03 Gak mungkin

Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi, Sakira di kejutkan oleh kehadiran putrinya yang sudah duduk manis di meja makan. Namun ada yang aneh, Arsi duduk dengan wajah di tekuk kesal.

"Pagi sayang.. " Sapa papa Davin mengecup puncak kepala Arsi lalu memeluk istrinya. Ia cukup terkejut melihat putri bungsu nya sudah duduk di meja makan, dan ini masih terbilang pagi.

"Kok cemberut sih? " tanya mama Sakira menyodorkan sepiring nasi yang langsung di raih oleh Arsi tanpa menjawab pertanyaan dari mamanya atau pun dari papanya.

"Jadi cewe itu harus bangun pagi" ujar Viki, ia berjalan santai menuju meja makan lalu duduk di depan Arsi.

Arsi menatap Viki sebentar, tatapan mematikan tak luput dari matanya. Sementara Viki hanya menanggapinya dengan senyum miring.

"Kamu apakan lagi sih, adek kamu? " tanya mama Sakira yang sudah mengerti mengapa mood putrinya buruk pagi ini.

"Masa.... Arsi di di gendong dan langsung di disiram di kamar mandi" adu Arsi yang sudah mulai berkaca-kaca menahan emosi.

"Jadi itu yang buat princess papa cemberut? " sahut papa Davin mengusap rambut putrinya sayang.

"Jahat kan pah?" rengek Arsi manja meminta pembelaan agar Viki di marahi oleh papa nya.

"Tapi kenapa princess tidak terbangun ketika di gendong? " tanya papa Davin bingung membuat Arsi terkekeh pelan.

"Namanya kebo, mau di apain ajah dia tetap tidur" sahut Viki meledek Arsi, membuat gadis itu kembali menatap Viki tajam.

"Sudah sudah, makan cepat nanti keburu dingin makanannya" lerai Sakira yang baru saja kembali dari dapur membawa susu hangat untuk anak dan suaminya.

Mereka makan dalam diam, tak ada yang berani membantah ucapan mamanya termasuk Davin. Ia tak ingin mendengar istrinya mengomel berjam jam padanya.

"Aku udah siap" ucap Arsi bangkit dari duduknya, lalu meraih tangan papanya dan mencium punggung tangan papanya. Begitu juga dengan mama Sakira, Arsi mendekat untuk berpamitan ke kampus.

"Arsi berangkat dulu yah pah, mah" pamit Arsi tanpa berpamitan pada Viki.

"Gue gak loe salim? " teriak Viki, namun tak di hiraukan oleh Arsi yang sudah melaju keluar dari rumah menuju mobilnya.

"Dasar!!" dengus Viki kembali melanjutkan makannya yang tinggal sedikit lagi.

Sakira dan Davin kembali terkekeh melihat tingkah putra dan putri nya yang semakin hari semakin menggemaskan.

...***...

Di kampus, Arsi tiba tepat jam 9.50, sepuluh menit sebelum jam kuliah nya. Arsi berjalan cepat di lorong kampus menuju kelas nya, Meri yang merupakan asisten dosen sudah memberitahu nya kelas mana yang akan mereka masuki hari ini.

"Hei.... manis.... " Sapa Bayu teman sekelas Arsi. Mereka berteman sejak duduk di bangku SmA. Bukan hanya Bayu, ada si Meri dan Egi yang merupakan sahabat Arsi sejak SmA.

Sebenarnya Bayu sudah kenal sejak kecil dengan Arsi, tapi mereka baru satu sekolahan sejak SmA dan menjadi dekat. Hanya Arsi wanita satu satunya yang dekat dengan Bayu sebelum datang nya Meri. Setidaknya itu yang mereka tahu tentang ke dekatan Arsi dan Bayu.

"Mana yang lain? " tanya Arsi berjalan beriringan dengan Bayu.

"Tuh.. " tunjuk Bayu pada dua orang mahasiswa yang tengah menunggu mereka di depan kelas.

"Kenapa lama sih.." gerutu Meri menatap Arsi dan Bayu kesal.

"Salah tu pertanyaan nya" sahut Egi, membuat ketiga teman nya menatap ke arahnya. Apa yang salah coba? apa yang di katakan Meri benar, mereka sudah hampir telat.

"Tumben ni anak datang sebelum dosen" jawab Egi membuat Meri dan Bayu terkekeh, tetapi membuat Arsi mencebik kesal.

"Oh iyaaaa, tumben loe udah bangun? " tanya Meri menatap Arsi takjub, tadinya ia merasa kesal, sekarang malah menjadi seneng karena Arsi datang sedikit lebih awal.

"Apaan sih loe pada" jawab Arsi kesal, pertanyaan Meri membuat Arsi kembali teringat akan kejadian tadi pagi.

