System Di Dunia Pararel Tang Yin
Di sebuah hutan yang besar tampak seorang pria sedang tertidur dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai pakaian yang menutupinya.
Pria tersebut tertidur pulas tanpa mengetahui bahwa dirinya berada di sebuah hutan. 'Tik' tiba tiba sebuah tetesan air yang berada di daun tersebut terjatuh dan mengenai wajah pria tersebut.
Austin terbangun karena tetesan air embun mengenai wajahnya. Entah kenapa rasa sakit menyerang kepalanya seperti ditusuk ribuan jarum.
Erangan kesakitan Austin menggema di seluruh hutan. Ketika Austin merasa sakit kepalanya sudah membaik, Austin melihat bahwa dirinya sekarang berada di hutan yang penuh dengan pepohonan hijau.
Austin merasakan kedinginan dengan hembusan angin semilir yang menerpa dirinya. Austin melihat tubuhnya dan terkejut bahwa dirinya tidak memakai pakaian apapun.
Austin segera mengambil beberapa helai daun yang panjang untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.
Tetapi setelah melihat sekitar, Austin menyadari bahwa dirinya tidak membawa senjata apapun. Ketika melihat lihat di hutan, Austin memutuskan untuk menggunakan senjata dari dahan kering.
Austin mengambil beberapa dahan yang bisa digunakan untuk bertarung karena dirinya menyadari banyak bahaya di dalam hutan.
Austin tiba tiba mendengar sebuah erangan yang keras, semakin di dengar semakin keras rasanya memenuhi kepala Austin.
Austin memutuskan untuk menyusuri hutan menuju suara erangan kesakitan yang keras. Austin berjalan maju terus, semakin maju maka semakin jarang pohon yang ada dan cahaya matahari semakin terlihat.
Ketika Austin menyusuri hutan, Austin menginjak sesuatu yang lembut dan aneh bagi dirinya. Austin segera melihat kebawah dan tampak seorang pria berumur 30 tahunan berlumuran darah dengan jubah perang berwarna coklat tua dan sebuah tombak berwarna perak yang menemaninya.
Austin kaget melihat melihat pria dewasa itu, tetapi tiba tiba suara dentingan berbagai senjata terdengar tepat didepannya.
Austin mendongakkan wajahnya dan melihat sebuah perperangan terjadi tepat berada di depannya persis.
"Apakah ini Film?" ucap Austin dalam hatinya.
"Hahahaha, apakah aku akan masuk di tivi?" Austin meledak tawa saat melihat perperangan tersebut.
Tetapi segera tampak keanehan dalam perperangan tersebut, "Kalau ini Film dimana kameranya?" Austin ragu, apakah ini benar film atau bukan.
Melihat para aktor yang sebelah sisi menggunakan Armor coklat tua dengan sebuah tombak berwarna perak sudah terbunuh, Austin melihat pria dewasa itu dan berkata "Bangun saudaraku, actionnya sudah selesai!"
Tetapi tidak ada jawaban dari pria dewasa tersebut. Austin melihat wajah pria dewasa itu sudah memucat dan memutuskan untuk mengecek kondisi pria tersebut.
"Apakah dia benar benar sudah mati? Kenapa bau ini sangat amis, sepertinya ini benar benar darah!" Ucap Austin terlihat sedang mengangkat alisnya.
Austin mencoba mendengar detak jantungnya dan terkejut, "Hah!! Jadi selama ini bukan Film, ini benar benar asli!" ucapnya dengan nada tak percaya.
Austin memperhatikan mayat tersebut dengan hati hati sambil mengerutkan dahinya. "Apakah ini tempat yang berbeda dari tempatku? Kenapa baju miliknya tidak seperti baju yang biasa aku lihat?" pikirnya dalam hati.
Austin melihat kearah baju yang dikenakan, "Eh, aku lupa bahwa aku sekarang sedang telanjang. Maaf teman baju ini lebih berguna bagiku dari pada untukmu!" Austin menanggalkan pakaian milik prajurit tersebut dan memakai pakaian milik prajurit itu. Austin tidak tahu bahwa ketika dirinya memakai pakaian tersebut, hidupnya sudah berubah sepenuhnya.
Walaupun Austin merasa bahwa pakaian yang dikenakan tidak enak dan berbau amis, Austin tetap memakainya pakaian tersebut karena memang tidak ada lagi pakaian yang bisa ia pakai.
Austin juga mengambil tombak perak dan armor milik prajurit yang sudah mati itu. Menurutnya tombak yang milik prajurit itu lebih efektif dari pada dahan kayu kering miliknya.
Austin berjalan sambil menyeringai melihat dirinya yang sudah seperti prajurit kerajaan yang tidak diketahui tersebut.
Austin mengambil nafas dalam dalam dan meninggalkan tempat tersebut dengan berjalan dibalik rerumputan tebal.
...----------------...
Dibalik rerumputan yang tebal, tampak padang rumput yang panjang, awan biru, langit cerah, dan matahari yang menyinari tetapi tidak ada keindahan.
Ratusan ribu mayat di padang rumput yang luas tergeletak. Salah satunya adalah ratusan ribu mayat yang memiliki armor yang sama seperti dirinya dan satunya lagi adalah ratusan ribu mayat yang memiliki armor berwarna perak-putih yang menggambarkan bahwa pertempuran yang sengit terjadi di antara kedua belah pihak.
Austin yang melihat kejadian itu dari balik semak semak tiba tiba mendengar langkah kaki kuda perang yang cepat mengarah ke dirinya bagai anak panah yang melesat dari busurnya.
Austin yang masih dalam keadaan bengong segera sadar tetapi masih ling lung karena masih memikirkan menghindar atau bertahan sambil mengumpat dalam hati.
Tiba tiba Austin di dorong oleh seorang pria kekar yang berasal dari semak semak lain agar tidak tertabrak kuda musuh dengan armor perak-putih itu.
Pria kekar itu mengaum seperti seekor singa kepada Austin, tetapi Austin menemukan keanehan pada perkataan pria kekar tersebut.
"пылцжфгжфэыт!!!" Ucap pria tersebut yang tidak ia ketahui sama sekali.
Pria kekar itu melihat Austin yang bingung pada kata katanya hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pasrah sambil menghela nafas karena dirinya sadar bahwa percuma berbicara kepada orang bodoh.
Austin yang tidak mengerti bahasa tersebut hanya bisa melihat dengan tampang bodohnya sambil meruntuk dalam hati.
Tetapi tidak lama kemudian, teriakan teriakan keras dengan bahasa yang tidak dimengerti Austin kembali terdengar lagi.
Austin segera berdiri dan melihat beberapa puluh musuh dengan pemimpin menggunakan kuda sudah siap menyerang dirinya.
Austin menyeringai dan tertawa seperti orang gila melihat puluhan musuh yang maju berbondong bondong menyerang dirinya.
Austin dulunya adalah seorang Assassin yang hebat, entah bagaimana dirinya sekarang berada di tempat yang tidak ia ketahui dan terlibat dalam perang tersebut.
Melihat musuhnya bergerak, mata Austin segera menatap musuhnya dengan tajam sambil bersiap siap untuk menyerang.
"Beberapa semut ini memang mengganggu" runtuk Austin melihat musuh yang maju menyerang.
Austin memegang tombak dengan satu tangan dan mengayunkannya dengan keras untuk menyerang musuh yang berada di depan tombaknya. Pada saat ini, seorang lelaki berkacamata putih jatuh di atasnya, membelah pedang, Austin bersembunyi di sisinya, dan kemudian kembali ke tangannya. Siku Siku menabrak wajah lawan dengan keras, yang berakhir menjerit, menyemprotkan darah dari hidung ke wajahnya.
Dia tidak menunggu Austin untuk mengumpulkan tombaknya, dan musuh yang tersisa telah bergegas maju, menebas dan menusuk pada beberapa inti vitalnya.
Austin dapat merasakan bahwa meskipun orang-orang ini tidak dapat bekerja keras, mereka pasti telah dilatih dalam pertempuran jarak dekat, dan tembakan mereka sangat keras dan cepat. Dia bergerak mundur dan membiarkan beberapa musuh menyerang, dan mengambil tombak itu kembali.
Dia memegang tombak dengan kedua tangan, mengepalkannya dengan kuat, menurunkannya ke bawah, dan kemudian berteriak, mengangkat kakinya dan memukul tombak dengan lututnya.
Klak! Tubuh kayu tombak dilipat dan Austin memutar lengannya keras untuk membagi tombak menjadi dua.
Langkahnya yang tiba-tiba tidak hanya mengejutkan para musuh ber-armor perak-putih tetapi bahkan orang-orangnya sendiri tidak memahami niatnya, bertanya-tanya apakah dia memiliki masalah di kepalanya, dan bahkan menghancurkan senjatanya di medan perang.
**Crazy Up Pertama Kali Update.
1/20 Chapter**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
yukychan
ini cerita tang yin versi novel,,,bukan komik🤣🤣🤦🤦🤦
2023-06-25
0
Jimmy Avolution
Semanagat Thor...
2021-10-05
0
heri surianto
ok
2021-06-23
0