masih asyik menikmati kopi di dalam mug.

"Ya begini nih calon mantu idaman, di tempat mertua gak perlu nunggu perintah langsung tau apa yang harus dilakukan"

Ucapan Mbak Nita sukses membuat Adi tersedak kopi tubruk nya

"Uhuk uhuk...

Mbak Nita kalau bercanda yang benar aja dong, jangan gak ada akhlak gitu napa?", teriak Adi kesal dengan ulah kakak iparnya.

Sementara raut wajah Heni yang menunduk merah, justru terlihat bahagia.

Bu Siti geleng-geleng kepala, lalu mengelap tangan nya. Mencari plastik untuk tempat kuah soto ayam pesanan Bu Mamik.

"Bukan aku gak ada akhlak, tapi kamu yang gak peka, duren" , balas Mbak Nita setelah melirik ke Heni.

"Auk ah gelap", sungut Adi sambil menuju kamar tidur nya.

Adi masuk kamar, mengambil ponsel pintar nya.

Beberapa notifikasi WA dan beberapa SMS tampak di layar.

Adi keluar kamar sambil menyulut sebatang rokok Diplomat favoritnya.

Sambil merebahkan tubuhnya di sofa ruang tamu, Adi membuka kunci layar ponsel.

Ada beberapa panggilan tak terjawab, itu semua dari Maya.

Ada juga beberapa pesan WA, ada yang dari grup STM dan SMP. Juga dari Maya dan Antok.

Pertama Adi membalas chat Maya.

Dia cuma membalas chat Maya dengan "Aku ada acara di rumah"

Lalu membuka chat Antok yang mengatakan beberapa pekerja berniat kasbon.

"Oke, besok pagi ready"

Cuma itu balasan Adi.

Bu Siti dan Heni berjalan dari dapur, membawa plastik besar yang berisi beberapa plastik isi kuah soto ayam.

"Waduh, ibu minta maaf ya Hen sudah merepotkan kamu, ibu jadi ndak enak sama Jeng Mamik ini", ujar Bu Siti.

"Alah buk, Heni cuma bantu cuci piring saja kog", ucap Heni malu malu.

"Harus nya Heni yang berterima kasih kasih karna sudah di kasih makanan enak dari ibuk"

"Hehehehe enak dari mana, jeng Mamik aja yang lebay Hen...", Bu Siti terkekeh geli, bercampur bangga saat soto ayam buatan nya di puji oleh teman arisan nya.

Adi yang masih asyik memandang layar ponsel pintar nya, tak menyadari kalau Heni dan Bu Siti melintas di depan nya.

"Le, Heni mau pulang ini", ucap Bu Siti

Hening..

"Adiiiiiii.....", suara Bu Siti sedikit keras menyadarkan Adi dari layar ponsel nya.

"Eh iya Buk, ada apa?", Adi terkaget-kaget.

"Ini Heni mau pulang", ujar Bu Siti sedikit mendelik ke arah Adi.

Adi segera melempar ponsel pintar nya ke sofa dan mendekati mereka berdua.

"Buk, Heni pulang dulu ya?", ucap Heni seraya mengulurkan tangannya ke Bu Siti, yang segera di sambut oleh Bu Siti.

Heni mencium punggung tangan Bu Siti, perempuan itu tersenyum.

"Mas Adi, Heni pulang dulu", ucap Heni sambil mengulurkan tangannya.

Mau tak mau Adi menyambut nya, dan Heni mencium punggung tangan Adi dengan cepat.

Heni bergegas memutar motor matic nya, sebelum men-start motor nya, Heni menoleh dan berkata,

"Assalamualaikum..."

"Walaikumsalaam", balas Adi dan Bu Siti.

Motor Heni melesat meninggalkan rumah itu.

Bu Siti masih memandang kearah perginya Heni..

"Anak yang sopan"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bagaimana kisah selanjutnya?

Sabar dulu ya..