"Eh kok malah ngambek" ucap Bayu mengejar Arsi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kelas, di ikuti oleh kedua temannya.

"Ar, katanya pak Borhan ke luar negri loh" ucap Meri membuka pembicaraan setelah mereka duduk di bangku yang bersebelahan. Arsi yang sedang mengeluarkan alat tulis nya mendadak berhenti.

"Serius??? " tanya Arsi menatap Meri tak percaya.

Dosen kiler yang selalu membuat Arsi berurusan dengan hukuman dan tugas tugas yang berlebih pergi ke luar negri.

"Gue serius" jawab Meri menatap Arsi serius.

"Wahhh bagus dong, si botak tua bangka itu tak akan masuk selama 1 semester ini" ucap Arsi senang. Dengan girang Arsi berdiri menatap bayu dan Egi yang duduk beberapa bangku di belakang mereka.

"Yu, gi kuy ke kafe" teriak Arsi semangat.

"Selamat pagi! " ucap seorang dosen yang baru saja masuk ke ruang kelas, spontan mahasiswi bersorak girang melihat dosen tampan masuk ke kelas mereka.

Isu tentang pak Burhan cuti memang benar, mereka sempat bahagia dengan kabar itu. Sekarang lebih bahagia lagi adalah kenyataan dosen tampan yang menggantikan pak Burhan.

"Cuci mata!! " sahut mahasiswi yang mengagumi ketampanan Viki.

"Gini mah enak" sahut yang lain.

"Nomer pak"

"Ganteng banget!!! "

Begitulah tanggapan mahasiswi yang melihat ketampanan dosen baru yang menggantikan pak Burhan. Jika mereka memuji Viki makan berbeda dengan Arsi yang malah terkejut mendengar suara yang hampir mirip, bukan tetapi memang suara Viki.

Kok mirip suara kak Viki. batin Arsi, ia ragu untuk berbalik. Namun rasa penasaran lebih kuat di dalam hati Arsi, secara perlahan akhirnya Arsi membalikkan tubuhnya untuk memastikan pendengaran nya salah.

"Kok loe di sini!!!!! " pekik Arsi secara spontan menatap Viki yang juga menatapnya. lalu Arsi beralih menatap Meri meminta penjelasan.

"Apa ada masalah? " tanya Viki menatap dingin ke pada mahasiswi yang tak lain adalah adiknya sendiri.

Arsi tak bergeming, ia masih syok melihat kehadiran kakanya di dalam kelas. Hari ini adalah mata kuliah pak Burhan, dan sekarang malah di gantikan oleh Viki. itu artinya......

Arsi menggelengkan kepalanya, ia kembali menatap ke arah depan. memastikan jika itu benar-benar kakaknya.

"Gak mungkin kak Viki menjadi dosen" gumam Arsi masih tak percaya, ia mengira dirinya berhalusinasi karena terlalu kesal dengan kakaknya.

"Duduk... " bisik Meri menarik tangan Arsi agar segera duduk. Arsi yang masih bengong menurut pada Meri, sebelumnya menatap ke arah Viki yang sengaja memamerkan senyumnya manisnya. Membuat para siswi lain berteriak senang.

Beneran si kampret. dengus Arsi dalam hati.

"Kok loe gak bilang kalau dia yang gantikan pak Burhan? " bisik Arsi pada Meri.

"Loe sih, gak dengerin gue sampe selesai" jawab Meri.

Viki kembali fokus pada tugasnya, senyum miring tercetak di wajahnya melihat reaksi Arsi tadi.

Sementara Arsi terus menerus menggerutu di dalam hatinya, kenapa dia tidak tahu jika kakaknya akan menjadi dosen di kampusnya.

"Nona berbaju pink" panggil Viki sengaja pura-pura tidak mengenali adiknya.

"Ar,,, di panggil tu... " bisik Meri menendang kursi Arsi.

"Apa? " tanya Arsi datar.

"Di panggil tu" ucap Meri masih berbisik, mebuat Arsi melirik ke arah Viki yang kini menatap ke arahnya.

"Jika anda tidak bisa fokus, silakan keluar. Saya hanya ingin membimbing mahasiswa yang ingin belajar" ucap Viki dingin.

Mahasiswa yang juga mendengar ucapan dosen baru itu menatap Viki horor, pak Burhan maupun Viki sama saja.

"Saya tidak tahu jika bapak memanggil saya" jawab Arsi tak kalah dingin. Membuat mahasiswa lain menatap takjub pada Arsi yang selalu berani melawan dosen kiler.

"Apa ada yang berbaju pink disini selain kamu? " balas Viki sedikit terkejut melihat keberanian adiknya. Viki awalnya tidak tahu jika Arsi berada di kelas ini. Ia juga penasaran dengan gadis yang di sebutkan pak Burhan sebelum menyerahkan tugasnya pada Viki.

"Oke fine, gue keluar" jawab Arsi membereskan buku bukunya kedalam tas. lalu bangkit dari duduknya beranjak menuju pintu keluar.

"Kita cukupkan sampai disini" ucap Viki mengakhiri pelajaran nya sebelum Arsi mencapai pintu.

Arsi melirik arloji nya, lalu menatap sengit Viki karena sudah mengerjai nya. Viki sengaja menyuruhnya pergi padahal jam kuliah sudah selesai.

"Lain kali fokus pada mata kuliah saya" ucap Viki sengaja berhenti tepat di depan Arsi, lalu pergi begitu saja.

"Ihh!!!!! dasar gila!!!! " ucap Arsi mencak mencak kesal menatap punggung kakaknya.

"Loe kenal tu dosen? " tanya Meri mendekat pada sahabat nya berbarengan dengan Egi dan Bayu.

Ekspresi Egi dan Meri sama, mereka kaget melihat Arsi dan dosen baru itu terlihat saling kenal. Sementara Bayu hanya tersenyum geli melihat tingkah Arsi.

"Mana mungkin gue kenal sama manusia seperti dia! " jawab Arsi ketus lalu melenggang meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Ada yang aneh sama tu anak" gumam Meri menatap kepergian Arsi.

Jangan lupa, votenya!!!! terus dukung Viki dan Arsi yah😘😘😘

...T E R I M A K A S I H...

Terpopuler

Comments

Yuli Ani

Yuli Ani

udah 2 buah karya mu thor aku baca aku suka bnget ceritanya.terus berkarya thor aku mndukung mu

2021-09-08

1

alisha

alisha

like

2021-03-23

0

Domi🌻

Domi🌻

coba thor si arsi kasih pacar or cwo yg naksir arsi...biar viki dag dig dug liat arsi ditaksir orang lain.... 😄😄😄

2021-03-23

3

lihat semua
Episodes
1 01 KESAL
2 02 Jengkel
3 03 Gak mungkin
4 04 Mulai berani???
5 05 Peringatan
6 06 Tugas?
7 07 Kelepasan
8 08. Di seret pulang
9 09. Dosa
10 10. Tatapan Aneh!
11 11. Musuh Lama
12 12. Mencari hiburan, tapi malah...
13 13. SEKONGKOL
14 15. Calon Istri??
15 15. Kedatangan Si Kembar!!!
16 16 Tersinggung
17 17 Ada apa lagi?
18 18. Terpesona.
19 19. Di tinggal
20 20. Gak tahu
21 21. Malu
22 22. Damai
23 23. pulang bareng
24 24. Karena aku??
25 25. Semakin Dekat
26 26. Tiba - Tiba??? MERAJUK
27 27. Di bawa Kabur
28 28. Kedatangan wanita itu
29 29. Keterkejutan Meri
30 30. Melamun
31 31. Fakta yang mengejutkan
32 32. Salah sangka
33 33.Kelahiran Anak aunty Celly
34 34. Kelahiran Anak aunty Celly 2
35 35. Tunangan????
36 36. Desa
37 37. Jangan percaya pada siapapun!
38 38. Amukan Sakira
39 39. Teror
40 40. Kecemasan
41 41. Kesedihan Arsi
42 42. Jangan Katakan apapun
43 43. Ayo makan
44 44. Mulai Bangkit
45 45. Siapa dia sebenarnya?
46 46. Menyelamatkan posisi Keponakan.
47 47. Aku baik baik saja
48 48. Arsi Khawatir
49 49. Sepi
50 50. Mantan Tunangan Papa??
51 51. Wanita ular.
52 52. Di Maafin.
53 53. Mendekati Alex
54 54. Manis di sambut panas
55 55. Tak sengaja bertemu
56 56. Di hadang preman
57 57. Pria itu?
58 58. GPS
59 59. Tak terduga
60 60. Kembar
61 61. Jangan tinggalkan aku [Arsi]
62 62. Bukan Mimpi, eh kembali berdebat
63 63. Berdua
64 64. Kepergok
65 65. Anggota baru
66 66. Kembali Masuk kulia
67 67. Malah panas balik
68 68.Jodoh Dari lahir
69 69. Tetap menjadi Bunda ku[Mark]
70 70. Berdamai dengan takdir
71 71. Terlambat
72 72. Nasi goreng special
73 73. Bertemu mama Nisa
74 74. Sekertaris menyebalkan
75 75. Di manfaatin kakak sendiri [Bayu]
76 76. Cemburu
77 77. Kejutan!!!!
78 78. Pingit
79 79. Fitting Baju
80 80.Wedding
81 81. Malam pertama
82 82. Empat Ronde
83 83. Sebatas Sahabat
84 84. Bersama mu aku bahagia
85 85. Akhirnya malam pertama
86 86. Gosip
87 87 Pindah rumah
88 88. Ke dekatan Meri dan Bayu
89 89. Putri tunggal Davin Ricardo
90 90. Bertemu....
91 91. Fakta
92 92. Bertemu Lagi
93 93. Masa lalu biarlah berlalu
94 94. Mau bilang Cemburu tapi...
95 95.Kelahiran Viki Junior
96 Lagi lagi mereka??!!!
97 Nasib Egi
98 Goyang dumang di tengah taman tanpa baju
99 Happy Ending
100 MENDADAK Hamil
101 Part bonus
102 Part bonus
103 Kumpulan para jomblo bergabung.
104 New generasi 1
105 AKU HANYA SEBUAH PERISAI.
106 Mendadak hamil
107 Pengumuman
Episodes

