Wasiat Nenek

Saat mereka telah menyelesaikan makan malamnya,Nadya langsung membuka pembicaraan perihal wasiat yang diberikan neneknya. Apapun yang terjadi nanti,Nadya berharap bahwa Kirana dan Kevan akan saling menerima dan hidup bahagia,karena tidak bisa dipungkiri bahwa menikah karena perjodohan seringkali memiliki kendala jika tidak terkendali.

Nadya memahami watak anak sulungnya,dia adalah orang yang tidak jauh berbeda dengan Kevin, terkadang nadya menyesal sempat memberikan nama yang serupa dengan ayahnya,dan ternyata wataknya pun sama. Terlepas dari itu semua, keduanya adalah orang yang tulus dan penyayang, meskipun terbungkus dengan sikap arogan dan menyebalkan.

"Semuanya sudah selesai makan kan?," Tanya Nadya pada anggota keluarganya terutama Kirana

Mereka pun serempak mengangguk dan mengatakan "iya", setelah itu Nadya langsung membuka pembicaraan untuk menyampaikan wasiat yang disampaikan neneknya Kirana sebel meninggal.

"Mama,mohon perhatian kalian,terutama Kirana,"

Semua seolah menunggu apa yang akan dikatakan Nadya,terutama Kirana.

"Sebenernya apa yang ingin mama katakan," ucap Kenan penasaran.

"Kau ini bodoh atau apa,sudah pasti mama mengajak kita berkumpul disini untuk membahas hal yang tidak penting itu," sarkas Kevan yang seolah mengetahui apa yang akan disampaikan orang tuanya.

"Ya,siapa tau aja mama mau membahas yang lain," sahut Kenan pada kakaknya.

"Sudah...sudah kalian berdua berisik,biarkan mama kalian yang bicara," timpal papa Kevin melerai kedua anaknya.

Saat semua sudah mulai tenang,Nadya pun memulai pembicaraan.

"Sebagian mungkin sudah tau apa yang akan mama sampaikan,tapi Kirana mungkin akan sedikit terkejut. Apa kamu siap mendengar apa yang akan Tante sampaikan?,"

"Silahkan katakan, tante,Kirana akan mendengarkan"

"Baiklah. Jadi gini sebelum nenek meninggal beliau memberikan Tante surat,kamu pun tahu hal itu,namun perihal isinya Tante akan katakan disini, dihadapan kalian,"

Mereka menunggu apa yang akan Nadya katakan.

"Didalam surat itu neneknya Kirana meminta mama untuk mencarikan calon suami yang baik untuk Kirana. Sejujurnya amanah ini sungguh berat,karena tidak akan mudah mendapatkannya,sampai akhirnya mama menemukan orang tersebut, orang yang mama percaya adalah orang baik ,orang yang kelak akan menjaga dan menyayangi istrinya,"

Kevan menyadari bahwa orang itu adalah dirinya, sedangkan Kirana merasa terkejut dengan wasiat yang diberikan oleh neneknya,padahal jodoh adalah urusan Tuhan ,tapi nenek sudah memikirkan bahkan sebelum kepergiannya.

"Jadi,nenek hanya memberikan wasiat itu saja tan?," ucap Kirana penasaran

Nadya tersenyum menanggapi ucapan Kirana,lalu dia mengambil selembar kertas yang diberikan nenek Kirana,dan memberikannya. Seketika Kirana menitikkan air matanya,surat yang dia baca adalah coretan lembut dari tangan neneknya,tulisan yang selalu membuatnya merindukan sang nenek.

"Sayang,kamu kenapa?,"

"Engga apa-apa, Tan,aku hanya merindukan nenek,"

"Kamu harus tetap kuat sayang,nenek kamu pasti bahagia memiliki cucu seperti kamu,"

"Iya,Tan,Kirana akan mencoba hidup dengan baik meskipun tanpa nenek,"

"Apa kamu ingin tahu siapa yang akan menjadi pendamping kamu?,"

Kirana menggelengkan kepalanya.

"Jika Tante akan menjalankan amanah nenek,aku akan menerimanya,karena aku percaya Tante tidak akan memberikan aku laki-laki sembarangan. Jika pun tante tidak melaksanakan wasiat nenek, itu pun tidak masalah in syaa Allah jodoh akan datang tepat pada waktunya," ucap Kirana panjang lebar.

"Tuh,mah, dengar apa kata dia, sebaiknya biarkan saja dia mencari dan memilih jodohnya sendiri," ucap Kevan menyela pembicaraan

"Abang sejak kapan kamu jadi tidak sopan seperti itu,menyela pembicaraan orang lain," ucap papa Kevin nada si sulung.

"Maaf, pah,"

Setelah Kevan dijinakkan,Nadya pun melanjutkan pembicaraannya.

"Sayang,kamu akan Tante jodohkan dengan anak sulung Tante,Tante hanya akan percaya jika orang yang menjaga kamu adalah orang disekitar Tante,yang jelas dia adalah orang baik di mata tante,jadi tante berharap kamu menyetujuinya,"

"Terang saja mama percaya karena aku adalah darah dagingnya," gumam Kevan dalam hatinya

Seketika Kirana melihat kearah dua pria yang kembarnya sangat identik tersebut,namun dari apa yang kirana lihat nampaknya sifat Keduanya berlainan.

"Apa Tante serius akan menjodohkan aku dengan salah satu diantara mereka?,"

"Iya,Kirana, sekarang kamu pilih saja mau aku apa dia," ucap Kenan menunjuk kearah Kevan

"Ken,jangan seperti itu, memangnya anak mamah barang apa,pokonya Kaka kamu terlebih dahulu baru kamu," ucap Nadya pada putra bungsunya

Seketika kirana melihat kearah manusia yang ada dihadapannya, laki-laki dengan sejuta keangkuhan,benarkah dia adalah orang yang akan menjadi pendamping hidupnya. Tidak ada yang meyakinkan dari sosok Kevan kecuali yakin untuk menolak.

Kirana menajamkan penglihatannya kearah Kevan,seolah meminta jawaban dari laki-laki itu,bahwa benar dia adalah seseorang yang akan menjadi pasangannya.

"Sayang,benar seperti apa yang kamu pikirkan bahwa laki-laki dihadapan kamu adalah calon suami kamu," ucap Nadya seolah menjawab pertanyaan Kirana

"Mamah seperti cenayang saja," ucap Kevin menggoda istrinya

"iya mata batinku terbuka,karena menikah dan hidup bersama kamu," ucap Nadya seolah menyindir Kevin.

"Kalian kenapa si hobi sekali melakukan pertunjukan ditengah-tengah pembicaraan,apa se menyenangkan itu?," ucap Kevan pada kedua orangtuanya

"Sitik aja si, mangkanya cepat halalin Kirana,"

Kevan memicingkan matanya seolah tak suka dengan pembicaraan mengenai pernikahan,apalagi dia belum mengenal Kirana lebih dalam, meskipun pernah kecil bersama tapi itupun tidak akrab.

"Kirana ,jadi gimana jawaban kamu?," tanya Nadya pada gadis manis itu.

"Saya harap kamu nolak perjodohan ini,karena saya ngga yakin bisa hidup bahagia sama kamu,jadi tolong tolak saja!," gumam Kevan dalam hatinya.

Dengan suara berat Kirana pun menjawab pertanyaan Nadya,dia berharap keputusan yang dia ambil adalah yang terbaik .

"Tante ,aku akan mengikuti semua keputusan tante,sekali lagi aku percaya bahwa tante tidak akan mengkhianati permintaan nenek,dengan memberikan seseorang yang tidak baik," ucap Kirana dengan kepala tertunduk.

Ketiganya menarik napas lega,sedangkan Kevan seolah dadanya sesak,ingin rasanya dia pergi saja,dan sekali saja tidak mengikuti permintaan orang tuanya,tapi Kevan tidak mau melakukan hal itu,karena dia sangat menyayangi mamanya lebih dari nyawanya sendiri.

Nadya langsung memeluk Kirana,dia berharap keduanya bisa memulai awal yang baru, meskipun awalnya memang akan sulit,karena mereka tidak saling mengenal satu sama lain,namun hal itu bukan alasan untuk memiliki kehidupan yang bahagia. Sama halnya dengan kisah Nadya yang penuh dengan lika liku ,hingga akhirnya keduanya benar-benar hidup dalam kebahagiaan.

Karena segala apapun yang menghalangi,jika takdir itu adalah hak kita, maka tidak ada alasan untuk kita tidak memilikinya.

***

Jangan lupa like, komen,dan vote❤️

Jangan lupa bersyukur hari ini😍

Terpopuler

Comments

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

nadya jg gak ada kapok2nya,nadya gak jadikan pelajaran berharga pengalamannya

2022-03-30

0

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

bener thor klw udah takdir kita cuma bisa menerima..

2021-03-23

1

Syumie Susanty

Syumie Susanty

hmmm dari bau2 nya udah seperti kevin ajja, kevan diplikatnya

2021-01-07

0

lihat semua
Episodes
1 Kevan dan Kenan
2 Menemui Nadya
3 Pertemuan
4 Wasiat Nenek
5 Mengantar Pulang
6 Akad Nikah dan Pembukaan Kafe
7 Berpisah
8 Menutupi
9 Miris
10 Sahabat
11 Kembali
12 Aneh
13 Menunggu
14 Tidur Bersama
15 Kesempatan
16 Awal
17 Pertama
18 Pembuktian
19 Cemburu
20 Penjelasan
21 Merayu
22 Bucin
23 Pindah
24 Bersyukur
25 Kebahagiaan
26 Kenan
27 Bersikap aneh
28 Bayi Besar
29 Salah Paham
30 Kecelakaan
31 Penjelasan
32 Dingin
33 Pamit
34 Rasa penasaran Kenan
35 Penyesalan Kevan
36 Dejavu
37 Kembali
38 Permohonan
39 Sebuah Usaha
40 Khawatir
41 Kembali
42 Mengganggu
43 Mengidam yang tertukar
44 Ada Apa Dengan Larissa?
45 Kabar Baik
46 Kenan dan Larisa
47 Manjanya Larisa
48 Duo Bumil
49 Pengadilan Kevan
50 Terciduk
51 Alasan
52 Keringat
53 Tom and Jerry
54 Menengok
55 Akhirnya
56 Keana Mahaira Fadila
57 Keasa Mahaika Fadila
58 Protektif
59 Rs
60 Ternyata
61 PDKT
62 Ta'aruf
63 Kedatangan
64 Saatnya
65 Cincin
66 Sah
67 Perdebatan Dimeja Makan
68 Pindah Rumah
69 Doctor Couple
70 Dilema Aldi
71 Lega
72 Drama
73 Hamil?
74 Suka dan Duka
75 Stres
76 Perdebatan
77 Yang ditakutkan
78 Kesempatan
79 Bersyukur
80 Pembukaan
81 Ketegangan
82 Malaika Umaiza Mahawira
83 Kesepakatan
84 Salah Sebut
85 Pindah
86 Bukan Tempatmu
87 Keasa Sakit
88 Sibuk
89 Permintaan
90 Pingsan
91 Terkuak
92 Terdiam
93 Sikap Dingin
94 Kehilangan
95 Kesempatan
96 Restu
97 Kemesraan yang tertunda
98 Kebahagiaan
99 Pemenang Giveaway
100 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Kevan dan Kenan
2
Menemui Nadya
3
Pertemuan
4
Wasiat Nenek
5
Mengantar Pulang
6
Akad Nikah dan Pembukaan Kafe
7
Berpisah
8
Menutupi
9
Miris
10
Sahabat
11
Kembali
12
Aneh
13
Menunggu
14
Tidur Bersama
15
Kesempatan
16
Awal
17
Pertama
18
Pembuktian
19
Cemburu
20
Penjelasan
21
Merayu
22
Bucin
23
Pindah
24
Bersyukur
25
Kebahagiaan
26
Kenan
27
Bersikap aneh
28
Bayi Besar
29
Salah Paham
30
Kecelakaan
31
Penjelasan
32
Dingin
33
Pamit
34
Rasa penasaran Kenan
35
Penyesalan Kevan
36
Dejavu
37
Kembali
38
Permohonan
39
Sebuah Usaha
40
Khawatir
41
Kembali
42
Mengganggu
43
Mengidam yang tertukar
44
Ada Apa Dengan Larissa?
45
Kabar Baik
46
Kenan dan Larisa
47
Manjanya Larisa
48
Duo Bumil
49
Pengadilan Kevan
50
Terciduk
51
Alasan
52
Keringat
53
Tom and Jerry
54
Menengok
55
Akhirnya
56
Keana Mahaira Fadila
57
Keasa Mahaika Fadila
58
Protektif
59
Rs
60
Ternyata
61
PDKT
62
Ta'aruf
63
Kedatangan
64
Saatnya
65
Cincin
66
Sah
67
Perdebatan Dimeja Makan
68
Pindah Rumah
69
Doctor Couple
70
Dilema Aldi
71
Lega
72
Drama
73
Hamil?
74
Suka dan Duka
75
Stres
76
Perdebatan
77
Yang ditakutkan
78
Kesempatan
79
Bersyukur
80
Pembukaan
81
Ketegangan
82
Malaika Umaiza Mahawira
83
Kesepakatan
84
Salah Sebut
85
Pindah
86
Bukan Tempatmu
87
Keasa Sakit
88
Sibuk
89
Permintaan
90
Pingsan
91
Terkuak
92
Terdiam
93
Sikap Dingin
94
Kehilangan
95
Kesempatan
96
Restu
97
Kemesraan yang tertunda
98
Kebahagiaan
99
Pemenang Giveaway
100
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!