Halo ha, para pembaca setia 'Kenan dan Kania.'
Mohon dukungannya untuk karya pertamaku ini,
Agar author bisa semakin semangat buat nerusin atau lanjutin buat cerita ini.
Jangan lupa Like, Rate, dan Komen kalian ya agar author bisa semakin memperbaiki karya autor.
Dan supaya kalian ngak ketinggalan jangan lupa Favoritenya ya!!!!
Terimakasih dan selamat membaca..
-
Flash Back On
Kenan sedang berada di luar kota untuk proyek yang sedang ia kerjakan. Hari ini ia akan kembali pulang ke kota. Ditengah perjalanan tiba-tiba mobil kenan terhenti karna terlihat seseorang sedang mengalami kecelakaan. Tampak warga yang lewat langsung berkerumun. Kenan pun langsung melangkahkan kakinya turun dari mobil dan melihat orang yang tertabrak itu.
“sepertinya aku mengenal kakek ini (berpikir). kakek ini bukannya, yang waktu itu ya. Temannya kakek kan
(mengingat kembali)” gumam kenan
Kenan yang sedikit mengetahui tentang P3K langsung memberikannya kepada kakek dan membawanya ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit kenan memamggil beberapa perawat untuk segera ditindak lanjuti. Tak lupa kenan juga mengurus administrasi dan menghubungi 2 nomor di panggilan terakhir hp kakek yaitu paman, dan juga kania.
Paman dan bibi tiba di rumah sakit dengan perasaan yang kalang kabut. Akhirnya setelah dokter keluar dan
memberitahukan bahwa keadaannya baik-baik saja. Paman dan bibi merasa lega dan
berterimakasih langsung kepada kenan.
Flash Back Off
Setelah melihat keadaan kakek yang tidak perlu dikhawatirkan kembali. Kenan berpamitan kepada paman dan bibi untuk melanjutkan perjalanannya pulang ke kota. Tetapi, paman menyuruh kenan untuk melanjutkan perjalanan nya esok hari. Dengan sedikit paksaan oleh paman dan bibi. Kenan pun terpaksa menuruti perkataan mereka dan mengikuti perintah paman untuk pulang bersama kania dan bibi ke rumah mereka.
Walaupun ada seseorang yang mendengar hal itu tidak menyukai keputusan paman. tetapi, apalah daya kania
harus berbesar hati untuk menerimanya karna dari cerita bibi ia yang telah menyelamatkan nyawa kakek tersayangnya itu.
~
Pemadaman lstrik terjadi Kania Phobia terhadap kegelapan. Bibi segera keluar kamar mencari beberapa lilin di laci meja ruang tamu dan menghidupkan lilin tersebut sebelum Kania terbangun dari tidurnya.
“tidak biasanya ada pemadaman seperti ini.” bibi berbicara sendiri.
dari arah belakang bibi dikejutkan dengan kedatangan kenan yang menjawab pertanyaan bibi.
“mungkin pemadaman giliran bi.” Bibi terkejut dengan kehadiran Kenandri
“aduh,(terkejut sambil mengelus dada) bibi pikir kamu siapa.”
“hantu? Hahaha” tawa kenan
“iya (tersenyum)" melihat hal yang dilakukan bibi membuat kenan penasaran dan bertanya
“kenapa, lilin nya banyak seperti ini bi?” tanya kenan
“iya, Kania Fobia dengan Kegelapan jadi sebelum ia terbangun kita harus menyiapkan banyak lilin di sekitar
kamarnya.” rasa penasarannya pun terjawab dan berkata dalam hati
“ehm, jadi dia punya Fobia.” Tiba-tiba Suara teriakan terdengar.
“astaga, Kania.” panik bibi
Bibi, Kenan dan semua orang di rumah bergegas ke kamar Kania. mereka Panik dan cepat membawa
lilin untuk menerangi kamar Kania. Bibi berusaha menenangkan Kania tetapi kania sangat ketakutan dan pingsan Kenan merasa simpati melihat keadaan kania yang sepertinya sangat menderita.
~
Keesokan harinya, kenan terbangun dari peristirahatan ia segera membersihkan diri dan merapikan tempat tidurnya. mata kenan menelisik ke arah ruang tamu keadaan rumah itu terlihat sangat sunyi. mendengar beberapa orang sedang berbincang dari arah ruang makan. ia menghampiri mereka.
“pagi, bi.” ucap kenan
“pagi, nak. ayo, kemari duduk kita sarapan sama-sama.” pinta bibi
kenan melirik bangku meja tidak ada kania disana. hanya adik sepupunya linda yang sedang sibuk dengan telepon gengamnya.
