Austin sekali lagi di tutupi oleh ratusan lingkaran cahaya kecil gemerlap seperti bintang di malam hari memenuhi tubuhnya.
Perlahan lahan tubuh Austin mulai menguat dan dia bisa merasakan bahwa kekuatannya meningkat dengan drastis.
1 jam lamanya akhirnya Austin berhasil menyerap miliaran butiran cahaya itu kedalam tubuhnya.
Austin membuka matanya dan merasakan perbedaan yang sangat tinggi antara Rank C dan Rank B.
Austin mencoba menyesuaikan dirinya lagi dan berjalan menuju Utara untuk mencari sebuah tempat yang bisa Ia tinggali.
3 jam kemudian ketika langit sudah sangat gelap dan dipenuhi bintang bintang beserta bulan purnama yang terang.
Austin mendengar sebuah suara pertengkaran sengit antara 2 belah pihak.
Austin mencari dimana suara itu dan mengikuti jejak suara itu, perlahan lahan suara itu semakin keras dan ratusan ribu sosok terlihat jelas tepat dimatanya.
Bukannya Austin membantu, tetapi dia memilih untuk mengamati musuhnya terlebih dahulu.
Austin berjalan ke semak - semak dan mulai memperhatikan musuhnya perlahan lahan dan menatapnya dengan tajam.
Tampak ratusan pasukan berziarah coklat tua dikepung oleh ratusan ribu pasukan ber-armor perak-putih.
Pasukan perak putih itu terdiri dari ratusan ribu pasukan Rank E, Puluhan ribu Rank D, Ribuan Rank C, Ratusan Rank B dan tidak ada Rank A
Terdengar teriakan-teriakan kesakitan berbagai macam orang dan teriakan kematian dari kedua belah pihak yang menggema di seluruh Padang pasir.
Ketika Austin tengah menonton pasukan musuh yang membantai pasukan ber-armor coklat tua dan ingin keluar untuk membantu tiba tiba terdengar sebuah suara "Kamu hanya satu orang! Bagaimana kamu bisa mengalahkan ratusan ribu dari mereka? Keluar sekarang sama saja dengan kematian!"
Austin terkejut, berbalik dengan cepat, menunjukkan postur ofensif. Karena pelatihan seni bela diri sejak kecil, enam kesadarannya selalu melampaui orang-orang biasa, tetapi sekarang Austin tidak menyadari bahwa ada yang mendekatinya, dan itu sangat aneh bagi Austin.
Tampak seorang lelaki berjongkok di rerumputan lima meter di belakangnya, mengenakan baju besi Coklat tua dari negara Yang, memandang wajahnya, dia harusnya masih muda, hanya di awal usia dua puluhan, dan sebuah tombak di tangannya.
"Kamu ... Apakah kamu dari negara Yang?" Austin menatap pemuda itu dengan dingin. Jika Austin tidak membeli buku penerjemah Austin tidak akan mengerti apa yang dikatakan pihak lain, apalagi bahasa mereka.
"Oh!" Pria muda itu tersenyum dan berkata, "Jika aku bukan pasukan Yang, kamu mungkin akan mati sekarang."
Meskipun kata-kata dari pihak lain itu sombong, Austin juga harus mengakui kenyataan itu. Karena dia bisa mendekati punggungnya dengan diam-diam, akan mudah untuk membunuhnya.
Dia mengerutkan kening, dan berkata dengan dingin, "Teman, mengapa tidak pergi dan membunuh musuh, tetapi bersembunyi di sini?!"
Pria muda itu menyeringai dan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pergi keluar untuk membunuh musuh? Aku sangatlah jarang berlatih, dan aku hanya bisa mati dengan cepat ketika aku keluar."
Mata Austin berkedip karena terkejut, dan dia bertanya, "Bagaimana kamu bisa berlari di belakangku?"
"Aku sudah di sini sepanjang waktu dan belum bergerak."
"..." Austin tidak bisa berkata apa-apa. Dia berpikir bahwa pemuda itu adalah seorang tuan, tetapi dia melebih-lebihkannya.
"System' Cek Status pemuda didepan!"
[Perintah Tuan Rumah Diterima]
[Mulai Mencari Informasi]
[Informasi Diterima]
___________________
Status
Nama : Carol
Umur : 19 Tahun
Job : Prajurit Kerajaan Yang
Title : -
Rank : F Menengah
Blood : 15/15
Strength : 2
Agility : 3
Defance : 2
Insting : 3
Mana : 0
____________________
"Cih! Apa ini? bukankah ini terlalu lemah? Bagaimana bisa dia menjadi prajurit Kerajaan?"
"Kalau aku pukul dikit bisa mati nih bocah!" ucap Austin sambil menggertakkan giginya karena tidak bisa memukul orang didepannya.
