019 : Mendapatkan Jabatan Sebagai Kapten Infantri 3?

Gadis itu menunduk, wajahnya sedikit berubah, dan dia menyerahkannya kepada temannya, berbisik, "Itu Pria besar Qian Ma."

Jelas, dia tidak asing dengan Komandan Negara Ming yang terbunuh, pasalnya Komandan itu adalah salah satu komandan terbaik diantara para komandan.

Gadis itu menatap Carol dengan penuh minat dan bertanya, "Apakah kamu membunuh seseorang?"

Carol segera menggelengkan kepalanya seperti mainan dan berkata, "Tidak, tidak, bukan aku, bukan aku, itu adalah saudara Austim yang membunuhnya!" Dia buru-buru mendorong Austin keluar agar bisa terlihat jelas oleh para gadis itu.

Gadis itu memeriksa ulang Austin dengan senyum. Sangatlah tampan dan menawan, orang yang berbakat yang juga dermawan dan tidak kenal takut akan kematian atupun status. Sudut mulutnya berubah secara alami dan terasa seperti senyum. Ada juga kilatan samar cahaya jahat, tapi cahaya jahat di matanya sama sekali tidak sembrono.

Dia menyaksikan Austin dan Carol sambil bertanya dengan lembut, "Kamu pangkat militer apa?"

Austin berkata dengan acuh "Hanya seorang prajurit biasa."

Prajurit Biasa? Gadis itu tidak bisa mempercayai apa yang dia katakan, juga tidak bisa mempercayai apa yang dia katakan. Seorang prajurit biasa dapat membunuh ribuan kapten terkenal dari negara musuh? Dan salah satunya adalah komandan terbaik yang pernah ada?

Melihat ketidakpercayaannya, Carol berkata, "Kakak Austin memang seorang prajurit, tetapi dia juga seorang seniman bela diri Spiritual tingkat tinggi!"

Itu aneh. Keraguan gadis itu bahkan lebih dalam. Jika dia ingat dengan benar, sebelum perang dengan Negara Ming, Raja Negara yang telah menerbitkan beberapa buku rekrutmen, merekrut talenta berbakat di negara. Karena Austin adalah seorang praktisi spiritual dan memiliki niat untuk bergabung dengan tentara, mengapa tidak pergi Paviliun Bakat dan malah menjadi prajurit biasa?

Dia memejamkan mata, berhenti selama dua detik, dan kemudian membuka tiba-tiba. Dua mata melotot keluar dan jatuh langsung ke Austin. Dia menggunakan keterampilan Domain Eye, yang bukan keterampilan serangan, tetapi mata- mata pada aura lawan.

Austin tidak berharap bahwa dia tiba-tiba menggunakan skill untuk mengetahui tentang dirinya, Austin segera menjerit. Benar saja, setelah menatap Austin sejenak, gadis itu melihat warna gelap disekitar Austin dan terkejut "Praktisi spiritual yang gelap!"

General Jenderal yang berdiri berdampingan dengannya juga terkejut, dia menatap Austin dengan dua mata, tetapi ekspresinya sangat dingin sehingga orang tidak bisa melihat apa yang dia pikirkan.

Dia mendengar kata-kata 'Ahli Spiritual Gelap' dari mulut lawannya. Austin melangkah mundur tanpa sadar. Pada saat yang sama, dia mengangkat tangan kanannya dan mengambil belati di inventorynya.

Dalam ingatan yang didapatkan dari systemnya, praktisi spiritual yang terang adalah api, dan praktisi spiritual yang gelap adalah air. Bagaimana air dan api dapat hidup berdampingan? Praktisi spiritual dari dua faksi bertemu bersama, seperti musuh, selalu berkelahi. Anda tidak akan pernah menyerah sampai mati.

Sekarang, dua jenderal di depannya sama-sama praktisi spiritual yang cerdas, dan di sekitarnya, dia bisa merasakan bahwa masih ada banyak praktisi spiritual.Tampaknya jika mereka ingin menyelamatkan hidup mereka, mereka harus bertarung sengit satu sama lain.

Saya merasakan permusuhan dan pembunuhannya yang berat, dan wajah gadis yang menawan itu semakin dalam, dan bertanya, "Apa? Anda tidak ingin orang lain tahu bahwa Anda adalah seorang spiritualis yang kelam?"

Austin bertemu dengan tatapannya tanpa rasa takut, menyipitkan matanya, dan tetapi tidak menjawab.

