05 Peringatan

Arsi tiba di rumah tepat pukul 7 malam, setelah makan bersama Alex, Arsi memutuskan mampir ke rumah Uncle Kevin. Sudah lama ia tidak main ke sana. Hingga akhirnya Arsi malah tertidur di kamar oma Sindi.

Arsi berjalan santai menaiki anak tangga, menuju ke kamarnya. Viki yang baru saja selesai makan malam yang juga hendak menuju ke kamarnya berhenti, ia memasang wajah cuek dan sok jual mahal berpikir jika Arsi akan menyapanya dan meminta maaf karena tidak pulang bersama nya.

Di luar dugaan, Arsi malah berjalan lurus tampa menoleh ke arah nya. Membuat Viki mengedip ngedip kan matanya tak percaya dengan apa yang di lakukan Arsi.

"Bukannya dia harus minta maaf? " tanya Viki menunjuk Arsi yang sudah berlalu masuk kedalam kamar.

Tak terima, Viki malah menyusul Arsi masuk ke dalam kamar adiknya. Membuka pintu dengan keras, lalu berjalan cepat mendekat padanya.

Brak~

Arsi terperanjat kaget mendengar hempasan pintu kamarnya. Matanya melotot melihat Viki sudah berdiri dengan ekspresi yang sulit di artikan.

"Aa.. aada apa? " tanya Arsi gugup seraya berjalan mundur menjauh dari Viki yang terus berjalan maju menghapus jarak di antara mereka.

Viki tak menjawab, ia terus berjalan maju dengan mata menatap lurus ke manik mata Arsi. Membuat gadis mungil itu semakin gugup. Jantung nya berdetak kencang sekarang, Arsi berharap seseorang datang dan menyelamatkan nya.

"Mama!!!! papa!!! tolong Arsi!!! " teriak Arsi dalam hati.

"Kak... " lirih Arsi menahan dada Viki, tubuhnya sudah mentok pada dinding.

Mata mereka bertemu, seakan terkunci Arsi malah terpana menatap mata indah sang kakak. Tubuhnya mendadak kaku dan diam saja ketika Viki sudah benar-benar dekat dengan wajahnya.

Fyuhhhh~

Arsi mengerjap ngerjapkan matanya ketika Viki menghembus wajahnya, Arsi langsung memutuskan kontak mata mereka. Ia malah jadi salah tingkah karena sempat terpesona melihat wajah tampan Viki dari dekat. Sudah sangat lama ia tidak bisa melihat wajah kakaknya sedekat ini.

"Jangan pernah membantah perintah gue" ucap Viki menarik dagu Arsi lalu mengecup pipinya lembut. Kemudian tanpa rasa bersalah Viki melenggang pergi meninggalkan Arsi yang masih mematung. Seringaian terukir di bibir tipis Viki.

Arsi mematung bukan karena kecupan Viki, tetapi karena perkataan Viki barusan.. Jika persoal kecupan, Arsi sudah sering di cium Viki ketika mereka dekat dulu, meskipun hanya di pipi.

Seolah itu adalah peringatan bagi Arsi agar tidak membantah dan melawan apapun keinginan Viki.

"Sialan!!!! " teriak Arsi yang baru sadar dari lamunannya, ia sudah tidak mendapati kakaknya di dalam kamarnya.

Arsi berjalan cepat ke arah pintu, lalu menutup pintu dengan hempasan yang kuat.

"Loe kakak gue atau musuh gue sih" maki Arsi kesal.

Sementara Viki mengulum senyum menuruni tangga. Sebelum masuk kamar Viki merasa haus. Hampir saja ia hilang kendali ketika berada di depan Arsi, Bibir ranum Arsi sungguh sangat menggoda iman Viki. Masih untung ada sedikit kesadaran yang mengatakan ini bukanlah saat yang tepat, membuat Viki tersadar dan menahan gejolak di dalam dirinya.

"Viki... " panggil Davin, membuat si empunya nama menoleh.

"Papa sama mama udah pulang? " tanya Viki berjalan menghampiri kedua orang tuanya yang sudah duduk di sofa.

