Menemui Nadya

Keesokan harinya, Kirana menemui Nadya dirumahnya. Kirana datang sekedar untuk bersilaturahmi,karena semenjak neneknya meninggal,Kirana,belum menemui saudara sepupu dari ayahnya tersebut.

"Assalamualaikum," ucap salam Kirana

Tak lama kemudian asisten rumah tangga Nadya datang untuk membukakan pintu.

"Wa'alaykumussalam,maaf mba cari siapa ya?," Tanya bi Papat asisten rumah tangga Nadya

"Saya Kirana Bu, keponakannya Bu Nadya," sahut Kirana pada wanita paruh baya tersebut

"Ya Allah mbak Kirana,yang sering ibu ceritakan itu ya,wah cantik, silahkan masuk mba,ibu ada di dalam,"

"Terima kasih Bu,"

"Jangan panggil ibu, panggil bibi aja mbak,"

"Baiklah,bi ..." Kirana terdiam karena belum mengetahui asisten rumah tangga yang baru itu

"Bi papat ,mbak"

"Iya,bi Papat, soalnya yang aku tahu asisten rumah tangga Tante Nadya namanya bisa Imah dan bi Ira,"

"Iya mbak,saya baru 3 tahun bekerja disini, asisten rumah tangga yang sebelumnya sudah berhenti,kalo bi imah katanya sih mau istrirahat di kampung,nah kalo bi Ira dia ikut suaminya tinggal di luar kota,"

"Hoalahhh,aku sudah banyak ketinggalan informasi ya,saking lamanya tidak pernah ke Jakarta,"

"Iya mbak,yuk masuk,"

"Iya bi,"

Kirana pun mengikuti langkah bi Papat, setelah itu Kirana dipersilahkan duduk . Bi papat langsung menemui Nadya untuk memberi tahu bahwa Kirana sudah datang .

tok ... tok... tok

Tak lama Nadya membuka pintu kamarnya.

"Ada apa bi?,"

"Maaf Bu mengganggu,itu di bawah mba Kirana sudah datang?,"

"Benarkah," sahut Nadya kegirangan

"Iya Bu,baru saja tiba,"

"Anak ini paling bisa kalau kasih kejutan,"

Tak lama Nadya pun turun untuk menemui keponakannya tersebut,rasanya sudah lama dia tak melihat Kirana. Semenjak kepergian neneknya,Nadya jarang menemui Kirana secara langsung,namun komunikasinya via telepon selalu mereka lakukan.

Nadya melihat Kirana sibuk memainkan ponselnya, sampai-sampai Kirana tidak menyadari kedatangan Nadya .

"Assalamualaikum, cantiknya Tante,"

Seketika Nadya melihat ke arah suara tersebut.

"Wa'alaykumussalam,tanteeeeee... aku kangen,"

"Sama,Tante juga kangen sama kamu,gimana kabar kamu sayang?,"

"Kabar ku baik Tante,Tante gimana?,"

"Seperti yang kamu lihat,tante Alhamdulillah baik. Kamu datang ke Jakarta kapan,ko ngga ngabarin Tante si,kan kalo kamu ngasih tau Tante bisa jemput kamu langsung kesana,"

"Tidak perlu Tante,aku bawa mobil sendiri"

Kedatangan bi Papat menghentikan sejenak obrolan keduanya.

"Bu Nadya,mba Kirana, silahkan di minum teh nya,"

"Terima kasih Bi,"

"Oiya,apa saya perlu menyiapkan makan untuk mbak Kirana?,"

"Tidak perlu bi,saya sudah makan,"

"Bener kamu sudah makan? kalau belum biar nanti bi Papat siapkan,"

"Tidak perlu Tante,aku sudah makan,"

"Baiklah,kalo gitu bibi kembali kebelakang saja,nanti kalau saya butuh sesuatu pasti langsung panggil bibi,"

"Baik Bu,saya permisi kebelakang dulu,"

**

"Sayang, rencana kamu setelah ini apa?,"

"Belum tau Tan,aku si pengennya buka usaha kafe gitu Tan,"

"Wah bagus tu,Tante dukung kamu sayang. Jadi rencananya kapan?,"

"Belum Tan,masih rencana saja. Tadinya aku berpikiran untuk bekerja,tapi aku tidak terlalu suka sama rutinitas pekerjaan kantoran,lebih baik buka usaha yang waktunya kita yang tentuin,"

"Yasudah lebih baik buka kafe saja,Tante akan support kamu , kebetulan ada ruko yang pembangunannya baru selesai,itu tempatnya tidak jauh dari kantor om Kevin. Rukonya ada dua lantai,nah lantai bawah bisa buat cafenya dan lantai atas buat kantor kamunya"

"Wah,menarik tan. Tapi bukannya kalau ruko itu kecil ya?,"

"Bentuk bangunan mewah ko,udah gitu dalamnya cukup luas,lahan parkirnya juga luas. Belum lama Tante mampir kesitu bersama Kevan, sekedar liat aja si,habis bingung buat apa,Tante tertarik sama bentuk bangunannya aja,"

"Ohh gitu,pasti mahal deh kalau sewa?,"

"Kenapa harus sewa sayang,kamu beli cash saja,"

"Haha Tante bercanda,ruko sebesar itu harganya pasti em em-an, aku uang dari mana. Tabungan yang papa tinggalin dan hasil aku kerja sampingan cuma cukup buat sewa ruko kecil Tan,"

Nadya tersenyum mendengar ucapan keponakannya.

