Mengantar Pulang

Acara makan malam sudah selesai. Nadya meminta Kevan untuk mengantar Kirana,namun hal itu ditolak oleh Kevan,begitu pun dengan Kirana,dia tidak ingin merepotkan siapapun.

"Kevan,tolong antarkan ,Kirana,pulang ini sudah jam 10 malam," ucap Nadya pada Kevan yang meminta mengantar Kirana pulang.

"Mama,aku tidak mau, bukannya dia datang sendiri dan kenapa pulangnya harus diantar si?," sahut Kevan tidak mau

"Tapi,ini sudah malam ,apa kamu tega membiarkan calon istrimu pulang sendiri?,"

"isshh calon istri apaan si!," gumam kevan dalam hatinya

"Tidak perlu Tante,Kirana naik taksi saja, kebetulan tadi aku buru-buru jadi tidak bawa mobil. Tante tidak perlu khawatir lagi pula jalanan masih ramai,kalau gitu aku pamit duluan ya?," Ucap Kirana berpamitan pulang

"Jangan! pokoknya kamu harus pulang di antar Kevan,ini sudah malam tidak baik perempuan pulang sendiri," sahut Nadya

"Tapi,tan,"

"Sudah, tidak ada tapi tapi,Kevan antar Kirana sekarang!," ucap Nadya penuh penekanan

Kevan tidak bisa menolak permintaan orang tuanya, begitu juga Kirana yang tidak ingin mengecewakan Nadya. Keduanya berpamitan dan segera bergegas menaiki mobil, dan meninggalkan restoran menuju rumah Kirana.

Diperjalanan pulang tidak ada pembicaraan,Kevan, begitu kesal karena harus mengantar Kirana pulang, sedangkan Kirana tidak enak hati karena melihat Kevan yang terpaksa mengantarnya pulang.

Kirana pun membuka suara,dan meminta kevan menghentikan kendaraannya.

"Kak, berhenti disini saja,lagi pula mobil om dan tante sudah mendahului kita,jadi aku rasa mereka tidak akan tahu kalau Kaka menurunkan aku disini," ucap Kirana hati-hati

Kevan hanya terdiam,dia lebih memilih melajukan mobilnya,namun saat Kevan, tetap tidak mau bicara,Kirana pun kembali mengulang ucapannya.

"Kak, berhenti disini saja,biar aku naik taksi,di depan sana banyak taksi yang sedang berhenti aku pikir mereka sedang menunggu penumpang,"

Kevan pun memberhentikan mobilnya.

"Kamu jangan aneh-aneh kalau mama saya tau,nanti saya yang kena marah,"

"Tidak akan,tante Nadya tidak akan mengetahuinya,aku tidak akan mengatakan apapun pada mereka,jadi Kaka tidak perlu khawatir,"

"Yasudah kali seperti itu! dan satu hal lagi,aku tidak akan pernah menerima perjodohan ini, walaupun nantinya kita harus menikah,aku ingin kita menikah dengan kesepakatan. Aku berhak mendapatkan pasangan hidup yang aku inginkan,dan kamu bukanlah orang yang saya inginkan!," Sarkas Kevan pada Kirana

Kirana meneguhkan hatinya atas ucapan Kevan yang menyakitkan hatinya,namun dia pun memahami situasi yang terjadi,bahwa mereka berdua disatukan dalam situasi yang tidak menyenangkan.

Kirana tersenyum manis, meskipun dipaksakan,bahkan dia berbicara dengan baik agar semuanya baik-baik saja.

"Aku serahkan semua keputusan pada kakak,namun sebaiknya pernikahan ini tetap terlaksana meskipun pada akhirnya nanti kita harus mengakhirinya. Aku tidak mau membuat Tante Nadya merasa bersalah karena tidak menjalankan wasiat nenek, setidaknya kita bersama sampai Tante Nadya menyadari ,bahwa kita tidak bisa menjalani hubungan ini selamanya,"

"Baguslah kalau kamu berpikiran seperti itu. Oiya saat pernikahan itu terjadi kita lakukan acara sederhana saja,yang terpenting pernikahan sandiwara ini terjadi,"

"Jangan mempermainkan pernikahan ,kak, pernikahan ini bukan sandiwara,hanya saja kita yang tidak menjalaninya dengan benar,"

"Apapun itu ,Pokoknya saya tidak akan pernah menerima pernikahan ini!,"

Kirana kembali tersenyum,padahal hatinya mana tahu.