“apakah dia baik-baik saja (memandang ke arah bibi).”
bibi yang menatap mata kenan seperti mengerti siapa yang baru saja ia tanyakan
“ya, dia baik-baik saja. tenanglah sebentar lagi juga dia akan turun menghampiri kita." ungkap bibi
benar saja tidak lama setelah perkataan bibi. Kania datang dan menghampiri mereka
“pagi, sayang.” sapa bibi
“pagi, bibi ku yang cantik (memeluk bibi)”
kejailan kania terhadap adiknya itu pun berlangsung. ia mengambil sebuah roti di depan piring linda.
“hei, Kak. Itu bukan punya kakak itu punyaku.” linda protes
“emang kenapa? Itu masih banyak ambil yang lain saja.” mengunyah roti tersebut dan menarik bangku disamping linda untuk duduk
“ma, lihat Kak Kania dia mengambil bagianku” linda yang berumur seperantaran dengan adiknya kenan yaitu cantika berusia 20 tahun merengek kepada ibunya.
“Linda itu masih banyak kamu ambil yang lain saja.” pinta bibi
“ngak Linda ngak mau. Linda mau yang itu, seharusnya kak Kania mengambil bagian yang lain. itu kan
punyaku.” linda memaksa
“jadi kamu mau ini iya? A (membuka mulut)” Kania mengarahkan roti kedalam mulut linda yang ikut terbuka lalu memasukkannya kembali ke mulut kania. hingga linda pun mendengus kesal dan mulai untuk memukul kakaknya. tetapi, kania dengan sigap menghindar dan berlari diseputaran meja makan.
entahlah, apa yang ada saat ini dibenak kenan. ia bingung dengan tingkah gadis itu. terlihat tegar dari luar tetapi, menyimpan luka dari dalam. tetapi untuk saat ini respon nya hanya tersenyum melihat kejailan yang dilakukan kania.
“ibu, lihat kak Kania.” pinta linda yang melihat kania sendang mengejek dirinya
karna bibi hanya merespon dengan menggelengkan kepalanya linda pun semakin kesal dan mengeluarkan kata-kata yang sedikit menyakiti hati kania.
"ihc, linda benci sama kak kania. kak kenan sebaiknya kak kenan secepat-cepatnya menikahi kak kania. dan bawa kak kania pergi jauh dari sini.
bibi, kania dan kenan seketika terbelalak mendengar perkataan yang dilontarkan oleh linda. ia, tidak menyangka adik kesayangannya bisa berbicara sekasar itu kepada dirinya. linda pergi meninggalkan ruang makan sementara bibi memanggil linda untuk meminta penjelasannya. tetapi, kania menahan tangan bibi dan membiarkan linda pergi untuk menenangkan pikirannya terlebih dahulu.
beberapa orang masuk dengan panik. mereka berkata jika sesuatu terjadi di perkebunan. mendengar hal itu bibi menjadi lemas dan tak berdaya. kania menyuruh bibi untuk duduk di bangku lalu menenangkannya.
“Bibi tenang ya, Kania akan mengurus segalanya. Ayo, pak mari kita ke kebun” kania bergegas untuk pergi tetapi dihentikan oleh bibi.
“Kania, tunggu sebentar. Ken, kamu bisa membantu bibi.”
“ya, ada apa Bi.” jawab kenan
“Kamu tolong jaga Kania ya.”
“bibi, Kania……” tolak kania
“no coment kania. Ayo, cepat kalian bergegas untuk pergi.”
Urusan di perkebunan telah kelar Kania dan Kenan mengatasinya dengan baik. ketika mereka akan pergi meninggalkan perkebunan Telpon Kania berdering
“halo, iya bi. Baik, Kania dan…… (menoleh ke arah Kenan) segera kesana. Kita langsung ke Rumah Sakit katanya Kakek ingin menemuimu.”
Sesampainya disana Kania, Kenan serta kakek berbicara satu sama lain. beberapa menit perbincangan Kania, duduk disamping kakek dengan menghadap ke arah tembok sambil menangis. Kakek pun menghibur Kania yang merasa menyesal dengan perbuatannya. Tiba-tiba tangan Kakek menyatukan kedua tangan mereka sambil meminta mereka untuk menyetujui perjodohan tersebut.
