Sebatangkara 2
..."Ikutilah kata hatimu tapi jangan lupa bawalah otak bersamamu"...
Arsya Putri Raharja
…………………
Dunia ini berputar sesuai alurnya, begitupun kehidupan manusia.
Putri Elsa Diningrat yang berstatus sebagai janda muda diumur 17 tahun yang disandang olehnya karena ditinggal suami.
Bukan suami yang selingkuh atau bagaimana ya......
Lebih tepatnya suaminya Haikal Adnan Raharja meninggal dunia karena ditusuk saat menyelamatkan Rere Agustin sang sahabat dari elsa yang diculik mantan pacar karena dendam pribadi.
Elsa mempunyai dua anak kembar yang berjenis kelamin cewek dan cowok.
Yang diberi nama....
Arka Putra Raharja, Cowok atletis yang menjadi kebanggaan kaum hawa. Bagi yang belum kenal Arka bisa dikatakan sikapnya cuek lebih ke dingin.
Beda halnya dengan saudara kembarnya
Arsya Putri Raharja,Ini lebih condong seperti sifat sang Daddy yaitu Haikal. Dimana sama-sama memiliki sifat ramah pada orang sekitar dan tak mudah percaya pada sembarang orang kecuali keluarga.
Kelebihan Arsya kecerdasannya diatas rata-rata.
🍂🍂
Epilog Putri Elsa Diningrat
16 Tahun yang lalu ketika elsa masih berada dirumah sakit.
Dia berfikir untuk melanjutkan hidup pergi ke negara sebrang dengan tujuan ingin melupakan kesedihannya dan tak lupa ia juga berpamitan pada sang sahabat.
"Ree.... gue berfikir untuk pindah dari kota ini"
Ucapan elsa mampu membuatnya syokkkk sebentar, bagaimana mungkin dia ditinggalkan elsa sendiri. Dia pasti Prankkk
Dia siap-siap pasang muka yang serius
"Lo mau kemana el? lo mau ninggalin gue sendiri?"
Rere menatap sedih sang sahabat, dia tak tahu kehidupan mereka selanjutnya bagaimana.
"Gue pindah ke kota Z re..... Gue gk bisa tinggal disini, gue selalu teringat hal-hal yang membuat sedih... Gue ingin melupakan semua itu re" kata elsa dengan menangis
Ternyata dia serius, bukan lagi prank gue. Otakku masih belum bisa berfikir karena ucapannya yang tiba-tiba.
Huffftttt
Tapi bagaimanapun itu, dia harus menghormati keputusan sahabatnya itu. Apalagi tujuannya untuk melupakan kesedihannya.
"Baiklah, kalau lo butuh bantuan jangan sungkan kabari gue ya" jawabnya dengan begitu berat tuk ucapkan
"Iya"
"Janji, awas kalau lupakan gue" rere kasih peringatan untuk sahabatnya.
"Gue akan selalu mengingat sahabat tercinta gue yang jelek ini" kata elsa mencubit pipi rere
Mereka tersenyum dan saling berpelukan untuk melepaskan kepergiannya.
"Nanti lo disana baik-baik ya, jangan larut dalam kesedihan. Kasihan kedua anak lo"
"Iya, lo tenang aja. Gue akan berusaha menjadi lebih baik. Begini-begini gue juga sudah jadi seorang mahmud. Alias mamah muda
"Bagus deh kalau nyadar"
"Sialan lo ya, apa lo mau ikut tinggal bareng gue disana re?"
"Tidak, kasihan ortu gue nantinya kalau gue tinggal disana"
"Lo jaga diri sendiri ya selama gak ada gue disini"
"Eiiits dah, gue udah gede. Gue bisa jaga diri sendiri, asal lo tahu setelah kepergian lo nanti gue bisa gebet banyak cowok" katanya dengan tertawa
"Percaya dehhhh..... Semoga lo bisa menemukan belahan jiwa yang tepat"
🍂🍂
Sekarang Arka kenaikan kelas x1 dikota Z. Dia bisa berteman dengan banyak orang sesuai dengan umurnya.
Sedangkan Arsya sang kembarannya lebih unggul darinya, dia mampu meraih gelar S2 diumur 16tahun dengan nilai terbaik. Dan CEO muda diperusahaan Diningrat meneruskan sang mommy.
Setelah lulus Arsya berkeinginan melanjutkan hidup dikota kelahirannya. Sang mommy tak mengizinkan putrinya pergi jauh dari pantaunnya. Ia takut akan keselamatan putrinya. Ia masih belum bisa melupakan kejadian terahir yang merenggut nyawa suami.