"Baru saja sayang" jawab Sakira.

"Apa Arsi sudah pulang? " tanya Sakira yang langsung di angguki oleh Viki.

"Baguslah, tadi Oma bilang Arsi ketiduran di kamar Oma makanya dia terlambat pulang" jelas Sakira.

Viki sedikit terkejut mendengar penjelasan mamanya, ada sedikit rasa bersalah di hatinya. Ia sudah berburuk sangka pada adiknya tadi. Viki pikir Arsi menghabiskan waktu bersama lelaki yang dilihatnya bersama Arsi tadi siang.

"Viki... " Panggil Sakira menatap putranya yang terlihat bengong.

"Apa ada masalah? " tanya Davin menatap Viki khawatir, todak biasanya sikap Viki seperti ini.

"Tidak ada pa, ma" jawab Viki menggeleng cepat.

"Yaudah mama sama papa masuk kekamar dulu" ucap Sakira yang memang merasa sangat lelah. Mereka baru sajah pulang dari menghadiri sebuah pesta rekan bisnis Davin.

"Iya ma pa" jawab Viki mengangguk.

Viki pun ikut pergi kekamar nya, ia juga merasa sangat lelah. Hari ini adalah hari pertama nya menjadi dosen dan juga harus menjadi CEO.

Sebelum masuk kekamar nya, Viki sempat menatap pintu kamar Arsi lama, kemudian baru memasuki kamarnya.

Ceklek~

Belum juga Viki masuk ke kamarnya, malah Arsi lebih dulu membuka pintu dan kaget mendapati Viki yang masih berdiri di depan pintu kamarnya sendiri.

"Apa? " tanya Arsi ketus, ia masih kesal dengan kelakuan kakanya tadi. Bukannya menjawab Viki malah acuh dan langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Dasar Aneh!! " dengus Arsi kesal, lalu melanjutkan niatnya tadi. Ia merasa sangat lapar dan haus, karena itu Arsi keluar dari kamarnya.

"Loh, kamu belum makan sayang? " tanya Sakira yang juga berada di dapur, Sakira, mendapati putrinya yang sedang mengambil nasi dan beberapa lauk.

"Belum mah" jawab Sakira santai tetap melanjutkan aktivitas ya.

"Oh iya mama sama papa kemana tadi? " tanya Arsi yang sudah duduk di meja makan.

"Kamu tidak tahu? mama sama papa pergi ke pesta rekan bisnis papa" jawab Sakira menjelaskan.

Pantes es batu itu berani mengganggu gue. Batin Arsi.

"Arsi kan pulang tekat mah, pas Arsi pulang mama dah pergi" jawab Arsi memberikan alasan yang memang benar.

"Yaudah deh, kamu lanjut ajah makannya, Mama mau tidur dulu, ngantuk" ucap Sakira yang di jawab anggukan oleh Arsi disela sela makannya.

Gadis itu makan dengan lahap, tenaganya harus terisi penuh sekarang. Ia harus kuat untuk melawan Viki sebagai musuh yang akan ia temui setiap waktu.

Apa lagi di kampus terlihat Viki akan mempermainkan nya lagi, menurut Arsi lebih baik ia masuk mata kuliah pak Burhan ketimbang kakaknya sendiri.

Setelah memikirkan kekesalannya pada Viki kini malah berganti dengan perasaan malu ketika ia malah mengingat di mana posisi nya dan Viki sangat dekat, bahkan pipi Arsi merona ketika mengingat Viki mengecup pipinya.

"Sialan!!! gue gak boleh suka sama kakak gue sendiri" ucap Arsi menyadarkan dirinya.

"Tidak apa, kan suka sebagai Kakak" jawab Arsi lagi. Ia terlihat bodoh sekarang, berbicara dan membalasnya sendiri.

Arsi selalu menafsirkan sayang nya pada Viki sebagai seorang kakak. Ia yang selalu ingin di dekat kakaknya itu karena efek perubahan sikap Viki. Karena itu Arsi selalu ingin dekat lagi dengan kakaknya. Untuk kelanjutan perasaannya Arsi belum memikirkannya, yang ia pikirkan hanya pertanyaan seputar penyebab perubahan sikap Viki.

Jika mengingat sikap dingin Viki padanya, membuat Arsi merasa sangat jengkel dan juga hampir beci dengan Viki. Namun Viki selalu saja bisa untuk membatalkan niat Arsi untuk membenci nya. Bahkan Malah membuat Arsi semakin merasa sedih dan kesepian.

Vote!!!

Like!!!

cement!!!!

hadiah!!!!

...T E R I M A K A S I H...

Terpopuler

Comments

alisha

alisha

like

2021-03-26

1

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

boomlike mendarat thor 👍

2021-03-25

0

Eklus

Eklus

aku suka critanya
lanjut kak...

2021-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 01 KESAL
2 02 Jengkel
3 03 Gak mungkin
4 04 Mulai berani???
5 05 Peringatan
6 06 Tugas?
7 07 Kelepasan
8 08. Di seret pulang
9 09. Dosa
10 10. Tatapan Aneh!
11 11. Musuh Lama
12 12. Mencari hiburan, tapi malah...
13 13. SEKONGKOL
14 15. Calon Istri??
15 15. Kedatangan Si Kembar!!!
16 16 Tersinggung
17 17 Ada apa lagi?
18 18. Terpesona.
19 19. Di tinggal
20 20. Gak tahu
21 21. Malu
22 22. Damai
23 23. pulang bareng
24 24. Karena aku??
25 25. Semakin Dekat
26 26. Tiba - Tiba??? MERAJUK
27 27. Di bawa Kabur
28 28. Kedatangan wanita itu
29 29. Keterkejutan Meri
30 30. Melamun
31 31. Fakta yang mengejutkan
32 32. Salah sangka
33 33.Kelahiran Anak aunty Celly
34 34. Kelahiran Anak aunty Celly 2
35 35. Tunangan????
36 36. Desa
37 37. Jangan percaya pada siapapun!
38 38. Amukan Sakira
39 39. Teror
40 40. Kecemasan
41 41. Kesedihan Arsi
42 42. Jangan Katakan apapun
43 43. Ayo makan
44 44. Mulai Bangkit
45 45. Siapa dia sebenarnya?
46 46. Menyelamatkan posisi Keponakan.
47 47. Aku baik baik saja
48 48. Arsi Khawatir
49 49. Sepi
50 50. Mantan Tunangan Papa??
51 51. Wanita ular.
52 52. Di Maafin.
53 53. Mendekati Alex
54 54. Manis di sambut panas
55 55. Tak sengaja bertemu
56 56. Di hadang preman
57 57. Pria itu?
58 58. GPS
59 59. Tak terduga
60 60. Kembar
61 61. Jangan tinggalkan aku [Arsi]
62 62. Bukan Mimpi, eh kembali berdebat
63 63. Berdua
64 64. Kepergok
65 65. Anggota baru
66 66. Kembali Masuk kulia
67 67. Malah panas balik
68 68.Jodoh Dari lahir
69 69. Tetap menjadi Bunda ku[Mark]
70 70. Berdamai dengan takdir
71 71. Terlambat
72 72. Nasi goreng special
73 73. Bertemu mama Nisa
74 74. Sekertaris menyebalkan
75 75. Di manfaatin kakak sendiri [Bayu]
76 76. Cemburu
77 77. Kejutan!!!!
78 78. Pingit
79 79. Fitting Baju
80 80.Wedding
81 81. Malam pertama
82 82. Empat Ronde
83 83. Sebatas Sahabat
84 84. Bersama mu aku bahagia
85 85. Akhirnya malam pertama
86 86. Gosip
87 87 Pindah rumah
88 88. Ke dekatan Meri dan Bayu
89 89. Putri tunggal Davin Ricardo
90 90. Bertemu....
91 91. Fakta
92 92. Bertemu Lagi
93 93. Masa lalu biarlah berlalu
94 94. Mau bilang Cemburu tapi...
95 95.Kelahiran Viki Junior
96 Lagi lagi mereka??!!!