"Kamu jangan khawatir sayang,papa kamu dulu bekerja di kantor kakeknya Tante,dan di kantor itu kakek Damar memberikan sahamnya sebesar 10%,dan tak lama semenjak tante yang mengurus kantor kakek Damar,papah kamu memutuskan untuk memulai usaha sendiri,dan sahamnya yang 10% belum papa mu ambil,dia bilang di investasikan saja, untuk anaknya kelak,"

Kirana terharu mendengar apa yang disampaikan Nadya ,karena sejak awal papahnya sudah memikirkan masa depan Kirana,dari biaya hidup,sekolah, tempat tinggal bahkan sekarang saham yang dia miliki.

"Kamu kenapa sayang,kok sedih seperti itu?,"

"Maaf ,Tan aku hanya teringat papah dan mamah saja,andai saja mereka masih ada mungkin aku akan lebih bahagia lagi,"

"Kamu jangan sedih sayang,semua sudah kehendak yang di atas,"

"Iya Tan,"

"Yasudah,nanti Tante suruh Kenan untuk mengurus pembelian bangunannya,nanti prosesnya akan di bantu Kevan ,karena dia yang lebih tahu,"

"Baiklah Tante ,aku ikut keputusan Tante,tapi saham papa cukup kan untuk membeli ruko itu,kalau tidak sebaiknya jangan Tan,aku tidak mau memiliki hutang piutang apalagi dalam jumlah besar,"

Lagi lagi nadya tersenyum,karena Kirana berhasil tumbuh menjadi anak yang baik meskipun tanpa orang tuanya.

"Masih cukup sayang,bahkan sampai proses launching kafe kamu juga dananya masih cukup,maaf ya hanya saham papah kamu yang bisa Tante lindungi, sedangkan harta warisan dari papahnya, semuanya diambil oleh saudara tirinya,dan Tante tidak bisa berbuat banyak,"

"Tidak apa-apa tante,segini pun aku sudah bersyukur karena papa dan mama sudah menyiapkan masa depan aku, lagi pula aku ingin memanfaatkan apa yang papa perjuangkan dan hal itu tidak akan sia-sia,"

"Tante,bangga sama kamu sayang,"

"Oiya nanti kita makan malam ya,dengan anak-anak Tante,pasti mereka terkejut melihat kamu yang sudah dewasa dan cantik, terakhir mereka ngeliat kamu pas acara pemakaman orang tua kamu 10tahun yang lalu,"

"Iya Tante,aku juga penasaran ingin melihat kak Kevan dan kak Kenan pasti mereka tumbuh menjadi laki-laki yang tampan,"

"tentunya,tapi kedua anak itu memiliki kepribadian yang berbeda,yang satu dingin dan yang satunya lembut,"

"Wah,pasti menyenangkan mengenal mereka berdua,"

"Mangkanya Tante ingin mempertemukan kalian, sekaligus Tante ingin membicarakan sesuatu sama kamu,ini perihal wasiat nenek kamu yang dititipkan sama Tante,"

"Wasiat apa ya yang?,"

"Nanti saja ya,Tante beri tahu setelah semuanya kumpul ,"

"Yasudah Tan,kalau gitu aku pamit pulang dulu,karena aku harus mengurus surat kepindahan ku dari tempat sebelumnya,"

"Baiklah kalau seperti itu,Tante senang akhirnya kamu menetap disini juga,"

"Iya Tan, Alhamdulillah, sampai jumpa nanti malam ya Tan,"

Kirana pun pamit untuk pulang. Dia harus mengurus surat kepindahan dan juga mengurus keperluan lainnya yang akan menyita waktunya.

***

Jangan lupa like,komen dan vote❤️

Jangan lupa bersyukur hari ini 😍

Terpopuler

Comments

Noviebundaattar

Noviebundaattar

nmanya knp berubah ubah ??

2021-09-30

0

hiatus

hiatus

aku baru mampir baca thor, kerennn semoga bisa nulis karya bagus juga kayak authorr

mampir dan dukung karyaku juga yaa Thor judulnya'What Happens When You Die'

2021-08-25

0

Rose Mustika Rini

Rose Mustika Rini

mulai suka tapi ada yg kurang thor setidaknya awal2 ada sedikit cerita setelah nadya dan kevin menikah lg dan pertumbuhan si kembar jng langsung loncatnya jauh banget..