Author sedikit repot nih 😁

Terpopuler

Comments

rajes salam lubis

rajes salam lubis

mantaap

2025-01-05

0

Devi Handayani

Devi Handayani

kira kira si dude sama siapa ya jodohnya ?? 🤔🤔🤔

2023-05-28

1

Nuno Devilito

Nuno Devilito

nyimak

2022-03-24

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Pertemuan Pertama
3 Bukan Duda Biasa
4 Kuah Soto Ayam
5 Gak Peka
6 Kasbon
7 Kesalahpahaman Terindah
8 Uang Kembalian
9 Kenalan Lama
10 Kerja atau Selfi?
11 Martabak dan Terang Bulan
12 Nomor Telepon
13 Bibibibib Calon Mantu
14 Es Krim untuk Cinta
15 Bingung
16 Mau Pacaran
17 Khilaf
18 Di Rumah Sakit
19 Nikahi Saja
20 Dhea
21 Gerak Cepat
22 Dilema
23 Mantan Istri
24 Keong Racun
25 Kerinduan
26 Pisang Goreng
27 Tidak Suka Pedas
28 Sembako
29 Gosip di Dapur
30 Undangan Kantor Desa
31 Kisah Kita Berakhir Disini
32 Nyonya Adi?
33 Gagal Mesra
34 Niken Mulai Menebar Ancaman
35 Kapan Dilamar?
36 Lelaki Stok Terbatas
37 Peyek Uceng
38 Kalau Kangen Bilang Saja
39 Panggilan Sayang
40 Pantai Berpasir Putih
41 Video Viral
42 Tunggu Tanggal Mainnya
43 Ketemu Calon Mertua
44 Sepiring Berdua
45 Persiapan
46 Tragedi Sebelum Lamaran
47 Cincin Tunangan
48 Adik Gak Ada Akhlak
49 Lamaran
50 Kerupuk Udangnya Ketinggalan
51 Cinta Ditolak Dukun Bertindak
52 Si Mbak Resepsionis Hotel
53 Bikin Iri
54 Dadar Jagung Manis
55 Heni Patah Hati
56 Ciuman Manis di Pipi Kanan
57 Gara Gara Dhea
58 Tanggal Ijab Kabul
59 Mengurus Surat
60 Calon Istri Ku
61 Nasi Pecel
62 Nomor Telepon Tidak Dikenal
63 Menjelang Ijab Kabul
64 Jenang Ketan
65 Manggulan
66 Elekton Plus
67 SAHHHH!!
68 Mantan Hanya Barang Bekas
69 Malam Pertama
70 Drakula Ganteng
71 Dangdutan
72 Mukena Baru
73 Masakan Buatan Istri
74 Mie Ayam Ceker
75 Sakit Gigi
76 Bayi Besar
77 Dua Garis Merah
78 Mas, Aku Hamil
79 Dokter Spesialis Kandungan
80 Kikil Pedes
81 Masalah Rumah Tangga
82 Film India
83 Rejeki Anak Sholeh
84 Kemana Adi?
85 Power Bank
86 Pijat
87 Orang Gila
88 USG
89 Tingkepan
90 Dua Putra
91 Pengumuman
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Perkenalan
2
Pertemuan Pertama
3
Bukan Duda Biasa
4
Kuah Soto Ayam
5
Gak Peka
6
Kasbon
7
Kesalahpahaman Terindah
8
Uang Kembalian
9
Kenalan Lama
10
Kerja atau Selfi?
11
Martabak dan Terang Bulan
12
Nomor Telepon
13
Bibibibib Calon Mantu
14
Es Krim untuk Cinta
15
Bingung
16
Mau Pacaran
17
Khilaf
18
Di Rumah Sakit
19
Nikahi Saja
20
Dhea
21
Gerak Cepat
22
Dilema
23
Mantan Istri
24
Keong Racun
25
Kerinduan
26
Pisang Goreng
27
Tidak Suka Pedas
28
Sembako
29
Gosip di Dapur
30
Undangan Kantor Desa
31
Kisah Kita Berakhir Disini
32
Nyonya Adi?
33
Gagal Mesra
34
Niken Mulai Menebar Ancaman
35
Kapan Dilamar?
36
Lelaki Stok Terbatas
37
Peyek Uceng
38
Kalau Kangen Bilang Saja
39
Panggilan Sayang
40
Pantai Berpasir Putih
41
Video Viral
42
Tunggu Tanggal Mainnya
43
Ketemu Calon Mertua
44
Sepiring Berdua
45
Persiapan
46
Tragedi Sebelum Lamaran
47
Cincin Tunangan
48
Adik Gak Ada Akhlak
49
Lamaran
50
Kerupuk Udangnya Ketinggalan
51
Cinta Ditolak Dukun Bertindak
52
Si Mbak Resepsionis Hotel
53
Bikin Iri
54
Dadar Jagung Manis
55
Heni Patah Hati
56
Ciuman Manis di Pipi Kanan
57
Gara Gara Dhea
58
Tanggal Ijab Kabul
59
Mengurus Surat
60
Calon Istri Ku
61
Nasi Pecel
62
Nomor Telepon Tidak Dikenal
63
Menjelang Ijab Kabul
64
Jenang Ketan
65
Manggulan
66
Elekton Plus
67
SAHHHH!!
68
Mantan Hanya Barang Bekas
69
Malam Pertama
70
Drakula Ganteng
71
Dangdutan
72
Mukena Baru
73
Masakan Buatan Istri
74
Mie Ayam Ceker
75
Sakit Gigi
76
Bayi Besar
77
Dua Garis Merah
78
Mas, Aku Hamil
79
Dokter Spesialis Kandungan
80
Kikil Pedes
81
Masalah Rumah Tangga
82
Film India
83
Rejeki Anak Sholeh
84
Kemana Adi?
85
Power Bank
86
Pijat
87
Orang Gila
88
USG
89
Tingkepan
90
Dua Putra
91
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!