Austin akhirnya hanya mengambil Tombak yang berada di samping pria tersebut dan meninggalkannya pergi untuk pergi ke Medan perang.
"Hei! apakah kau akan pergi begitu saja?" Teriak pemuda tersebut kepada Austin
Carol ingin sekali menghentikan Austin pergi ke Medan perang, tetapi gerakan Austin terlalu cepat, sehingga Carol hanya bisa berteriak tanpa bisa menghentikannya.
Austin bergerak bak harimau yang sedang melihat mangsanya. Austin melompat maju ke depan dengan cepat ke arah prajurit ber-armor perak-putih.
...****************...
Para prajurit ber-armor perak-putih itu menaruh beberapa ide kepada prajurit ber-armor coklat tua itu, seperti dicincang, disiksa dan berbagai hal lainnya.
Tiba tiba terdengar sebuah jeritan keras dari belakang para prajurit.
"Ahhhhh" "Akhhh" "Arrrgggghhhh" teriak para prajurit menggelegar di seluruh Padang rumput yang luas.
Para prajurit segera melihat kearah suara keras tersebut dan terdapat seorang pemuda ber-armor coklat tua bermandikan darah di seluruh tubuhnya.
"Ada serangan musuh!" Teriak para prajurit menggema sampai kebelakang.
Austin yang melihat itu hanya mencibir mereka tanpa berkata kata.
Sebuah tombak dengan panjang hampir tiga meter digunakan olehnya sebagai pisau. Ujung tombak yang tajam melukiskan cahaya dingin berbentuk setengah bulan di udara. Armor perak-putih yang di alir'i dengan mana oleh Austin dengan tombaknya membuat beberapa dada prajurit meledak, dadanya menyemburkan darah, dan terjatuh ke tanah.
Para prajurit di bagian belakang prajurit yang terbunuh itu tidak berharap bahwa Austin begitu kuat. Melihat pakaiannya hanya tentara biasa di Negara Yang, ia sekuat Prajurit Elit yang berisikan Rank A hingga Rank SSS sedangkan para jenderalnya ada 10 terkuat di Rank Epic dan terlemah berada di Rank Elite.
Begitu mereka dalam keadaan tidak sadarkan diri dalam tercengangnya, tombak Austin bergerak meliuk liuk seperti naga.
Tusuk, tebas, bunuh dan terus menerus seperti itu. Tombak itu terus menerus menusuk dan menebas leher para prajurit negara Ming dan leher para prajurit itu dengan akurat, para pasukan bahkan tidak bisa berteriak, dan mati di tempat.
Austin memang lambat, tetapi sangat tepat. Austin mencoba bergerak lebih cepat, dan menembak lebih tepat, dan dia harus membunuh setiap gerakan. Hanya butuh sesaat untuk menyelesaikan lebih dari ratusan tentara.
Kali ini para prajurit berbaju perak-putih mulai bingung. Austin tiba-tiba berdiri di depan para pasukan negara Ming hingga mereka berdua benar-benar terkejut. Austin yang terkejut segera mundur beberapa langkah, sama seperti prajurit musuh. Para prajurit di belakang tidak tahu apa yang terjadi di depan dan terus maju ke depan hingga membuat mereka terbentur terus menerus hingga mengacaukan formasi mereka.
Austin mengambil kesempatan untuk membunuh para prajurit lebih cepat menggunakan tombaknha dan bergegas ke pusat medan perang.
Di lapangan, memang ada ratusan tentara yang terperangkap. Ada lebih dari ribuan mayat tergeletak di tanah. Ada musuh dan pasukan Negara Yang. Ada kurang dari setengah tentara ber-armor coklat tua yang berada di lapangan itu.
Austin mengangkat matanya dan tidak menunda-nunda lagi. Dia melambaikan tombak di tangannya dan berteriak, "Lari denganku!" Setelah berbicara, dia kembali untuk membunuh para pasukan musuh lagi.
Beberapa tentara dari Negara Yang yang jatuh ke dalam pengepungan musuh dan mengira mereka sudah mati. Dalam pertempuran binatang buas yang terperangkap tidak pernah berharap bahwa bala bantuan mereka sendiri akan tiba ketika mereka akan menyerang. Meskipun hanya satu orang, dan mengenakan baju besi seorang prajurit, tetapi keterampilannya sangat kuat. Di medan perang musuh, ia tersapu ke tanah oleh tentara musuh hingga mundur beberapa langkah.
“Bunuh!” Beberapa tentara Negara Yang meningkatkan semangat juang mereka, mengandalkan keinginan untuk bertahan hidup, mereka mengikuti Austin untuk keluar dari pengepungan.
4/20 Chapter
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Aswantio Wasito
seru ancur2 an
2022-07-19
0
Jimmy Avolution
Bantai....bantai...bantai....
2021-10-05
0
MR.FAKBOY pendukung setia
xixixixi bantai bos ku
2021-04-17
4