"Yasudah,aku akan mencoba berbicara dengan tante Nadya ,agar pernikahan ini tidak benar-benar terjadi,aku juga akan meminta Tante Nadya, untuk tidak menjalankan wasiat nenek,lagi pula nenek meminta Tante Nadya mencarikan aku laki-laki yang baik dan juga mencintai aku sepenuh hati,tapi semuanya jadi rumit,"

"Jadi,menurut kamu saya tidak baik?,"

"Bukan begitu kak,aku hanya tidak menyangka,bahwa orang yang akan menikah denganku adalah orang yang tidak menginginkan pernikahan ini,"

"Maka dari itu,saya ingin kita bersandiwara sebaik mungkin,"

"Baiklah,kak,"

Kirana pun segera turun dari mobil Kevan,dan laki-laki itu membiarkan kirana pulang diantar taksi. Saat Kirana sudah menaiki taksi Kevan,pun berlalu pergi ke rumah yang ia tinggali bersama Kenan .

Beberapa menit kemudian keduanya sampai ditempat masing-masing,kirana langsung menuju kamarnya, sedangkan Kevan berbincang sejenak dengan saudara kembarnya.

"Sudah pulang,bang?,"

"Sudah,"

"Cepat sekali,apa abang mengantarkan Kirana sampai rumahnya?,"

"Tidak!,"

"Hah,lalu Kirana pulang dengan siapa?,"

"Dia pulang sendiri menggunakan taksi,"

"Bagaimana Abang bisa Setega itu,dia kan perempuan dan lagi hari sudah malam,"

"Dia yang menginginkannya sendiri,aku tidak mau memaksakan apapun pada orang lain,"

"Apa tidak ada sedikitpun perasaan itu untuk kirana? Dia wanita yang baik,dan juga mandiri,aku yakin dia bisa menjadi istri yang baik untuk,Abang,"

"Abang,tidak mau memaksakan perasaan itu untuk kirana,mungkin sampai kapan pun perasaan itu tidak akan pernah ada untuk gadis itu!,"

"Kalau abang menyakiti Kirana,sudah pasti Abang pun menyakiti perasaan mama,karena mama sangat berharap akan pernikahan Abang dengan Kirana,"

"Abang,akan tetap menikahi Kirana, meskipun tanpa perasaan, meskipun kedepannya Abang ngga bisa menjamin hubungan pernikahan kita,"

"Kenapa abang menyetujui pernikahan ini,jika akhirnya Abang akan menyakiti Kirana?,"

"Karena ,Abang, tidak mau membuat mama kecewa?,"

"Bukankah dengan mempermainkan pernikahan ini,Abang,sudah mengecewakan mama?,"

Kevan terdiam ,karena dia menyadari bahwa suatu saat nanti,jika Nadya mengetahui hal ini,sudah pasti dia akan marah bahkan bisa lebih dari itu.

"Entahlah ..." sahut Kevan yang langsung meninggalkan Kenan .

Dilain tempat,Kirana ,sedang merenung,sambil melihat langit-langit dikamarnya,perasaan campur aduk. Kirana dalam dilema,jika dia menolak pernikahan ini,sudah pasti dia akan membuat Nadya kecewa,namun jika kita tetap memilih menjalani pernikahannya,maka dia tidak akan pernah bahagia menjalaninya.

**

Keesokan harinya Nadya menelpon Kirana, untuk membicarakan perihal pembelian ruko disamping kantor Kevin,Kirana pun menyetujuinya. Kenan mengurus pembelian saham papahnya Kirana ,dan kemudian akan mengalihkannya pada pembelian ruko, Sampai proses kafe itu dibuka. Kenan mengurus semuanya dengan baik, sedangkan Kevan tidak mau terlibat dengan urusan Kirana.

Dua Minggu kemudian Kirana akan membuka kafenya,dan di Minggu yang sama ,Kevan dan Kirana akan melangsungkan akad nikah,ya atas kesepakatan bahwa tidak ada pesta dan juga tamu undangan yang banyak .

Nadya menyetujuinya,meskipun sebenarnya dia tidak begitu mau anak dan menantunya melaksanakan akad saja. Tapi hal itu sudah membuat Nadya bahagia, masalah resepsi Nadya bisa merencanakannya nanti.

Semua persiapan sudah hampir selesai,dari pembukaan kafe Kirana, begitu juga dengan persiapan pernikahan Kevan dan Kirana, yang akan digelar dalam waktu yang hampir berdekatan.