Diruang keluarga, sang mommy fokus melihat acara Televisi kesayangannya, bukan... Tepatnya acara berita, karena elsa tak suka nonton film ataupun sinetron.
Baginya kehidupan yang ia jalani sudah seperti disinetron. Nangis dan nangis.
Bukan cerita yang ada di Televisi Kumenangis yaaaa.... hoho
"Mom... Arsya ingin pergi ke kota A. Arsya ingin mandiri. Boleh ya...." kata sang putri yang datang tiba-tiba bilang seperti itu.
Elsa terdiam, meskipun putra putrinya sudah dibekali ilmu beladiri sejak kecil tapi itu bukan jaminan keselamatannya.
"Tidak boleh"
"Pleaseee mom..... boleh yaaaa...."
Melihat wajah putrinya yang serius akan keputusannya, ahirnya elsa menyetujui.
"Baiklah, dengan syarat kamu mau meneruskan bisnis keluarga dan juga harus dikawal biar lebih aman" putusnya supaya putrinya aman diluar sana, mengingat musuhnya terlalu banyak.
Resiko orang kaya yang banyak musuh dari saingan bisnisnya.
"Yang bener dong mom!! Arsya ingin jadi orang biasa nantinya. Mana bisa kalau ada pengawal" protesnya karena sang mommy tak memahami keinginannya
"Mau atau tidak sama sekali"
Perkataan sang mommy yang sudah mutlak
"Haissshhhhhh"
Arsya pergi meninggalkan sang mommy menuju kamarnya.
Didalam kamar Arsya berfikir bagaimana caranya ia bisa jadi orang biasa.
Ahhhhaaaaaa
Dia tersenyum, bertanda muncullah ide dikepalanya.
Eittsss bukan, lebih tepatnya diotaknya.
Sebelum tidur dia mengemasi berkas-berkas penting dan beberapa pakaian ditaruh dalam tas ransel.
Setelah itu baru dia memesan tiket pesawat sebelum tidur.
Dia tersenyum bahagia, dia akan segera pergi ke kota kelahirannya.
"Seperti apa ya disana" gumamnya memikirkan hal apa saja yang harus dia lakukan nanti jika sampai sana.
Sudah larut malam Arsya belum juga tidur, terlalu banyak hal-hal yang difikirkan ahirnya membuatnya tertidur.
Pagi Hari
Tepat pukul 03:00 dini Arsya mengendap-endap keluar dari kediaman Diningrat dikota Z.
Meskipun banyak penjaga di luar, dia sudah bertekad supaya bisa lolos tak tertangkap mereka.
Arsya keluar dari halaman belakang, disana tidak ada penjaga. Tapi dia harus bisa manjat pagar setinggi 10 meter agar bisa keluar.
Senyuman tipis dibibirnya ketika dia tahu cara supaya bisa naik kesana.
Dia ambil tali dari dalam rumah dan naik pohon yang tinggi dan mengikatnya setelah itu dia melemparkan diri kearah pagar. Alias lompat.
BUUGGGGHHH
Suara Arsya terjatuh
"Kalian dengar tidak, seperti ada yang jatuh"
Kata penjaga yang sedang berkeliling
"Saya gak dengar apa-apa, mungkin kamu lagi halu"
"Ahhh mungkin kali, ahir-ahir ini kan lagi banyak pikiran"
"Ya sudah, ayo berkeliling lagi"
Ketika sampai dibelakang rumah, penjaga melihat tali yang digunakan arsya kabur.
"Itu lihat ada tali, mungkin benar yang saya dengar tadi. Seperti ada yang jatuh"
"Jangan-jangan maling"
Mereka langsung memeriksa sekitar untuk memastikan, tapi aman tidak ada hal yang mencurigakan.
"Syukurlah, gue bisa kabur" gumamnya
"Setelah ini gue harus cari cara supaya mommy tak tahu keberadaanku"
Pertama ia membuang ponselnya dengan tersenyum, dia pergi ke beberapa ATM terdekat untuk menarik tunai. Dikira sudah cukup dia melanjutkan perjalannya.
Sampai sini Arsya Putri Raharja selamat bisa kabur dari rumah.
Tepuk tangan teman-teman
Tolong dukungannya yaaaa,
Selamat membaca dan koment yang membangun.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan-Nya.
Aminnnnn
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments