30 DAYS: I WILL MAKE YOU LAUGH

30 DAYS: I WILL MAKE YOU LAUGH

perpustakaan

Rabu, 25 november 2010

Hari biasa pada musim gugur yang cukup dingin di london. Hari ini adalah waktu pertama kali mereka bertemu.

"Sudah kuduga kau disini! Ada yang mau aku bicarakan denganmu, Andhera"

Di perpustakaan yang tenang, dengan mata yang berkilauan, dan rambut hitam yang sedikit kecoklatan membuatnya terlihat indah, seorang wanita memanggil Andhera.

Suasana menjadi hening, untuk beberapa saat. Andhera berdiri dan menatap wanita tersebut. "Apa kau menyebut namaku? Apa kau ada urusan denganku?"

"Yahhh … Aku ada ingin meminta bantuan padamu! bisakah kau membantuku?" wanita itu menghampiri Andhera, dan duduk disampingnya.

Andhera berpikir sejenak, mengapa wanita itu membutuhkan bantuannya. "siapa kau? mengapa aku harus membantumu?"

andhera kembali duduk di kursinya dan membaca buku yang sedang ia baca sebelumnya. wanita itu menatap andhera, ia merasa di acuhkan oleh Andhera.

"Heh?! Kau tidak tahu siapa saja siswa yang ada di kelasmu?" tanyanya, "Astaga ... Baiklah, aku adalah Hikari forlade. Jangan lupakan itu! dan aku kesini ingin meminta bantuanmu"

Andhera yang mendengar itu lantas menutup bukunya, menatap Hikari dan berkata, "bantuan? Kita tidak terlalu mengenal satu sama lain, mengapa aku harus membantumu?"

"Aku tahu kau sedang membutuhkan uang, aku sebenarnya juga tidak tahu mengapa kau sedang membutuhkan uang, padahal kau terlihat dekat dengan Karel hanson." Hikari berdiri dan berjalan mengambil buku yang berada di belakangnya. 

"Aku tidak tahu apa maksudmu, tapi aku tidak membutuhkan uang, kau bisa meminta bantuan pada orang lain!" Andhera kembali membaca bukunya dan tidak mempedulikan Hikari yang berada dibelakangnya.

Hikari berfikir bagaimana caranya meyakinkan Andhera untuk membantunya. Hikari tidak terlalu mengenal Andhera, membuatnya kebingungan apa langkah selanjutnya yang harus dilakukan olehnya.

Hikari tidak menyerah untuk membuat Andhera berubah pikiran, ia menepuk bahu Andhera dan berkata, "Ayolah aku tahu kau sedang membutuhkan uang, aku akan memberimu berapapun yang kau mau"

Andhera meletakan bukunya di meja, dan membalikan badannya. "Berapapun? Apa yang harus kulakukan?"

Andhera merasa sedikit bingung dengan apa yang didengarnya. Mengapa Hikari berani membayar berapapun untuk dirinya.

Hikari terlihat senang karena Andhera akhirnya menanggapi perkataannya. "Yaa ... Kau hanya harus berpacaran denganku sampai 30 hari saja, Bagaimana?"

"Hah?"

Suasana mendadak menjadi sangat canggung, Andhera mengira bahwa apa yang dikatakan Hikari hanya lelucon belaka.

Plakk ...!

Karena malu, Hikari reflek memukul Andhera dengan kencang. Suara keras itu hingga terdengar sampai lorong koridor.

"Ja-ja ... Jangan salah paham dulu!" Dengan wajah memerah hikari melambaikan tangan dan menggelengkan kepalanya pada Andhera yang telah terkapar di tanah. 

"Ssttttt ...! Jangan berisik di perpustakaan!" teguran dari penjaga perpustakaan itu membuat Hikari sontak merinding. 

Hikari meminta maaf pada penjaga perpustakaan itu dan menghampiri Andhera yang sedang terkapar di lantai. "Andhera, kau tidak apa-apakan?" 

Andhera lekas berdiri dan menarik Hikari keluar perpustakaan menuju atap sekolah yang hanya berbeda satu tingkat dengan perpustakaan tersebut.

setelah sampai, Andhera menyudutkan Hikari ke dinding dan menatap tajam Hikari. Disini terasa sejuk dengan angin yang bertiup membuat tubuh merasa menggigil. 

Andhera menatap Hikari dengan tatapan dinginnya. Hikari hanya bisa terdiam melihat Andhera yang terlihat menawan dengan mata indahnya. 

"Beri tahu aku, apa maksudmu? Kau yang mengatakan hal aneh itu! tapi mengapa kau memukulku?!" tanya Andhera.

"Cihh … Kau saja yang sudah salah paham, seharusnya kau tidak terlihat seperti itu saat mendengarnya!" Hikari menutup matanya, tak berani bertatap muka dengan Andhera. 

Melihat wajah Hikari yang memerah, lantas Andhera melepaskan Hikari dari sudut dinding, dan membalikan tubuhnya. "Baiklah, apa maumu? Jelaskan lebih detail lagi maksud perkataanmu!" 

Hikari menceritakan bahwa ayahnya akan menjodohkannya dengan orang lain jika ia tidak memiliki pacar. Hikari akan bertunangan dengan orang yang ayahnya telah tentukan.