***

Jangan lupa like,komen dan vote ❤️

Jangan lupa bahagia hari ini 😍❤️

Terpopuler

Comments

Kasmawati S. Smaroni

Kasmawati S. Smaroni

sy jg heran sm nadya,seenaknya memaksakan perjodohan,wong kurana aj adh pasrah dan terima kalo gak usah di paksakan wasiat nemeknya

2022-03-30

0

arin

arin

Nadya ngga tau anaky sombongy kaya AP,klo gni kan kasian Kirana...tpi sy sumphin kevan bklan bucin

2021-08-03

1

syafridawati

syafridawati

lanjut

2021-07-13

0

lihat semua
Episodes
1 Kevan dan Kenan
2 Menemui Nadya
3 Pertemuan
4 Wasiat Nenek
5 Mengantar Pulang
6 Akad Nikah dan Pembukaan Kafe
7 Berpisah
8 Menutupi
9 Miris
10 Sahabat
11 Kembali
12 Aneh
13 Menunggu
14 Tidur Bersama
15 Kesempatan
16 Awal
17 Pertama
18 Pembuktian
19 Cemburu
20 Penjelasan
21 Merayu
22 Bucin
23 Pindah
24 Bersyukur
25 Kebahagiaan
26 Kenan
27 Bersikap aneh
28 Bayi Besar
29 Salah Paham
30 Kecelakaan
31 Penjelasan
32 Dingin
33 Pamit
34 Rasa penasaran Kenan
35 Penyesalan Kevan
36 Dejavu
37 Kembali
38 Permohonan
39 Sebuah Usaha
40 Khawatir
41 Kembali
42 Mengganggu
43 Mengidam yang tertukar
44 Ada Apa Dengan Larissa?
45 Kabar Baik
46 Kenan dan Larisa
47 Manjanya Larisa
48 Duo Bumil
49 Pengadilan Kevan
50 Terciduk
51 Alasan
52 Keringat
53 Tom and Jerry
54 Menengok
55 Akhirnya
56 Keana Mahaira Fadila
57 Keasa Mahaika Fadila
58 Protektif
59 Rs
60 Ternyata
61 PDKT
62 Ta'aruf
63 Kedatangan
64 Saatnya
65 Cincin
66 Sah
67 Perdebatan Dimeja Makan
68 Pindah Rumah
69 Doctor Couple
70 Dilema Aldi
71 Lega
72 Drama
73 Hamil?
74 Suka dan Duka
75 Stres
76 Perdebatan
77 Yang ditakutkan
78 Kesempatan
79 Bersyukur
80 Pembukaan
81 Ketegangan
82 Malaika Umaiza Mahawira
83 Kesepakatan
84 Salah Sebut
85 Pindah
86 Bukan Tempatmu
87 Keasa Sakit
88 Sibuk
89 Permintaan
90 Pingsan
91 Terkuak
92 Terdiam
93 Sikap Dingin
94 Kehilangan
95 Kesempatan
96 Restu
97 Kemesraan yang tertunda
98 Kebahagiaan
99 Pemenang Giveaway
100 Pengumuman Novel Baru
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Kevan dan Kenan
2
Menemui Nadya
3
Pertemuan
4
Wasiat Nenek
5
Mengantar Pulang
6
Akad Nikah dan Pembukaan Kafe
7
Berpisah
8
Menutupi
9
Miris
10
Sahabat
11
Kembali
12
Aneh
13
Menunggu
14
Tidur Bersama
15
Kesempatan
16
Awal
17
Pertama
18
Pembuktian
19
Cemburu
20
Penjelasan
21
Merayu
22
Bucin
23
Pindah
24
Bersyukur
25
Kebahagiaan
26
Kenan
27
Bersikap aneh
28
Bayi Besar
29
Salah Paham
30
Kecelakaan
31
Penjelasan
32
Dingin
33
Pamit
34
Rasa penasaran Kenan
35
Penyesalan Kevan
36
Dejavu
37
Kembali
38
Permohonan
39
Sebuah Usaha
40
Khawatir
41
Kembali
42
Mengganggu
43
Mengidam yang tertukar
44
Ada Apa Dengan Larissa?
45
Kabar Baik
46
Kenan dan Larisa
47
Manjanya Larisa
48
Duo Bumil
49
Pengadilan Kevan
50
Terciduk
51
Alasan
52
Keringat
53
Tom and Jerry
54
Menengok
55
Akhirnya
56
Keana Mahaira Fadila
57
Keasa Mahaika Fadila
58
Protektif
59
Rs
60
Ternyata
61
PDKT
62
Ta'aruf
63
Kedatangan
64
Saatnya
65
Cincin
66
Sah
67
Perdebatan Dimeja Makan
68
Pindah Rumah
69
Doctor Couple
70
Dilema Aldi
71
Lega
72
Drama
73
Hamil?
74
Suka dan Duka
75
Stres
76
Perdebatan
77
Yang ditakutkan
78
Kesempatan
79
Bersyukur
80
Pembukaan
81
Ketegangan
82
Malaika Umaiza Mahawira
83
Kesepakatan
84
Salah Sebut
85
Pindah
86
Bukan Tempatmu
87
Keasa Sakit
88
Sibuk
89
Permintaan
90
Pingsan
91
Terkuak
92
Terdiam
93
Sikap Dingin
94
Kehilangan
95
Kesempatan
96
Restu
97
Kemesraan yang tertunda
98
Kebahagiaan
99
Pemenang Giveaway
100
Pengumuman Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!