97 Nasib Egi
98 Goyang dumang di tengah taman tanpa baju
99 Happy Ending
100 MENDADAK Hamil
101 Part bonus
102 Part bonus
103 Kumpulan para jomblo bergabung.
104 New generasi 1
105 AKU HANYA SEBUAH PERISAI.
106 Mendadak hamil
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01 KESAL
2
02 Jengkel
3
03 Gak mungkin
4
04 Mulai berani???
5
05 Peringatan
6
06 Tugas?
7
07 Kelepasan
8
08. Di seret pulang
9
09. Dosa
10
10. Tatapan Aneh!
11
11. Musuh Lama
12
12. Mencari hiburan, tapi malah...
13
13. SEKONGKOL
14
15. Calon Istri??
15
15. Kedatangan Si Kembar!!!
16
16 Tersinggung
17
17 Ada apa lagi?
18
18. Terpesona.
19
19. Di tinggal
20
20. Gak tahu
21
21. Malu
22
22. Damai
23
23. pulang bareng
24
24. Karena aku??
25
25. Semakin Dekat
26
26. Tiba - Tiba??? MERAJUK
27
27. Di bawa Kabur
28
28. Kedatangan wanita itu
29
29. Keterkejutan Meri
30
30. Melamun
31
31. Fakta yang mengejutkan
32
32. Salah sangka
33
33.Kelahiran Anak aunty Celly
34
34. Kelahiran Anak aunty Celly 2
35
35. Tunangan????
36
36. Desa
37
37. Jangan percaya pada siapapun!
38
38. Amukan Sakira
39
39. Teror
40
40. Kecemasan
41
41. Kesedihan Arsi
42
42. Jangan Katakan apapun
43
43. Ayo makan
44
44. Mulai Bangkit
45
45. Siapa dia sebenarnya?
46
46. Menyelamatkan posisi Keponakan.
47
47. Aku baik baik saja
48
48. Arsi Khawatir
49
49. Sepi
50
50. Mantan Tunangan Papa??
51
51. Wanita ular.
52
52. Di Maafin.
53
53. Mendekati Alex
54
54. Manis di sambut panas
55
55. Tak sengaja bertemu
56
56. Di hadang preman
57
57. Pria itu?
58
58. GPS
59
59. Tak terduga
60
60. Kembar
61
61. Jangan tinggalkan aku [Arsi]
62
62. Bukan Mimpi, eh kembali berdebat
63
63. Berdua
64
64. Kepergok
65
65. Anggota baru
66
66. Kembali Masuk kulia
67
67. Malah panas balik
68
68.Jodoh Dari lahir
69
69. Tetap menjadi Bunda ku[Mark]
70
70. Berdamai dengan takdir
71
71. Terlambat
72
72. Nasi goreng special
73
73. Bertemu mama Nisa
74
74. Sekertaris menyebalkan
75
75. Di manfaatin kakak sendiri [Bayu]
76
76. Cemburu
77
77. Kejutan!!!!
78
78. Pingit
79
79. Fitting Baju
80
80.Wedding
81
81. Malam pertama
82
82. Empat Ronde
83
83. Sebatas Sahabat
84
84. Bersama mu aku bahagia
85
85. Akhirnya malam pertama
86
86. Gosip
87
87 Pindah rumah
88
88. Ke dekatan Meri dan Bayu
89
89. Putri tunggal Davin Ricardo
90
90. Bertemu....
91
91. Fakta
92
92. Bertemu Lagi
93
93. Masa lalu biarlah berlalu
94
94. Mau bilang Cemburu tapi...
95
95.Kelahiran Viki Junior
96
Lagi lagi mereka??!!!
97
Nasib Egi
98
Goyang dumang di tengah taman tanpa baju
99
Happy Ending
100
MENDADAK Hamil
101
Part bonus
102
Part bonus
103
Kumpulan para jomblo bergabung.
104
New generasi 1
105
AKU HANYA SEBUAH PERISAI.
106
Mendadak hamil
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!