"Apa kamu tidak tahu? Beberapa tahun yang lalu, Raja Negara Yang telah memerintahkan agar dia tidak lagi mengecualikan praktisi spiritual yang gelap. Selama dia bisa setia kepada negara dan melawan musuh, itu adalah pilar negara." Melihat Austin penuh kebingungan seperti orang bodoh, dia tersenyum lagi "Apakah kamu benar-benar tidak tahu? Apakah kamu tidak pergi ke Paviliun Bakat hanya karena kamu adalah seorang praktisi spiritual yang gelap?" ucapnya sambil tertawa sedikit kencang tetapi sopan.

Apa yang kamu inginkan? Keputusan apa yang dikeluarkan Raja Negara Yang? Austin tidak bisa mengerti atau tidak mengerti apa yang dia bicarakan.

Melihat bahwa Austin terdiam untuk waktu yang lama, Carol mengelilingi lapangan dan berkata, "Ini seperti ini, pasti seperti ini, Saudara Austin, ini pasti akan baik-baik saja. Karena ada hukum seperti itu, Anda tidak perlu menyembunyikan kekuatan Anda lagi!"

Faktanya, dia belum pernah mendengar tentang Raja Yang yang mengeluarkan peraturan semacam itu. Dia sendiri bukan seorang praktisi spiritual, dan dia tidak peduli dengan masalah ini. Lebih jauh lagi, tidak ada banyak praktisi spiritual gelap di dunia sama sekali sekarang. Faktanya, departemen kegelapan menempati departemen spiritual yang paling parah, dan hampir tidak ada yang peduli dengan hukum seperti itu yang tidak ada hubungannya dengan itu.

Oh! Ternyata Roh Gelap telah diterima di Negara Yanh! Ini di luar dugaan Austin, dan tidak ada rasa pembunuhan di sisi lain. Kewaspadaannya sedikit berkurang, dan tangan yang memegang Belati dengan rapat perlahan dikendurkan dan mengembalikan ke dalam inventorynya.

Gadis yang menawan itu tersenyum lembut, diam-diam mengatakan bahwa dia beruntung, dan bahkan mengambil harta dalam perjalanan kembali ke ibukota. Dia mengambil napas dalam- dalam, dan wajahnya yang menawan jarang menunjukkan sikap positif, dan berkata, "Austin, kamu telah membunuh Qian Ma dan membuat prestasi besar. Apa hadiah yang kamu inginkan?" Tanpa memberi Austin kesempatan untuk berbicara, dia melanjutkan "Aku pikir ini adalah hadiah yang paling cocok, itu terjadi bahwa resimen infanteri ketigaku tidak memiliki kapten, bagaimana jika kamu saja yang menjadi kaptenya? "

Resimen Infantri ke-3 dan ke-4 dari Negara Yang selalu menjadi pasukan penari langsung. Dapat dikatakan bahwa mereka adalah resimen penari. Tidak mudah untuk menemukan seorang pejabat dan setengah pekerjaan di dalamnya. Adapun kapten, banyak talenta Berjuang untuk posisi yang membuat kepalanya pusing memikirkan itu.

Carol tahu bahwa Austin tidak bisa menerima hadiah itu, tetapi dia tidak berharap untuk menerima hadiah setinggi itu. Ekspresinya seratus kali lebih bahagia daripada Austin yang berdiri di tempat. Dia mengerutkan tangannya dengan kerutan lengan dan berkata dengan gugup, "Cepat! Terima kasih segera! Jenderal! "

Austin hanya bisa tersenyum pahit. Dia tidak berniat untuk tinggal di tentara untuk waktu yang lama, dia hanya ingin meninggalkan medan perang Yang melawan Ming sesegera mungkin, menyelamatkan hidupnya, dan segera meninggalkan tentara setelah kembali ke negara Yang, dan kemudian mencoba untuk menikmati hidupnya atau kembali ke dunia asalnya, tetapi sekarang pihak lain akan memberinya ribuan sebuah pos yang panjang, itu jelas sama dengan menjebaknya di tentara. Bagaimana dia bisa rela? Sedih dong aku! Kau pikir tidak sakit merasakan penderitaannya ini? Harem aja belum! Bagaimana bisa mati?

...Lol 19/20 Chapter...

Semoga sempat untuk Chapter 20!

Aku masalahnya udah ngantuk lagi! padahal barusan tidur! Haduh!😳

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***