“kakek, apakah tepat membicarakan hal ini sekarang!(nada kesal)”
“dengar, Kania kamu ingin melihat kakek bahagia kan.” bujuk kakek, Kania mengangguk
“kakek tau kamu sangat sangat menyayangi kakek melebihi apapun. Begitu juga dengan kakek Kania alangkah, lebih besarnya kasih sayang kakek kepadamu iyakan? Sebelum, kakek pergi kakek
ingin menyerahkan kamu kepada orang yang tepat Kania yang dapat menjaga, melindungi, menyayangi, serta memberikan semua kebahagiaan kepadamu. Dan setelah itu kakek akan merasa sangat tenang dan bahagia di sana bersama nenekmu.” jelas kakek. tetapi kania tidak senang mendengar perkataan kakek dan mulai memarahi kakek.
“kakek mulai lagi kan. Berapa kali Kania harus memberitahu kakek? kakek tidak akan kemana-mana. (memeluk kakek)”.
~
Beberapa saat kemudian kania pergi membeli makanan yang diminta kakek.
“kenan, kamu sudah lihatkan bagaimana Kania itu.” tanya kakek
“ya kek.”
“kania itu tampak ceria, tangguh, menyebalkan, terkadang terlihat kenak kanakan, dan seperti orang dewasa. tapi didalmnya sangat rapuh sekali. Terkadang kita harus peka terhadap perasaannya. Dia sangat membingungkan.” jelas kakek. Kenan tersenyum
“Didalam kesedihannya ada kebahagiaan didalam kebahagiaannya terdapat luka yang sangat dalam. Kenan
berjanjilah kepada kakek bahwa kamu akan selalu bersamanya melewati apapun.” lanjut kakek
“tapi, kek bukankah seharusnya kita membiarkannya untuk memilih.” pinta kenan
“apa, yang harus ia pilih? Dia itu tidak mengerti apapun tentang cinta.” tegas kakek
“maka, dari itu kek…..” jawab kenan
"baiklah baiklah kakek bisa paham sisimu. kalau kamu masih belum bisa kan mengambil tanggung jawab ini. Kamu takut jika malah kamu yang tidak dapat menjaganya.” seketika Kenan menundukan kepala sambil
mengangguk.
“kenan, kakek tau kalau kamu masih mencintai mantan calon istrimu itu kan . Tapi, mau sampai kapan kamu akan seperti ini? kamu harus menerima itu kenan. Pernikahan kamu batal bukan dari kesalahan mereka ataupun kamu. tetapi, memang karna kamu tidak berjodoh dengannya. mungkin saja kamu berjodoh bersama Kania. Iya, kan?" kenan hanya terdiam.
sore hari menginjak pukul 2 siang kenan pamit untuk kembali pulang ke kota.
~
Kakek telah beberapa hari di perbolehkan untuk pulang ke rumah. tiba- tiba telpon berdering..........
“ayah, untuk ayah dari paman Sofyan.” paman memberikan hp nya.
“Oh, kemarikan. Ya, Sofyan ada Apa? (syok) kamu tidak sedang bercanda kan? Baiklah, baik kami akan mengurus segala sesuatunya disini. Dah.” kakek koba merasa sangat gembira mengangkat telpon genggamnya
“ada, apa yah?” paman penasaran.
“Kenan telah menyetujui pernikahan ini.” kania yang berada dipojokan kursi sopa ruang tamu sangat terkejut mendengar berita yang disampaikan oleh kakek.
“apa, kania? Selamat ya.” paman gembira
“selamat ya sayang." jawab bibi.
"Kania, sekarang keputusan ada ditangan mu nak. kamu mau kan demi kakek" kakek membujuk sambil mengenggam tangan kania penuh harapan yang besar.
kania menatap dalam mata kakek yang penuh kebahagiaan mendengar berita itu. ia, pun tidak ingin membuat kekecewaan tersirat dimata itu. dengan terpaksa sambil menundukkan kepalanya, kania mengangguk.
"kita harus mempersiapkan segala sesuatu nya disini dengan baik. dan mereka akan mengurus semua yang
diperlukan di sana" perintah kakek dengan perasaan yang sangat bahagia
para pegawai rumahnya yang mendengar berita itu juga memberikan ucapan selamat kepada kania.
Kania berpura-pura kelihatan bahagia di depan semua orang. Tetapi, ia memilih pergi dan menangis di dalam kamar mandi kamarnya setelah. ia sebenarnya bersikukuh untuk tidak melanjutkan perjodohan ini. tetapi, melihat kondisi kakek ia pun tidak dapat berbuat apa-apa demi kebahagiaan kakek pungkasnya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Mulyati Wahyuni
jgn terlalu monoton ceritanya
2024-10-09
0
Srini Fadis
semangat terus thor...novelnya mulai seru nih
2021-01-13
2
Mul Yati
ngetiknya benerin lagi dong thor
jangan di sambung ke gitu
kasih jarak biar bacanya gak susah
2020-06-21
2