Mimpi Buruk

"Gue Brian Angkasa, panggil gue Brian" ucap orang yang sudah membela gue plus ganggu gue

Ketika gue akan mengulurkan tangan, suara panggilan nyaring terdengar.

"Siangan gue kesana" jawab gue langsung mematikan telfon sepihak tanpa basa basi.

Orang didepan gue mengernyit seakan otaknya saling tabrakan pertanyaan.

"Bodo bukan urusan gue" gumam gue dalam hati

"Elo siapa?" tanya Brian orang yang ngajak gue kenalan

"Arsya" jawab gue jutek

"Boleh juga beladiri lo, mana Hp lo" tanya nya yang langsung ambil hp dari genggaman tangan gue.

Batin gue tak masalah, itung-itung ada nomer orang disekolah ini, siapa tahu butuh nanti.

"Wuiiihhhhhh langsung sosor aja lo, gak ajak-ajak gue" kata orang satunya, terlihat akrab. mungkin sahabatnya.

"Kenalin gue Alex si ganteng" katanya menggoda dengan kedipan mata yang dapat toyoran sahabatnya

"Cihhh buluk gitu bilang ganteng, gue nando, dia yang item manis dion, dan si jangkung pendiam itu teo" kata orang yang lumayan ganteng memperkenalkan diri dan teman-temannya

"Kami berlima geng BANDIT alias Brian, alex,nando,dion,teo"

"Gue arsya" jawab gue singkat

"Lo pindahan mana?"

"Kota Z"

"Wuiihhhh jauh, tinggal dimana? nanti gue antar" kata alex seperti cowok bar bar bisa jadi playboy.

"Deket sini, dan gue bawa kendaraan sendiri" jawab gue yang ingin berjalan keluar tapi terhenti teriakan seseorang.

"Wooiiii kalian yang ikut tawuran tadi dipanggil keruang BK"

"Cihhhh dasar somplak" teriak alex yang marah akan ledekan orang tersebut

Mereka berlima berjalan keluar kelas, sampai depan pintu berhenti.

"Lo juga ikut" titah si Brian melihat kearah gue dan melanjutkan jalannya.

Gue ikuti jalannya lumayan jauh jaraknya, gue tak berniat untuk ke ruang BK.

Kesialan gue bertambah dihari pertama sekolah.

Haishhhh.

Tok Tok Tok

suara pintu gue ketok dan dipersilahkan masuk. Didalam sudah banyak orang yang ikut tawuran tadi sepertinya, terlihat dari mukanya yang bonyok dan baju seragamnya yang tak beraturan.

"Kamu murid baru kan?"

"Iya pak, saya Arsya" jawab gue lantang, kan gue tak salah kenapa harus takut.

"Murid baru sudah berani ikut tawuran" ucapnya menggelengkan kepala

"Bukan sengaja ikut, tapi terpaksa untuk menyelamatkan diri" sarkas gue tak mau disalahkan

"Sama saja, intinya ikut tawuran" sekak mat

"Guru BK tak bisa memahami antara sengaja dan terpaksa ! Sungguh menyedihkan" kata gue tak mau kalah membuat mereka yang mendengar melototkan matanya.

"Kamu.."

"Langsung saja hukumannya apa" putus gue sudah jengah mendengar suaranya, mendengar ucapan gue mereka ada yang tepuk jidat, ada yang geleng-geleng ada juga yang tersenyum bangga atau mungkin senyum prihatin.

"Kalian disekors 3 hari.."

"Nanggung banget cuma 3 hari" potong gue sebelum pak BK melanjutkan hukumannya

Sudah terlihat kemarahannya, seakan ingin menerkam mangsanya.

"Kalian semua lari 20 kali keliling lapangan"

"Hukuman disekolah cuma begini, kecil" ucap gue menjentikkan jari kelingking dan berlalu kelapangan, gue gak mau hukumannya bertambah.

"Sabar.. sabarr..." gumam pak BK yang masih bisa gue dengar.

_______________

Brian Pov

Gue gak nyangka, cewek ini berani nyalinya. Dia memang berbeda dari yang lainnya.

Didalam ruang BK dia sendiri yang menghadapi tanpa rasa takut, mungkin dengan sikapnya itu dia membantu kami supaya tak diskors.

Tak disangka hukuman kita hanya lari keliling lapangan 20 kali, mendinglah dari pada disekors. Bisa-bisa kena omel orang rumah.