2021-03-23

2

lihat semua
Episodes
1 Kevan dan Kenan
2 Menemui Nadya
3 Pertemuan
4 Wasiat Nenek
5 Mengantar Pulang
6 Akad Nikah dan Pembukaan Kafe
7 Berpisah
8 Menutupi
9 Miris
10 Sahabat
11 Kembali
12 Aneh
13 Menunggu
14 Tidur Bersama
15 Kesempatan
16 Awal
17 Pertama
18 Pembuktian
19 Cemburu
20 Penjelasan
21 Merayu
22 Bucin
23 Pindah
24 Bersyukur
25 Kebahagiaan
26 Kenan
27 Bersikap aneh
28 Bayi Besar
29 Salah Paham
30 Kecelakaan
31 Penjelasan
32 Dingin
33 Pamit
34 Rasa penasaran Kenan
35 Penyesalan Kevan
36 Dejavu
37 Kembali
38 Permohonan
39 Sebuah Usaha
40 Khawatir
41 Kembali
42 Mengganggu
43 Mengidam yang tertukar
44 Ada Apa Dengan Larissa?
45 Kabar Baik
46 Kenan dan Larisa
47 Manjanya Larisa
48 Duo Bumil
49 Pengadilan Kevan
50 Terciduk
51 Alasan
52 Keringat
53 Tom and Jerry
54 Menengok
55 Akhirnya
56 Keana Mahaira Fadila
57 Keasa Mahaika Fadila
58 Protektif
59 Rs
60 Ternyata
61 PDKT
62 Ta'aruf
63 Kedatangan
64 Saatnya
65 Cincin
66 Sah
67 Perdebatan Dimeja Makan
68 Pindah Rumah
69 Doctor Couple
70 Dilema Aldi
71 Lega
72 Drama
73 Hamil?
74 Suka dan Duka
75 Stres
76 Perdebatan
77 Yang ditakutkan
78 Kesempatan
79 Bersyukur
80 Pembukaan
81 Ketegangan
82 Malaika Umaiza Mahawira
83 Kesepakatan
84 Salah Sebut
85 Pindah
86 Bukan Tempatmu
87 Keasa Sakit
88 Sibuk
89 Permintaan
90 Pingsan
91 Terkuak
92 Terdiam
93 Sikap Dingin
94 Kehilangan
95 Kesempatan
96 Restu
97 Kemesraan yang tertunda
98 Kebahagiaan
99 Pemenang Giveaway
100 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Kevan dan Kenan
2
Menemui Nadya
3
Pertemuan
4
Wasiat Nenek
5
Mengantar Pulang
6
Akad Nikah dan Pembukaan Kafe
7
Berpisah
8
Menutupi
9
Miris
10
Sahabat
11
Kembali
12
Aneh
13
Menunggu
14
Tidur Bersama
15
Kesempatan
16
Awal
17
Pertama
18
Pembuktian
19
Cemburu
20
Penjelasan
21
Merayu
22
Bucin
23
Pindah
24
Bersyukur
25
Kebahagiaan
26
Kenan
27
Bersikap aneh
28
Bayi Besar
29
Salah Paham
30
Kecelakaan
31
Penjelasan
32
Dingin
33
Pamit
34
Rasa penasaran Kenan
35
Penyesalan Kevan
36
Dejavu
37
Kembali
38
Permohonan
39
Sebuah Usaha
40
Khawatir
41
Kembali
42
Mengganggu
43
Mengidam yang tertukar
44
Ada Apa Dengan Larissa?
45
Kabar Baik
46
Kenan dan Larisa
47
Manjanya Larisa
48
Duo Bumil
49
Pengadilan Kevan
50
Terciduk
51
Alasan
52
Keringat
53
Tom and Jerry
54
Menengok
55
Akhirnya
56
Keana Mahaira Fadila
57
Keasa Mahaika Fadila
58
Protektif
59
Rs
60
Ternyata
61
PDKT
62
Ta'aruf
63
Kedatangan
64
Saatnya
65
Cincin
66
Sah
67
Perdebatan Dimeja Makan
68
Pindah Rumah
69
Doctor Couple
70
Dilema Aldi
71
Lega
72
Drama
73
Hamil?
74
Suka dan Duka
75
Stres
76
Perdebatan
77
Yang ditakutkan
78
Kesempatan
79
Bersyukur
80
Pembukaan
81
Ketegangan
82
Malaika Umaiza Mahawira
83
Kesepakatan
84
Salah Sebut
85
Pindah
86
Bukan Tempatmu
87
Keasa Sakit
88
Sibuk
89
Permintaan
90
Pingsan
91
Terkuak
92
Terdiam
93
Sikap Dingin
94
Kehilangan
95
Kesempatan
96
Restu
97
Kemesraan yang tertunda
98
Kebahagiaan
99
Pemenang Giveaway
100
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!