Tapi hal itu tidak akan terjadi jika Hikari mempunyai pacar dan harus menunjukan pada ayahnya. jika Hikari dalam 1 bulan tidak menunjukan bahwa ia mempunyai pacar, ayahnya akan langsung menjodohkan Hikari.

"Jadi apa kau mau setidaknya hanya 30 hari saja, aku akan membayar berapapun yang kau inginkan! Ya kumohon ...." Hikari kemudian jongkok, dan terlihat jelas ia berpura-pura menangis di hadapan Andhera.

Andhera menjadi geram dengan Hikari, dan bertanya padanya, "Jadi maksudmu, kau mau aku berpura-pura menjadi pacarmu selama 30 hari?"

"Iya, benar!" jawab Hikari yang masih terlihat berpura-pura menangis di depan Andhera.

"Bisakah kau berhenti berpura-pura menangis seperti itu? Katakan padaku! Jika kau menjawabnya dengan logis, aku akan setuju denganmu!" ujar Andhera

"Baiklah, tanyakan saja apa yang kau ingin tahu!" ucap Hikari semangat.

Andhera berjalan menghampiri Hikari dengan perlahan dan kembali menatap tajam pada Hikari. "Jawab aku, mengapa harus aku yang kau pilih? Banyak lelaki lain disini yang bisa kau suruh kan?"

Hikari lantas berdiri dan menjawab pertanyaan dari Andhera. "Alasannya sudah jelas! Jika aku memilihmu, aku yakin kau tidak akan berani macam-macam padaku, dan aku yakin kau tidak akan bisa jatuh cinta padaku! Tenang saja kau hanya perlu berjalan-jalan denganku, dan ikuti kata-kataku" 

tatapan dingin Andhera tetap terus menghujani Hikari yang sedang menunggu jawaban dari Andhera. Andhera tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.

 TRINGGG ...!

suara bell pertanda waktu istirahat telah berakhir berbunyi dengan kerasnya.

Andhera pergi meninggalkan Hikari dan membuka pintu untuk segera turun dan kembali ke kelasnya, tetapi langkahnya terhenti sesaat. "kapan aku mulai berpura-pura menjadi pacarmu?"

Dengan mendengar hal itu membuat Hikari tersenyum lebar karena usahanya telah berhasil.  "Besok, besok adalah hari libur karena besok guru akan ada rapat! Kita akan bertemu di mall"

"Baiklah ... Tapi ingat, aku hanya mau berpura-pura diluar sekolah" Andhera menutup pintu dan menuruni tangga untuk kembali ke kelas

Saat kembalinya Andhera ke kelas, Andhera duduk di tempat kursi miliknya. Seorang pria datang menghampiri Andhera dan duduk di belakangnya.

"Dhera, Tadi aku mencarimu di perpustakaan, mengapa kau tidak ada disana?" tanya pria itu.

"Toilet …! Memangnya mengapa kau mencariku, Karel?" Andhera mengeluarkan buku dan alat tulisnya untuk memulai pelajaran. 

"Kau sudah diberi uang oleh ayahku untuk uang ujian kan? Jika belum, aku akan meminta padanya! Jangan menganggapku seperti orang asing ya!" Karel menepuk punggung Andhera sambil tertawa padanya. 

Andhera hanya bisa terdiam beberapa saat, ia tidak mau menjadi beban untuk orang tua Karel. Dari Andhera sekolah di indonesia, sampai sekarang ia sekolah di london selalu dibiyayai  oleh orang tua Karel. Andhera tidak mau memberi tahu Karel jika ia belum meminta uang pada orang tuanya. 

Dengan wajah yang terlihat merasa bersalah, Andhera hanya mengiyakan pertanyaan Karel. "Ya…, sudah, aku sudah diberi uangnya"

"Baguslah ...! Kita adalah teman sekaligus keluarga. Jangan malu untuk meminta bantuan padaku dan orang tuaku," ujar karel tersenyum lebar, tetapi tatapannya mengarah ke Hikari yang sedang bercanda dengan temannya.

Melihat Karel yang terus menatap Hikari membuat Andhera tambah merasa bersalah, karena Karel memang terlihat menyukai Hikari sedangkan Andheralah yang menjadi pacarnya, meski itu hanya berpura-pura. 

"Kau selalu menatap wanita itu bahkan berbeda dengan tatapanmu pada wanita lain, apakah kau menyukainya?" tanya Andhera.

pertanyaan Andhera itu membuat wajah Karel merah dan salah tingkah di depan Andhera.

"Ka ... kalau iya memang kenapa? Semua lelaki pasti pernah menyukai lawan jenisnya kan? bahkan kau pasti pernah mengalaminya!" Karel berdiri dan menunjuk Andhera dengan wajah merahnya. 

"Tidak juga"

"Heh?! Apakah kau gay?! Tapi pegang kata-kataku, jika bukan sekarang pasti akan terjadi nanti, tunggu saja ya" senyuman Karel dengan mudah mencairkan suasana yang sebelumnya terlihat canggung.

Terpopuler

Comments

👑卂尺丂ㄚ

👑卂尺丂ㄚ

jejak dukungan 👍🏻

2021-05-19

1

sariz07

sariz07

sukaa banget thor sama penulisannya, suka sama narasinya.. keren keren

2021-05-19

1

Ulfa Zahra

Ulfa Zahra

aku mampir thor
dari awal

2021-05-10

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 66 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!