Updated 107 Episodes

1
01 KESAL
2
02 Jengkel
3
03 Gak mungkin
4
04 Mulai berani???
5
05 Peringatan
6
06 Tugas?
7
07 Kelepasan
8
08. Di seret pulang
9
09. Dosa
10
10. Tatapan Aneh!
11
11. Musuh Lama
12
12. Mencari hiburan, tapi malah...
13
13. SEKONGKOL
14
15. Calon Istri??
15
15. Kedatangan Si Kembar!!!
16
16 Tersinggung
17
17 Ada apa lagi?
18
18. Terpesona.
19
19. Di tinggal
20
20. Gak tahu
21
21. Malu
22
22. Damai
23
23. pulang bareng
24
24. Karena aku??
25
25. Semakin Dekat
26
26. Tiba - Tiba??? MERAJUK
27
27. Di bawa Kabur
28
28. Kedatangan wanita itu
29
29. Keterkejutan Meri
30
30. Melamun
31
31. Fakta yang mengejutkan
32
32. Salah sangka
33
33.Kelahiran Anak aunty Celly
34
34. Kelahiran Anak aunty Celly 2
35
35. Tunangan????
36
36. Desa
37
37. Jangan percaya pada siapapun!
38
38. Amukan Sakira
39
39. Teror
40
40. Kecemasan
41
41. Kesedihan Arsi
42
42. Jangan Katakan apapun
43
43. Ayo makan
44
44. Mulai Bangkit
45
45. Siapa dia sebenarnya?
46
46. Menyelamatkan posisi Keponakan.
47
47. Aku baik baik saja
48
48. Arsi Khawatir
49
49. Sepi
50
50. Mantan Tunangan Papa??
51
51. Wanita ular.
52
52. Di Maafin.
53
53. Mendekati Alex
54
54. Manis di sambut panas
55
55. Tak sengaja bertemu
56
56. Di hadang preman
57
57. Pria itu?
58
58. GPS
59
59. Tak terduga
60
60. Kembar
61
61. Jangan tinggalkan aku [Arsi]
62
62. Bukan Mimpi, eh kembali berdebat
63
63. Berdua
64
64. Kepergok
65
65. Anggota baru
66
66. Kembali Masuk kulia
67
67. Malah panas balik
68
68.Jodoh Dari lahir
69
69. Tetap menjadi Bunda ku[Mark]
70
70. Berdamai dengan takdir
71
71. Terlambat
72
72. Nasi goreng special
73
73. Bertemu mama Nisa
74
74. Sekertaris menyebalkan
75
75. Di manfaatin kakak sendiri [Bayu]
76
76. Cemburu
77
77. Kejutan!!!!
78
78. Pingit
79
79. Fitting Baju
80
80.Wedding
81
81. Malam pertama
82
82. Empat Ronde
83
83. Sebatas Sahabat
84
84. Bersama mu aku bahagia
85
85. Akhirnya malam pertama
86
86. Gosip
87
87 Pindah rumah
88
88. Ke dekatan Meri dan Bayu
89
89. Putri tunggal Davin Ricardo
90
90. Bertemu....
91
91. Fakta
92
92. Bertemu Lagi
93
93. Masa lalu biarlah berlalu
94
94. Mau bilang Cemburu tapi...
95
95.Kelahiran Viki Junior
96
Lagi lagi mereka??!!!
97
Nasib Egi
98
Goyang dumang di tengah taman tanpa baju
99
Happy Ending
100
MENDADAK Hamil
101
Part bonus
102
Part bonus
103
Kumpulan para jomblo bergabung.
104
New generasi 1
105
AKU HANYA SEBUAH PERISAI.
106
Mendadak hamil
107
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!