Aura Pak Bahrun guru BK terlihat mencekam, untung saja dia langsung pergi tanpa permisi. Kalau masih diruangan tersebut yang ada bertambah hukumannya.

Dia terlihat menikmati hukumannya, apa tidak capek ?

Sekuat itukah?

Cewek menarik.

Cewek yang tak memperhatikan penampilannya, tampil biasa saja. Tapi cantik tanpa memoleskan sesuatu diwajahnya.

Tak terasa dengan memandangnya hukuman lari selesai, begitu cepatkah?

Emang dasar otak gue yang tak beres nih.

puk puk puk

Gue pukul ringan ni kepala

Dia pergi kemana?

Gue ikuti langkahnya yang menuju kantin.

Beli minuman mineral dan sebuah roti.

Gue langsung ikut duduk didepannya, walaupun dia sibuk dengan Hp nya gue yakin dia melihat gue didepannya.

"Ada apa" tanyanya setelah menyimpan hp nya

Gue yang ditanya gelagapan,

"Lo cantik" haishhh nih mulut kenapa berkata jujur, mulut sialan.

Gue pukul pelan mulut gue

"Hmm" jawabnya singkat nan cuek

Sepertinya susah mendekatinya, gue gak boleh nyerah.

____________

Pulang sekolah, Arsya mampir kesebuah supermarket membeli perlengkapan dapur, berhubung dia tak paham apa yang harus dibeli. Dia putuskan mengambil satu persatu dijejeran rak bertender rapi, tak lupa sayur dan daging memenuhi troli yang didorongnya.

Sampai rumah alias kost, arsya sudah disambut rere dengan senyum indahnya.

"Baru pulang nak?"

"Iya tan, tadi mampir dulu kesupermarket"

Rere tersenyum mengangguk dan mengambil belanjaan untuk dirapikan ditempatnya.

"Makasih tan sudah repot-repot memasak"

"Tante yang harusnya berterimakasih karena sudah kamu tolong"

Arsya tersenyum dan masuk kekamar berganti pakaian santainya.

"Tan, betah gak tinggal sama aku?"tanya arsya yang sudah ganti pakaiannya

"Betah banget, apalagi kamu anaknya elsa. Secara tak langsung kamu sudah tante anggap sebagai anak sendiri, itu janji tante dulu saat kepergian papa mu"

Arsya melihat mata sendu rere, seakan mencari kejujuran disana.

"Makasih tan"

"Kalau ada apa-apa cerita ya, tante akan selalu mendengar keluh kesahmu"

"Siap tan" ucap arsya dengan tangan diangkat sampai kening membentuk hormat. Membuat mereka tertawa bersama

Malam hari ketika arsya hendak memejamkan mata terdengar sebuah notif pesan.

Klunting

📩Brian

Dah tidur?

📨Ada apa?

📩Brian

Test kontak, siapa tahu salah

📩Brian

Semoga mimpi indah..

Semangat besok pagi

Tak ada niatan Arsya membalas Chat Brian yang tak bermutu.

Dilemparlah ponselnya dinakas dan melanjutkan tidurnya.

"Selamat tidur my mom, Miss you" gumam arsya hendak memejamkan matanya

Arsya tak menyangka serindu itu terhadap mommy nya, mungkin baru kali ini dia berjauhan.

Di kediaman diningrat Elsa merasa resah, keringat bercucuran seakan kenyataan yang tak mampu ia raih,

"Mom... tolong arsya mom...."

"Kamu kenapa nak?"

"Arsya.. Aaaaaa........

"Arsyaaa......"

Teriak elsa terbangun dari tidurnya. Arka yang mendengar berlari menghampiri kamar elsa

"Ada apa mom? mommy baik-baik saja kan" tanya arka memeluk elsa supaya tenang.

"Mommy mimpi arsya, dia lagi terluka nak. Tolong cari dia secepatnya" pinta elsa berderai air mata

"Mommy tenanglah dulu, arka sudah mulai mencarinya mom. Kita akan segera menemukannya"

"Secepatnya, paling tidak besok sudah tahu keberadaannya" ucap elsa yang sudah tak sabar

"Iya mom, tidurlah lagi masih malam" kata arka bantu sang mommy tidur dan memberi selimut.

"Lo dimana sih sya, begitu tega lo ninggalin mommy" gumam arka dalam hati..

Terpopuler

Comments

Cinta Mora

Cinta Mora

rere blm nikah... busetttt 🤣🤣🤣

2021-12-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!