Meet You, Again!

Meet You, Again!

YOU, Bab 1

"Apa???"

Suara pekikan Mita yang begitu keras terdengar, terasa memenuhi aula gedung pernikahan itu.

Mita sangat terkejut mendengar kabar yang tidak mengenakkan hati itu. Bahkan justru menyakitkan hati. Hingga ponsel yang ada dalam genggaman tangannya pun meluncur bebas menyentuh lantai aula gedung itu.

Tiba-tiba, tiada angin tiada hujan, tiada badai. Mendadak secara sepihak Anjas, membatalkan pernikahan mereka.

Bagai tersambar petir di siang bolong. Bagai terhantam ribuan bebatuan seketika. Seperti itulah yang di rasakan Mita saat ini.

Beruntung, pernikahannya baru akan di gelar esok lusa. Dan kedatangan Mita hari ini ke aula gedung pernikahan, adalah untuk mempersiapkan segala keperluan pernikahan mereka.

"Mit, Mita ... kamu masih di sana kan?" terdengar suara seorang pria memanggil namanya dari ponselnya.

"Maaf ya Mit, aku terpaksa."

Tut!!!

Terdengar panggilan telepon terputus.

_

Prang!!!

Mita menjatuhkan semua benda yang ada di meja rias kamarnya dengan buas bagai kesetanan.

Dan suara itu sontak membuat sang Mama yang tengah menonton TV di ruang tengah langsung menghambur ke dalam kamar puterinya.

"Ya ampun Mita ... kamu kenapa sih Nak. Ada apa? Kamu bertengkar lagi dengan Anjas?" tanya Mama.

Namun Mita tidak menggubris sang Mama. Dia justru semakin tenggelam dalam api amarahnya. Sambil mencucurkan air mata. Air mata sakit hati.

Anjas Winata, pria yang di pacarinya selama satu tahun terakhir.

Secara sepihak membatalkan pernikahan mereka. Yang sudah jauh-jauh hari mereka rencanakan. Dan kini 90% persen telah rampung segala persiapannya. Tinggal menunggu hari H nya saja.

Dan entah kenapa air matanya kini seakan telah mengering.

Cukup!

Screw you (persetan denganmu)

You don't deserve me to cry (kamu tidak pantas untuk aku tangisi)

Bastard (keparat)

Sekumpulan sumpah serapah yang memenuhi benak Mita saat ini.

Menangisi pria seperti Anjas?

Tidak akan pernah!

Mita tidak akan menyia-nyiakan air matanya untuk keparat sialan seperti Anjas.

Yang pantas pria itu dapatkan hanyalah kebencian Mita.

Ya. Kebencian yang semakin menggunung.

Mita bersumpah. Tidak ingin bertemu Anjas lagi. Meski di neraka sekalipun.

"Mita. Kamu kenapa sih? kayak orang lagi kesetanan begitu. Kamu bertengkar lagi dengan Anjas?" tanya Mama sekali lagi.

"Jangan sebut nama itu lagi. Anjas sudah mati." Mita menyahuti dengan penuh amarah.

Mama tersentak kaget mendengar jawaban Mita. Lalu mengikuti langkah kaki putrinya yang berjalan keluar dari kamarnya menuju ke dapur.

"Mati? maksud kamu apa?" tanya Mama penasaran.

"Keparat itu sudah mati. Pernikahannya batal. Jadi mulai skarang, jangan pernah sebut nama Anjas lagi. Aku tidak ingin mendengarnya." Mita mempertegas sembari mengambil gelas dan menuangkan air minum dari dispenser ke dalamnya.

Dalam sekali teguk air itu sudah habis tak bersisa.

"Coba tenang dulu. Cerita ke Mama, ada masalah apa kamu sama Anjas. Apa maksud kamu pernikahannya batal." Mama menuntut penjelasan dari puterinya.

"Anjas membatalkan pernikahannya. Secara sepihak."

Mama sangat terkejut mendengarnya,

"Apa? Kamu serius?"

"Trus gimana ini? undangannya sudah tersebar, gedung sudah siap. Catering, gaun pengantin, dan teman-teman Mama ... semua sudah tahu." Sambung Mama dengan wajah paniknya.

Jelas siapa saja pasti panik kala menghadapi situasi seperti ini.

Entah siapa yang patut untuk di persalahkan. Rencana pernikahan dadakan itu juga atas rencana mereka berdua, Mita dan Anjas.

Anjas datang melamarnya tanpa di dampingi kedua orang tuanya.

Mita yang hanya tinggal berdua dengan sang Mama pun, langsung mengiyakan. Begitupun dengan sang Mama.

Anamita Kanaya Putri, sering di sapa Mita. Gadis manis berusia 25 tahun. Bekerja sebagai guru salah satu Taman Kanak-Kanak ternama di kotanya.

Berpacaran dengan Anjas Winata, pemuda berusia 28 tahun. Pemuda yang tidak jelas asal-usulnya.

Mohon maaf di ralat.

Selama berpacaran, Mita bahkan belum pernah sekalipun bertemu dengan keluarga Anjas. Anjas hanya sering menjanjikan, jika keluarganya akan datang saat pesta pernikahan nanti.

Dan bodohnya, Mita malah mempercayainya begitu saja.

Sama seperti Mita. Anjas adalah pemuda sederhana yang bekerja sebagai barista di salah satu coffeshop yang berlokasi tidak jauh dari TK tempatnya mengajar.

Setiap pulang mengajar, Mita selalu menyempatkan diri mampir di coffeshop tempatnya Anjas bekerja. Sekedar untuk menikmati secangkir latte favoritnya.

Dari sanalah awal mula pertemuan mereka. Sebab pertemuan yang terlalu sering itulah, akhirnya timbul benih-benih cinta di antara keduanya.

Dan entah kapan dan bagaimana hingga akhirnya mereka pun memutuskan berpacaran.

Selama setahun masa pacaran, tidak pernah sekalipun Anjas bercerita tentang dirinya. Tentang siapa dia, keluarganya, semua tentang dirinya. Mita tidak tahu menahu.

Mita hanya tahu, bahwa Anjas adalah pemuda yang baik, mandiri, dan pekerja keras.

Sudah.

Itu saja.

Sudah cukup untuk meyakinkan seorang Anamita untuk menjalin kasih. Bahkan hingga ke jenjang yang serius. Namun sayangnya, telah lebih dulu kandas di tengah jalan.

"Apa? Serius?"

Sama seperti Mita, Nayla sahabatnya pun, ikut memperlihatkan ekspresi yang sama.

Kaget bukan kepalang.

Sambil kedua bola matanya melotot sempurna. Seakan ingin melompat keluar dari tempatnya.

Saking kencangnya pekikan Nayla hingga para pengunjung kafe pun buru-buru mengalihkan atensinya ke arah mereka.

"Bisa diam tidak!"

"Berisik amat Mak Lampir!"

"Kuntilanak bukan disini tempatnya. Noh, di luar kalau mau treak treak."

Begitulah, seruan sejenis umpatan yang di lontarkan pengunjung kafe pada mereka berdua.

"Kamu tidak bercanda kan?" tanya Nayla memastikan sekali lagi. Kali ini dengan suara sedikit merendah.

Membuat Mita memutar kedua bola matanya jengah.

"Kapan aku suka bercanda." Dengan nada ketus.

"Tapi kamu tau kan alasannya apa?"

"Ya kali."

"Parah ini. Bahaya." Nayla menggeleng- gelengkan kepalanya, sambil bersidekap dada.

"Jangan-jangan dia punya cewek lain Mit." Sambung Nayla cepat.

"Selingkuhan."

"Trus hamil di luar nikah. Otomatis, dia harus tanggung jawab dong." Tambah Nayla lagi sebelum Mita menyanggahnya.

"Atau bisa jadi, ortunya tidak setuju dia nikah sama kamu. Bisa saja kan? secara, kamu belum pernah bertemu dengan keluarganya." Nayla benar-benar bak seorang detektif. Selalu tepat mencari alasan.

Mita membuang napasnya kasar. Sambil menatap tajam Nayla.

"Begini nih, resiko pacaran dengan cowok yang tidak jelas asal usulnya. Entah dari planet mana. Alien jenis apa." Nayla memang suka pedas terkadang.

"Bisa-bisanya kamu termakan bujuk rayunya." Sambil menatap Mita curiga.

"Tapi kamu belum di apa-apain kan?" tanyanya cepat.

Mita tersentak.

"Sialan. Ya jelas belum lah. Enak saja."

"Syukurlah. Aku pikir kamu udah sempat di utak-atik."

"Motor kali."

Nayla cekikikan. Sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Lagi. Seakan tengah meledek Mita.

"Bagus. Pertahankan sifat kamu yang seperti itu. Biar susah di obrak-abrik sama sembarang alien." Sambil cekikikan.

"Sialan. Ngeledek kamu."

"Ha ha ha ..." Nayla justru tertawa terbahak-bahak membuat pengunjung kafe kembali melancarkan serangannya.

"Woi, ini bukan di pasar tau."

"Dasar kuntilanak. Noh, treak aja di hutan. Dekat kuburan."

"Maaf, maaf." Nayla justru membungkuk bungkukkan badannya meminta pengampunan.

"Eh, tapi, seandainya nih ya. Seandainya kalian di pertemukan kembali suatu hari nanti, gimana?" tanya Nayla usil.

"Aku berharap itu tidak akan pernah terjadi." Seru Mita lantang.

Namun takdir, tidak ada yang tahu.

*

*

*

...-Bersambung-...

......................

**Hai ... 🤗

Ini karya kedua Author abal-abal ini.

Mohon dukungannya ya guys 🤗

Love u all 😘**

Terpopuler

Comments

Mama Una

Mama Una

Karya kk bagus
aku suka
Author platinum ini mah

2023-05-24

2

tris tanto

tris tanto

jgn sebut nm anjas dianya sendiri nyebut

2023-05-03

2

Erna Sikumbang

Erna Sikumbang

mampir thor

2022-02-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!